Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/05/31

Minggu, 31 Mei 2009

Bacaan   : Kisah 2:1-13
Setahun : 1Raja 1-4
Nas       : Mereka semua tercengan-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?" (Kisah 2:7)

RUNTUHNYA SEKAT

Hari ini kita, umat kristiani, memperingati hari Pentakosta, yaitu hari turunnya Roh Kudus. Hari yang diakui pula sebagai awal berdirinya gereja di bumi ini. Dalam kalender gerejawi, hari Pentakosta dihitung 10 hari sesudah hari kenaikan Tuhan Yesus ke Surga. Sedangkan hari kenaikan Tuhan Yesus ke Surga dihitung 40 hari sesudah kebangkitan Tuhan Yesus, Paskah. Jadi, hari Pentakosta adalah 50 hari sesudah Paskah. Sesuai dengan arti kata Pentakosta, yaitu "yang kelima puluh".

Salah satu hal penting yang terjadi pada peristiwa turunnya Roh Kudus, seperti yang dicatat oleh Lukas -- penulis kitab Kisah Para Rasul -- adalah terhubungnya orang-orang dari berbagai bangsa dan bahasa dalam satu kesatuan. "... mereka mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri" (ayat 6). Mereka adalah orang-orang Partia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea, Kapadokia, Pontus, Asia, Frigia, Pamfilia, Mesir, Libia, dan sebagainya (ayat 9). Artinya, karya Roh Kudus telah meruntuhkan sekat pemisah antarbangsa dan bahasa. Bahkan juga agama (ayat 11).

Ini tidak berarti perbedaan-perbedaan itu kemudian kita abaikan. Kita anggap semua sama. Tidak. Perbedaan-perbedaan yang ada tetap kita hormati, tetapi tanpa membelenggu kita dalam fanatisme sempit, sehingga kita melihat "sesama" hanya sebatas mereka yang "sama" dengan kita. Kuasa Roh Kudus justru membuat kita mampu menerima dan memperlakukan siapa saja -- terlepas bangsa, bahasa dan agamanya -- sebagai sesama. Semoga hari Pentakosta dapat memicu kembali semangat "kebersatuan" kita dalam hidup bergereja dan bermasyarakat -- AYA

KARYA ROH KUDUS MEMPERSATUKAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org