Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2003/01/24

Jumat, 24 Januari 2003

Bacaan   : 1Timotius 6:6-11
Setahun : Keluaran 28-31
Nas       : Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan (1Timotius 6:9)

BAHAGIA TANPA

Seorang filsuf Yunani kuno, yakni Socrates (469-399 S.M.), percaya bahwa jika Anda sungguh-sungguh bijak, Anda tidak akan terobsesi oleh kekayaan. Untuk mempraktikkan apa yang ia khotbahkan secara ekstrem itu, ia bahkan menolak untuk mengenakan sepatu.

Socrates suka mengunjungi pasar, tetapi ia hanya memandang beraneka ragam pakaian yang dipamerkan dengan penuh kekaguman. Saat seorang teman bertanya mengapa ia demikan terpesona, ia menjawab: "Saya suka pergi ke sana dan menyadari betapa saya bahagia meski tak memiliki banyak hal yang ada di sana."

Sikap di atas bertentangan dengan iklan yang terus-menerus menyerang mata dan telinga kita. Para pemasang iklan menghabiskan jutaan rupiah untuk mengatakan bahwa kita takkan bahagia bila tidak memiliki produk terbaru mereka.

Rasul Paulus menasihati anak rohaninya, Timotius, demikian, "Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah" (1 Timotius 6:6-8). Jika kita terpikat pada harta benda, Paulus memperingatkan, kita bisa melenceng dari iman dan frustrasi karena keinginan daging (ayat 9,10).

Marilah kita bertanya pada diri sendiri, "Hal-hal apakah yang meski tidak kumiliki tapi tidak mengurangi kebahagiaanku?" Jawaban atas pertanyaan ini akan mengungkapkan banyak tentang hubungan kita dengan Tuhan dan kepuasan kita terhadap Dia -- Vernon Grounds

KEPUASAN BUKAN BERASAL DARI HARTA YANG BERLIMPAH
TETAPI DARI KEINGINAN YANG SEDIKIT

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org