Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/199

e-Leadership edisi 199 (18-4-2017)

Pemimpin yang Berdedikasi (II)

Pemimpin yang Berdedikasi (II) -- Edisi 199/April 2017
 
Pemimpin yang Berdedikasi (II)
Edisi 199, 18 April 2017
 
e-Leadership

Salam kasih,

Menjadi seorang pemimpin berarti harus memiliki dedikasi yang tinggi. Seorang pemimpin harus berani berkorban tenaga, pikiran, dan waktu demi mencapai tujuan. Alkitab banyak memberikan teladan kepada kita tentang pemimpin semacam ini, salah satunya melalui Musa, yang diutus oleh Allah untuk memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Dari kehidupan Musa, ada banyak hal yang bisa kita pelajari tentang kepemimpinan yang berdedikasi. Edisi e-Leadership kali ini menyajikan tip tentang menjadi pemimpin yang berdedikasi, yang diambil dari kepemimpinan Musa ini. Selain itu, redaksi juga menyajikan ulasan situs Pastors.com dalam kolom jelajah situs, yang wajib Anda simak untuk memperluas wawasan Anda seputar kepemimpinan.

Tak lupa, kami mengucapkan Selamat Paskah kepada para pelanggan publikasi e-Leadership. Kiranya kematian dan kuasa kebangkitan Kristus senantiasa mendorong kita untuk terus bergerak memberitakan Injil-Nya. Sebagai bahan perenungan, bacalah renungan Paskah kali ini dengan saksama dan mintalah hikmat dari Tuhan supaya bisa mendalami hakikat pendamaian Kristus di salib. Selamat membaca. Tuhan Yesus memberkati.

Ariel

Staf Redaksi e-Leadership,
Ariel

 
"Apa pun yang kamu lakukan, dalam perkataan ataupun perbuatan, lakukan semua itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur kepada Allah Bapa, melalui Dia." (Kolose 3:17, AYT)
 

RENUNGAN Hakikat Pendamaian Karya Kristus di Salib

"Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." (2 Korintus 5:21)

Dosa adalah suatu hubungan yang mendasar. Dosa bukan perbuatan yang keliru, melainkan keberadaan yang keliru -- dengan jelas-jelas dan sengaja membebaskan diri dari Allah.

Iman Kristen mendasarkan segala sesuatu pada sifat dosa yang benar-benar parah dan bersandar pada diri sendiri. Kepercayaan-kepercayaan lain berurusan dengan dosa-dosa (ini dan itu), hanya Alkitab sendiri berurusan dengan dosa.

Hal pertama yang dihadapi Yesus Kristus dalam diri manusia adalah sifat turun-temurun dari dosa (heredity of sin). Dan, karena kita telah mengabaikan hal ini dalam pemberitaan Injil, pesan Injil telah kehilangan kuasanya yang menyentakkan dan eksplosif itu.

Kebenaran yang disingkapkan oleh Alkitab bukanlah bahwa Yesus Kristus menanggung dosa-dosa kedagingan kita atas diri-Nya, melainkan bahwa Dia menanggung atas diri-Nya sifat turun-temurun dosa yang tidak seorang manusia pun dapat menghancurkannya. Allah telah membuat Anak-Nya sendiri "menjadi dosa" agar Dia dapat membuat orang berdosa menjadi orang kudus.

Melalui Alkitab, diungkapkan dengan jelas bahwa Tuhan kita menanggung dosa dunia atas diri-Nya dengan penyatuan diri-Nya dengan kita. Dia dengan sengaja menanggung seluruh dosa umat manusia ke atas bahu-Nya, dan menanggung derita dalam tubuh-Nya sendiri. -- "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita ...."

Dan, dengan berbuat demikian, Dia menempatkan keselamatan seluruh umat manusia atas dasar penebusan. Yesus Kristus memulihkan kembali atau membangun kembali umat manusia, dan menempatkannya kembali ke tempat yang dirancang oleh Allah sebelumnya, dan sekarang setiap orang dapat mengalami pendamaian tersebut, masuk ke dalam kesatuan dengan Allah, atas dasar apa yang diperbuat oleh Yesus di kayu Salib.

