Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/05/08

Senin, 8 Mei 2000

Bacaan   : Matius 10:29-33
Setahun : 2Raja 4-6, Lukas 24:36-53
Nas       : Seekor pun dari padanya [burung pipit] tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu (Matius 10:29)

PENGAMAT BURUNG

Seseorang pernah berkata, "Seekor burung yang sedang terbang dapat merasakan bahwa manusia yang ada di bawah mengamatinya dengan iri. Bahkan seekor burung kolibri dapat membangkitkan rasa kagum dalam diri si pemberi makan tentang betapa agungnya Allah itu."

Burung kolibri sering disebut "permata terbang" atau "keajaiban yang beterbangan." Kelincahan dan keanggunannya, pada saat ia terbang cepat dari bunga yang satu ke bunga yang lain untuk mencari madu, benar-benar mempesona. Para pengamat burung terpesona olehnya.

Tahukah Anda bahwa Bapa kita yang di surga juga adalah seorang pengamat burung? Namun Dia bukan sekadar pengamat yang terkagum-kagum pada ciptaan-Nya sendiri. Lebih dari itu, Dia mengenal, memberi makan, dan tidak henti-hentinya menjaga seluruh ciptaan-Nya (Mazmur 50:11, 147:9; Matius 6:26).

Perhatikan bagaimana Yesus menggunakan kebenaran ini untuk menenangkan hati murid-murid-Nya. Dia telah menyatakan bahwa mereka akan dibenci, disiksa, dan ditolak. Kemudian Dia berkata bahwa tak seekor burung pipit pun akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapa (Matius 10:29), atau pun dilupakan oleh Allah (Lukas 12:6). Murid-murid Yesus mengetahui bahwa mereka lebih berharga daripada burung (ayat 7), sehingga mereka dapat meyakini bahwa Allah akan menjagai mereka.

Ya, burung kolibri yang kecil dapat menggugah hati kita akan kebesaran Allah. Namun perkataan Yesus mengingatkan kita bahwa di balik keajaiban dari karya Allah yang luar biasa terdapat keajaiban pemeliharaan-Nya yang penuh kasih atas kita -- DJD

MATA-NYA MENGAWASI SETIAP BURUNG PIPIT
SAYA TAHU DIA MEMPERHATIKAN SAYA JUGA -- Martin

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org