Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/01/05

Senin, 5 Januari 2004

Bacaan   : Matius 5:11-16
Setahun : Kejadian 13-15; Matius 5:1-26
Nas       : Kamu adalah garam dunia (Matius 5:13)

MASUK KE "REBUSAN"

Benda ini sering dijumpai, murah, dan digunakan di seluruh dunia. Benda ini telah menimbulkan banyak peperangan, mendorong pembangunan rute-rute perdagangan, dan berguna untuk membayar gaji para tentara. Kini benda itu lebih banyak digunakan sebagai bahan pengawet dan penyedap rasa. Benda apakah itu? Benda itu adalah zat berbentuk kristal yang kita sebut garam.

Yesus, Seorang yang ahli menggunakan hal-hal biasa untuk menjelaskan realitas rohani, berbicara soal garam ketika Dia sedang mengajar murid-murid-Nya tentang bagaimana melayani sebagai wakil kerajaan-Nya. Dia berkata, "Kamu adalah garam dunia" (Matius 5:13).

Jika kita menganggap garam sebagai bahan pengawet, dapat diperkirakan bahwa Yesus menginginkan agar kita mencegah kemerosotan moral yang terjadi dalam masyarakat kita. Dan apabila kita memikirkan fungsi garam untuk menyedapkan rasa, maka kita dapat meyakini bahwa Dia ingin agar kita menolong sesama untuk menemukan sukacita ketika mereka mengenal dan hidup bagi-Nya.

Garam yang hanya tersimpan di rak penyimpanan tidak dapat memenuhi fungsinya. Sama halnya jika kita tidak berusaha secara aktif untuk membagikan kebenaran Allah yang mengubah kehidupan, maka sebenarnya kita tidak melayani sebagai garam rohani. Bagaimanapun, tempat bagi garam adalah dalam "rebusan" aktivitas manusia. Daripada hanya mengkritik kemerosotan kebudayaan kita dan datarnya kehidupan yang dijalani banyak orang, marilah kita masuk ke dalam "rebusan", karena kita adalah garam dunia -- Vernon Grounds

SEORANG KRISTIANI YANG MENJADI GARAM
MEMBUAT ORANG LAIN HAUS AKAN YESUS SANG AIR KEHIDUPAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org