Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1999/01/13

Rabu, 13 Januari 1999

Bacaan   : 1Samuel 3:1-15
Setahun : Kejadian 40-42
Nas       : Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman (Ibrani 3:7-8)

ALLAH SEDANG BERBICARA

Beberapa tahun yang lalu, seorang warga negara senior dari Richmond Heights, Missouri, memutuskan pembicaraan lewat telepon ketika Presiden Reagan mencoba menghubunginya. Hal ini tidak hanya terjadi sekali, tetapi sampai enam kali! Ia tidak percaya pada operator yang memberitahunya bahwa ada telepon dari Gedung Putih. Ia mengira bahwa itu hanya kelakar belaka. Namun, operator dari Southwestern Bell dan seorang tetangganya berhasil meyakinkan dirinya bahwa itu memang benar. Akhirnya, orang itu mendapatkan kesempatan istimewa untuk bercakap-cakap dengan Presiden Reagan selama 15 menit.

Peristiwa tersebut mengingatkan saya pada panggilan yang diterima oleh seorang anak muda Israel bernama Samuel beberapa abad yang lalu (1Samuel 3:1-15). Ia tidak menyadari siapa yang memanggilnya -- meski panggilan itu terjadi berulang kali. Panggilan itu jauh lebih penting daripada panggilan seorang presiden, karena panggilan itu berasal dari Allah sendiri. Pada mulanya Samuel bingung, tetapi ketika Eli mengatakan siapa yang mencoba berbicara dengannya, ia pun sedia mendengarkan.

Pernahkah Anda mendengar Tuhan berbicara kepada Anda? Allah berbicara kepada kita saat ini lewat Firman-Nya yang tertulis, yaitu Alkitab (2Timotius 3:16-17), dan tinggal dalam diri kita melalui pribadi Roh Kudus, yang memampukan kita untuk mendengar suara-Nya (1Korintus 2:9-16).

Allah senantiasa mencoba berbicara dengan kita! Satu pertanyaan yang penting di sini adalah: Adakah kita menyediakan waktu untuk mendengarkan suara-Nya? -- MRDII


We need to take the time each day
To read God's Word and pray,
And listen for what He might say
To guide us on our way. -- Sper

ALLAH BERBICARA LEWAT FIRMAN-NYA
PADA SETIAP ORANG YANG MENDENGAR DENGAN HATINYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org