Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/6

e-Penulis edisi 6 (14-4-2005)

Menulis Tentang Diri Sendiri

<><============================><>*<><=============================><>
                       ><><>< e-Penulis ><><><
                       (Menulis untuk Melayani)
                         Edisi 006/April/2005
<><============================><>*<><=============================><>
                     MENULIS TENTANG DIRI SENDIRI
<><============================><>*<><=============================><>
=#= DAFTAR ISI =#=
    * Dari Redaksi  : Anda adalah Ide untuk Tulisan Anda
    * Artikel       : Menulis tentang Diri Sendiri
    * Biografi      : Elizabeth "Betty" Greene
    * Pojok Bahasa  : Pemakaian Tanda Koma
    * Seputar CWC   : 1. Publikasikan Tulisan Anda di CWC!
                      2. Tulisan Baru di CWC
    * Stop Press    : Mohon Maaf atas Keterlambatan Penerbitan
                      Publikasi YLSA
    * Surat Anda    : Majalah Dinding
<><============================><>*<><=============================><>
=#= DARI REDAKSI =#=

  Salam kasih dalam Kristus,

  Ide merupakan salah satu modal untuk menulis. Bisa dibayangkan
  bagaimana jadinya jika seorang penulis tiba-tiba kehabisan ide. Yang
  terjadi adalah Anda akan berhenti menulis. Anda tidak menginginkan
  hal ini terjadi, bukan? Nah, jika Anda mengalami hal seperti itu,
  kami ada ide untuk Anda, yaitu cobalah menulis tentang diri sendiri.
  Dengan kata lain, carilah ide dari apa yang telah Anda alami selama
  ini.

  Menulis tentang diri sendiri tidak selalu berkaitan dengan menulis
  perjalanan hidup atau autobiografi. Tetapi dapat juga mengenai
  berbagai peristiwa yang yang kita alami. Menulis tentang diri
  sendiri akan terasa lebih mudah karena ide tersebut diambil
  berdasarkan peristiwa yang telah kita alami dan bukan berusaha untuk
  membentuk suatu peristiwa baru.

  Berkaitan dengan hal tersebut, maka e-Penulis Edisi 006/2005 ini
  mengusung tema MENULIS TENTANG DIRI SENDIRI. Artikel yang kami
  sajikan bisa menjadi sumber ide bagi Anda untuk menulis. Kami juga
  memberikan contohnya melalui tulisan biografi dari Elizabeth "Betty"
  Greene. Sedangkan pada Kolom Pojok Bahasa, kami sajikan aturan
  mengenai Pemakaian Tanda Koma. Dan jika Anda telah mulai
  menghasilkan sebuah tulisan, jangan ragu-ragu untuk mulai
  mempublikasikannya ke Situs CWC. Anda dapat membaca cara-cara
  mempromosikannya di Kolom Seputar CWC.

  OK, tanpa berbasa-basi lagi, silakan Anda menikmati sajian e-Penulis
  bulan ini. (Har)

  Tim Redaksi

<><============================><>*<><=============================><>
=#= ARTIKEL =#=

                     MENULIS TENTANG DIRI SENDIRI
                     ============================

  Laurel Schmidt telah menciptakan buku yang indah. Dia membuat buku
  yang didasarkan pada teori kecerdasan majemuk (multiple
  intelligences) temuan Howard Gardner. Bukunya itu diharapkan dapat
  membantu para orangtua dan guru dalam rangka melejitkan pelbagai
  kecerdasan yang telah dimiliki setiap anak.

  Buku Schmidt yang diberi judul "Seven Times Smarter" (diterjemahkan
  Penerbit Kaifa menjadi Jalan Pintas Menjadi Tujuh Kali lebih Cerdas)
  memang ditujukan untuk membangkitkan potensi kecerdasan seorang anak
  sejak sangat dini. Schmidt, dengan menarik, menguraikan pandangannya
  sembari mengisahkan masa kecilnya.

