Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/06/21

Minggu, 21 Juni 2009

Bacaan   : 1Petrus 5:1-11
Setahun : Amsal 25-27
Nas       : Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya (1Petrus 5:8)

GEREJA YANG LENYAP

Kehidupan Gereja Ortodoks Rusia kini kembali marak setelah satu dekade lamanya dibelenggu rezim yang dulu berkuasa. Uniknya, ketika banyak gedung gereja dibuka kembali, sebuah gedung gereja berusia 200 tahun di Moskow dikabarkan lenyap! Setelah diselidiki, rupanya ini akibat ulah penduduk sekitar. Mereka mencopoti batu bata bangunan gereja satu per satu, lalu menjualnya. Setelah sekian tahun, akhirnya gereja itu pun lenyap tak berbekas!

Lenyapnya persekutuan umat Tuhan bisa terjadi seperti itu. Sedikit demi sedikit, Iblis menabur benih perpecahan di hati tiap orang. Yang satu menjadi sombong, lainnya tidak puas. Yang tua bertindak keras, yang muda memberontak. Jika dibiarkan, anggotanya akan mundur satu per satu karena tawar hati. Akhirnya, persekutuan pun bubar. Menyadari hal ini, Rasul Petrus menasihati para penatua agar memimpin jemaat dengan penuh kasih dan kesabaran, seturut kehendak Allah (ayat 1,2); menggembalakan, bukan memerintah (ayat 3). Sebaliknya, kaum muda perlu belajar tunduk, tidak memberontak (ayat 5). Semua anggota diminta saling merendahkan diri (ayat 5,6). Segala keresahan harus dibawa bersama di hadapan Tuhan, tidak diselesaikan dengan hikmat manusia (ayat 7). Jika semua pihak bisa mawas diri, Iblis kehilangan peluang untuk merusak kesatuan jemaat.

Bagaimana suasana persekutuan di gereja Anda? Apakah benih kepahitan dan persengketaan meracuni hati? Adakah teman yang telah undur karena tawar hati? Waspadalah! Jangan beri peluang bagi si Iblis untuk menelan kita -- JTI

CABUTLAH BENIH SENGKETA YANG IBLIS TABURKAN
SEBELUM IA TUMBUH DAN BERBUAHKAN PERPECAHAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org