Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-reformed/149

e-Reformed edisi 149 (27-2-2014)

Garam dan Terang Dunia

______________________Milis Publikasi e-Reformed______________________

e-Reformed -- Garam dan Terang Dunia
Edisi 149/Februari 2014

DAFTAR ISI:
ARTIKEL: GARAM DAN TERANG DUNIA
STOP PRESS: BERGABUNGLAH DI KELAS ONLINE DASAR-DASAR IMAN KRISTEN PERIODE MEI/JUNI 2014!

Dear e-Reformed Netters,

Ketika kita berbicara tentang bulan Februari, sebagian besar dari kita 
tentu langsung teringat pada sebuah perayaan yang jatuh tepat di 
tengah bulan Februari, Valentine. Hari Valentine atau yang di 
Indonesia dikenal sebagai Hari Kasih Sayang ini selalu dirayakan 
hampir di seluruh dunia pada tanggal 14 Februari. Terutama bagi 
pasangan-pasangan muda, baik yang masih berpacaran atau sudah menikah, 
hari Valentine menjadi hari yang sangat spesial untuk secara khusus 
menyatakan bukti cinta kepada pasangannya. Memang, bukan berarti kita 
hanya perlu menyatakan kasih sayang hanya pada hari Valentine saja. 
Namun, dengan diperingatinya Hari itu, setidaknya kita selalu 
diingatkan bahwa kita perlu menyatakan kasih sayang secara khusus 
kepada orang lain.

Menyatakan kasih sayang pada hari Valentine tidak harus selalu kepada 
pasangan, tetapi kasih sayang dapat kita nyatakan kepada setiap orang. 
Dengan cara apa? Bukti kasih yang terutama adalah dengan cara kita 
memperkenalkan berita Injil kepada mereka. Memperkenalkan berita Injil 
harus dengan kata-kata dan perbuatan. Tidak bisa jika kita hanya 
memberitakan Injil secara verbal, tetapi tidak peduli terhadap apa 
yang sedang mereka alami, atau sebaliknya; hanya melakukan aksi sosial 
terus tanpa pernah memperkenalkan berita Injil kepada mereka. Kita 
perlu memberitakan Injil secara verbal, tetapi juga perlu mengetahui 
dan menolong pergumulan mereka di bidang apa pun: aksi sosial bagi 
pengemis, memberi perhatian kepada anak yatim piatu, dll..

Artikel reformed bulan ini saya ambil dari ringkasan khotbah Pdt. 
Benyamin Intan pada waktu beliau berkhotbah di Konvensi Injil Nasional 
(KIN) bulan November 2013 lalu. Beliau menyampaikan khotbah tentang 
bagaimana menjadi garam dan terang dunia. Silakan membaca artikel 
pendek ini dan renungkan bagaimana caranya kita mempraktikkan prinsip 
"garam dan terang dunia" sebagai bukti kasih kepada sesama di bulan 
Kasih Sayang ini.

Selamat menyimak. Tuhan mengasihi Anda.

Pemimpin Redaksi e-Reformed,
Teddy Wirawan
< teddy(at)in-christ.net >
< http://reformed.sabda.org >


                    ARTIKEL: GARAM DAN TERANG DUNIA

Kita adalah garam dan terang dunia. Kita akan menggumuli identitas 
kita sebagai orang Kristen. Garam berarti kita tidak sama dengan dunia 
yang menuju kepada pembusukan. Terang berarti, kita tidak sama dengan 
dunia yang menuju kepada kegelapan.

Pertama, identitas kita adalah kesucian (Imamat 11:45). Tuhan berkata, 
"Jadilah kudus sebab Aku ini kudus adanya." Tanpa kekudusan, tidak ada 
seorang pun dapat melihat Allah. Kita itu suci dan berbeda dari dunia 
yang begitu berdosa. Gereja (Yun. Ekklesia) berarti dipanggil keluar. 
Kita ada di dunia, tetapi tidak sama dengan dunia yang busuk, gelap, 
dan berdosa. Kata "kudus" (Ibr. Qadosh) memiliki arti terpisah.

Kedua, identitas kita adalah "keduniaan". Apa artinya? Kita adalah 
garam dunia yang diutus ke dalam dunia. Misi Allah adalah Tuhan Yesus 
mengutus kita, sama seperti Bapa mengutus Dia ke dalam dunia (Yohanes 
17:18). 
Dunia memiliki dua pengertian: negatif dan positif. Paulus 
berkata, "Janganlah kamu serupa dengan dunia (negatif) ini." Di sisi 
lain, Yesus berkata, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia 
(positif) ini, maka Dia mengutus anak-Nya yang tunggal."

