Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-reformed/131

e-Reformed edisi 131 (30-8-2012)

Mengenal Hati Allah Bagi Dunia

______________________Milis Publikasi e-Reformed______________________

e-Reformed -- Mengenal Hati Allah Bagi Dunia
Edisi 131/Agustus 2012

DAFTAR ISI:
ARTIKEL: MENGENAL HATI ALLAH BAGI DUNIA
STOP PRESS: LOWONGAN SABDA 2012 -- IT FOR GOD

Dear e-Reformed Netters,

Akhir-akhir ini, saya tergerak oleh panggilan Allah untuk menjadi
orang yang peduli pada orang yang bukan Kristen. Saya sering kali
menyadari bahwa saya tidak punya teman non-Kristen. Dulu, saya tidak
peduli dengan hal ini, bahkan membuat alasan yang merasionalisasikan
pikiran saya itu -- "tentu saja saya tidak mempunyai teman non-Kristen
karena saya ada di pelayanan Kristen, sehingga tidak ada kesempatan
untuk bertemu dengan orang-orang non-Kristen." Akan tetapi, benarkah
demikian? Tentu saja tidak. Saya jadi bertanya-tanya pada diri
sendiri, mengapa saya tidak peduli? Sekarang, saya tahu jawabannya:
karena saya sedang tidak melayani mereka. Oleh karena itu, di tengah
kesibukan saya beberapa waktu ini, saya berdoa, "Tuhan, berikan kepada
saya ide untuk terlibat dalam pelayanan kepada orang non-Kristen."

Tuhan menjawab dengan artikel yang saya kirim kepada Anda semua di
bawah ini dan menjadi salah satu pendorong saya untuk mencari tahu
bagaimana mulai melibatkan diri dalam pelayanan kepada orang non-
Kristen. Saya semakin menyadari bahwa selama ini, saya bukan saja
tidak peduli pada orang non-Kristen, tetapi juga sedang tidak
mempedulikan hati Allah bagi dunia. Saya sunggu merasa tertegur.
Karena itu, saya ingin membagi artikel ini dengan Anda semua. Semoga
Tuhan juga berbicara kepada Anda, sama seperti Ia telah berbicara
kepada saya.

Selamat membaca dan merenungkan.

Redaksi e-Reformed,
Yulia Oeniyati
< yulia(at)in-christ.net >
< http://reformed.sabda.org >

               ARTIKEL: MENGENAL HATI ALLAH BAGI DUNIA

Saat itu, saya berusia lima belas tahun dan keluarga saya sedang
berada di sebuah pantai di East Coast (pesisir Timur Amerika). Pada
suatu sore ketika saya dan salah satu saudara perempuan sedang mencuci
rakit di genangan air pasang, seorang gadis kecil dan anak laki-laki
menceburkan diri di dekat kami. Sebuah pikiran melintas di benak saya:
"Katakan pada mereka untuk tidak bermain di sini". Tetapi, saya
mengabaikannya. Adalah tugas orang tua mereka untuk menjaga mereka.
Beri tahu mereka tentang kedalaman air itu adalah pikiran saya
berikutnya. Mungkin saya harus mengatakan sesuatu pada mereka. Namun
sekali lagi, saya beralasan itu bukan tanggung jawab saya.

Saya mencelupkan rakit saya sekali lagi dan mulai mengikuti keluarga
saya. "Amy!" Saya mendengar nama saya dipanggil dengan jelas dari arah
belakang (padahal tak seorang pun yang saya kenal ada di sana). Saya
berbalik dan melihat anak laki-laki kecil itu tenggelam, dan saudara
perempuannya berjuang mempertahankan diri agar tetap mengapung di atas
air. Saya menarik gadis kecil itu dan saudara perempuan saya menarik
anak laki-laki itu dari air, yang bahkan kami hampir tidak dapat
menyentuh dasarnya.

Saya tidak tahu apakah Allah yang memanggil nama saya. Meskipun saya
tidak tahu nama mereka atau dari mana asal mereka, saya pasti tidak
dapat memaafkan diri saya jika saya tidak menolong mereka. Mengingat
kembali peristiwa itu, saya menyadari bahwa saya hampir saja
melewatkan kesempatan berharga untuk terlibat dalam hidup orang lain
hanya karena pikiran bahwa itu bukanlah tanggung jawab saya.

