Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/199

e-Penulis edisi 199 (1-3-2018)

Penulis Kristen (I)

e-Penulis -- Edisi 199; 1 Maret 2018
 
Penulis Kristen (I)
e-Penulis -- Edisi 199; 1 Maret 2018
 
e-Penulis

DARI REDAKSI Mengenal Karakteristik Penulis Kristen

Pada Maret ini, kami ingin mengajak Sahabat e-Penulis menggali lebih dalam karakteristik penulis Kristen. Sesekali, kita perlu menilik kembali arti, visi, misi, pergumulan, dan praktik penulis Kristen dalam melakukan panggilan Tuhan atas dirinya. Melalui artikel-artikel di bawah ini, kiranya kita semakin diteguhkan dalam panggilan ini. Sebagai alat-Nya, marilah kita mengerjakan tugas kita seturut dengan arahan-Nya.

Selain itu, dalam rangka mempersiapkan Paskah, kami menyajikan renungan Paskah yang akan mendorong kita untuk memiliki perhatian terhadap kematian Yesus dan untuk hidup serupa dengan Dia. Dan, di akhir edisi ini terdapat resensi buku How to Study the Bible and Enjoy It yang akan menolong Anda memulai kegiatan belajar Alkitab. Selamat membaca. Tuhan Yesus memberkati.

Santi T.

Pemimpin Redaksi e-Penulis,
Santi T.

 

RENUNGAN Beroleh Bagian dalam Penebusan

Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus .... (Galatia 6:14)

Injil Yesus Kristus selalu menghadapkan kehendak kita pada pilihan-pilihan keputusan: Apakah saya sudah menerima keputusan Allah mengenai dosa seperti yang diputuskan di atas salib Kristus? Sudahkah saya memiliki perhatian terhadap kematian Yesus? Apakah saya bersedia menjadi serupa dengan Kristus dalam kematian-Nya -- untuk mati total terhadap semua keinginan dosa, keduniawian, dan keakuan? Apakah saya rindu sedemikian dekat dipersatukan dengan Yesus sehingga tidak ada yang berharga bagi saya, kecuali Dia dan rencana-rencana-Nya?

Gambar: Penebusan Kristus

Hak istimewa dari pemuridan adalah bahwa saya dapat menyerahkan diri di bawah panji salib-Nya, dan itu berarti mati terhadap dosa.

Anda harus menyendiri dengan Yesus dan memutuskan mengatakan kepada-Nya bahwa Anda tidak ingin dosa dalam diri Anda mati, atau sebaliknya mengatakan kepada-Nya, dengan harga berapa pun Anda mau dipersatukan dalam kematian-Nya.

Ketika Anda merespons karya Tuhan di kayu salib dengan iman, persatuan adikodrati dengan kematian-Nya segera terjadi. Dan, Anda akan tahu melalui pengetahuan yang lebih tinggi bahwa hidup lama Anda telah disalibkan bersama Dia (lihat Roma 6:6). Bukti bahwa cara hidup lama Anda telah mati, dan telah disalibkan dengan Kristus (lihat Galatia 2:20) adalah ketenteraman luar biasa karena Allah hidup dalam Anda dan memungkinkan Anda untuk menaati suara Yesus Kristus.

Kadang kala, Allah memberi kita melihat sekilas bagaimana jadinya kita jika kita tidak hidup bagi-Nya sehingga kita menyadari kebenaran dari apa yang Dia katakan -- "... di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa" (Yohanes 15:5).

Itu sebabnya, landasan kekristenan adalah pengabdian pribadi, penyerahan yang penuh keyakinan pada Tuhan Yesus. Kita keliru jika menganggap sukacita kita pada saat mengenal Kerajaan Allah untuk pertama kalinya sebagai tujuan-Nya untuk membawa kita ke sana. Namun, tujuan Allah membawa kita masuk ke dalam kerajaan-Nya adalah agar kita menyadari arti penyatuan dengan Yesus Kristus.

Alkitab setahun: Nahum 1-3; Wahyu 14.

Diambil dari:
Nama situs : Renungan Harian My Utmost for His Highest
Alamat situs : https://renunganharianmyutmostforhishighest.wordpress.com/ditetapkan-allah-untuk-kudus/desember/beroleh-bagian-dalam-penebusan/
Judul renungan : Beroleh Bagian dalam Penebusan
Penulis artikel : Oswald Chambers
Tanggal akses : 16 Januari 2018
 

ARTIKEL Seputar Penulis Kristen

1. Penulis Kristen

Penulis Kristen telah menerima suatu tugas yang di luar kemampuan terbaiknya, dan ia telah mendedikasikan dirinya untuk menyelesaikan tugas itu. Tidak menjadi soal di tingkat mana ia bekerja, seorang penulis cepat menyadari bahwa ia bukanlah pencipta yang orisinil. Kata-kata yang digunakan dan pemikiran-pemikiran yang diungkapkannya selalu merupakan gema dari sesuatu yang di luar jangkauan imajinasinya yang lemah.

