Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/04/18

Sabtu, 18 April 2009

Bacaan   : Kejadian 3:1-7
Setahun : Mazmur 22-24
Nas       : Sekali-kali kamu tidak akan mati ... kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat (Kejadian 3:4,5)

BAHAYA BUJUKAN

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pernah mengadakan program vaksinasi gratis di Pakistan. Setiap anak harus divaksin agar tak tertular wabah penyakit berbahaya. Celakanya, upaya itu ditentang oleh sekelompok pemeluk agama radikal. Dengan gencar mereka membujuk ibu-ibu untuk menolak anaknya divaksin. Ditebarkanlah isu bahwa obat vaksin itu akan membuat anak-anak mandul. Menurut mereka, program vaksinasi itu adalah rekayasa negara Barat untuk menghabisi generasi muda Pakistan. Bujukan itu ampuh. Sekitar 24.000 anak akhirnya tidak divaksin, padahal mereka sangat memerlukannya!

Sebuah bujukan membuat apa yang benar tampak salah, sebaliknya yang salah tampak benar. Taktik ini sudah dipakai Iblis sejak zaman Adam dan Hawa. Iblis memberi tahu Hawa bahwa Tuhan sudah berbohong. Menurutnya, jika buah pohon terlarang dimakan, Hawa tidak akan mati. Malahan matanya akan terbuka dan menjadi "seperti Allah". Iblis seolah-olah lebih pintar dari Allah. Ia mengetahui rencana Tuhan yang tersembunyi. Hasilnya? Hawa terbujuk; bahkan memakan buah itu bersama suaminya. Setelah itu, barulah mereka menyadari tipuan Iblis. Mata mereka memang terbuka, tetapi tidak menjadi seperti Allah!

Sampai kini Iblis masih membujuk. Waspadalah terhadap ajaran yang "mirip" firman Tuhan. Ajaran yang aneh, menghebohkan, atau terlalu indah untuk dipercaya (too good to be true). Agar tak sampai terbujuk, dalamilah firman Tuhan secara pribadi. Jangan puas hanya mendengar nasihat orang lain. Kenalilah mana yang benar dan salah, lalu pegang teguh firman-Nya -- JTI

INGIN TERHINDAR DARI BUJUKAN?

JANGAN MUDAH TERGIUR DENGAN JANJI YANG LUAR BIASA!

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org