Allah memunyai hati yang cukup luas bagi dunia. Sebagai
murid-murid-Nya, hati kita seharusnya mencerminkan hati-Nya. Namun
secara umum, manusia -- bahkan umat Allah -- jarang memunyai waktu
untuk segala sesuatu yang tidak secara langsung berkaitan dengan
mereka. Kadang-kadang, kita memang tidak punya waktu atau tidak
berminat. Kesombongan dan prasangka kita bisa menghambat.
Kadang-kadang, kita memang tidak peduli. Kita bisa sangat mirip
dengan Yunus.

Yunus: Misionaris Ogah-ogahan

Sebagai seorang nabi Allah, tugas Yunus adalah menyampaikan kepada
orang-orang tentang segala sesuatu yang Allah ingin mereka ketahui.
Ketika Allah menyuruh Yunus pergi dan memperingatkan kota Niniwe
tentang penghakiman yang akan datang, ia menolak. Mengapa ia harus
pergi memperingatkan orang-orang Asyur yang kotor itu? Mereka
menyembah allah lain dan menaklukkan orang Israel, bangsanya. Mereka
tidak pantas menerima sebuah peringatan. Yunus berpikir bahwa
penghakiman Allah atas mereka merupakan ide yang bagus. Dan jika Allah
butuh ide-ide tentang apa yang harus Dia lakukan terhadap mereka,
Yunus bisa memberikannya.

Setelah mengalami banyak hal untuk meyakinkannya (termasuk pelayaran
ala kapal selam dalam perut ikan besar), akhirnya Yunus melaksanakan
apa yang Allah perintahkan dengan enggan. Tepat seperti yang
ditakutkan Yunus, orang Niniwe bertobat! Mereka berbalik dari tingkah
laku mereka yang jahat dan Allah menangguhkan penghakiman-Nya. Yunus
begitu marah atas kemurahan hati Allah, ia ingin mati saja. Merasa
dimanfaatkan dan disalahpahami, Yunus mengembara ke padang gurun.

Allah memutuskan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk memberi
pelajaran kepada Yunus. Melihat ketidaknyamanan Yunus di bawah terik
matahari, Allah secara ajaib menumbuhkan pohon jarak untuk menaungi
Yunus. Tetapi keesokan harinya, Allah mendatangkan seekor ulat yang
menggerek pohon jarak itu, sehingga layu dan mati. Ini benar-benar
menjengkelkan hati Yunus.

Tetapi firman Allah kepada Yunus, "Layakkah engkau marah karena pohon
jarak itu?" "Ya," jawabnya. "Selayaknyalah aku marah sampai mati."
Tetapi, Allah berfirman, "Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang
untuknya sedikit pun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau
tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam
pula. Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar
itu, yang berpenduduk lebih dari 120.000 orang, yang semuanya tak tahu
membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang
banyak?" (Yunus 4:9-11, NIV)

Yunus adalah seorang yang kurang peduli terhadap orang-orang di luar
Israel. Ia lebih sedih karena kematian pohon jarak ketimbang
kemungkinan binasanya 120.000 orang Niniwe. Ia kurang mengenal hati
Allah.

Pada tahun 1995, terjadi gempa bumi yang dahsyat di Kobe, Jepang. Saya
bergidik saat melihat gambar gedung-gedung yang roboh. Saya cemas
apakah ayah saya dan istrinya baik-baik saja karena mereka tinggal di
sana.

Tinggal di daerah Midwest, saya tidak terlalu memedulikan peringatan
adanya angin topan. Tetapi pada bulan Juli 1996, angin topan Greta
mengancam pantai Florida. Saya memedulikannya karena saudara
perempuan, kakak ipar, dan keponakan-keponakan saya yang masih kecil
terancam oleh amukan Greta.

