Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/06/13

Sabtu, 13 Juni 2009

Bacaan   : Matius 6:1-6, 16-18
Setahun : 2Raja 20-22
Nas       : Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu (Matius 6:4)

PAMERAN KEBAIKAN

Seorang konglomerat meninggal dunia. Jenazahnya disemayamkan di rumah duka. Dalam tempo yang singkat, tempat itu penuh dengan papan ucapan belasungkawa berhiaskan bunga-bunga. Dikirim dari berbagai perusahaan. Ucapannya seragam: "Segenap pemimpin dan karyawan PT X turut berdukacita ..." Logo dan nama perusahaan ditulis besar-besar, untuk dipamerkan. Tuluskah ungkapan duka itu? Benarkah si pengirim turut berdukacita? Atau, ini hanya upaya marketing agar perusahaan mendapat nilai plus di mata keluarga yang berduka?

Banyak orang berbuat baik pada sesama, tetapi motifnya untuk kepentingan pribadi. Perbuatan baik itu dipamerkan untuk menarik simpati. Para pemimpin agama pada zaman Yesus suka melakukan hal-hal rohani di depan orang agar tampak suci. Mereka memberi sedekah, berdoa, dan berpuasa bukan untuk memuliakan Tuhan, melainkan untuk mendapat pujian dan pengakuan. Mungkin saja pameran rohani ini sukses. Banyak orang terkesan. Namun, Tuhan sama sekali tidak terkesan! Dia menyukai orang yang murni hatinya. Mereka yang beribadah dalam ketersembunyian; yang kebaikannya tidak ingin dipamerkan. Ketulusan hati semacam inilah yang dihargai dan diberkati Tuhan.

Jika Anda menolong orang, apakah Anda mengharap balasan? Jika Anda melayani Tuhan, apakah Anda merindukan acungan jempol dan tepukan tangan? Inginkah Anda menjadi pahlawan terkenal, atau rela menjadi pahlawan tak dikenal? Lain kali, saat melakukan hal mulia, renungkanlah: Akankah saya tetap melakukan hal ini, jika tak ada orang yang mengetahuinya? -- JTI

KEROHANIAN SEJATI DAPAT DIUKUR
DARI APA YANG ANDA LAKUKAN SAAT TIDAK ADA ORANG

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org