Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/04/06

Kamis, 6 April 2000

Bacaan   : Yakobus 3:1-12
Setahun : 1Samuel 4-6, Lukas 9:1-17
Nas       : Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah (Yakobus 1:19)

ANDA TERLALU BANYAK BICARA?

Kita semua terlalu banyak bicara! Hal itu telah menyebabkan terjadinya banyak kepiluan -- rumah tangga yang retak, teman-teman yang menjauh, pertengkaran yang disulut oleh kata-kata yang penuh amarah dan gegabah! Kebanyakan konflik di dunia ini disebabkan oleh kombinasi antara pikiran yang sempit dan sifat banyak bicara. Anda akan jarang mendapat masalah jika mau mendengarkan, lagi pula kebanyakan dari kita akan dapat belajar lebih banyak dari apa yang orang lain katakan daripada apa yang kita katakan.

Tentu saja kita harus berbicara mengenai sang Juruselamat dan menceritakan kepada orang lain mengenai kasih-Nya. Namun kita harus menghentikan obrolan omong kosong dan ucapan gegabah yang sangat sering melukai orang-orang di sekeliling kita. Seseorang berkata, "Jika Anda berbicara ketika sedang marah, Anda akan mengucapkan perkataan yang akan Anda sesali selamanya."

Saya ingin mengakui sesuatu. Banyak masalah yang saya alami terjadi karena saya membuka mulut pada waktu yang salah. Renungkan kembali peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Anda dan ingatlah berapa banyak kepedihan yang terjadi karena Anda tidak "cepat untuk mendengar ... [tidak] lambat untuk berkata-kata" (Yakobus 1:19). Kita paling sering melakukan kesalahan dengan mulut.

Yesus berkata, "Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman" (Matius 12:36). Sebelum Anda berbicara kepada orang lain, mintalah Allah mengajar Anda kapan harus berbicara dan kapan harus diam. Dengan demikian Anda akan mengurangi banyak masalah -- MRD

JIKA ANDA TIDAK MENJAGA MULUT
MUNGKIN SUATU KETIKA ANDA HARUS MENARIK KEMBALI KATA-KATA ANDA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org