Setiap kali mendengar berita, saya mendengar cerita-cerita tentang
banyak orang yang mati akibat perang, bom-bom teroris, kelaparan,
gempa bumi, dan banjir. Hal-hal seperti itu sudah terjadi di sepanjang
hidup saya. Namun, jika tidak ada seorang pun yang saya kenal terlibat
dalam musibah itu, berita-berita itu jarang sekali memengaruhi emosi
saya. Saya lebih mirip Yunus ketimbang yang saya inginkan.

Yang saya inginkan adalah tidak menjadi seperti Yunus, tetapi menjadi
seorang "Kristen Dunia" -- seseorang yang memunyai sebagian hati Allah
untuk semua orang di semua tempat. Seorang Kristen dunia bukan hanya
seorang misionaris di negara yang jauh. Pesan kristiani sama
dibutuhkannya di negara Barat maupun di negara berkembang di dunia.
Menjadi seorang Kristen dunia dan menjadi seorang murid adalah hal
mengembangkan sebuah hati yang semakin mirip dengan hati Allah
sendiri.

Titik awal bagi proses "bedah jantung" semacam itu adalah firman
Allah. Salah satu cara saya memandang Kitab Suci adalah dengan
membaginya menjadi tiga bagian sederhana: penciptaan (Kejadian 1 dan
2), kejatuhan (Kejadian 3), penebusan (Kejadian 4 - Wahyu).
Mempelajari Kitab Suci menunjukkan kepada kita bahwa hati Allah
bertekad membawa kembali dunia yang sudah jatuh kepada relasi dengan
Dia. Upaya-Nya untuk melaksanakan tekad itulah yang merupakan sebagian
besar isi Kitab Suci. Kitab Suci menjelaskan dengan gamblang bahwa
Allah mengharapkan umat-Nya mau bergabung dengan-Nya dalam upaya itu.

Sebuah Janji dan Sebuah Berkat

Ketika Allah berfirman kepada Abram (kemudian dikenal sebagai Abraham)
untuk meninggalkan rumahnya dan pergi ke negeri yang jauh, Dia juga
memberi sebuah janji kepada Abraham. "Aku akan membuat engkau menjadi
bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur,
`dan engkau akan menjadi berkat`. Aku akan memberkati orang-orang yang
memberkati engkau dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, `dan
olehmu semua kaum di bumi akan mendapat berkat`." (Kejadian 12:2-3).

Ini adalah suatu janji yang ajaib: membuat satu orang menjadi sebuah
bangsa. Itulah yang akan saya tangkap jika saya menjadi Abram.
Artinya: "Saya akan menjadi orang yang benar-benar penting!" Tetapi,
Allah tidak akan membuat Abram masyhur untuk kepentingan Abram
sendiri, tetapi untuk kepentingan manusia yang lain. "Sehingga engkau
akan menjadi berkat... melalui engkau seluruh umat manusia di bumi
akan diberkati." Maksud Allah adalah keturunan dari Abram akan menjadi
bagian rencana penebusan dunia. Galatia 3:29 mengatakan bahwa sebagai
orang Kristen, kita adalah keturunan Abraham (Abram).

Memainkan bagian dalam penebusan dunia adalah rencana Allah bagi
gereja mula-mula dan rencana-Nya bagi kita saat ini. Kalimat
perpisahan Yesus dengan murid-murid-Nya adalah, "Karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa
dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu
yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20)

Menjadi Orang Kristen Dunia

Sebelum menjadi seorang "Kristen Dunia", saya perlu menyatakan rasa
tanggung jawab saya untuk terlibat (dalam masalah orang lain). Yesus
menceritakan sebuah kisah dalam Matius 25, tentang seseorang yang
memunyai tiga hamba. Ia memberi hambanya yang pertama 10 talenta,
hamba kedua 5 talenta, dan hamba ketiga 1 talenta. Dua hamba yang
pertama menjalankan uang untuk mendapatkan laba. Tuannya merasa puas.
Hamba yang ketiga menyembunyikan talentanya. Ketika tuannya meminta
perhitungan, ia tidak dapat menunjukkan apa-apa kepada tuannya. Karena
hamba tersebut tidak mempergunakan uang itu untuk mendapatkan
keuntungan bagi tuannya, ia kemudian dilempar keluar. Allah
mengharapkan kita untuk bertanggung jawab tentang cara kita
menggunakan sumber daya, uang, waktu, keterampilan, dan kemampuan
kita.