  Itulah yang kemudian membuat buku Schmidt ini berbeda dan indah.
  Indah lantaran buku itu mampu sekaligus mengenang masa-masa kanak-
  kanaknya saat dia ditumbuhkan oleh keluarganya. Dan, sebagaimana
  buku pembelajaran yang ditujukan untuk mengembangkan potensi anak-
  anak, Schmidt menekankan sekali soal pentingnya bermain dalam
  mengajari dan melatih anak-anak sesuatu.

  Di sini akan dikutipkan sedikit saja pandangan Schmidt berkaitan
  dengan upayanya untuk membantu para orangtua dan guru dalam
  melejitkan potensi word smart (kecerdasan berbahasa) sejak dini.
  Bagi yang berminat lebih jauh untuk memahami gagasan Schmidt dalam
  konteks yang luas dan dalam, silakan membaca buku tersebut.

  Buku yang Menyimpan Rahasia
  ---------------------------
  Apa yang dimaksud oleh Schmidt tentang "buku yang menyimpan
  rahasia"? Berikut kisah Schmidt. Silakan Anda menikmatinya. Kisah
  Schmidt tentang "buku yang menyimpan rahasia" ini sepertinya cocok
  untuk menjadi pembuka bagi penjelasan lebih jauh tentang jenis-jenis
  tulisan seperti apa yang mengisahkan tentang diri sendiri.

  Pernahkan Anda memandangi foto Anda sewaktu masih kecil, lalu muncul
  pertanyaan dalam benak Anda: "Apakah waktu itu aku bahagia?" Kalau
  saja Anda sempat membuat buku harian, Anda tentu akan tahu
  jawabannya. Buku harian bisa memberi keterangan tentang foto-foto
  masa kecil lho. Oleh karena itu, segeralah Anda membuat "sejarah"
  untuk masa depan Anda dengan membuat buku harian yang sederhana.

  Jangan menganggap enteng nilai sebuah buku harian. Setiap masukan --
  coret-coret, yang Anda baca dan baca ulang -- merupakan peluang bagi
  sosial, dan bakat seni Anda. Anda bisa mengenali diri Anda. Anda
  lalu bisa menentukan diri Anda mau ke mana dan mau jadi apa Anda
  nanti.

  Berikut ini beberapa hal menarik yang dapat Anda petik dari buku
  harian Anda.
  - Mencurahkan perasaan ke dalam buku harian dapat membantu Anda
    melampaui masa-masa sulit dalam kehidupan Anda. Menulis buku
    harian bisa membantu saat Anda merasa sedih, merasa tidak
    dicintai, merasa tidak toleran, atau saat Anda merasa bodoh,
    sementara tidak ada seorang pun yang mau mendengarkan Anda.
    Menemukan cara untuk mengurangi perasaan sedih merupakan salah
    satu fungsi penting kecerdasan interpersonal. Siapa saja yang bisa
    melakukan ini akan mampu membangun ketabahan, di samping kemampuan
    untuk terus maju dan berkembang.

  - Menuliskan rasa marah, harapan, ketakutan, kecemburuan bisa
    mencegah Anda dari menguburkan emosi Anda dalam-dalam, yang
    menyebabkan emosi itu sulit diraih kembali. Penggunaan huruf
    besar, tanda seru, atau kata sifat saat menulis buku harian
    merupakan cara Anda berteriak tanpa harus membangunkan tetangga.

  - Buku harian layaknya sebuah ruangan yang dapat Anda datangi
    apabila Anda ingin menggali keanehan diri Anda dan menyendiri,
    tanpa perlu terus diawasi atau disensor.

  - Buku harian bisa menjadi teman yang aman untuk menyimpan khayalan
    tentang kemasyuran, kekayaan, dan cinta sejati, tanpa takut akan
    penolakan. Semua bentuk khayalan tersebut dapat membantu Anda
    memimpikan berbagai cara untuk meraih cita-cita yang bisa dicapai.

  - Jurnal atau buku harian bisa menjadi laboratorium bagi Anda yang
    memiliki kecerdasan di bidang bahasa. Inilah tempat para penulis
    muda mencoretkan gagasan mereka, yang mungkin saja berkembang
    menjadi novel, cerita pendek, kumpulan sajak, atau buku riwayat
    hidup.

