Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-reformed/166

e-Reformed edisi 166 (23-7-2015)

Galeri Pendukung dan Penentang Calvin

______________________Milis Publikasi e-Reformed______________________

e-Reformed -- Galeri Pendukung dan Penentang Calvin
Edisi 166/Juli 2015

DAFTAR ISI:
ARTIKEL: GALERI PENDUKUNG DAN PENENTANG CALVIN
STOP PRESS: PUBLIKASI E-PENULIS: REFERENSI BAGI PENULIS KRISTEN

Dear e-Reformed Netters,

Reformasi gereja abad 15 lahir sebagai upaya untuk mereformasi gereja 
Katolik, diprakarsai oleh umat Katolik Eropa Barat yang menentang 
doktrin-doktrin palsu dan malapraktik gerejawi, khususnya ajaran dan 
penjualan indulgensi, serta simoni, jual-beli jabatan rohaniwan. John 
Calvin adalah salah satu tokoh reformasi yang hidup di tengah gejolak 
masa itu. Dalam perjuangannya, ia mendapat dukungan dari beberapa 
tokoh reformasi, tetapi tak jarang ia juga mendapat kecaman dari 
berbagai pihak yang menentangnya.

Untuk mengetahui siapa saja orang yang mendukung maupun mengecam 
Calvin, e-Reformed edisi bulan Juli ini akan menyajikan sebuah artikel 
berjudul "Galeri Pendukung dan Penentang Calvin". Melalui artikel ini, 
kita akan mengenal beberapa tokoh lain yang berpengaruh dalam 
perjuangan John Calvin mereformasi gereja pada masa itu. Kiranya kita 
boleh semakin mengerti bahwa iman yang sejati kepada Kristus tidak 
mudah untuk diperjuangkan dan akan terus mendapat tantangan dan ujian 
sepanjang zaman, seperti yang di alami oleh John Calvin semasa 
hidupnya. Soli Deo Gloria.

Pemimpin Redaksi e-Reformed,
Ayub
< ayub(at)in-christ.net >
< http://reformed.sabda.org >


            ARTIKEL: GALERI PENDUKUNG DAN PENENTANG CALVIN

Olivetan (1503 -- 1535)

Nama aslinya adalah Pierre Robert, dan ia adalah sepupu Calvin. 
Olivetan, yang berarti "Minyak Tengah Malam", adalah nama panggilan 
yang diperolehnya karena kebiasaannya belajar sampai larut malam. 
Menurut Beza, Olivetanlah yang mengobarkan api penginjilan dalam hati 
Calvin.

Walaupun telah saling mengenal sejak di Noyon, kampung halaman Calvin, 
kedua sepupu ini baru menjadi akrab ketika sama-sama belajar di Paris 
dan Orleans. Olivetan yang sudah menjadi seorang Protestan 
membangkitkan kecurigaan pemerintah sehingga pada tahun 1528, ia 
terpaksa melarikan diri ke tempat Martin Bucer di Strasbourg.

Pada tahun 1532, masyarakat Kristen Waldensia di daerah Piedmont, 
Italia, menggabungkan diri dengan gerakan reformasi. Olivetan 
mengunjungi kaum Waldensia, dan ia ditugaskan untuk menerjemahkan 
Alkitab ke dalam Bahasa Perancis. Ketika Calvin melarikan diri dari 
Perancis ke Basel pada tahun 1535, Olivetan sedang berada di sana 
untuk menyelesaikan proyek perintisnya tersebut. Calvin mungkin 
membantu sepupunya dalam tahap terakhir penerjemahan Perjanjian Baru. 
Calvin menulis kata pengantar dalam Bahasa Perancis dan Bahasa Latin 
yang untuk pertama kalinya mencerminkan dengan jelas semangat 
penginjilannya.

Setelah membantu memenangkan Jenewa bagi gerakan reformasi pada tahun 
1533 sampai 1535, Olivetan kembali ke kaum Waldensia di Italia. Ia 
meninggal pada usia 32 tahun. Hubungan kedua sepupu itu tampaknya 
cukup dekat karena Olivetan mewariskan perpustakaannya kepada Calvin.