Belajar tentang misi dan budaya-budaya yang berbeda memampukan saya
untuk berdoa secara spesifik. Allah menjawab doa-doa umum, tetapi
mendapatkan lebih banyak informasi mengenai sebuah negara memungkinkan
kita untuk berdoa secara spesifik. Saya pernah berada dalam satu
kelompok yang berdoa untuk Albania, dan bersyukur kepada Tuhan karena
mengira Albania adalah negara dengan mayoritas Kristen. Sayangnya, itu
tidak benar. Menurut "Operation World", Albania adalah negara
termiskin di Eropa, dengan angka pengangguran sekitar 70 persen.
Negara ini pernah menjadi bagian dari rezim komunis, yang mencoba
untuk menghapuskan semua agama. Sekarang ini, 41,9 persen dari
penduduk Albania tidak beragama, 40 persen Muslim, dan hanya 18 persen
penduduk Albania adalah Kristen. Dengan mengetahui sedikit lebih
banyak mengenai Albania, doa-doa saya lebih bisa menyentuh kebutuhan
yang sesungguhnya.

Proyek-proyek yang baik melebihi kemampuan saya untuk menginvestasikan
diri saya dan segala sumber daya saya di dalamnya. Dengan belajar dan
berdoa, saya dapat membiarkan Allah mengarahkan sumber daya saya.
Ketika sebuah kelompok meminta sumbangan dan ketika mempelajari
kegiatan mereka, saya menemukan praktik-praktik yang bertentangan
dengan Alkitab. Saya menjadi peka dan mengerti bahwa Allah tidak
menginginkan saya menggunakan sumber daya-Nya untuk mendukung hal-hal
seperti itu. Hal yang lebih berat lagi adalah ketika ada beberapa
proyek yang semuanya baik untuk berinvestasi di dalamnya. Pada situasi
seperti itu, Allah memberi kebebasan untuk memilih sesuai dengan
kepribadian kita. Kita juga dapat menentukan kebutuhan mana yang lebih
penting.

Sumber-sumber untuk menjadi seorang "Kristen Dunia":

1. Dapatkan sebuah buku "Operation World" oleh Jason Mandryk untuk
mengetahui bagaimana berdoa secara khusus untuk berbagai bangsa! Buku
ini diperbarui secara teratur, jadi carilah edisi terakhir. [Buku ini
diterbitkan oleh Katalis -- divisi penerbitan Yayasan Gloria.
Informasi lebih lanjut <katalis(at)glorianet.org>, Red]

2. Gunakan internet untuk mencari informasi tentang berbagai negara!

3. Gunakan internet untuk mencari sahabat dari negara yang diinginkan!

4. Tulislah surat kepada kedutaan besar dari negara yang Anda minati
untuk memperoleh lebih banyak informasi!

5. Berkomitmenlah untuk terus mengikuti berita-berita dunia atau
sekurang-kurangnya berita dari satu atau dua negara yang diminati!

6. Berkenalanlah dengan pelajar-pelajar dari mancanegara!

7. Carilah keterangan tentang misionaris-misionaris yang didukung oleh
gereja Anda! Pikirkanlah untuk berkorespondensi dengan salah satu dari
mereka!

8. Pertimbangkanlah untuk menghadiri "Urbana Mission Convention", yang
diselenggarakan oleh InterVarsity setiap tiga tahun sekali! Informasi
lebih lanjut kunjungi < www.gospelcom.net/iv >.

Contoh lain ialah ketika saya memutuskan untuk menjadi sukarelawan,
tetapi tidak mengetahui kebutuhan sebenarnya. Melalui buku petunjuk
daerah, saya memperoleh informasi tentang kurang lebih tiga puluh
kelompok berbeda yang membutuhkan pertolongan. Saya menelusuri
petunjuk itu dan menandai yang cocok bagi saya, menelepon beberapa,
dan berdoa. Akhirnya, saya memutuskan untuk menjadi tenaga sukarela di
panti asuhan anak-anak. Keputusan ini saya ambil setelah saya
melakukan penelitian terlebih dulu.

