Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/08/28

Jumat, 28 Agustus 2009

Bacaan   : Yohanes 4:12-19
Setahun : 1Tawarikh 20-23
Nas       : Tuan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air (Yohanes 4:15)

PEMUAS DAHAGA

Pernah ibu saya dirawat di ICU karena gagal jantung. Dokter memasukkan selang-selang plastik ke dalam mulutnya dari mesin pompa darah. Ketika sadar, ia tak bisa bicara. Bibirnya yang kering mencoba berbisik: "Haus ... haus ...." Ia haus luar biasa, tetapi saya dilarang memberinya minum. Saya hanya boleh mengolesi bibirnya dengan kapas yang dibasahi air. Sungguh pedih melihat ia menderita kehausan, sementara yang saya lakukan tak cukup untuk memuaskan dahaganya.

Kehausan adalah penderitaan hebat. Orang bisa membayar berapa pun untuk memuaskan dahaga. Perempuan Samaria yang ditemui Yesus juga kehausan luar biasa. Bukan haus akan air, tetapi haus kasih sayang. Ia mengira, dengan menikahi seorang laki-laki, dahaganya akan kasih dapat terpuaskan. Nyatanya tidak. Ia mencoba lagi dengan laki-laki lain. Sama saja. Sampai lelaki keenam, ia tetap dahaga. Yesus berkata, yang perempuan itu butuhkan ialah "air hidup." Maksudnya, Roh Kudus (bandingkan dengan Yohanes 7:38,39). Hanya Roh Kudus yang dapat mengisi ruang kosong di hati kita. Memberi kehangatan kasih sejati yang tak dapat manusia berikan. Jika kasih-Nya melimpah di hati, kita akan merasa puas. Tidak lagi menuntut terlalu banyak dari kasih manusia yang terbatas dan bersyarat.

Apakah Anda sering kecewa karena merasa kurang dikasihi? Apakah Anda berharap terlalu banyak pada orang terdekat? Berhentilah menjadikan orang lain sebagai sumber kasih. Minta Roh Kudus memenuhi hati Anda dengan kasih-Nya. Anda akan diubahkan oleh-Nya menjadi penyalur kasih, bukan pengemis kasih -JTI

JADIKAN TUHAN SUMBER KASIH
ANDA TAK AKAN LAGI MENJADI PENGEMIS KASIH

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org