Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/03/03

Jumat, 3 Maret 2000

Bacaan   : Markus 8:27-33
Setahun : Bilangan 28-30, Markus 8:22-38
Nas       : Mesias harus menderita (Lukas 24:46)

TAK ADA CARA LAIN

Pernahkah Anda berdebat dengan Allah? Teman saya, David, pernah melakukannya. Ia seorang Kristen, namun ia mempertanyakan keadilan Allah yang mengizinkan Yesus, Putra-Nya yang tak bersalah, dihukum secara kejam sebagai ganti orang-orang yang bersalah. David merasa sangat galau ketika berusaha memahami kematian Kristus yang mengerikan di kayu salib. Suatu hari ia berseru, "Mengapa?" Kemudian Allah menenangkan pikirannya yang kacau dengan kenyataan ini: Itulah satu-satunya cara!

Petrus, salah seorang murid Tuhan, mempunyai pergumulan yang sama dalam memahami rencana Allah. Ia tahu bahwa Yesus adalah "Mesias dari Allah" (Lukas 9:20), tetapi ia menegur-Nya ketika Yesus mengajarkan bahwa Dia akan menderita, dibunuh, dan bangkit kembali (Markus 8:31-32). Petrus tidak dapat menerima bahwa ketidakadilan seperti itu terjadi pada Kristus yang tidak berdosa. Sebaliknya, Yesus justru memarahi Petrus karena tanpa disadari ia telah menunjukkan pikiran setan. Ia hanya memikirkan apa yang dipikirkan manusia, bukan apa yang dipikirkan Allah (ayat 33). Yesus tahu bahwa kematian-Nya memang diperlukan untuk memberi pengampunan, karena "tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan" (Ibrani 9:22).

Di atas kayu salib Yesus membayar hukuman atas dosa-dosa kita, tetapi Dia melakukannya dengan penuh kasih bagi Anda dan saya. Walaupun kematian-Nya yang mengerikan sama sekali tidak patut ditanggung-Nya, tidak ada cara lain bagi-Nya untuk dapat menyelamatkan kita. Sudahkah Anda berterima kasih kepada-Nya hari ini? -- JEY


There was no other way to cleanse me from sin,
And no other way my redemption to win,
Christ Jesus must take my guilt upon Him,
And die upon Calvary. -- Christiansen

KRISTUS MEMBAYAR UTANG YANG BUKAN MENJADI TANGGUNGANNYA
UNTUK MENEBUS UTANG YANG TIDAK DAPAT KITA BAYAR

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org