Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2005/09/07

Rabu, 7 September 2005

Bacaan   : Kejadian 3:1-6
Setahun : 2Tawarikh 23-25
Nas       : Apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut (Yakobus 1:15)

DOSAKU

Hawa menjelaskan aturan kepada setan, si penggoda. Menurut aturan yang ditetapkan Allah, ia dan Adam boleh memakan buah dari pohon mana pun di Taman Eden, kecuali buah dari pohon yang terletak di tengah taman. Katanya, dengan menyentuhnya saja bisa mengakibatkan maut.

Saya dapat membayangkan Setan memalingkan mukanya, dan sambil tertawa meremehkan ia berkata, Sekali-kali kamu tidak akan mati (Kejadian 3:4). Lalu ia mengelabui dengan mengatakan bahwa Allah menyembunyikan hal yang baik dari Hawa (ayat 5).

Selama ribuan tahun, si musuh telah mengulangi strategi itu. Bahkan ia tidak peduli jika Anda percaya terhadap kedaulatan Alkitab, selama ia dapat membuat Anda tidak percaya bahwa yang berada di antara Anda dan Allah adalah dosa.

Sekali-kali kamu tidak akan mati, katanya. Itulah tema dalam banyak novel modern. Lakonnya hidup dalam ketidaktaatan kepada Allah, namun tidak menerima konsekuensinya. Dalam tayangan televisi dan film, para lakonnya memberontak terhadap hukum moral Allah tetapi hidup bahagia selamanya.

Bahkan ada parfum bermerek My sin (dosaku). Aromanya sangat menggoda, menarik, dan menggairahkan, begitu bunyi iklannya, maka sebutan yang paling cocok baginya adalah My Sin. Anda tidak akan pernah menduga bahwa dosa adalah bau yang memuakkan bagi Allah.

Ketika pencobaan menghadang, apakah Anda akan Anda memercayai dusta Setan? Atau akankah Anda menaati peringatan Allah? HWR

SATU GIGITAN DOSA MENINGGALKAN RASA YANG PAHIT SETELAHNYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org