Seorang manusia tidak dapat menebus dirinya sendiri. Penebusan adalah karya Allah, dan itu sepenuhnya telah selesai dan sempurna. Dan, penerapannya pada setiap orang tergantung pada tanggapan dan tindakannya secara pribadi. Harus selalu dibedakan antara pengetahuan kebenaran yang diwahyukan tentang penebusan dan pengalaman sesungguhnya dari keselamatan dalam hidup seseorang.

Diambil dari:
Nama situs : Renungan Harian My Utmost for His Highest
Alamat situs : https://renunganharianmyutmostforhishighest.wordpress.com/ditetapkan-allah-untuk-kudus/hakekat-pendamaian-karya-kristus-di-salib/
Judul renungan : Hakekat Pendamaian Karya Kristus di Salib
Penulis renungan : Oswald Chambers
Tanggal akses : 9 Maret 2017
 

TIP Pelayanan Kepemimpinan Adalah tentang Melayani Orang Lain

Yesus berkata dalam Matius 20:26, 28, "Seharusnya tidak demikian di antara kamu, tetapi siapa yang ingin menjadi besar di antara kamu, ia harus menjadi pelayanmu. Sama seperti Anak Manusia yang datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani." Kemudian, Lukas 22:26, "Namun, kamu jangan seperti itu. Sebaliknya, yang paling besar di antara kamu harus bertindak seperti yang paling muda, dan pemimpin harus menjadi seperti pelayan."

Kedua ayat ini adalah dasar untuk kepemimpinan Kristen. Perkataan Yesus benar-benar kebalikan dari apa yang dikatakan dunia tentang seperti apa pemimpin yang sebenarnya. Di dunia, Anda membangun piramida, dan Anda mendaki ke puncak. Namun, Yesus berkata, "Tidak, dia yang paling baik melayani akan memimpin paling baik." Kehambaan adalah kepemimpinan. Semakin baik Anda melayani, semakin Tuhan mengangkat Anda untuk memimpin.

Kepemimpinan bukanlah tentang membuat orang-orang melayani kepentingan Anda. Kepemimpinan adalah tentang melayani kepentingan orang lain dengan cara terbaik. Yesus berkata, "Jika kamu ingin menjadi besar, kamu harus belajar untuk menjadi hamba dari semua orang."

Allah jauh lebih tertarik pada alasan Anda melakukan apa yang Anda lakukan daripada apa yang Anda lakukan. Periksalah hati Anda dengan hal-hal di bawah ini:

Tujuh Alasan untuk Melayani Orang Lain

1. Kita diciptakan untuk melayani orang lain.

Efesus 2:10 menyatakan, "Kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Yesus Kristus untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya supaya kita bisa hidup di dalamnya." Bahkan, sebelum Anda lahir, Allah telah merencanakan kehidupan yang melayani untuk Anda. Salah satu alasan mengapa begitu banyak orang sengsara saat ini adalah karena mereka telah kehilangan maksud/inti dari kehidupan. Saat saya melayani orang lain, kebutuhan saya sendiri terpenuhi, dan saat saya menyerahkan hidup saya, saya menemukannya. Anda diciptakan untuk pelayanan. Jika Anda tidak melayani di suatu tempat, Anda meleset dari alasan Anda diciptakan. Itu benar-benar mengejutkan!

2. Hal ini membuktikan bahwa kita adalah milik Kristus.

Roma 7:4 menyatakan, "... kamu juga telah mati bagi Hukum Taurat melalui tubuh Kristus supaya kamu menjadi milik yang lain, yaitu Dia yang telah dibangkitkan dari kematian sehingga kita dapat menghasilkan buah bagi Allah." Tuhan mengatakan bahwa cara mengetahui bahwa Anda adalah bagian dari tubuh Kristus adalah dengan melayani orang lain. Melayani adalah bukti identitas kita sebagai anggota keluarga-Nya.

