Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/09/02

Rabu, 2 September 2009

Bacaan   : 2Korintus 12:20-13:5
Setahun : 2Tawarikh 7-9
Nas       : Jangan hidup lagi seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah ... Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan dengan serakah mengerjakan segala macam perbuatan cemar. (Efesus 4:17,19)

SUKA DIPENJARA

Enam tahun lamanya Danny Villegas dipenjara karena merampok bank. Setelah bebas, ia bekerja di perusahaan konstruksi, tetapi merasa bosan. Ia merindukan hidup di penjara lagi. Maka, Danny mendatangi Bank Credit Union di Florida. Ia merampok uang di kasir lalu berkata: "Sekarang kamu boleh menelepon polisi." Sementara kasir menelepon polisi, Danny duduk di lobi menanti polisi datang. Lalu ia menyerahkan diri, agar bisa dijebloskan ke penjara lagi.

Seperti Danny, orang percaya pun bisa tergoda untuk kembali dalam hidup lama. Rasul Paulus mensinyalir hal itu terjadi di jemaat Korintus. Mereka kembali pada dosa masa lalu. Melakukan dosa-dosa mencolok yang merusak relasi antarsesama (ayat 20) maupun dosa seksual (ayat 21). Memang kota Korintus adalah kota pelabuhan yang terkenal dengan imoralitasnya. Daya pikat dosa rupanya merembes masuk ke dalam jemaat. Telah berkali-kali Paulus menegur agar mereka mengubah cara hidupnya, tetapi mereka lalai dan terbuai. Paulus berjanji akan datang menemui mereka dengan teguran keras. Ia meminta tiap orang memeriksa diri (ayat 5).

Daya pikat dosa dewasa ini masih sama hebatnya. Lewat kemajuan teknologi media dan internet, kita dapat terbujuk masuk ke dalam dunia dan gaya hidup yang berdosa. Jika bersikap kompromis, pencemaran bisa terjadi tanpa kita sadari. Membuat kita kembali dalam penjara dosa. Turutilah nasihat Paulus: "Ujilah dirimu sendiri!" Adakan chek-up rutin kerohanian Anda. Dari daftar dosa yang disebut Paulus di ayat 20 dan 21, masih adakah yang menguasai Anda? -JTI

PENJARA DOSA TIDAK TAMPAK MENYERAMKAN
IA TERLIHAT SEPERTI TAMAN HIBURAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org