Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2003/11/04

Selasa, 4 November 2003

Bacaan   : Yohanes 6:16-21
Setahun : Yohanes 7-10
Nas       : [Yesus] berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!" (Yohanes 6:20)

APA YANG KAUTAKUTKAN?

Salah satu dongeng karya Grimm mengisahkan seorang pemuda agak bodoh yang tak tahu artinya gemetar ketakutan. Orang-orang berusaha membuatnya takut dengan menempatkannya di berbagai situasi menyeramkan, tetapi sia-sia. Akhirnya pemuda itu dapat merasa gemetar, tetapi bukan karena takut. Ia gemetar ketika seseorang menuangkan seember air dingin lengkap dengan ikan menggelepar-gelepar ke atas tubuhnya sewaktu ia tidur.

Ada yang tidak beres dalam diri kita jika kita tidak pernah takut. Takut adalah reaksi wajar manusia terhadap segala macam kesulitan atau bahaya, dan Allah tidak mengutuknya. Namun, Allah juga tak ingin kita dilumpuhkan ketakutan. Yesus berkali-kali berkata kepada murid-murid-Nya, "Jangan takut" (Lukas 5:10, 12:4; Yohanes 6:20). Setiap kali mengatakannya, Yesus menggunakan bentuk kata kerja yang mengandung arti keberlanjutan. Dengan kata lain, Yesus berkata kepada mereka, "Jangan terus-menerus merasa takut."

Jangan sampai kita ditaklukkan oleh ketakutan kita. Kita juga jangan sampai menolak melakukan apa yang dikehendaki Allah hanya karena merasa takut. Allah dapat mengubah rasa takut kita menjadi kekuatan. Kita dapat mempercayai Allah dan menjadi "tidak takut" (Mazmur 56:12).

Keberanian bukan tiadanya ketakutan, melainkan penguasaan atas rasa takut. Jadi, mari kita lawan ketakutan kita dan hadapilah dengan iman kepada Tuhan, karena Dia telah berfirman, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau" (Ibrani 13:5) -- David Roper

KITA MAMPU MENGHADAPI KETAKUTAN TERHADAP APA PUN
APABILA KITA TAHU BAHWA TUHAN DI DEKAT KITA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org