Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2003/01/27

Senin, 27 Januari 2003

Bacaan   : 2Timotius 2:1-13
Setahun : Keluaran 38-40
Nas       : Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal (2Timotius 2:10)

ALASAN DAN RISIKO

Saat itu seperti mimpi buruk saja rasanya. Sebuah truk tangki dengan muatan 2.500 galon gas propana terbakar saat diparkir di gudang penyimpanan bahan bakar. Jilatan Api menyambar-nyambar kira-kira 9 sampai 12 meter dari bagian belakang truk dan segera menjalar ke dok pengisian. Segera beberapa tangki di dekatnya juga terancam meledak.

Pada saat itu, setelah menolong sopir truk yang mengalami luka bakar cukup parah, si manajer gudang penyimpanan tersebut segera melompat masuk ke dalam truk dan mengendarai truk yang terbakar itu menjauh dari gudang. Tindakannya yang cepat dan berani ini berhasil menyelamatkan nyawa banyak orang.

Rasul Paulus juga mempertaruhkan nyawanya demi orang lain (2 Timotius 2:10). Ia dilempari batu dan dibiarkan mati (Kisah Para Rasul 14:19). Pada kesempatan lain ia dikeroyok, disesah, dan dipenjara (16:22,23). Tiga kali kapalnya kandas, dan beberapa kali ia dicambuk dan dipukul dengan tongkat (2 Korintus 11:23-28). Mengapa Paulus rela menanggung penderitaan semacam ini? Karena mengingat tentang api kekal dan kehidupan kekal, maka dengan senang hati ia menanggung risiko itu.

Apakah kita dapat memandang bahaya seperti cara pandang Paulus? Adakah kita memanfaatkan berbagai kesempatan untuk menyelamatkan banyak orang yang membutuhkan kabar baik tentang Kristus? Adakah kita memiliki tujuan yang sama seperti Paulus, yang rela menanggung segala perkara demi mereka yang terhilang? -- Mart De Haan II

MEMANG BERISIKO UNTUK BERADA DI UJUNG DAHAN
TETAPI JUSTRU DI SITULAH LETAK BUAHNYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org