Gambar: Christian Writer

Namun, kata-kata kita menjadi penuh kekuatan kala kita merasuk ke dalam kehidupan orang lain. Kita menyentuh orang lain melalui cara berpikir mereka. Kita membangun jembatan yang menghubungkan kita dengan orang lain dan memungkinkan kita memasuki lingkup keinginan mereka lewat kata-kata tertulis, mengalami hal-hal yang mereka alami, bergembira bersama mereka, bahkan mungkin memberi instruksi kepada mereka. Selengkapnya »

2. Hati Seorang Penulis Kristen

Banyak penulis fiksi Kristen gagal menyadari pelayanan mereka sendiri. Namun, di antara halaman-halaman buku mereka, para pembaca menemukan semangat dan pengharapan. Mereka menemukan suatu alasan untuk tetap percaya bahwa doa mengubah segala sesuatu: suatu cahaya redup di dunia yang dari hari ke hari semakin gelap. Tanpa pengajaran dan pimpinan yang jelas tentang ajaran denominasional, benih itu ditanam. Dengan sedikit pemeliharaan di pihak pembaca, benih-benih itu dapat berkembang dan menjadi keyakinan pada Allah yang diperbarui, yang menghasilkan tindakan dan reaksi yang disertai dengan doa, serta sebuah penyegaran; sikap positif terhadap kehidupan.

Ayat lain menyatakan bahwa firman Allah tidak akan kembali kepada-Nya dengan "sia-sia", yang berarti kosong atau tidak terpenuhi. Setiap orang yang membaca halaman-halaman sebuah novel inspirasional, sebenarnya sedang menyerap kata-kata yang ditulis dalam inspirasi yang diberikan oleh Pencipta Semesta. Yang tersembunyi di balik halaman-halaman itu adalah apa yang dibutuhkan pembaca. Mungkin itu suatu pengingat untuk berdoa bagi segala situasi dalam hidupnya. Atau mungkin suatu sentuhan rohani untuk menjadi lebih familier dengan firman Tuhan. Siapakah yang tahu apa yang akan dibawa pembaca dari kata-kata dalam sebuah novel inspirasional? Selengkapnya »

3. Panggilan Para Penulis Kristen

Para penulis Kristen sangat menghargai kebaikan yang melekat pada ciptaan Allah, mengetahui konsekuensi dari kejatuhan manusia, menikmati harapan dari kebangkitan Kristus, dan siap untuk menyambut hari penebusan-Nya atas seluruh dunia. Mereka bisa mengombinasikan bakat dengan dorongan kuat untuk bercerita, dan bisa membuat dunia yang tampaknya sia-sia ini menjadi berarti. Karya mereka bisa memberi signifikansi kekal pada hal-hal duniawi dan memberi harapan dengan tidak pernah mengingkari kebenaran hidup yang kejam dan sulit ini -- akibat dosa. Dengan demikian, karya mereka sangat dihargai oleh budaya sastra kita.

Sebagai contoh, Dorothy Sayers mengambil sedikit unsur dari "novel detektif" dan mengubahnya untuk menggambarkan konflik antara dosa dan kebajikan Kristen. Donald Williams, dalam esainya Christian Poetics, Past and Present, menjelaskan bagaimana penyair bergumul dengan ketegangan antara iman Kristen dan warisan Teutonik. Selain itu, dalam The Divine Comedy, ia menciptakan gambaran-gambaran konkret yang secara alegoris menerangkan doktrin-doktrin Kristen. Selengkapnya »

4. Melayani Dia Melalui Pena

Sering kali, orang menyamakan penginjilan dengan pelayanan firman atau pelayanan mimbar. Ada juga yang mengidentikkannya dengan kunjungan langsung kepada orang-orang yang belum mengenal Kristus, misalnya dengan mengirimkan misionaris. Namun, seberapa banyak orang yang bisa sepenuh waktu melayani Dia dalam jalur ini? Dibandingkan jumlah penduduk dunia yang milyaran ini, orang yang benar-benar bisa dan terbeban untuk itu masih belum mencukupi. Di samping itu, ada negara-negara atau daerah-daerah yang amat rawan bagi utusan Injil. Hamba-hamba Tuhan yang dikirim, banyak yang pulang hanya tinggal nama. Anda tentu sudah melihat film The Mission, bukan? Nah, di sinilah media tulis berperan. Media tulis bisa menjembatani atau mengisi kekosongan tersebut. Literatur Kristen yang sering juga disebut sebagai "utusan Injil tercetak" mempunyai beberapa kekuatan dan kelebihan. Selengkapnya »