  Jenis Tulisan yang Mengisahkan Ihwal Diri Anda
  ----------------------------------------------

  CATATAN HARIAN

  Tulisan dalam bentuk catatan yang merekam kegiatan sehari-hari
  seseorang. Sifat tulisan ini, kebanyakan, sangat personal dan
  merupakan potret-diri si penulisnya. Biasanya pula, ciri tulisan
  yang ada di sebuah catatan harian menggunakan kata ganti orang
  pertama ("aku" atau "saya"). Sifat tulisan catatan harian memang
  sangat personal. Tulisan ini bercerita tentang pengalaman hidup si
  penulis catatan harian.

  Kadang, apabila kita membaca buku yang diangkat dari catatan harian,
  kita akan menjumpai sosok "keegoisan" sebuah buku. Buku itu hanya
  menceritakan diri sang penulis. Sepertinya, buku itu mengabaikan
  hiruk-pikuk dunia luar. Namun, memang, catatan harian kebanyakan
  hanya memperhitungkan dunia-batin, "dunia dalam" si penulis. Catatan
  harian dimanfaatkan benar oleh si penulis untuk menjelajah inner-
  space.

  Catatan harian juga banyak dimanfaatkan oleh para penulis untuk
  senantiasa menggali sumber mata air demi keperluan penulisan.
  Pengalaman, tentu tak akan ada habis-habisnya. Setiap hari,
  pengalaman dikumpulkan oleh setiap orang. Pengalaman seseorang tentu
  berbeda antara yang satu dengan yang lain. Lewat catatan harian,
  pengalaman itu distrukturkan, dikristalkan, dan diberi sentuhan
  karakter diri si penulis catatan harian. Inilah bahan tulisan yang
  mahal harganya apabila kelak dapat dipublikasikan dalam bentuk yang
  beragam.

  BIOGRAFI

  Tulisan-tulisan yang dibukukan yang menguraikan riwayat hidup
  seorang tokoh. Kadang, buku semacam ini ditulis setelah orang yang
  ingin diceritakan riwayat hidupnya itu sudah meninggal. Di dalam
  penulisan buku biografi ini memang diperlukan orang lain untuk
  menuliskannya.

  Buku dalam bentuk biografi sebenarnya sangat layak dibaca oleh siapa
  saja. Di dalam buku biografi kita dapat belajar dari pengalaman
  orang lain. Dan, enaknya, pengalaman orang lain itu sudah
  disistematisasi sedemikian rupa sehingga kita tinggal "mengunyah"
  secara perlahan-lahan. Belajar dari pengalaman orang lain, terutama
  apabila pengalaman itu berisikan kisah-kisah meraih sukses dan
  prestasi, tentu amat diperlukan untuk memperbaiki kualitas hidup
  kita.

  AUTOBIOGRAFI

  Tulisan-tulisan yang mengisahkan riwayat hidup pribadi yang ditulis
  sendiri. Kadang seseorang yang rajin menulis catatan harian akan
  lebih mudah menuliskan sendiri riwayat hidup pribadinya. Tentu saja,
  buku autobiografi sifatnya lebih luas daripada catatan harian.
  Apabila catatan harian penceritaannya mengambil bentuk kronologis
  secara sangat ketat dan di dalamnya tercantum tanggal, hari, bulan,
  tahun, dan bahkan jam, buku autobiografi lebih terbuka dan tidak
  seketat catatan harian.

  Tidak banyak tokoh yang menulis sendiri biografinya. Biasanya tokoh-
  tokoh terkenal yang menulis sendiri biografinya adalah yang memang
  menekuni dunia tulis-menulis atau menjadi penulis. Apabila tokoh
  tersebut tidak menjadi penulis, biasanya yang menuliskan riwayat
  hidupnya adalah penulis lain dan bentuknya menjadi biografi.

  MEMOAR

  Semacam kenang-kenangan sejarah atau catatan peristiwa masa lampau
  menyerupai autobiografi yang ditulis dengan menekankan pendapat,
  kesan, dan tanggapan pencerita atas peristiwa yang dialami dan
  tentang tokoh-tokoh yang berhubungan dengannya.