Lefevre D`Etaples (1455 -- 1536)

Dalam masa pertumbuhan rohaninya, Calvin mulai mengenal gerakan 
reformasi Perancis yang dipelopori oleh Lefevre D`Etaples, seorang 
ahli Alkitab yang agung. Lefevre mempelajari Alkitab secara intensif, 
lalu menyimpulkan bahwa Alkitab haruslah menjadi satu-satunya sumber 
otoritas. Ia menganjurkan cara interpretasi Alkitab "literal-
spiritual". Menurut argumentasi Lefevre, satu-satunya arti yang layak 
bagi ayat-ayat Alkitab adalah arti yang dimaksudkan oleh Roh Kudus. 
Martin Luther sangat dipengaruhi oleh cara interpretasi "literal-
spiritual" ini.

Bersumber pada surat-surat rasul Paulus, Lefevre juga akhirnya 
menyadari bahwa manusia diselamatkan hanya oleh belas kasihan dan 
anugerah Allah yang diterima dengan iman saja. Perbuatan baik maupun 
jasa manusia sama sekali tidak berperan dalam keselamatan. Ia 
memelopori doktrin predestinasi yang ketat; pandangannya mengenai 
pembenaran hanya melalui iman mendahului pandangan Luther.

Ketika mempelajari Alkitab, Lefevre merasa takjub karena tidak 
menemukan istilah paus, indulgensia (surat pengampunan dosa), api 
penyucian, tujuh sakramen, wajib selibat pastor, atau penyembahan 
kepada Maria. Tidak mengherankan, ia dituduh bidat di Sorbonne pada 
tahun 1521. Setelah itu, Lefevre bergabung dengan muridnya, Bishop 
Briconnet, untuk membantu membentuk keuskupan di Meux. Guillaume 
Farel, yang belakangan memegang peranan penting bagi Calvin dan 
Jenewa, juga berada di Meux. Pada tahun 1525, kebencian terhadap 
gerakan reformasi Lefevre semakin meningkat sehingga ia terpaksa pergi 
ke Strasbourg dan tinggal di sana beberapa lama. Sekembalinya dari 
Strasbourg, ia tinggal di Nerac sampai tutup usia, dalam perlindungan 
Marguerite d`Angouleme, saudari Raja.

Calvin datang ke Nerac sebagai seorang pelarian dari kekuasaan Roma 
Katolik; di sana ia bertemu dengan Lefevre yang sudah tua pada musim 
semi tahun 1534. Menurut berita, Lefevre mengatakan bahwa Calvin kelak 
akan menjadi "sebuah instrumen dalam mendirikan Kerajaan Allah di 
Perancis". Nyata bahwa pertemuan dengan Lefevre itu meyakinkan Calvin 
bahwa reformasi tidak akan berhasil jika ia tetap berada dalam Gereja 
Roma Katholik. Tak lama kemudian, Calvin memutuskan untuk memisahkan 
diri dari Roma.

Francis I (1515 -- 1547)

Francis I adalah Raja Perancis yang berkuasa pada masa awal gerakan 
reformasi Calvin. Dalam hampir seluruh masa pemerintahannya, Francis 
terlibat peperangan melawan Charles V, Kaisar dan Holy Roman Empire 
(kekaisaran pada zaman itu yang wilayahnya mencakup Jerman, Belgia, 
Belanda, Swiss, dan Austria), sehingga ia tidak dapat mencurahkan 
perhatiannya kepada hal-hal agamawi. Pada awalnya, Francis sangat 
toleran kepada para tokoh reformasi Perancis karena pengaruh 
saudarinya, Marguerite d` Angouleme. Francis bahkan memiliki hubungan 
yang baik dengan Lefevre D`Etaples, perintis gerakan reformasi di 
Perancis. Akan tetapi, semua itu berubah pada bulan Oktober 1534.