Ada empat sikap terhadap dunia. Pertama, menarik diri dan tidak 
menginjili. Kedua, mengakomodasi dan melebur dengan dunia sehingga 
kita kehilangan identitas dan tidak bisa menggarami dan menerangi 
dunia. Ketiga, dualisme yang munafik seperti orang Farisi. Keempat, 
kita pakai kekuatan senjata untuk menghancurkan dunia dan menjadi batu 
sandungan.

Sekarang, kita masuk ke dalam panggilan kita sebagai orang Kristen. 
Pertama, kita menggarami dunia. Garam itu bersifat mengawetkan 
sehingga mencegah kebusukan dan dapat mensterilkan luka. Apa artinya 
garam jadi tawar? Garam menjadi tidak murni lagi dan ini bahaya karena 
bisa jadi batu sandungan. Kedua, kita menerangi dunia. Menggarami 
bersifat negatif dengan mencegah pembusukan, sedangkan menerangi 
bersifat positif yang membawa keluar dari kegelapan. Kita mempunyai 
misi untuk menyelamatkan jiwa. Panggilan Yesus adalah untuk menjala 
manusia dan mengabarkan Injil.

Penginjilan meliputi verbal (PI pribadi dan PI massal) dan dengan aksi 
sosial. Pertama, kita harus berani, menyangkal diri, berkorban, dan 
memikul salib, sehingga kemuliaan Tuhan dinyatakan. Kita harus 
menampakkan kekristenan kita, bukannya ditaruh di bawah gantang. 
Kedua, pengorbanan kita dengan kasih (sacrificial love dan 
unconditional love). Terakhir, kasih dan keadilan. Menggarami 
menekankan keadilan, dan menerangi menekankan cinta kasih. Bagaimana 
kita menyeimbangkan kedua hal ini? Bapa Gereja Agustinus berkata, 
"Tidak ada kasih tanpa keadilan." Keadilan dan hukum adalah tumpuan 
takhta-Mu (Mazmur 89). Kasih dan keadilan harus berjalan bersama-sama. 
Menggarami dan menerangi harus berjalan bersama-sama. Mencegah, 
menghapus kejahatan, dan menginjili harus berjalan bersama-sama. Di 
atas salib Kristus, keadilan dan kasih Allah terjadi bersama-sama. 
Amin.

Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Konvensi Injil Nasional Jakarta 2013: Kristus Bagi Indonesia
Judul asli artikel: Ringkasan Khotbah KIN: Garam dan Terang Dunia
Penulis: Panitia Konverensi Injil Nasional (KIN)
Penerbit: Stephen Tong Evangelistic Ministries International (STEMI), Jakarta 2013
Halaman: 14


   STOP PRESS: BERGABUNGLAH DI KELAS ONLINE DASAR-DASAR IMAN KRISTEN 
                      PERIODE MEI/JUNI 2014!

Informasi ini adalah undangan bagi Anda yang rindu untuk mempelajari 
pokok-pokok penting seputar iman Kristen. Pendidikan Elektronik Studi 
Teologia Awam (PESTA) < http://pesta.org > yang diselengarakan oleh 
Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > membuka pendaftaran untuk 
mengikuti kelas online Dasar-Dasar Iman Kristen Mei/Juni 2014. Gratis!

Dalam kelas ini, setiap peserta akan belajar bersama tentang 
penciptaan, kejatuhan manusia dalam dosa, rencana keselamatan Allah 
melalui Yesus Kristus, dan hidup baru dalam Kristus. Diskusi akan 
dilakukan melalui milis (email) dan dimulai pada tanggal 7 Mei 2014. 
Jika Anda berminat, segera hubungi Admin PESTA melalui email: < 
kusuma(at)in-christ.net >. Segera setelah Anda mendaftarkan diri, kami 
akan mengirimkan modul pelajaran DIK dan tugas tertulis yang harus 
dikerjakan sebelum mengikuti kelas diskusi.

Daftarkan diri Anda sekarang juga!


Kontak: reformed(at)sabda.org
Redaksi: Teddy Wirawan, Yulia Oeniyati, dan Ryan
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >


______________________________e-Reformed______________________________
Anda terdaftar dengan alamat: yohanesbayu72@gmail.com Kontak Redaksi: < reformed(a t)sabda.org >
Untuk mendaftar: < subscribe-i-kan-untuk-Reformed(a t)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-untuk-Reformed(a t)hub.xc.org >
Arsip e-Reformed: < http://www.sabda.org/publikasi/e-reformed >
SOTeRI: < http://soteri.sabda.org/ >
Situs YLSA: < http://www.ylsa.org/ >
Situs SABDA Katalog: < http://katalog.sabda.org/ >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org