Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/02/09

Senin, 9 Februari 2009

Bacaan   : Roma 1:8-15
Setahun : Imamat 1-4
Nas       : Aku berdoa, semoga dengan kehendak Allah aku akhirnya beroleh kesempatan untuk mengunjungi kamu (Roma 1:10)

JANGAN TAKUT BERMIMPI

Mempunyai mimpi itu tidak salah. Bahkan baik. Mimpi dalam arti keinginan atau cita-cita untuk meraih atau mencapai sesuatu yang besar di masa depan. Sebab mimpi bisa mengarahkan ke mana kita harus melangkah. Orang yang tidak punya mimpi bagai orang yang bepergian tanpa tahu mau ke mana; luntang-lantung tanpa arah, tanpa tujuan. Banyak karya besar di dunia ini berawal dari sebuah mimpi. Pesawat terbang, misalnya, dimulai dari mimpi Wright bersaudara untuk terbang.

Waktu remaja, saya suka sekali ke toko buku. Tidak selalu untuk membeli. Lebih kerap sekadar untuk "melihat-lihat" dan "menikmati" suasana berada di antara deretan buku yang tersusun di rak. Rasanya menyenangkan. Saya lalu suka membayangkan, suatu saat buku-buku saya akan "berada" di rak-rak toko buku. Bisa jadi itu turut memotivasi saya menulis. Ketika itu sama sekali tidak terpikirkan, bagaimana "bayangan" tersebut bisa terwujud. Sekarang, hal itu bukan lagi mimpi. Hingga saat ini, saya sudah menulis beberapa buku yang di pajang di rak-rak toko buku.

Rasul Paulus juga mempunyai mimpi, yaitu pergi ke Roma, ibu kota kekaisaran Romawi. Ia sangat ingin memberitakan Injil di sana (ayat 15). Ketika itu, mungkin tidak terbayangkan bagaimana ia bisa sampai ke kota yang merupakan pusat dunia pada zaman itu; transportasi yang ada sangat terbatas, secara fisik ia sakit-sakitan, belum lagi berbagai ancaman menghampirinya. Akan tetapi, Paulus tidak pernah kendor dengan mimpinya itu. Ia terus membawanya dalam doa (ayat 10). Hingga pada akhirnya, ia sampai juga di Roma, walaupun tidak berstatus sebagai orang bebas (Kisah 28:11-16). Apakah mimpi Anda? -AYA

JANGAN MEREMEHKAN SEBUAH "MIMPI"
HIDUPI, YAKINI, TELATENI, DAN TEKUNI DALAM DOA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org