Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/08/09

Minggu, 9 Agustus 2009

Bacaan   : Markus 10:35-45
Setahun : Yeremia 13-16
Nas       : Tidaklah demikian di antara kamu. Siapa saja yang ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu (Markus 10:43)

KEBESARAN MELAYANI

Dalam teori manajemen dikenal adanya kepemimpinan melayani. Ternyata dengan melayani, pemimpin bisa menggerakkan orang dengan lebih efektif. Dengan melayani, orang tidak dipaksa untuk melakukan apa yang dilakukannya. Dari dalam hatinya akan muncul sebuah kerelaan yang diinspirasikan oleh karakter pemimpin yang telah lebih dahulu melayaninya. Dengan memakai studi ini, banyak manajer perusahaan mulai menerapkan prinsip ini. Artinya, melayani ditujukan untuk membuat orang yang dipimpin dengan sukarela mengikuti kepemimpinan dari para manajer perusahaan tersebut.

Meskipun prinsip manajemen di atas menarik, dan sering diklaim berasal dari Yesus, tetapi bukan itu yang dimaksud Yesus. Ketika itu para murid mulai punya ambisi untuk menjadi yang terbesar. Dalam benak mereka, menjadi terbesar itu berarti memiliki posisi, dihormati, dan berkuasa. Yesus menegur mereka. Menjadi besar bagi Yesus memiliki jalan yang berbeda. Menempatkan diri di posisi terendah, dilupakan orang, dan rela melepaskan kuasa adalah kebesaran yang benar.

Jadi, ketika Yesus mengajarkan kita menjadi pelayan, hal itu tidak tergantung dari hasil yang didapatkan. Bagi Yesus, menjadi pelayan bagi orang lain sudah merupakan sebuah kebesaran jiwa dan watak. Kalau itu membuat orang lain bisa dipimpin dengan sukarela, maka tentu itu sesuatu yang baik. Namun, seandainya orang lain menolak dan menertawakan sikap melayani kita, kebesaran melayani itu tidak menjadi hilang. Menjadi pelayan itu sendiri adalah sebuah kebesaran. Diikuti atau tidak diikuti bukanlah ukuran dari sebuah kebesaran -DBS

SESEORANG YANG MENEMPATKAN DIRI SEBAGAI PELAYAN
ADALAH SEORANG YANG BERJIWA BESAR

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org