Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/04/05

Minggu, 5 April 2009

Bacaan   : Yohanes 17:1-5
Setahun : 2 Samuel 5-8
Nas       : Bapa, telah tiba saatnya; muliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu memuliakan Engkau (Yohanes 17:1)

KEMULIAAN YANG UNIK

Kemuliaan tidak selalu berarti mahkota dan penghormatan. Saat membaca kisah biografi Ibu Teresa, saya menemukan bahwa kemuliaan bisa mengambil rupa karakter luhur yang rela berkorban demi melayani orang-orang miskin di Kolkata, India. Ada kemuliaan dalam sikapnya yang menghargai manusia yang dibuang dan ditinggalkan keluarganya. Gaun yang sederhana dan hidup miskin demi mengabdi adalah sebentuk kemuliaan unik yang membangkitkan rasa kagum dan hormat kepada sosok Ibu Teresa.

Dalam Injil Yohanes, Yesus banyak menyebut tentang kemuliaan. Namun, kerap kali yang Dia maksud adalah peristiwa penyaliban-Nya. Ya, berkorban bagi keselamatan manusia adalah sebuah kemuliaan. Meskipun itu berarti Dia harus dipermalukan dan dihina melalui proses penangkapan, penganiayaan, dan penyaliban. Namun, kemuliaan Bapa terpancar dalam kasih dan pengurbanan Kristus, Sang Anak Allah. Sungguh luar biasa. Dalam peristiwa paling memalukan sepanjang sejarah itu, di sana kemuliaan Bapa justru terpancar paling indah selama-lamanya.

Kemuliaan salib yang unik mengajak Anda untuk mengejar kemuliaan yang berbeda dari kemuliaan dunia. Kemuliaan yang bertolak belakang dengan kemuliaan harta dan takhta. Kemuliaan salib adalah inspirasi bagi kemuliaan hidup berkorban dan mengabdi. Hidup tidak untuk diri sendiri, tetapi demi panggilan ilahi melayani dunia ini. Dalam kemuliaan ini, ada kebahagiaan yang kualitasnya sangat berbeda. Begitu luhur, begitu ilahi. Maukah Anda ikut ambil bagian dalam kemuliaan yang unik ini? -- DBS

ADA SEBENTUK KEMULIAAN DALAM PENGORBANAN
ADA SEBENTUK KEHORMATAN DALAM KEHINAAN DEMI PANGGILAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org