Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/04/12

Senin, 12 April 2010

Bacaan   : 2 Tawarikh 1:1-13
Setahun : 1 Samuel 19-21; Lukas 11:29-54
Nas       : ... kebijaksanaan dan pengertian itu diberikan kepadamu; selain itu Aku berikan kepadamu kekayaan, harta benda dan kemuliaan ... (2 Tawarikh 1:12)

BATU LEBIH DULU

Pernah Anda mencoba memadati ember plastik dengan batu dan pasir? Mana yang akan Anda masukkan dulu? Jika Anda memulai dengan mengisikan pasir, Anda akan segera kekurangan ruangan untuk memasukkan batu. Jika Anda memulai dengan mengisikan batu, Anda dapat memenuhi celah-celah di antaranya dengan pasir.

Semacam itulah penyusunan prioritas hidup. Jika kita mendahulukan hal-hal yang utama, kemungkinan besar kita masih memiliki waktu untuk hal-hal yang sekunder. Sebaliknya, jika waktu kita sudah tersita untuk hal-hal yang sekunder, tidak jarang hal yang utama malah tersisih.

Tuhan memberi Salomo kesempatan untuk mengajukan permintaan khusus. Sebagai raja Israel, apa kiranya yang ia inginkan? Secara bijaksana ia memilih meminta hikmat dan pengertian untuk memimpin bangsa yang besar itu. Tuhan berkenan atas permohonannya. Selain mengaruniakan hikmat dan pengertian, Tuhan masih memberinya bonus berupa kekayaan, harta benda, dan kemuliaan. Karena ia memilih yang utama, hal yang sekunder pun ditambahkan baginya. Coba bayangkan seandainya Salomo meminta kekayaan. Rasanya Tuhan tetap akan mengabulkan permintaan itu, tetapi belum tentu Dia memberikan bonus berupa hikmat dan pengertian.

Apakah hal yang utama dalam kehidupan Anda? Apakah Anda sudah menyusun prioritas secara benar dengan mendahulukan hal yang utama? Jika hidup Anda ternyata lebih banyak disibukkan oleh hal-hal sekunder, Anda perlu mengevaluasi dan menyusun ulang prioritas sebelum Anda menyesal karena kehilangan hal-hal yang penting dan berharga -- ARS

MENGUTAMAKAN HAL YANG UTAMA
ADALAH KUNCI MENUJU KEHIDUPAN YANG BERMAKNA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org