Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/06/02

Rabu, 2 Juni 2010

Bacaan   : Ayub 2:1-10
Setahun : 2 Tawarikh 17,18; Yohanes 13:1-20
Nas       : Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk? (Ayub 2:10)

RESPONS OTOMATIS

Semua manusia memiliki respons otomatis. Respons ini dibentuk oleh kebiasaan merespons sesuatu yang dihadapi. Contohnya, jika ada orang yang selalu mengatakan "Ah, sulit!" atau "Saya tidak bisa" pada waktu diberi tugas yang baru, maka orang tersebut akan cenderung memiliki respons otomatis yang spontan juga kerap mengatakan "sulit" dan "tidak bisa".

Berkebalikan dengan hal itu, Ayub adalah seorang yang memiliki respons otomatis yang positif. Ketika ia mengalami keterpurukan dalam hidupnya; dari kaya menjadi miskin, dari punya anak hingga kehilangan seluruh anaknya, dari sehat menjadi sakit, ia tidak merespons semuanya secara negatif. Bahkan, ketika sang istri memintanya untuk meninggalkan Allah, dengan tegas ia berani mengatakan, "Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" (ayat 10).

Dan, respons otomatis Ayub bukan hanya berasal dari kebiasaannya merespons situasi, melainkan juga dari pengenalannya yang benar akan kedaulatan Allah. Ayub sangat tahu bahwa Allah-lah yang berdaulat atas semuanya. Oleh sebab itu, ia tidak menjadi kecewa ketika harus menghadapi keterpurukan sekalipun.

Dalam menghadapi tantangan hidup, sangat penting memeriksa bagaimana respons otomatis kita bekerja. Semoga kita mendapatinya selalu positif. Apabila masih negatif, maka tugas kita untuk terus berlatih berpandangan positif kala berhadapan dengan tantangan. Mari kembangkan respons otomatis yang positif, ditambah dengan keyakinan akan kedaulatan Allah yang memiliki diri kita sepenuhnya -- RY

RESPONS OTOMATIS NEGATIF TAK MENYELESAIKAN MASALAH
BAHKAN AKAN MEMBUAT MASALAH BERTAMBAH BERAT

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org