Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/04/20

Senin, 20 April 2009

Bacaan   : Matius 27:45-55
Setahun : Mazmur 28-30
Nas       : Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Matius 27:46)

OBAT MUJARAB

Apa persamaan dan perbedaan antara penyakit demam berdarah dan flu burung? Persamaannya adalah jika tidak segera diobati, keduanya dapat membawa kematian bagi si penderita. Perbedaannya, demam berdarah sudah ada obatnya, sedangkan flu burung belum ada obatnya. Berdasarkan perbedaan tersebut, maka orang cenderung merasa "lebih tenang" jika terserang demam berdarah dibanding jika terserang flu burung. Padahal dulu ketika obat demam berdarah belum ditemukan, di mana-mana orang sangat takut terhadap penyakit ini. Ya, demam berdarah tetaplah sebuah penyakit yang mematikan. Kenyataan ini tidak berubah. Hanya, pada zaman sekarang para ahli sudah menemukan obat untuk penyakit ini.

Demikian juga dengan dosa. Pada kenyataannya, dosa adalah penyakit rohani yang mematikan karena akan membawa si penderita masuk kepada hukuman kekal. Buktinya dapat dilihat pada waktu Tuhan Yesus menanggung dosa manusia di atas kayu salib. Dosa telah membuat Dia ditinggalkan oleh Allah Bapa (ayat 46). Dan, hukuman ini jauh lebih berat dibanding hukuman salib itu sendiri. Akan tetapi, syukur kepada Allah karena dari peristiwa salib itulah kita menemukan "obat paling manjur" yang dapat menghapuskan dosa kita.

Kedua, walaupun "obat" penghapus dosa sudah ditemukan di dalam Kristus, bukan berarti kita boleh tetap merasa tenang jika berbuat dosa. Sebab pada esensinya dosa tetaplah penyakit rohani yang serius di mata Allah. Penyakit rohani yang harus segera dibereskan sebelum terlambat. Kiranya setiap kita menikmati ampuhnya "obat" dari Kristus itu -- RY

INGAT, UPAH DOSA ADALAH MAUT TETAPI DARAH KRISTUS ADALAH PENGHAPUSNYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org