Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/12/11

Jumat, 11 Desember 2009

Bacaan   : Yesaya 38:1-5, 9-20
Setahun : Ibrani 1-4
Nas       : Ya Tuhan, karena inilah hatiku mengharapkan Engkau; tenangkanlah rohku, buatlah aku sehat, buatlah aku sembuh! (Yesaya 38:16)

SENINYA SAKIT

Sony Snow, seorang jurnalis, berjuang melawan kanker selama tiga tahun. Sebelum meninggal tahun 2008, ia menulis: "Sebagian penderita kanker sembuh, sebagian tidak. Menghadapi kefanaan dan keringkihan tubuh, cara Anda memandang hidup akan makin bijak. Anda bisa membedakan mana yang benar-benar penting, mana yang tidak. Anda lebih menghargai hal-hal kecil, menyadari pentingnya iman dan mengalami betapa besarnya kuasa kasih. Itulah karunia unik yang tidak dimiliki orang sehat. Itu seninya sakit. Menurutku ada hal yang jauh lebih parah daripada sakit, yaitu hidup sehat, tetapi hampa."

Raja Hizkia pernah jatuh sakit. Tuhan memberinya vonis mati. Betapa terpukulnya Hizkia! Ia merasa harus pergi sebelum waktunya. Hatinya terasa pedih. Namun, pergumulan itu membuahkan hikmat. Ia mulai menyadari betapa fananya hidup dan betapa ringkih tubuhnya. Sekalipun ia adalah Raja yang berkuasa, di hadapan Tuhan, ia hanya seperti "burung layang-layang yang menciap-ciap" (ayat 14). Hizkia lantas menyadari keberdosaannya (ayat 17). Akhirnya, ia tahu bahwa yang terpenting dalam hidup adalah bersyukur kepada Tuhan dan memperkenalkan kebaikan Tuhan kepada anak-anaknya (ayat 19,20). Tidak seperti Tony Snow, Tuhan memberi Raja Hizkia tambahan umur. Ia disembuhkan dan pengalaman sakit itu memperkaya hidupnya.

Ada berkat khusus yang Tuhan berikan waktu kita sakit. Sungguh! Sakit itu ada seninya. Melaluinya kita bisa belajar banyak tentang hidup. Jika Anda sakit, jangan terlalu banyak mengeluh. Pakai kesempatan itu untuk berbenah diri -- JTI

DI DALAM KESAKITAN
KITA MENEMUKAN SIAPA DIRI KITA DI HADAPAN TUHAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org