  Buku memoar dapat disebut sebagai buku semi autobiografi yang
  diperluas dan dibuat seobjektif mungkin. Di dalam memoar, biasanya
  pandangan si penulis memoar sangat dominan dan cenderung "menang
  sendiri". Ini wajar saja sebab memoar memang dibuat untuk memberikan
  kesempatan kepada seseorang untuk menyatakan pendapat yang dahulu
  tidak sempat dinyatakan. Demikian pembaca, contoh-contoh buku yang
  menceritakan diri sendiri. Kualitas buku-buku jenis seperti ini-
  apabila dipublikasikan ke khalayak yang lebih luas bergantung satu
  hal: kejujuran.

  Bahan dikutip dari sumber:
  Judul Buku       : Quantum Writing
  Penerbit         : MLC, Bandung, 2003
  Hal              : 205 - 211

<><============================><>*<><=============================><>
=#= BIOGRAFI =#=

  Berikut ini kami sajikan salah satu contoh jenis tulisan yang
  mengisahkan tentang diri sendiri, yaitu biografi dari Elizabeth
  "Betty" Greene.

                       ELIZABETH "BETTY" GREENE
                       ========================

  Meskipun Betty Greene tidak menganggap dirinya sebagai pendiri MAF
  (Mission Aviation Fellowship), namun pada kenyataannya dialah yang
  bekerja paling banyak pada tahun-tahun pertama pengajuan konsep
  organisasi misi penerbangan (mission aviation) sebagai sebuah
  pelayanan misi khusus. Lebih jauh lagi, dia adalah staf pekerja
  full time pertama dan pilot pertama yang terbang pada saat
  organisasi itu baru terbentuk. Meskipun dia seorang wanita,
  pengalaman dan keahliannya sebagai pilot tidak diragukan lagi. Betty
  bekerja di Air Force selama bulan-bulan pertama Perang Dunia II,
  menerbangkan misi-misi radar dan terakhir dia ditugaskan untuk
  mengembangkan beberapa proyek termasuk menerbangkan pesawat-pesawat
  pengebom B-17. Namun pelayanan di dunia militer bukanlah pilihan
  karier Betty. Oleh karena itu, sebelum PD II berakhir dia telah
  meninggalkan dunia militer dan memulai pelayanan seumur hidupnya
  sebagai seorang pilot misionaris.

  Betty tertarik di dunia penerbangan sejak dia masih kecil. Pada
  usianya yang ke-16, dia mengikuti pelajaran penerbangan. Saat masih
  kuliah di Universitas Washington, Betty mendaftarkan diri untuk
  mengikuti program pelatihan pilot pemerintah sipil. Program ini
  mempersiapkan dirinya untuk mencapai mimpinya menjadi seorang pilot
  misionaris. Dia bergabung dalam WASP (Women`s Air Force Service
  Pilots), motivasi utamanya adalah mencari pengalaman yang nantinya
  akan membantu Betty dalam melakukan pelayanan misi. Pada waktu
  luangnya, Betty menyempatkan diri untuk menulis sebuah artikel yang
  diterbitkan oleh Inter-Varsity HIS Magazine. Artikel tersebut
  menjelaskan tentang pentingnya misi penerbangan dan sekaligus
  rencana-rencananya untuk mewujudkan impiannya itu. Tulisan Betty
  tersebut mendapat perhatian dari Jim Truxton, seorang pilot angkatan
  laut yang sedang mendiskusikan masalah misi penerbangan dengan dua
  orang temannya. Jim menghubungi Betty dan memintanya untuk bergabung
  dengan mendirikan organisasi misi penerbangan.

  Tahun 1945, sesaat setelah MAF didirikan, permintaan penting datang
  dari Wycliffe Bible Translators untuk menolong pelayanan mereka di
  Mexico. Setelah beberapa bulan melayani di Mexico, Betty diminta
  oleh Cameron Townsend (pendiri Wycliffe), untuk menolong
  pelayanannya di Peru. Tugas Betty dalam pelayanan di Peru adalah
  menerbangkan para misionaris dan persediaan ke daerah pedalaman.
  Setiap kali terbang dia selalu melewati puncak-puncak pegunungan
  Andes, hal itu menjadikan dirinya sebagai pilot wanita pertama yang
  melakukan penerbangan tersebut.

