Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/02/17

Minggu, 17 Februari 2002

Bacaan   : Yohanes 17:1-5
Setahun : Imamat 21-22; Matius 28
Nas       : Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus (Yohanes 17:3)

KEPERCAYAAN DASAR

Adolf Hitler telah mati. Tak lama kemudian, pemerintah Jerman segera mulai untuk membangun kembali negara dan bangsanya. Keadaan itu mendorong Karl Barth, seorang teolog Jerman, yang baru kembali dari pengasingan di Swis, untuk berkunjung ke University of Bonn. Di tengah suara mesin derek dan buldoser, Barth memulai ceramah dan kuliah pertamanya di hadapan para mahasiswa yang telah jemu oleh perang. Kalimat pertamanya adalah: "Aku percaya kepada Allah."

"Aku percaya kepada Allah." Kalimat itu adalah kalimat pertama dari 12 Pengakuan Iman Rasuli, yang menegaskan dasar iman kristiani kita. Sebenarnya, pernyataan tersebut adalah dasar dari cara pandang kita terhadap waktu dan kekekalan.

Kepercayaan itulah yang seharusnya menjadi satu-satunya dasar yang kuat untuk membangun kembali suatu bangsa atau untuk membangun sebuah kehidupan yang baru. Jika kita mengabaikan Allah, maka usaha manusia yang paling baik sekalipun akan gagal dan tidak akan memiliki nilai yang abadi.

Bagaimanapun juga, kita harus yakin bahwa Allah yang kita percayai adalah Allah yang esa, yang benar, dan yang hidup (Ibrani 11:6). Kita harus percaya kepada Allah yang telah menyatakan Diri-Nya dalam Alkitab, juga melalui pribadi dan karya agung sang Putra, Yesus Kristus. Yesus sendiri berkata kepada Bapa-Nya yang di surga, "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus" (Yohanes 17:3).

Sesungguhnya, inilah kepercayaan paling dasar yang harus kita miliki. Sudahkah Anda menjadikannya pegangan hidup? -VCG

SATU-SATUNYA DASAR YANG KUAT UNTUK MEMBANGUN KEHIDUPAN ADALAH PERCAYA KEPADA TUHAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org