Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/06/03

Selasa, 3 Juni 2008

Bacaan   : Lukas 24:1-8
Setahun : Ayub 13-15
Nas       : Tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati (Kisah Para Rasul 13:30)

RAMBU STOP

Sementara melayani ibadah pemakaman, saya selalu melihat satu kesan kuat: berakhirnya sebuah perjalanan. Rambu stop terpasang jelas. Sosok yang terbaring dalam peti itu dihentikan oleh kematian. Langkahnya sudah tiba di garis finis. Itulah sifat kematian: menghentikan, tanpa minta persetujuan dari kita. Titik.

Lain halnya dengan kematian Yesus. Lukas menggambarkan Yesus sebagai Dia yang terus berjalan. Berjalan dari Galilea ke Yudea. Berjalan dari kota ke kota, desa ke desa, rumah ke rumah. Berjalan untuk berkarya. Sampai Golgota menyongsong-Nya. Iblis menanti kesempatan terbaik. Salib menghadang. Kematian menghentikan-Nya. Makam membungkam-Nya. Semua mengira perjalanan-Nya sudah terhenti, termasuk para murid. Mereka salah. Makam tak dapat membendung-Nya. Dia bangkit. Dan terus berjalan. Dia berjalan di samping Kleopas dan temannya. Dia berjalan di pantai Genesaret. Dia "berjalan" di awan-awan, naik ke surga. Dia "berjalan" dalam wujud Roh, menyertai para murid bersaksi. Tak ada yang dapat menghentikan-Nya, bahkan kematian. Dia mengubah titik menjadi koma.

Hidup ini penuh rintangan. Banyak rambu stop. Palang menghadang. Langkah kita sering dihentikan oleh kemalasan, kegagalan, keraguan, penyakit, musibah, kesukaran, kepahitan, trauma masa silam, dan sebagainya. Jika kita sendirian, besar kemungkinan untuk berhenti. Namun tidak bila bersama Tuhan. Bersama Dia, hambatan sebesar apa pun dapat kita lewati. Jika kematian pun tak sanggup menghentikan-Nya, semua yang lain pun tidak. Hidup kita adalah sebuah perjalanan; agar tak mudah dihentikan oleh penghalang, berjalanlah bersama Dia yang bangkit! -- PAD

MESKI RINTANGAN MENGHADANG LANGKAH BERSAMA YESUS KITA TERUS MELANGKAH

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org