  Betty "mengabdikan dirinya" kepada para misionaris di Ethiopia,
  Sudan, Uganda, Kenya, dan Kongo. Pada tahun 1960, Betty menjalani
  tugas penerbangannya yang terakhir, yaitu ke Irian Jaya. Tugas
  tersebut tidak hanya berbahaya tetapi juga sulit karena perjalanan
  hutannya yang berliku-liku dan mengerikan. Untuk menerima bantuan
  dari misi penerbangan, setiap pos misi harus membangun sendiri
  tempat tinggal landas pesawat. Sebelum pendaratan dilakukan, seorang
  pilot yang berpengalaman harus terlebih dulu terbang melintasi
  wilayah tersebut untuk memastikan keadaannya. Karena sebagian besar
  tugas Betty adalah di udara, dia segera menyadari bahwa dia tidak
  dapat mengimbangi teman sekerjanya, Leona St. John, atau 8 orang
  suku Moni yang membawakan barang-barangnya saat menyusuri hutan di
  wilayah Irian Jaya. Leona dan orang suku Moni tersebut telah
  terbiasa dengan hujan tropis yang terjadi setiap hari, melewati
  jembatan dari tumbuhan yang gemerisik bunyinya, dan juga saat
  melalui lahan berlumpur yang sangat licin. Betty mengatakan bahwa
  dia tidak tahu seberapa beratnya perjalanan tersebut. Namun
  kelelahan fisik yang dialaminya segera tergantikan dengan ketakutan
  saat secara tidak sengaja rombongan Betty itu terjebak di tengah-
  tengah peperangan antar suku -- mereka menyaksikan pemandangan
  kematian dan pembunuhan yang mengerikan.

  Tapi semua ketakutan dan kelelahan yang dialami dalam menempuh
  perjalanan itu akhirnya terobati saat Betty, Leona, dan para pembawa
  barangnya tiba di desa tujuan mereka. Sambutan yang ramah
  diterimanya dari penduduk setempat dan sepasang misionaris yang
  telah bertugas di sana. Terlebih dari itu Betty juga menemukan
  tempat untuk pesawatnya mendarat. Perayaan yang sebenarnya baru
  terjadi keesokan harinya saat seorang pekerja MAF mendarat dengan
  membawa semua persediaan yang dibutuhkan. Pelayanan Betty
  mendapatkan banyak penghargaan. Namun pengalaman yang tak terlupakan
  sepanjang kariernya adalah saat dia melayani di Irian Jaya selama
  hampir dua tahun.

  Saat Betty diwawancara pada tahun 1967 tentang apakah dia akan
  "mendorong seorang wanita untuk melakukan pelayanan seperti yang dia
  lakukan," Betty menjawab: "MAF tidak setuju, dan juga saya ... Kami
  memiliki tiga alasan mengapa kami tidak menerima wanita untuk
  pelayanan ini:
  1) Sebagian besar wanita tidak terlatih dalam hal mekanis.
  2) Kebanyakan tugas pelayanan dalam misi penerbangan merupakan tugas
     yang berat. Misalnya ada kargo besar yang harus diangkut dan hal
     ini tidak dapat dilakukan oleh seorang wanita.
  3) Fleksibilitas; misalnya, jika ada sebuah tempat yang mengharuskan
     seorang pilot tinggal di sana selama beberapa hari/minggu, Anda
     tidak dapat meminta seorang wanita untuk melakukannya."

  Tanpa menghiraukan kebijaksanaan MAF masa lampau tentang
  deskriminasi gender tersebut, sampai saat ini masih banyak wanita
  yang terjun dalam pelayanan misi penerbangan. Sekarang setelah lebih
  dari satu dekade munculnya kesadaran feminisme, kebijaksanaan MAF
  mengalami perubahan. Para wanita dapat diterima sebagai pilot. Baru-
  baru ini, Gina Jordon yang memiliki 15.000 jam terbang sebagai pilot
  telah meninggalkan pekerjaannya di Kanada dan bergabung dengan MAF
  sebagai seorang pilot untuk pelayanan di Kenya.

