Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/203

e-Leadership edisi 203 (15-8-2017)

Mengenali Penyebab Kegagalan Pemimpin (II)

Mengenali Penyebab Kegagalan Pemimpin (II) -- Edisi 203/Agustus 2017
 
Mengenali Penyebab Kegagalan Pemimpin (II)
Edisi 203, 15 Agustus 2017
 
e-Leadership

Salam kasih,

Dalam kepemimpinan, seorang pemimpin dapat lebih mudah mengenali hal-hal yang mereka lakukan dengan benar daripada menyadari hal-hal yang membuat mereka gagal. Seorang pemimpin perlu menyadari hal-hal yang dapat menyebabkan mereka gagal supaya kepemimpinan mereka berhasil dan berdampak baik bagi orang-orang yang dipimpinnya. Sajian e-Leadership edisi ini memberikan sebuah tip untuk menolong kita mengenali penyebab utama kegagalan dalam kepemimpinan. Edisi ini juga dilengkapi dengan sebuah ulasan dari situs Brian Dodd on Leadership, sebuah situs yang dapat memperluas wawasan kita mengenai perspektif dan pengambilan solusi terhadap masalah-masalah kepemimpinan dengan mempelajari pengalaman sehari-hari dan memprosesnya dalam konteks kepemimpinan.

Tak lupa, segenap redaksi e-Leadership, mengucapkan "Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72". Mari menjadi pemimpin yang membawa pengaruh baik bagi bangsa ini. Tuhan Yesus memberkati.

Santi T.

Pemimpin Redaksi e-Leadership,
Santi T.

 
"Siapa pun yang setia dalam hal-hal yang kecil, ia juga setia dalam hal-hal yang besar. Dan, siapa pun yang tidak jujur dalam hal-hal yang kecil, ia juga tidak jujur dalam hal-hal yang besar." (Lukas 16:10, AYT)
 

TIP Sepuluh Penyebab Utama Kegagalan dalam Kepemimpinan

Terkadang, mengetahui apa yang tidak boleh dilakukan sebagai pemimpin adalah sama pentingnya dengan mengetahui apa yang harus dilakukan.

Pemimpin cepat mengenali apa yang mereka lakukan dengan benar, tetapi tidak menyadari hal-hal yang menyebabkan mereka gagal.

Selama satu dekade terakhir, saya bekerja dan bergaul dengan para pemimpin berprestasi tinggi. Saya memerhatikan bahwa walaupun ada banyak hal yang dapat menyebabkan mereka gagal, beberapa adalah hal yang lebih sering terjadi daripada yang lain. Saya ingin membagikan daftar itu dengan Anda sekarang agar Anda bisa menjadi pemimpin yang lebih efektif.

1. Memimpin tanpa kasih.

Teman saya Rick Warren (dan maksud saya sebagai teman di sini adalah saya sudah membaca bukunya dan menghadiri gerejanya) mengatakan, "kepemimpinan tanpa kasih adalah manipulasi". Saya sangat menyukai pemikiran itu. Anda tidak harus mengasihi semua orang yang Anda pimpin, tetapi Anda harus memiliki hati yang penuh kasih. Kepemimpinan dengan rasa takut dan paksaan tidak pernah bertahan dalam jangka panjang.

2. Kegagalan untuk melayani.

Pemimpin yang kuat melakukan apa yang perlu diwujudkan. Mereka tidak menolak untuk melakukan suatu tugas dengan menganggapnya rendah karena jabatan mereka. Mereka memimpin melalui pelayanan yang menetapkan teladan utama bagi mereka yang mereka pimpin.

3. Sikap buruk.

Sikap Anda bersifat menular. Jika Anda selalu berada dalam suasana hati yang buruk dan meneteskan kenegatifan, Anda bisa menduga bahwa tim Anda akan bertindak dengan cara yang sama. Sikap Anda menentukan suasananya. Cara Anda menanggapi pertanyaan, saran, dan gagasan baru sangatlah penting. Hal itu akan mendorong tim Anda atau membuat mereka bertanya kepada diri mereka sendiri tentang apa gunanya.

4. Terlalu sibuk.

Seorang pemimpin yang kuat seharusnya tidak pernah "terlalu sibuk" untuk tugas yang membutuhkan perhatian mereka. Kepemimpinan menuntut agar Anda teratur dan efisien. Tentu saja, pemimpin yang sukses tahu bagaimana mendelegasikan tugas tertentu kepada tim mereka, tetapi itu tidak berarti bahwa mereka tidak memberikan waktu mereka dalam keadaan darurat bila diperlukan.

5. Mengharapkan hasil dari apa yang Anda tahu alih-alih dari apa yang Anda lakukan.

Hasil tidak datang dari apa yang Anda tahu, tetapi dari apa yang Anda lakukan. Gelar perguruan tinggi dan jabatan fantastis tidak menjamin kesuksesan. Pemimpin yang kuat berpengetahuan luas, tetapi mengetahui bahwa hasil mereka berasal dari apa yang mereka lakukan membuat mereka bijak.

6. Mengandalkan jabatan untuk memimpin.

Seorang pemimpin sejati tidak membutuhkan jabatan untuk mendapatkan rasa hormat dari timnya. Setiap pemimpin yang terlalu berfokus pada jabatan mereka (sebenarnya) mengatakan bahwa mereka tidak punya banyak hal untuk berpijak.

7. Tidak mau tahu.

Tidak berurusan dengan realitas mengarah pada kegagalan tertentu bagi seorang pemimpin. Ketahuilah apa yang sedang terjadi. Jangan membuat hal-hal tampak lebih baik daripada yang sesungguhnya, dan jangan membuatnya tampak lebih buruk!