Walaupun kasus-kasus khusus kadang kala muncul, saya cenderung memberi
dan mendoakan beberapa kelompok saja. Ini memungkinkan saya membangun
relasi dengan orang-orang yang saya dukung. Sebagai seseorang yang
menggalang dukungan keuangan, saya tahu betapa dipedulikan dan
didukungnya perasaan saya ketika orang-orang terus setia menemani saya
dalam jangka panjang. Mereka juga adalah orang-orang yang mengetahui
semua pelayanan saya, dan bagaimana cara berdoa secara khusus untuk
mendukung saya.

Mungkin alasan terbaik untuk menjadi seorang Kristen dunia adalah
perubahan yang terjadi, yang muncul dari dalam diri kita. Setelah enam
minggu di Rusia, saya sudah ingin pulang. Saya ingin bisa makan tanpa
bertanya-tanya terlebih dulu apa yang saya makan, minum tanpa
merebusnya terlebih dahulu, mengerti segala sesuatu yang dikatakan
kepada saya, mengendarai mobil saya, memakai bantal bulu, tidak harus
menukarkan mata uang, menggunakan mesin cuci dan pengeringnya, dan
lain-lain. Saya tidak berharap merindukan Rusia. Setelah sebulan
pulang, saya mendapati diri saya tertarik akan koran dan berita-berita
yang memuat apa pun tentang Rusia. Hati saya berlonjak gembira pagi
ini ketika memperoleh email dari seorang Rusia yang saya kenal dalam
perjalanan saya ke sana. Sesuatu telah berubah selama hari-hari saya
di sana. Entah hati saya yang membesar atau dunia yang semakin
mengecil. Mungkin keduanya. Hati saya terlihat semakin mirip dengan
hati Allah.

Misi-Misi Jangka Pendek: Memberi Dunia Sebuah Wajah

Namun, kecuali Allah mengatur kembali hidup saya, saya sangsi bahwa
saya akan menjadi misionaris jangka panjang ke luar negeri. Itu tidak
masalah. Allah memakai orang yang berbeda-beda dengan cara yang
berbeda pula. Setelah berkata demikian, kita seharusnya mengambil
kesempatan untuk pergi dalam jangka pendek. Berbagai badan misi
memunyai proyek-proyek yang berkisar dari satu minggu sampai dua
bulan. Cara yang baik untuk memperoleh keterangan tentang mereka
adalah dengan mengikuti semacam "Urbana Mission Conference", yang
diselenggarakan oleh InterVarsity Christian Fellowship. Juga
gereja-gereja daerah sering mensponsori perjalanan-perjalanan
singkat. Pergi bersama gereja Anda memungkinkan Anda untuk ambil
bagian dalam hati Allah bagi dunia, juga membangun relasi dalam gereja
Anda.

Sebelum saya pergi ke Rusia, wajah-wajah yang saya asosiasikan dengan
Rusia adalah milik Lenin, Stalin, Gorbachev, Yeltsin, dan siapa pun
yang kebetulan berkuasa dan menghiasi berita-berita pada pukul 6 sore.
Sekarang, jika saya mendengar orang berbincang tentang Rusia, saya
teringat Tatiana, teman sekamar saya dalam perjalanan itu yang
akhirnya datang pada Penelaahan Alkitab kami yang terakhir; Olga,
seorang Kristen yang masih muda tapi bertumbuh; Elena yang keluarganya
bekerja dari pukul 7 pagi sampai pukul 2 malam untuk menyediakan
hidangan khusus bagi kami dan yang menangis ketika kami pergi; Basil,
yang mulai membaca Alkitab yang diberikan kepadanya; Alexa; dan yang
lainnya. Pergi dalam misi jangka pendek membantu kita melihat mengapa
Allah begitu peduli kepada semua orang di dunia. Ketika Anda diutus
untuk misi jangka pendek, dunia tiba-tiba memunyai wajah.