  Sumber:
  http://www.sabda.org/publikasi/misi/2002/16/

<><============================><>*<><=============================><>
=#= POJOK BAHASA =#=

                        PENGGUNAAN TANDA KOMA
                        =====================

  1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian
     atau pembilangan.
     Misalnya:
     - Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
     - Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan
       perangko.
     - Satu, dua, ... tiga!
  2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
     kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti
     `tetapi` atau `melainkan`.
     Misalnya:
     - Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
     - Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.
  3. a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
        kalimatnya.
        Misalnya:
        - Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
        - Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
     b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari
        induk kalimatnya jika anak kalimat itu mengiringi induk
        kalimat.
        Misalnya:
        - Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
        - Dia lupa akan janjinya karena sibuk.
        - Dia tahu bahwa soal itu penting.
  4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
     antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di
     dalamnya `oleh karena itu`, `jadi`, `lagi pula`, `meskipun
     begitu`, `akan tetapi`.
     Misalnya:
     - ... Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
     - ... Jadi, soalnya tidak semudah itu.
  5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah,
     aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
     Misalnya:
     - O, begitu?
     - Wah, bukan main!
     - Hati-hati, ya, nanti jatuh.
  6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
     lain dalam kalimat.
     Misalnya:
     - Kata Ibu, "Saya gembira sekali."
     - "Saya gembira sekali," kata Ibu, "karena kamu lulus.", 7. Tanda koma dipakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian
     alamat, tempat dan tanggal, dan nama tempat dan wilayah atau
     negeri yang ditulis berurutan.
     Misalnya:
     - Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas
       Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6,
       Jakarta.
     - Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
     - Surabaya, 10 Mei 1960
     - Kuala Lumpur, Malaysia
  8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik
     susunannya dalam daftar pustaka.
     Misalnya:
     Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru Bahasa
     Indonesia. Djilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakjat.
  9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
     Misalnya:
     W.J.S. Poerdarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang
     (Jogjakarta: UP Indonesia, 197), hlm.4.
 10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang
     mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri,
     keluarga, atau marga.
     Misalnya:
     - B. Ratulangi, S.E.
     - Ny. Khadijah, M.A.
 11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah
     dan sen yang dinyatakan dengan angka.
     Misalnya:
     - 12,5 m
     - Rp 12,50
 12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang
     sifatnya tidak membatasi.
     Misalnya:
     - Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.
     - Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang
       makan sirih.
     - Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan,
       mengikuti latihan paduan suara.
     Bandingkan dengan keterangan pembatas yang pemakaiannya tidak
     diapit tanda koma:
     - Semua siswa yang lulus ujian mendaftarkan namanya pada panitia.
 13. Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca, di
     belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
     Misalnya:
     - Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap
       yang bersungguh-sungguh.
     - Atas bantuan Agus, Karyadi mengucapkan terima kasih.
     Bandingkan dengan:
     - Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan
       dan pengembangan bahasa.
     - Karyadi mengucapkan terima kasih atas bantuan Agus.
 14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari
     bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan
     langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
     Misalnya:
     - "Di mana Saudara tinggal? tanya Karim.
     - "Berdiri lurus-lurus!" perintahnya.

  Bahan dikutip dari sumber:
  Judul Buku      : Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan
  Penerbit        : CV Yrama Widya, Bandung, 2003
  Halaman         : 43 - 46

<><============================><>*<><=============================><>
=#= SEPUTAR "CHRISTIAN WRITERS` CLUB" (CWC) =#=

  1. Publikasikan tulisan Anda di CWC!
  ------------------------------------
  Jangan pernah ragu untuk mempublikasikan tulisan yang telah Anda
  buat. Selain untuk menjadi berkat bagi orang lain, mempublikasikan
  sebuah tulisan secara tidak langsung akan memotivasi Anda untuk
  terus menulis. Nah, salah satu cara yang cukup mudah untuk
  mempublikasikan tulisan Anda ialah melalui Situs CWC.