8. Takut memunculkan/menghasilkan pemimpin.

Terlalu banyak pemimpin takut seseorang akan mengambil posisi mereka. Pemikiran ini bisa menyebabkan seorang pemimpin kehilangan pandangan tentang apa yang penting. Pemimpin besar menciptakan lebih banyak pemimpin.

9. Kurang antusias.

Jika Anda tidak bersemangat dengan apa yang Anda lakukan, jangan berharap orang lain akan bersemangat juga. Pemimpin mana pun bisa memberikan perintah dan memberi tahu orang apa yang harus dilakukan. Hal itu tidak berarti bahwa tim Anda sepaham dengan Anda. Antusiasme bersifat menular. Jika Anda ingin tim Anda antusias, pahamilah bahwa hal itu dimulai dari Anda.

10. Mendelegasikan tanggung jawab bersama-sama dengan tugasnya.

Delegasi adalah bagian dari keseharian pemimpin yang efisien. Masalahnya adalah ketika seorang pemimpin mendelegasikan tugas tersebut dan menganggap mereka tidak lagi bertanggung jawab atas hasil dari tugas tersebut. Delegasikan tugasnya, bukan tanggung jawabnya. Sebagai pemimpin, hasilnya adalah tanggung jawab Anda.

Seperti yang saya katakan sebelumnya, ada lebih banyak hal yang dapat menyebabkan seorang pemimpin gagal. Daftar ini berisi hal-hal yang paling umum. Salah satu dari ini dapat membuat Anda tersandung dan menyebabkan Anda gagal. Jika Anda ingin menjadi pemimpin yang memiliki pencapaian tinggi, Anda harus terbebas dari 10 kesalahan ini. (t/Jing-Jing)

Audio Sepuluh Penyebab ...

Diterjemahkan dari:
Nama situs : John Michael Morgan
Alamat situs : http://johnmichaelmorgan.com/10-major-causes-of-failure-in-leadership/
Judul asli artikel : 10 Major Causes of Failure in Leadership
Penulis artikel : John Michael Morgan
Tanggal akses : 6 September 2016
 

KUTIPAN

"Tak mungkin seorang menjadi pemimpin tanpa memiliki kelebihan-kelebihan." -Robby I. Chandra
 

JELAJAH SITUS Brian Dodd on Leadership

Brian Dodd On Leadership adalah situs blog pribadi Brian Dodd, tempat ia berbagi banyak artikel dan bahan seputar kepemimpinan, terutama kepemimpinan Kristen. Tujuannya membangun situs ini adalah untuk menolong para pembacanya mengambil pengalaman sehari-hari yang mereka punya dan memprosesnya dalam konteks kepemimpinan untuk memberikan perspektif dan solusi terhadap masalah-masalah yang mereka hadapi dalam keseharian. Oleh karena itu, dalam situs ini, ia banyak membagikan pengalaman-pengalaman dan pengamatan-pengamatan pribadinya terhadap pola-pola kepemimpinan yang ia temukan sehari-hari.

Ketika Anda berkunjung ke situs ini, Anda akan mendapati sederet artikel terpampang di halaman utama yang disusun secara menurun. Artikel-artikel ini biasanya diberi label dengan bermacam kategori, seperti Kepemimpinan Gereja, Bisnis, Kepemimpinan Olah Raga, Performa, Karakter, dst.. Anda bisa membaca seluruh artikel ini jika Anda mau, atau Anda juga bisa mengeklik kategori-kategori yang menarik minat Anda untuk membaca bahan-bahan dari kategori-kategori tersebut. Apa pun pilihan Anda, Anda bisa menenggelamkan diri dalam bacaan-bacaan tersebut karena saking banyaknya bahan yang tersedia. Jenis bahan yang disajikan pun beragam mulai dari artikel, tip, berita, opini, dan lain-lain.

Selamat mengunjungi situs ini dan menikmati sajian-sajiannya. Kiranya Anda semakin diperlengkapi untuk menjadi pemimpin yang lebih baik dan terus berkembang. (Odysius)

http://briandoddonleadership.com/

Tanggal akses: 12 Mei 2017

 
Stop Press! MENGENAL TOKOH-TOKOH BESAR KRISTIANI MELALUI BIO-KRISTI

Publikasi Bio-Kristi

Allah telah menggunakan hidup dari banyak pribadi untuk menyatakan rencana dan karya-Nya. Perjalanan hidup dari tokoh-tokoh besar itu menyiratkan berbagai kesaksian yang indah tentang bagaimana Ia bekerja, mengubah, dan melakukan berbagai hal yang mengungkapkan pemeliharaan-Nya kepada manusia di berbagai abad, tempat, dan bangsa. Jika Anda rindu untuk semakin mengenal pribadi-pribadi yang sungguh mengasihi Allah serta hidup bagi tujuan-Nya, bergabunglah menjadi pelanggan publikasi Bio-Kristi.

Caranya mudah. Silakan mengirimkan email kosong ke < subscribe-i-kan-bio-kristi@hub.xc.org > atau kepada redaksi Bio-Kristi di: < http://biokristi.sabda.org/ >. Dengan menjadi pelanggan, Anda akan menerima secara gratis publikasi Bio-Kristi setiap Rabu minggu kedua di mailbox Anda.

Kunjungi juga situs Bio-Kristi di < http://biokristi.sabda.org/ > atau situs arsip publikasi kami di < http://www.sabda.org/publikasi/bio-kristi >.

Mari, dapatkan inspirasi dari hidup yang mengasihi Allah bersama Bio-Kristi!

Situs Bio-Kristi
Bio-Kristi
@sabdabiokristi
 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-Leadership.
leadership@sabda.org
e-Leadership
@sabdaleadership
Redaksi: Santi T., Aji, dan Ariel
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2017 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org