Surat Calvin yang terkenal, yang menjadi kata pengantar untuk edisi 
pertama buku Institutio, ditujukan kepada Francis I. Raja ini sangat 
marah karena protes kaum Protestan Perancis, yang dikenal sebagai 
"Peristiwa Plakat". Pada pagi hari tanggal 18 Oktober 1534, di seluruh 
Paris kaum Protestan membagikan selebaran yang mencela misa Katolik. 
Salah satunya bahkan ditempelkan di pintu kamar tidur Raja. Francis 
menunjukkan kemarahannya dengan mengikuti suatu prosesi agamawi menuju 
Katedral Notre Dame, yang melambangkan penyucian Paris dari kebencian. 
Akan tetapi, kemarahan Raja tidak cukup sampai di situ. Ia meresmikan 
suatu peraturan untuk menganiaya kaum Protestan; peraturan ini berlaku 
sampai Dekrit Nantes tahun 1598. Ratusan kaum Protestan dipenjarakan 
oleh Francis, dan 35 orang dibakar, termasuk beberapa sahabat Calvin. 
Buku Institutio ditulis oleh Calvin dalam ingatan akan para martir 
Perancis ini. Dalam suratnya, Calvin menulis bahwa buku Institutio 
ditulis untuk "membersihkan nama saudara-saudaraku yang kematiannya 
berharga di mata Tuhan".

Francis juga berperan dalam kedatangan Calvin ke Jenewa. Calvin tidak 
dapat langsung menuju Strasbourg seperti yang semula direncanakan 
karena Francis sedang berperang melawan Charles V, kaisar dari Holy 
Roman Empire, dan terpaksa melakukan perubahan arah yang bersejarah ke 
Jenewa itu.

Guillaume Farel (1489 -- 1565)

Farel adalah orang yang membujuk Calvin, yang ketika itu masih muda, 
pemalu dan enggan, untuk melayani dalam gerakan reformasi di Jenewa. 
Calvin yang bermaksud hanya menginap semalam di Jenewa ditahan oleh 
Farel "bukan terutama dengan nasihat dan desakan", tulis Calvin, 
"tetapi dengan kata-kata menakutkan yang saya rasakan seolah-olah 
Tuhan dan surga menahan saya dengan tangan-Nya yang kuat". Si rambut 
merah yang berapi-api, Farel, bergabung dengan gerakan reformasi 
Perancis yang dipimpin oleh Lefevre D`Etaples. Ketika terpaksa 
melarikan diri karena ancaman penganiayaan pada tahun 1523, Farel 
memimpin sekelompok penginjil untuk berkhotbah terutama di daerah 
Swiss yang berbahasa Perancis. Ia juga berada di pusat gerakan 
penginjilan yang membawa kota Bern dan kota Jenewa ke dalam pelukan 
Protestan. Setelah Farel berhasil membujuk Calvin untuk menetap di 
Jenewa, mereka mengadakan banyak gerakan reformasi di kota itu. 
Mungkin Farel adalah teman terdekat Calvin pada masa itu. Mereka 
mengalami banyak hal bersama; mereka sama-sama diusir dari Jenewa pada 
tahun 1538. Karena dibujuk lagi oleh Farel, Calvin kembali ke Jenewa 
pada tahun 1541. Setelah itu, Farel pergi ke Neuchatel dan terus 
bekerja sama dengan Calvin yang berada di Jenewa.

Persahabatan mereka menjadi renggang pada tahun 1558 ketika Farel yang 
telah berusia 69 tahun menikah dengan seorang gadis muda. Calvin 
menolak hadir dalam upacara pernikahan, tetapi persahabatan mereka 
tidak putus. Salah satu surat terakhir Calvin ditulis untuk Farel, dan 
isinya meminta Farel "untuk mengingat persahabatan kita". Walaupun 
sudah tua dan lemah, Farel mengunjungi sahabatnya itu menjelang Calvin 
meninggal pada tahun 1564. Setahun kemudian, Farel menyusul Calvin.