Cara lain untuk menemukan wajah dunia adalah dengan terlibat dalam
melintasi budaya secara lokal. Ini dapat terjadi dengan memilih untuk
mengunjungi suatu gereja, yang sebagian anggotanya berbeda ras dari
Anda. Ini bisa berarti Anda membantu dapur umum atau badan misi lokal.
Ini dapat berarti menjangkau mahasiswa-mahasiswa internasional di
perguruan tinggi lokal, atau mereka yang bekerja pada perusahaan Anda.
Ke mana saja dan dengan cara apa pun, ini berarti mengenal seseorang
dari budaya lain pada level pribadi.

Misi-Misi Jangka Panjang: Mengubah Wajah Dunia

Yesus berfirman kepada murid-murid-Nya, "Tuaian memang banyak, tetapi
pekerja sedikit. Karena itu mintalah pada tuan yang empunya tuaian,
supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja tuaian itu." (Matius 9:37-38)
Walaupun kita bisa menjadi bagian penuaian di rumah, penting bagi kita
untuk bertanya, "Apakah Allah meminta saya untuk melayani sebagai
utusan jangka panjang di luar negeri?"

Statistik yang dikutip dalam "The New Context of World Mission" sangat
mengejutkan. Mereka menunjukkan kebutuhan besar di seluruh dunia. Di
bagian-bagian dunia yang paling sedikit diinjili (negara-negara
seperti Bangladesh, sebagian negara China dan India, Pakistan, Turki,
dan Myanmar), ada lebih dari 1;1 miliar orang yang mungkin tidak akan
mendengar Injil kecuali seseorang datang kepada mereka. Lima ratus
kelompok orang di wilayah ini tidak pernah mendengar tentang kebenaran
mengenai Yesus, dan dari 332.000 misionaris yang ada di dunia, hanya
empat ribu yang tersebar di sana.

Jika engkau berpikir untuk ikut ambil bagian dalam pelayanan ke luar
negeri untuk jangka panjang...

1. Kenalilah Alkitab! Temukan seseorang untuk membantu Anda belajar
tentang firman Allah secara mendalam!

2. Terlibatlah dalam persekutuan setempat! Anda akan membutuhkan dan
menginginkan gereja Anda untuk mendukung Anda dalam doa-doa, dorongan
semangat, dan keuangan.

3. Cari tahu seperti apa "hidup di ladang pelayanan"! Berbicaralah
dengan misionaris jika Anda memiliki kesempatan!

4. Bacalah biografi dan otobiografi dari para misionaris!

5. Berilah tumpangan bagi para misionaris yang sedang cuti!

6. Telitilah badan-badan misi (Urbana Missions Conference adalah
tempat yang bagus untuk diperkenalkan kepada ratusan badan misi yang
bagus)!

7. Carilah seorang mentor! Berbicaralah dengan pendeta Anda! Biarkan
orang-orang mengetahui apa yang Anda pikirkan, sehingga mereka dapat
membimbing Anda!

8. Berdoalah untuk masa depan Anda!

9. Berdoalah untuk para misionaris yang ada sekarang!

10. Ikutilah berita-berita dari belahan dunia yang menarik hati Anda!

11. Cari tahu pendidikan, keterampilan, atau bahasa apa yang mungkin
Anda perlukan!

12. Mengambil bagian dalam misi jangka pendek.

13. Pertimbangkanlah untuk bekerja di sebuah kantor bisnis sekuler di
luar negeri (yang disebut juga pembuat tenda/tentmaking) dan
membagikan Injil! Orang-orang bisnis diizinkan masuk ke negara-negara
di mana visa misionaris dibatasi atau mustahil diperoleh.

Apakah Allah berbisik (atau berteriak) di telinga Anda agar Anda
terlibat? Apakah Anda berpikir bahwa itu semua bukan tanggung jawab
Anda, bahwa orang lainlah yang akan berdoa, memberi, atau pergi?
Pikirkanlah lagi! Tanyakanlah pada diri Anda sendiri, "Apakah hatiku
mirip dengan hati Yunus atau hati Allah?" Ambillah beberapa langkah
hari ini untuk membuatnya mirip dengan hati Allah. Hati seorang murid
haruslah mencerminkan hati Allah.

