Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2003/02/14

Jumat, 14 Februari 2003

Bacaan   : 2Timotius 2:19-26
Setahun : Bilangan 31-33
Nas       : Seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang (2Timotius 2:24)

KEBENARAN DAN KASIH

Ada saatnya kita harus "berjuang untuk mempertahankan iman" (Yudas 3). Namun, dalam melakukannya, kita harus tetap bersikap hormat dan tidak memusuhi. Kaum Puritan Inggris di abad ke-17 benar saat mengatakan bahwa iman tak dapat dipaksakan kepada orang lain. Kesepakatan harus diperoleh melalui pendekatan yang lembut dan masuk akal.

Bacaan hari ini menegaskan prinsip tersebut. Paulus berkata kepada Timotius bahwa "seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang" (2 Timotius 2:24). Ia ingin Timotius bersikap hati-hati, tidak bertele-tele saat mewartakan kebenaran, dan tidak bersikap defensif. Ketika orang lain melawan kebenaran, ia harus dengan lemah lembut membetulkan mereka dan berharap Allah akan "memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat iblis" (ayat 25,26).

Kebenaran yang disampaikan kepada pemimpin muda seperti Timotius berlaku bagi semua orang percaya. Mereka yang melawan kita bukanlah musuh kita melainkan korban dari musuh kita. Paulus bersikeras bahwa kita dapat menuntun mereka kepada Allah jika kita mengabarkan kebenaran dengan kasih.

Kebenaran tanpa kasih tak akan menjadi pengajaran yang mampu menyentuh jiwa. Kasih tanpa kebenaran adalah sebuah perasaan sentimentil karena segan melawan kehendak orang lain. Saat kebenaran diungkapkan dengan kasih, Roh Allah akan memakainya untuk mengubah pikiran seseorang -- David Roper

KEBENARAN YANG DINYATAKAN DALAM KASIH
SUSAH UNTUK DITOLAK

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org