Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/03/20

Jumat, 20 Maret 2009

Bacaan   : 1Samuel 16:14-23
Setahun : Hakim-hakim 5-8
Nas       : Demikianlah Daud sampai kepada Saul dan menjadi pelayannya. Saul sangat mengasihinya, dan ia menjadi pembawa senjatanya (1Samuel 16:21)

PEKERJAAN MULIA

Dina merasa minder. Selama tiga tahun merantau ke Jakarta, ia hanya bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah kantor. Padahal ia punya ijazah diploma. Untuk menjaga gengsi, Dina mencoba menutupi hal itu. Tiap kali pulang ke kampung halamannya, kepada semua teman ia mengaku bekerja di kantor sebuah perusahaan swasta terkemuka. Semua mengira Dina bekerja sebagai staf di kantor itu, bukan sebagai petugas kebersihan!

Rasa minder itu sebenarnya tidak perlu jika orang sadar bahwa setiap pekerjaan adalah mulia. Daud pernah diberi Tuhan pekerjaan paling bergengsi. Lewat Nabi Samuel, ia diurapi menjadi raja Israel (1 Samuel 16:1-13). Namun, sesudah diurapi, Raja Saul tak kunjung menyerahkan kekuasaannya. Daud malah dijadikan pelayan, penghibur, dan pembawa senjata Saul bertahun-tahun lamanya (ayat 21). Ia harus bermain musik untuk menghibur Saul di atas takhta yang mestinya sudah menjadi miliknya. Namun, Daud tidak mengeluh. Calon raja ini tidak gengsi atau minder dijadikan pelayan. Ia mensyukuri pekerjaan itu, menikmatinya, dan bekerja dengan penuh dedikasi. Hasilnya: musik yang ia mainkan selalu membuat Saul dapat merasa lega dan nyaman (ayat 23).

Setiap pekerjaan-bergengsi atau tidak, akan membuahkan hasil prima jika ditekuni dengan sungguh. Melaluinya Tuhan dimuliakan, orang lain ditolong, dan diri kita sendiri dibentuk menjadi manusia yang produktif. Mulai saat ini, cintailah pekerjaan Anda. Jangan minder atau malu atasnya. Bersyukurlah pada Tuhan jika Anda masih boleh bekerja -JTI

TIDAK ADA PEKERJAAN YANG HINA
JIKA DIKERJAKAN DENGAN HATI YANG MULIA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org