Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1999/09/24

Jumat, 24 September 1999

Bacaan   : Yohanes 1:19-34
Setahun : Yehezkiel 43-45
Nas       : Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun (Yohanes 1:23)

TANDA PERINGATAN

Utusan Injil Keith Gustafson dipaksa meninggalkan Kongo karena perang saudara yang meletus pada tahun 1997. Ia melaporkan bahwa ketika perang mulai meluas, penduduk di daerah terpencil, tempat ia juga tinggal, mempunyai sebuah tanda peringatan bila tentara sedang mendekat, yakni lewat bunyi genderang. Di bawah tanah dan sepanjang tepi sungai, tabuhan drum yang mengerikan itu akan terdengar dan memperingatkan adanya bahaya.

Genderang dari Kongo itu juga digunakan untuk menyiagakan seluruh warga ketika mereka akan mengumumkan adanya kematian, kelahiran, atau memanggil warga untuk mengadakan pertemuan. Genderang-genderang itu berfungsi sebagai tanda peringatan; seorang utusan dapat dikirim kemudian untuk menyampaikan informasi tambahan.

Yohanes Pembaptis memainkan peranan yang sama dengan genderang itu. Seruannya agar setiap orang bertobat, baptisan yang dilakukannya di Sungai Yordan, dan perkataannya yang tajam terhadap para pemimpin agama di Israel yang munafik merupakan tanda peringatan akan terjadinya peristiwa-peristiwa penting setelah itu (Matius 3). Peringatan tersebut diikuti dengan berita terbesar bagi orang-orang Yahudi tentang pelayanan Yesus sang Mesias, yang diakhiri dengan penyaliban, kematian, dan kebangkitan-Nya.

Kita pun memiliki kesempatan untuk menyampaikan peringatan kepada orang-orang yang berhubungan dengan kita setiap hari. Sikap berbicara dan standar moral kita dapat membuka jalan untuk pemberitaan Injil. Kita dapat melanjutkan kesaksian kita yang umum dengan pesan khusus tentang kabar keselamatan -- DCE


Lord, help us to tell of Your love for mankind --
A love for the sin-sick, the broken, the blind;
And help them to see by the way that we live
The wholeness of being that You long to give. -- DJD

MEREKA YANG MEMBERI KESAKSIAN YANG TERBAIK ADALAH
MEREKA YANG BERSAKSI DENGAN HIDUP DAN BIBIRNYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org