Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/162

e-Leadership edisi 162 (15-4-2014)

Etos Kerja Pemimpin Kristen (II)

==========MILIS PUBLIKASI E-LEADERSHIP EDISI APRIL 2014============
                 Etos Kerja Pemimpin Kristen (II)

e-Leadership -- Etos Kerja Pemimpin Kristen (II)
Edisi 162, 15 April 2014

Shalom,

Etos kerja seseorang sangat menentukan kreativitas dan kualitas 
kinerjanya. Tanpa memiliki etos kerja, baik sebuah lembaga/perusahaan 
maupun individu, akan mengalami kemerosotan produktivitasnya. Untuk 
itu, sebagai pemimpin kita harus menumbuhkan dan menciptakan etos 
kerja Kristen yang alkitabiah. Anda dapat menyimaknya dalam sajian 
kami edisi ini.

Bertepatan dengan hari Paskah yang jatuh pada bulan ini, kami juga 
menyajikan artikel yang berjudul "Kristus Telah Bangkit" pada kolom 
pertama edisi kami. Kiranya fakta-fakta penting terkait kebangkitan 
Yesus Kristus semakin meneguhkan iman kita menjelang perayaan Paskah 
tahun ini. Kami segenap Redaksi e-Leadership mengucapkan, "Selamat 
Paskah 2014". Kebangkitan Yesus Kristus merupakan bukti kemenangan 
iman atas maut. Puji Tuhan!

Pemimpin Redaksi e-Leadership,
Ryan
< ryan(at)in-christ.net >
< http://lead.sabda.org >


Sebab kamu masih ingat, saudara-saudara, akan usaha dan jerih lelah 
kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban 
bagi siapapun juga di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah 
kepada kamu. (1 Tesalonika 2:9) < http://alkitab.mobi/tb/1Te/2/9/ >


               ARTIKEL KHUSUS: KRISTUS TELAH BANGKIT

"Tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: "Jangan takut! Kamu 
mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia 
tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia." 
(Markus 16:6)

Barangkali Saudara pernah mendengar atau membaca berita rekayasa 
penemuan kuburan Tuhan Yesus, baik dalam buku-buku, artikel-artikel, 
maupun majalah-majalah rohani lainnya. Isu penolakan kebangkitan Tuhan 
Yesus masih hangat dibicarakan sampai hari ini, bahkan mungkin sampai 
Yesus datang kembali. Beberapa pihak mengkritisi fakta Alkitab dari 
berbagai sudut pandang dan pendekatan. Orang-orang skeptis tidak 
memercayai kebangkitan Tuhan Yesus sebagai realitas, sedangkan orang-
orang modern menganggap hal itu sebagai suatu peristiwa yang tidak 
masuk akal. Upaya pendekatan yang mereka lakukan melalui sejarah dan 
arkeologi yang bersifat ilmiah telah mengguncangkan iman Kristen, 
yaitu "telah ditemukannya kuburan Yesus beserta keluarga-Nya. Bagi 
orang yang tidak percaya pada kebangkitan Tuhan Yesus, mereka mungkin 
dapat menerima penemuan ini. Karena orang mati pasti ada kuburannya 
dan tulang-belulangnya. Bagaimana kita menjawab pertanyaan ini dengan 
jelas dan tuntas? Setidaknya ada tiga unsur yang perlu kita beberkan:

Pertama, pernyataan malaikat seperti yang terdapat dalam Injil 
Sinoptis. Versi Injil Matius 28:6 berkata, "Ia tidak ada di sini, 
sebab Ia telah bangkit." Sedangkan, Markus 16:6, "Ia telah bangkit. Ia 
tidak ada di sini." Dan, Injil Lukas 24:6 berkata, "Ia tidak ada di 
sini, Ia telah bangkit." Ketiga penulis Injil percaya pada pernyataan 
malaikat tentang kebangkitan Tuhan Yesus kepada Maria pada hari 
pertama (Matius 28:1). Biasanya, berita atau peristiwa penting yang 
berhubungan dengan Tuhan Yesus selalu didahului pemberitahuan (tanda) 
dari malaikat. Sama seperti kabar baik peristiwa kelahiran Yesus yang 
pertama kali disampaikan kepada para gembala (Lukas 2:10; bdg. Kisah 
Para Rasul 1:10; 1 Tesalonika 4:16). Penulis-penulis Injil mengulang 
pernyataan malaikat kepada perempuan-perempuan saat mereka mengunjungi 
kuburan Yesus. Mereka melihat dan mendengar berita pertama dari 
malaikat bahwa, "Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit." Jadi, 
sejak abad pertama sudah dinyatakan kuburan Yesus kosong. Lalu, 
bagaimana mungkin kuburan dan tulang-belulang ditemukan setelah hampir 
2000 tahun yang lalu?

Kedua, penyataan/penampakan Tuhan Yesus sesudah Ia bangkit dari 
kematian. Penyataan dan kehadiran Tuhan Yesus setelah bangkit dari 
kematian merupakan bukti otentik bagi iman Kristen. Selain pernyataan 
malaikat, Yesus sendiri menampakkan diri kepada murid-murid atau 
pengikut-pengikut-Nya. Apa yang terjadi ketika Yesus menampakkan diri 
kepada Maria? Maria berkata "Rabuni" atau "Guru" (Yohanes 20:16-18) --
sapaan sehari-hari para murid kepada Tuhan Yesus. Ketika mereka 
melihat Yesus, mereka bersukacita (Yohanes 20:20), termasuk Tomas yang 
awalnya kurang percaya, tetapi akhirnya percaya setelah Yesus yang 
menampakkan diri kepadanya. Thomas menjawab, "Ya Tuhanku, ya Allahku" 
(Yohanes 20:26-29).