  Anda hanya perlu mendaftar sebagai anggota Situs CWC, di alamat:
  ==>  http://www.ylsa.org/cwc/user.php?op=check_age&module=NS-NewUser
  Lalu, Anda dapat mengirimkan hasil karya Anda ke Admin Situs CWC.
  Namun tulisan tersebut tidak dapat langsung ditampilkan karena semua
  tulisan yang masuk akan terlebih dahulu dimoderasi oleh Admin. Hal
  ini bertujuan untuk menjaga agar tulisan-tulisan yang ditampilkan
  adalah tulisan yang baik dan tidak bersifat menghasut, apalagi
  mengandung unsur-unsur negatif.

  Berikut kriteria tulisan yang dapat Anda publikasikan di Situs CWC:
  - Membangun iman pembaca kepada Kristus.
  - Bersifat interdenominasi dan tidak menjatuhkan/mempertentangkan
    denominasi gereja lain.
  - Merupakan karya sendiri. Jika tulisan tersebut pernah dimuat di
    suatu media hendaknya dicantumkan nama media dan edisinya.
  - Tidak bersifat SARA.
  - Tidak mengandung unsur pornografi.
  - Dan tidak berisi provokasi/hasutan ke hal-hal yang negatif.

  OK, kami tunggu posting tulisan dari teman-teman anggota e-Penulis
  di Situs CWC. Jangan sampai lupa, ya!
  ==>  http://www.ylsa.org/cwc/

  2. Tulisan Baru di CWC
  ----------------------
  Berikut beberapa tulisan baru di Situs Christian Writers` Club yang
  diposting oleh anggota selama Maret 2005.

  * Sepenuh Hati
    Topik : Puisi
    Oleh  : Puji

  * Kepada Petrus Muda
    Topik : Puisi
    Oleh  : Hardhono

  * e-Church
    Topik : Lainnya
    Oleh  : truegossiper

  * Who Am I?
    Topik : Puisi
    Oleh  : truegossiper

  * Tersandung
    Topik : Lainnya
    Oleh  : truegossiper

  * Tuhan...Apakah salibku tertukar?
    Topik : Puisi
    Oleh  : g_sicillia

  * Habis Hujan Terbitlah Pelangi
    Topik : Fiksi
    Oleh  : pakdokter

  * Pagi Ini
    Topik : Puisi
    Oleh  : g_sicillia

  * Tuhan Kita Abnormal
    Topik : Lainnya
    Oleh  : truegossiper

  * Ujian School of Ministry (atau apapun itu)
    Topik : Lainnya
    Oleh  : truegossiper

  * Pentingnya Mengawasi Diri dan Ajaran
    Topik : Renungan
    Oleh  : chris

  * Movie Review: Osama
    Topik : Lainnya
    Oleh  : sarapanpagi

  * Tentang Pendidikan Dasar
    Topik : Kesaksian
    Oleh  : g_sicillia

  * The Questioning Qhristians
    Topik : Lainnya
    Oleh  : truegossiper

  * Behold, Evangelism & Conversion
    Topik : Lainnya
    Oleh  : truegossiper

  * Behold, The Neo Gospel..
    Topik : Lainnya
    Oleh  : truegossiper

  * Nyanyian Hati Sang Kekasih
    Topik : Puisi
    Oleh  : chris

  * 3 Tipe Murid Tuhan Yesus
    Topik : Renungan
    Oleh  : chris

  * Puisi Awal Tahun
    Topik : Puisi
    Oleh  : ejayaputra

  * Perbincangan
    Topik : Puisi
    Oleh  : g_sicillia

  * Somewhere out there - RAINFOREST II
    Topik : Lainnya
    Oleh  : g_sicillia

  * Somewhere out there - RAINFOREST
    Topik : Lainnya
    Oleh  : g_sicillia

  Untuk membaca, memberi tanggapan (khusus anggota), atau mengirimkan
  tulisan ke rekan Anda, silakan mengarahkan browser Anda ke:
  ==>  http://www.ylsa.org/cwc/

  Bagi para anggota e-Penulis yang memiliki tulisan Kristiani baik
  berupa artikel, puisi, cerpen, maupun renungan, silakan kirimkan
  ke Situs CWC. Dengan senang hati, Redaksi akan menampilkan tulisan
  tersebut untuk menjadi berkat bagi para pengunjung Situs CWC.