3. Kita melayani Tuhan dengan melayani orang lain.

Melayani orang lain adalah cara untuk melayani Tuhan. Kolose 3:23-24 menyatakan, "Apa saja yang kamu lakukan, lakukanlah dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia, sebab kamu tahu bahwa dari Tuhan kamu akan menerima warisan sebagai upahmu. Kristus Tuhanlah yang sedang kamu layani." Apa pun yang Anda lakukan, untuk siapa Anda melakukannya? Anda melakukannya untuk Tuhan. Dalam Matius 25:40, Yesus berkata, "Aku mengatakan yang sebenarnya kepadamu, sebagaimana kamu melakukannya terhadap satu dari saudara-saudara-Ku yang paling kecil ini, kamu melakukannya untuk-Ku." Dia menyatakan hal itu secara positif, "Jika kamu memberi makan dan pakaian kepada orang lain, kamu memberi makan dan pakaian untuk Aku. Jika kamu belum memberi makan dan pakaian kepada orang lain, kamu belum memberi makan dan pakaian untuk Aku." Melayani Tuhan adalah kehormatan terbesar.

4. Kita berutang segalanya kepada Allah.

Roma 12:1 menyatakan, "... oleh kemurahan Allah, aku mendorong kamu, saudara-saudara, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah; itulah ibadahmu yang sejati." Alasan saya melayani Tuhan adalah karena segala sesuatu yang telah dilakukan Allah bagi saya--karena rahmat-Nya. Ketika saya memikirkan tentang hal yang telah dilakukan Yesus Kristus bagi saya, pengorbanan-Nya untuk saya, tidak ada pengorbanan yang bisa saya lakukan untuk Dia yang sebanding dengan yang telah Dia lakukan bagi saya.

5. Hal itu adalah cara terbaik untuk menghidupi kehidupan kita.

Dalam 1 Korintus 15:58 menyatakan, "... jangan goyah, melimpahlah selalu dalam pekerjaan Tuhan. Sebab, kamu tahu bahwa jerih lelahmu tidak sia-sia di dalam Tuhan." Ketika saya pulang ke rumah dan bermain dengan anak-anak saya, itu sama pentingnya dengan pelayanan mempersiapkan khotbah. Ketika saya membuang sampah atau mencuci piring untuk Kay sehingga dia bisa melakukan sesuatu yang lain, itu adalah pelayanan yang sama pentingnya seperti ketika saya berbicara kepada para pemimpin karena semua itu berharga di mata Tuhan.

Melayani orang lain adalah cara terbaik saya menghidupi kehidupan saya. Jika saya tidak percaya itu, saya akan keluar dari penggembalaan dan pergi menghasilkan satu juta dollar di suatu tempat. Namun, menyerahkan hidup Anda bernilai kekal.

6. Pelayanan membuat hidup jadi bermakna.

Yesus berkata dalam Markus 8:35, "... siapa saja yang kehilangan nyawanya demi Aku dan Injil akan menyelamatkannya." Saya tidak merasa kasihan pada orang-orang yang banyak terlibat dalam pelayanan. Saya kebetulan tahu bahwa mereka adalah orang-orang yang paling hidup. Jika Anda tidak melayani, Anda tidak hidup; Anda hanya ada. Itu sebabnya, kami ingin menggerakkan orang-orang masuk ke dalam inti dari sebuah gereja yang digerakkan dengan tujuan karena Yesus berkata, "Siapa saja yang kehilangan nyawanya demi Aku dan Injil akan menyelamatkannya." Hal itu membuat hidup menjadi bermakna.

7. Melayani akan dihargai dengan kekekalan.

Dalam Yohanes 12:26, Yesus berkata, "Jika seseorang melayani Aku, Bapa akan menghormati dia." Dan, dalam Matius 25:21 Ia berkata, "Bagus sekali, hamba yang baik dan setia. Kamu setia dengan hal-hal kecil, aku akan mengangkat engkau atas banyak hal, masuklah ke dalam sukacita tuanmu." Hidup ini adalah ujian. Anda sedang diuji, dan Tuhan melihat kesetiaan seperti segala sesuatu yang Anda miliki. Anda akan menghabiskan lebih banyak waktu di sisi keabadian daripada yang Anda habiskan selama Anda berada di dunia ini. Cara Anda menghabiskan waktu di dunia ini akan menentukan apa yang akan dilakukan terhadap Anda di kehidupan berikutnya dalam kekekalan.

