Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/02/26

Kamis, 26 Februari 2009

Bacaan   : Ayub 1:20-22
Setahun : Bilangan 31-33
Nas       : Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan ! (Ayub 1:21)

MAKNA KEHILANGAN

Siapa yang tidak sedih ketika kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya? Seorang ibu menangis pedih karena kehilangan anak tunggalnya yang meninggal karena sebuah kecelakaan. Semua orang akan mengerti kepedihan hati sang ibu dan memakluminya apabila sang ibu menangisi kepergian si anak sedemikian rupa.

Bicara tentang kehilangan, sesungguhnya tidak ada yang dapat menandingi kepedihan Ayub. Bayangkan, dalam sekejap hartanya habis. Bukan hanya itu, kepedihannya makin bertambah ketika semua anaknya pun tewas seketika, bahkan kesehatannya pun hilang. Dalam sekejap, Ayub, yang semula adalah orang yang kaya raya, menjadi orang yang sangat miskin. Dari orang yang memiliki anak menjadi ayah yang tanpa anak lagi. Dari orang yang sehat menjadi orang yang memiliki sakit borok di sekujur tubuhnya. Ditambah lagi dengan cibiran dari sang istri-orang yang seharusnya menjadi penolong dalam hidupnya. Kurang apa lagi derita yang dirasakan oleh Ayub? Namun yang luar biasa, dari mulut Ayub tidak keluar kata-kata keluhan, tetapi sebuah kata pujian, "Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!" (ayat 21). Ayub sadar bahwa semua yang ia miliki bukan miliknya, melainkan milik Tuhan, sehingga tatkala Tuhan mengambil semua yang ada pada Ayub, Ayub tidak memprotes dan menuduh Tuhan sebagai tokoh yang kejam dan tidak adil.

Ada kalanya dalam hidup, kita mengalami kehilangan. Memang berat dan pedih jika kita mengalaminya. Namun, mari kita memandang semuanya itu sebagaimana Ayub memandangnya supaya kita dapat menghadapi peristiwa kehilangan dengan tetap berpengharapan -RY

SEGALA SESUATU ADALAH MILIK TUHAN
DAN KITA DIPERCAYA UNTUK MENGELOLANYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org