<><============================><>*<><=============================><>
=#= STOP PRESS =#=

     PERMOHONAN MAAF ATAS KETERLAMBATAN PENERBITAN PUBLIKASI YLSA
     ============================================================

  Melalui pemberitahuan ini kami, segenap Redaksi Publikasi YLSA
  (Yayasan Lembaga SABDA), mohon maaf kepada para pelanggan atas
  keterlambatan penerbitan beberapa publikasi I-KAN (yaitu: e-Konsel
  Edisi 085/2005; e-BinaAnak Edisi 224/2005; e-JEMMi Edisi 15/2005;
  dan e-Penulis 006/2005), yang seharusnya terbit pada minggu lalu
  (antara tanggal 12 - 15 April 2005).

  Masalah keterlambatan ini bukan berasal dari meja Redaksi tapi
  karena MAIL SERVER SABDA yang ada di luar DOWN selama lebih dari
  satu minggu. Namun kami bersyukur, awal minggu ini mail server
  tersebut sudah bisa hidup kembali. Untuk semua ketidaknyamanan ini
  kami mohon maaf sebesar-besarnya. Atas perhatian dan dukungan
  doanya, segenap Redaksi mengucapkan terima kasih kepada semua
  pelanggan publikasi I-KAN.

  Selamat melayani,
  Koordinator Publikasi YLSA
  (Tesa)

<><============================><>*<><=============================><>
=#= SURAT ANDA =#=

  Dari: Novita Lestari <xxxxx@>
  >sallom saya mau tanya dan tolong jelaskan tentang majalah dinding
  >bagaimana menampilkan dan apa yang harus jadi pegangan untuk
  >majalah dinding sebenarnya aku udah punya bahan untuk di tampilkan
  >makasih
  >GBU

  Redaksi:
  Dear Novita,
  Majalah Dinding (Mading) adalah salah satu jenis media komunikasi
  massa tulis yang paling sederhana. Disebut Mading karena prinsip
  dasar majalah terasa dominan di dalamnya, sementara itu penyajiannya
  biasanya dipampang di dinding atau sejenisnya. Untuk menciptakan
  sebuah majalah dinding diperlukan 3 faktor, yaitu:
  1. Penulis, yang menghasilkan tulisan-tulisan untuk ditampilkan di
     Mading, mengingat bagian terbesar dari isi Mading adalah berupa
     tulisan.
  2. Ilustrator, yang membuat agar perwajahan Mading tidak sepi, kaku,
     dan tampak berdaya tarik lebih. Tugas ilustrator memberi berbagai
     bentuk hiasan atau pemanis.
  3. Dokumentator, yang bertugas untuk menyeleksi dan mengklasifikasi
     tulisan yang masuk, serta mengarsip dan mengamankan naskah.
  Catatan tambahan: Bahasa yang dipakai di Mading sedapat mungkin
  bersifat singkat, padat, jelas, dan komunikatif.

  Nah, demikian penjelasan singkat kami mengenai Mading, semoga
  menambah pengetahuan Anda. Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih
  banyak lagi, silakan membaca buku: MEMBINA MAJALAH DINDING (Karangan
  Nursito, Penerbit Adicita Karya Nusa).

  Bagi para pembaca lain yang ingin menambahkan pengetahuan tentang
  Mading atau mempunyai referensi buku lain tentang Mading, silakan
  kirimkan kepada Redaksi dan kami akan meneruskannya kepada Sdr.
  Novita.

<><============================><>*<><=============================><>
Staf Redaksi: Tesa, Krist, Hardhono, dan Puji
Berlangganan: Kirim e-mail kosong ke: subscribe-i-kan-penulis@xc.org
Berhenti    : Kirim e-mail kosong ke: unsubscribe-i-kan-penulis@xc.org
Kirim bahan : Kirim e-mail ke <staf-penulis@sabda.org>
Arsip e-Penulis: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/
<><============================><>*<><=============================><>
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
                     Copyright(c) e-Penulis 2005
                  YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/
                    Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
<><============================><>*<><=============================><>

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org