Suatu hari nanti, saya ingin berdiri di hadapan Yesus Kristus, dan saya ingin mendengar Dia berkata, "Bagus sekali, hamba yang baik dan setia. Kamu tidak sempurna, tetapi kamu melakukan yang terbaik. Kamu memberikan usaha yang terbaik. Kamu berusaha untuk membuat hidupmu bernilai bagi Kristus. Kamu menyerahkan hidupmu. Kamu membuat kesalahan dan kekeliruan, dan melakukan segala macam hal yang tidak berguna, tetapi kamu memberikan usaha yang terbaik." Pada saat itu, ketika Yesus berkata, "Bagus sekali, engkau hamba yang baik dan setia," maka semuanya tidak akan sia-sia. (t/Jing-Jing)

(Ayat-ayat dalam artikel ini diambil dari Alkitab Yang Terbuka (AYT))

Audio Pelayanan Kepemimpinan

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Pastors.com
Alamat situs : http://pastors.com/ministry-leadership-is-all-about-serving-others/
Judul asli artikel : Ministry Leadership Is All About Serving Others
Penulis artikel : Pastor Rick Warren
Tanggal akses : 28 Februari 2017
 

KUTIPAN

"Bersungguh-sungguhlah dalam apa yang Anda kerjakan, namun janganlah terlalu serius dengan diri sendiri." - Ken Blanchard dan Terry Waghorn -
 

JELAJAH SITUS Pastors.com Community

Pastors.com adalah sebuah situs bagi para pemimpin Kristen untuk saling berinteraksi dan mendukung. Situs yang dibentuk dan dikelola oleh Dr. Rick Warren ini menjadi sebuah komunitas daring yang dinamis. Jika Anda berkunjung ke situs ini, Anda akan mendapati banyak artikel seputar gereja, strategi dan metode kepemimpinan, serta artikel-artikel bertema pemuridan, keluarga, kebudayaan, dan khotbah. Beberapa artikel disajikan secara berseri sehingga pengunjung situs akan mendapat materi-materi lebih lengkap dan mendalam. Selain itu, terdapat menu "Community" yang di dalamnya menyajikan forum-forum Kristen yang bisa sangat mendukung pelayanan para pemimpin Kristen, termasuk pendeta. Mari memperluas wawasan dan wacana kita dengan bacaan-bacaan berkualitas di situs ini. Selamat berkunjung dan membaca bahan-bahannya. (Santi T.)

http://pastors.com/

Tanggal akses : 6 Maret 2017
 
Stop Press! BERGABUNGLAH DI KOMUNITAS APPS4GOD!

Komunitas Apps4God

Teknologi terus berkembang dan telah menolong banyak aspek dalam kehidupan kita. Kita percaya bahwa teknologi-teknologi ini tidak hanya menjadi berkat bagi kita, bahkan bisa dipakai untuk memuliakan Allah. Itulah yang menjadi visi dari gerakan Apps4God, sebuah pelayanan yang rindu untuk mengajak orang-orang percaya menggunakan teknologi untuk menolong pelayanan dan perluasan Kerajaan Allah. Mari bergabung dengan komunitas Apps4God dan bersama-sama kita akan saling berbagi informasi seputar perkembangan teknologi dan memikirkan bagaimana kita bisa memakai teknologi tersebut untuk memberkati dan menolong orang-orang untuk mengenal Allah.

Tunggu apa lagi? Segera bergabung dengan komunitas Apps4God di:

App SABDA
@apps4god
@apps4god

Kami tunggu!

 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-Leadership.
leadership@sabda.org
e-Leadership
@sabdaleadership
Redaksi: Santi T., Aji, dan Ariel
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2017 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org