5. Tujuan, Kebiasaan, dan Proses Menulis Seorang Penulis yang Melayani

Gambar: Writer and Bible

Lukas berbicara kepada kita bahwa Yesus bertumbuh menjadi pria dewasa, yang berkembang secara mental, fisik, rohani, dan sosial (Lukas 2:52). Jadi, kerinduan saya dalam menulis adalah untuk mengajar serta mendorong pertumbuhan dan perubahan para pembaca. Saya selalu memperhatikan pertumbuhan pembaca ketika saya menulis -- saya dapat membangkitkan semangat dengan menggunakan firman Tuhan dan mengizinkan Roh Kudus bekerja melalui ayat-ayat firman Tuhan. Saya dapat menambah wawasan dengan mengajarkan kebenaran lama dengan cara yang baru, untuk menangkap imajinasi seseorang terhadap Tuhan dan membangun pandangan yang alkitabiah. Saya dapat menyentuh hati seseorang dengan menceritakan kisah-kisah saya secara sederhana dan autentik sehingga pembaca dapat mengerti dan memahami pesan saya. Saya dapat memengaruhi kehendak dengan memberikan pilihan-pilihan yang merefleksikan pandangan dan prioritas Tuhan. Selengkapnya »

Audio Proses Menulis

 

RESENSI BUKU How to Study the Bible and Enjoy It

Gambar: How to Study the Bible and Enjoy It
Judul buku
:
How to Study the Bible and Enjoy It
Judul asli
:
How to Study the Bible and Enjoy It
Penulis/​Penyusun
:
Skip Heitzig
Penerjemah
:
--
Penyunting
:
--
Editor
:
Dave Lindstedt
Penerbit
:
Tyndale House Publishers, Inc., Wheaton 2002
Ukuran buku
:
21 x 13 cm
Tebal
:
141 halaman
ISBN
:
1-59328-002-5
Buku online
:
--
Download
:
--

Banyak orang sering kali merasa kesulitan mempelajari Alkitab, apalagi menikmatinya. Tidak jarang, mereka merasa bingung karena tidak mengerti apa yang mereka baca. Mereka menganggap bahwa Alkitab adalah semacam kode yang sulit dipecahkan. Bahkan, sebagian besar orang beranggapan bahwa mereka perlu masuk seminari untuk bisa benar-benar mempelajari dan memahami Kitab Suci, padahal kenyataannya tidak demikian. Allah sudah memperhitungkan keterbatasan kita ketika Ia mengilhamkan firman-Nya kepada para penulis Alkitab. Ia sudah mengaturnya sedemikian rupa supaya kita bisa mengerti firman-Nya serta menikmatinya dengan bantuan Roh Kudus. Hal inilah yang coba diketengahkan oleh Skip Heitzig melalui karyanya yang berjudul How to Study the Bible and Enjoy It.

Melalui buku setebal 141 halaman ini, Skip Heitzig menguak misteri pembelajaran Alkitab dan menunjukkan bagaimana cara membuka mata, pikiran, dan hati Anda kepada kebenaran firman Tuhan. Buku ini dirancang untuk menolong Anda memiliki sikap dan perspektif yang benar terhadap Alkitab serta untuk bergantung hanya pada Roh Kudus dalam mempelajarinya. Selain itu, buku ini juga menunjukkan apa saja yang Anda perlukan untuk memulai kegiatan belajar Alkitab. Dalam 8 bab dengan gaya bahasa yang jelas dan sederhana, Anda dibimbing untuk menemukan alat-alat yang mendukung pendalaman Alkitab, mengambil pendekatan yang tepat dalam membaca Alkitab, dan memulai studi dengan meneliti, menginterpretasi, dan mengaplikasikan kebenaran firman Tuhan.

Buku ini sangat direkomendasikan untuk orang Kristen dari berbagai kalangan, khususnya mereka yang baru ingin memulai studi Alkitab, atau yang sudah melakukannya selama beberapa waktu, tetapi memerlukan lebih banyak dorongan semangat dan arahan. Mempelajari firman Tuhan adalah kunci untuk menghidupi kehidupan yang seturut dengan kehendak Allah, dan buku ini akan menolong Anda mempelajarinya dengan benar dan menikmati segala proses di dalamnya.

Peresensi: Odysius

 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-Penulis.
penulis@sabda.org
e-Penulis
@sabdapenulis
Redaksi: Santi T., N. Risanti, dan Odysius
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2018 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org