Martin Bucer (1491 -- 1551)

Bucer adalah guru dan mentor Calvin dalam banyak hal. Semasa 
pengasingannya dari Jenewa, Calvin berada di bawah pengaruh Bucer di 
Strasbourg. Calvin diminta datang oleh jemaat berbahasa Perancis di 
Strasbourg, dan kemudian kedua tokoh reformasi itu menjadi sahabat. 
Selama 3 tahun masa pertumbuhannya (1538 -- 1541), Calvin berguru pada 
Bucer. Ia menyerap pandangan-pandangan Bucer mengenai predestinasi, 
organisasi gereja, dan oikoumene.

Bucer menjadi seorang Protestan ketika mendengar pembelaan Martin 
Luther dalam Pertentangan Heidelberg pada tahun 1518. Tak lama setelah 
itu, Bucer, Matthew Zell, Wolfgang Capito, dan Casper Hedio memimpin 
gerakan reformasi di Strasbourg. Bucer terkenal karena usahanya 
mempertemukan Ulrich Zwingli dan Martin Luther dalam hal Perjamuan 
Malam Terakhir. Walaupun gagal, Bucer meneruskan usahanya untuk 
mempersatukan kaum Lutheran dengan cabang-cabang reformasi dalam 
Protestan.

Ia diasingkan dari Strasbourg pada masa Interim Augsburg pada tahun 
1548 dan pergi berlayar ke Inggris untuk membantu Archbishop Cranmer 
dalam gerakan reformasi Inggris. Bucer diangkat menjadi profesor 
Regius di Cambridge dan memengaruhi penulisan Buku Doa Umum pada tahun 
1549. Pengaruhnya menghilang setelah ia meninggal di Inggris pada 
tahun 1551.

Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Momentum
Judul asli artikel: Galeri Pendukung & Penentang Calvin
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: LRII, Jakarta 1996
Halaman: 46 -- 49


   STOP PRESS: PUBLIKASI E-PENULIS: REFERENSI BAGI PENULIS KRISTEN

Anda tertarik dengan dunia tulis-menulis dan memerlukan referensi 
berkualitas untuk mengembangkan kemampuan tulis-menulis Anda?

Bagi Anda penulis Kristen, Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > 
telah menyediakan Publikasi e-Penulis. Sejak tahun 2004, Publikasi e-
Penulis < http://sabda.org/publikasi/e-penulis/ > telah melayani 
ribuan pelanggannya dengan bahan-bahan bermutu seputar pelayanan 
penulisan. Artikel tentang literatur Kristen maupun umum, kiat 
penulisan, kaidah penggunaan Bahasa Indonesia, tokoh penulis, serta 
ulasan situs-situs kepenulisan bisa Anda dapatkan secara GRATIS dalam 
e-Penulis!

Tunggu apa lagi? Segeralah berlangganan publikasi e-Penulis secara 
GRATIS dengan mengirimkan email kosong ke: < subscribe-i-kan-
penulis(at)hub.xc.org > atau ke < penulis(at)sabda.org >

Kunjungi pula situs Pelitaku (Penulis Literatur Kristen dan Umum) di: 
< http://pelitaku.sabda.org/ >

Selamat menikmati pelayanan kami dan teruslah berkarya!


Kontak: reformed(at)sabda.org
Redaksi: Ayub, Yulia Oeniyati, dan N. Risanti
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >


______________________________e-Reformed______________________________
Kontak Redaksi: < reformed(a t)sabda.org >
Untuk mendaftar: < subscribe-i-kan-untuk-Reformed(a t)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-untuk-Reformed(a t)hub.xc.org >
Arsip e-Reformed: < http://www.sabda.org/publikasi/e-reformed >
SOTeRI: < http://soteri.sabda.org/ >
Situs YLSA: < http://www.ylsa.org/ >
Situs SABDA Katalog: < http://katalog.sabda.org/ >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org