Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1999/09/28

Selasa, 28 September 1999

Bacaan   : 2Korintus 8:1-15
Setahun : Daniel 7-9
Nas       : Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya (2Korintus 8:9)

ALASAN UNTUK MEMBERI

Saya sudah terlalu tua untuk mengingat masa Depresi Besar yang terjadi pada tahun 30-an. Selama beberapa tahun keluarga kami tidak memiliki mobil, saluran ledeng, ataupun listrik. Namun kami memiliki sebuah rumah, sebuah mata air di dekat situ, kamar mandi di luar rumah, kayu bakar, pakaian, dan makanan yang cukup. Miskinkah kami? Tidak, menurut standar waktu itu. Namun untuk standar waktu sekarang kami pasti dianggap miskin dengan keadaan seperti itu.

Berapa banyak uang yang harus dimiliki seseorang agar dianggap kaya? Dan berapa banyak uang yang harus diberikan seseorang agar dianggap dermawan? Sangat sulit menjawabnya, bukan? Sebenarnya, tidak ada jawaban yang tepat untuk kedua pertanyaan itu.

Rasul Paulus tidak membuat peraturan tentang seberapa besar seseorang harus memberi, dan juga tidak mengatakan bahwa hanya orang kaya yang harus memberi. Sebaliknya, ia menantang jemaat di Korintus dengan menceritakan kepada mereka tentang orang-orang percaya di Makedonia yang "sangat miskin" namun memberi "melampaui kemampuan mereka," yakni "memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah" (2Korintus 8:2-5). Ia mengingatkan para pembaca suratnya akan Juruselamat mereka, Tuhan Yesus, yang mampu mengubah kemiskinan duniawi menjadi kekayaan surgawi supaya mereka menjadi kaya dalam kehidupan yang kekal.

Lepas dari apakah kita merasa diri miskin atau kaya, kasih kita kepada Tuhan seharusnya menjadi alasan bagi kita untuk bersikap murah hati dalam hal memberi -- HVL


Incline our hearts toward giving
That we may thus express
To Thee, the great provider,
Our love and thankfulness. -- Fennema

KRISTUS ADALAH ALASAN KITA UNTUK HIDUP --
DAN UNTUK MEMBERI

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org