Menjalankan Iman Anda

1. Gambarkan perbedaan hati Allah dan hati Yunus! Apakah hati Anda
lebih menyerupai hati Yunus atau Allah? Mengapa?

2. Bukti apa yang ada dalam Alkitab tentang kepedulian Allah bagi
seluruh dunia?

3. Sebutkan tiga peristiwa utama yang terjadi di dunia minggu lalu!
Jika Anda tidak tahu, pergilah ke perpustakaan dan carilah di
koran-koran internasional! Menurut Anda, bagaimana perasaan Allah
tentang peristiwa-peristiwa tersebut? Bagaimana perasaan Anda sendiri?

4. Langkah-langkah apa yang dapat Anda ambil hari ini untuk menjadi
seorang Kristen dunia?

Bacaan yang Disarankan

1. "Your Mission, Should You Accept It" oleh Stephen Gaukroger,
InterVarsity Press.

2. "Shadow of the Almighty" oleh Elisabeth Elliott, Harper, San Fransisco.

3. "Six Dangerous Questions to Transform Your View of the World" oleh
Paul Borthwick, InterVarsity Press.

Diambil dari:
Judul asli buku: Faith on the Edge
Judul buku terjemahan: Iman di Saat Krisis: Tetap Setia Mengikut Yesus
Judul bab: Mengganggu Dunia
Penulis: Amy Brooke
Penerjemah: Iwan Wibowo
Penerbit: Literatur Perkantas, Jakarta 2010
Halaman: 168 -- 177

            STOP PRESS: LOWONGAN SABDA 2012 -- IT FOR GOD

Apakah Anda orang Kristen yang terpanggil untuk memakai talenta Anda
bagi kemuliaan Tuhan? Bergabunglah dengan SABDA sekarang juga! Yayasan
Lembaga SABDA < http://ylsa.org > adalah yayasan Kristen non-profit,
non-komersial, dan interdenoninasi, yang melayani dengan media
komputer dan internet. Saat ini kami membutuhkan beberapa staf yang
punya kemampuan dan punya beban pelayanan.

STAFF IT

1. Programmer Komputer
a. Menguasai bahasa pemrograman komputer.
b. Memiliki kemampuan logika, matematika, dan testing/debugging

2. Web Designer (Situs/CMS) & Web Designer (Grafis)
a. Menguasai (X)HTML/CSS/PHP/MySQL,dll. (WD Situs)
b. Menguasai tools grafis (WD Grafis)
c. Memiliki pengalaman dengan situs dinamis/interaktif dan CMS desaign.

3. Database Administrator/Designer
a. Menguasai MySQL/MS SQL/Oracle
b. Berpengalaman dengan database: admin, design, atau programming
   maintenance dan bisa tools untuk data conversions/data entry.

4. IT/MIS (Sysop, Hacker, PM, SA, NetAdmin, HDWR)
a. Menguasai sistem jaringan teknologi informasi.
b. Memiliki pengalaman luas dengan sistem TI.

EDITOR & PENERJEMAH

a. S1 bahasa Indonesia (editor).
b. DIII/S1 Sastra Inggris (penerjemah).
c. Memiliki kemampuan menulis dengan baik.
d. Memiliki pengalaman menerjemahkan atau menyunting naskah.

HUMAS / PUBLIC RELATIONS

a. DIII/S1 Komunikasi Massa (atau sejenis).
b. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.
c. Memiliki pengalaman pelayanan dan berorganisasi.

Kualifikasi Umum:
1. Seorang Kristen yang mengasihi Tuhan dan punya hati untuk melayani Tuhan.
2. Memiliki semangat untuk terus-menerus belajar hal-hal baru.

Kirimkan lamaran dan CV Anda ke email:
YAYASAN LEMBAGA SABDA - HRD < cv@sabda.org >
Info lengkap: http://www.ylsa.org/lowongan

Kontak Redaksi: < reformed(at)sabda.org >
Redaksi: Yulia Oeniyati, Novita Yuniarti, Yonathan Sigit, dan Desi Rianto
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/reformed >
Untuk mendaftar: < subscribe-i-kan-untuk-Reformed(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-untuk-Reformed(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org