Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/09/25

Jumat, 25 September 2009

Bacaan   : Ulangan 34:1-12
Setahun : Yehezkiel 46-48
Nas       : Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia (Mazmur 118:8)

KULTUS

Satu pelajaran yang bisa diambil dari sejarah adalah bahwa tak ada seorang pun yang layak dikultuskan (didewakan). Sebab tak ada orang yang sempurna. Atau, dapat hidup selamanya. Namun, kesalahan ini terus terulang dalam sejarah, terutama ketika orang-orang besar muncul sebagai pemimpin.

Ini tampak nyata dalam sebuah tayangan dokumenter tentang Korea Utara yang pernah saya saksikan. Korea Utara adalah negara komunis yang begitu mengagung-agungkan Kim Il Sung, pendiri negara mereka yang diberi gelar Presiden Abadi dan Pemimpin Agung. Namun pada 1994, ia meninggal dunia. Dalam tayangan tersebut diperlihatkan bagaimana rakyat menjadi begitu kacau ketika ia meninggal. Bahkan ada yang sangat putus asa dan bunuh diri mendengar kabar kematian sang pemimpin agung.

Melihat sepak terjang Musa dan kebergantungan orang Israel kepadanya, Musa pun sangat mungkin dikultuskan oleh bangsa Israel. Mungkin itu sebabnya mengapa Allah "menyembunyikan" makam Musa (ayat 6). Supaya bangsa Israel mampu terus berjalan bersama TUHAN (dan Yosua) memasuki tanah Kanaan serta menyadari bahwa Musa hanyalah alat Tuhan demi perwujudan rencana agung-Nya.

Di sekitar kita, mungkin ada orang yang berkarisma, mengagumkan. Mungkin seorang pemimpin masyarakat, rohaniwan, atau pembina. Walau demikian, tak seorang pun layak dikultuskan. Ingatlah, ia ciptaan Allah. Yang hadir di dunia sebagai "alat" demi terwujudnya rancangan Allah. Di sisi lain masing-masing kita mesti selalu ingat bahwa jika kita menjadi pribadi yang berarti, itu bukan demi keagungan diri sendiri, melainkan demi kemuliaan Allah -ALS

JIKA MANUSIA MENJADI HEBAT
PASTI TUHAN PUNYA RENCANA BESAR DI MANA IA HARUS TERLIBAT

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org