Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/03/17

Jumat, 17 Maret 2000

Bacaan   : Pengkhotbah 2:17-26
Setahun : Ulangan 30-31, Markus 15:1-25
Nas       : Aku membenci segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari (Pengkhotbah 2:18)

FRUSTRASI ATAU MERASA CUKUP?

Raja Salomo, yang telah belajar dan bekerja keras untuk mencapai hal-hal yang baik di dunia ini, menyadari bahwa jika ia meninggal kelak, keberuntungannya akan jatuh kepada orang-orang yang tidak pernah bekerja untuk itu, yang mungkin juga akan menyalahgunakannya. Hal ini membuatnya kesal karena ia telah melalui hari-hari yang "penuh kesedihan" dan malam-malam yang membuat hatinya tidak tenteram (Pengkhotbah 2:23). Namun yang merasakan hal ini tidak hanya ia sendiri.

Seorang pengacara yang sangat berhasil memberitahu saya bahwa ia sering kali bertanya-tanya mengapa ia bekerja begitu keras. Ia berkata bahwa anak-anaknya telah menyalahgunakan uangnya sehingga kehidupan mereka menjadi kacau. Ia tahu bahwa mereka mungkin akan menyia-nyiakan semua yang kelak ia tinggalkan bagi mereka. Pria lainnya, yang telah bekerja keras dan mengelola uangnya dengan baik, berkata dengan sedih, "Oh, semua kerja keras saya! Anak-anak saya tak sabar menunggu saya mati."

Namun, Salomo tidak berlarut-larut dalam frustrasinya. Ia menemukan arti hidup dan kepuasan melalui iman kepada Allah. Ia berkata bahwa kepuasan batin merupakan karunia Allah bagi anak-anak-Nya, yang memungkinkan mereka menikmati hasil jerih payah mereka (ayat 24). Allah menggantikan rasa frustrasi dengan kepuasan!

Semakin banyak kita memberi tempat bagi Allah dalam kehidupan kita, semakin banyak kita memiliki "hikmat, pengetahuan, dan kesukaan" (ayat 26). Paulus menyimpulkannya sebagai berikut: "Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar" (1Timotius 6:6) -- HVL


O Lord, help us to be content
With all that we possess;
And may we show our gratitude
With heartfelt thankfulness. -- Sper

KEPUASAN ADALAH TANAH DI MANA
SUKACITA YANG SEJATI TUMBUH SUBUR

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org