Demikian juga kepada dua murid yang sedang menuju ke Emaus, Yesus 
bercakap-cakap dengan mereka. Penampakan atau kehadiran Yesus setelah 
bangkit bukan hanya sekali, tetapi berkali-kali bahkan kepada lima 
ratus orang lebih (1 Korintus 15:6). Mereka semua merupakan saksi mata 
yang valid. Dalam hukum orang Yahudi, jika ada dua atau tiga orang 
saksi, suatu perkara dinyatakan sah, apalagi lebih.

Ketiga, pemberitaan Paulus. Berita kematian dan kebangkitan Tuhan 
Yesus menjadi "isu panas" dalam pemberitaannya (1 Korintus 15: 3-4). 
Tentu pemberitaan Paulus tentang kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, 
bagi orang Yahudi menjadi suatu batu sandungan dan bagi orang Yunani 
menjadi suatu kebodohan (1 Korintus 1:23). Namun bagi Paulus, berita 
kebangkitan Tuhan Yesus merupakan kemenangan iman karena jika Kristus 
tidak dibangkitkan, sia-sialah iman kita, juga pemberitaan dan usaha 
pelayanan kita (15:14). Justru kebangkitan Tuhan Yesus telah mengubah 
seluruh keyakinan dan panggilan Paulus menjadi seorang apologetis, 
evangelis, dan misionaris. Signifikansi kebangkitan Tuhan Yesus 
hendaknya memotivasi kita untuk tetap teguh dalam iman dan menjadi 
dasar pemberitaan gereja. Untuk itulah gereja didirikan. Oleh karena 
itu, kita jangan goyah dan harus giat selalu. Segala perjuangan dan 
jerih payah kita tidak akan sia-sia (1 Korintus 15:58).

Sumber asli:
Nama situs: GKA Gloria
Alamat URL: http://www.gkagloria.or.id/warta/w20130305.php
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 10 Februari 2014

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Paskah
Alamat URL: http://paskah.sabda.org/kristus_telah_bangkit
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 7 Maret 2014


            TIP: MENJADI GARAM DAN TERANG DALAM PEKERJAAN
Ditulis oleh: Ryan

Ada fakta menarik tentang identitas orang Kristen yang disebut sebagai 
garam dan terang dunia. Menurut Pdt. Benyamin Intan, "Garam berarti 
kita tidak sama dengan dunia yang menuju kepada pembusukan. Terang 
berarti, kita tidak sama dengan dunia yang menuju kepada kegelapan." 
Ini berarti bahwa dalam kehidupan Kristen kita, seluruh cara hidup 
kita harus serupa dengan Kristus. Tidak hanya menyangkut masalah 
prinsip semata, setiap orang Kristen pun dituntut untuk menunjukkan 
sikap hidup baik dalam keluarga, pelayanan, atau pun saat bekerja. 
Dalam bahasan ini akan difokuskan pada bagaimana orang Kristen 
mencerminkan garam dan terang saat bekerja. Dalam Perjanjian Lama, 
kata bekerja memakai kata "Avodah". Secara literal, kata ini berarti 
"bekerja". Selain itu, kata ini juga dipakai dalam aktivitas melayani 
dan mempersembahkan kurban di Bait Allah. Dengan demikian, Alkitab 
memakai kata ini untuk menunjuk dua hal, yaitu bekerja dan ibadah. 
Dalam budaya orang Ibrani, aktivitas di dunia kerja dan di Bait Allah 
merupakan tindakan yang sama, keduanya merujuk pada penyembahan kepada 
Tuhan. Hal ini dipertegas oleh Jansen Sinamo yang menyatakan bahwa, 
"Apa pun bentuk pekerjaan yang kita lakukan, itu harus senantiasa 
menjadi perwujudan Kerajaan Allah di bumi." Bagaimana menerapkan 
aktivitas dan kesempatan saat bekerja menjadi ibadah kepada Tuhan?

Berikut ini tip untuk memiliki etos kerja yang baik saat bekerja.

1. Lakukan lebih dari apa yang seharusnya.

Sebagai orang Kristen, kita dituntut untuk berani tampil beda lewat 
pikiran, perkataan, dan perbuatan kita. Dalam mengerjakan pekerjaan 
apa pun juga, kita harus memiliki standar yang lebih baik dan lebih 
tinggi daripada yang seharusnya. Sebagai contoh, kalau kita bisa 
mengerjakan pekerjaan itu pada level terbaik kita, mengapa kita 
mengerjakannya dengan standar yang biasa saja? Kita harus dapat 
bekerja lebih keras lagi untuk mencapai hasil yang lebih baik. Prinsip 
utama yang harus kita pegang saat bekerja adalah mengerjakan pekerjaan 
dengan baik, bukan untuk mendapat pujian dan penghargaan, bukan pula 
agar kita merasa nyaman dengan diri sendiri. Motivasi ini memang tidak 
selalu salah. Akan tetapi, selain hal-hal itu, ada hal yang sangat 
mendasar -- keinginan untuk melakukan hal dengan baik karena hal itu 
memang harus dilakukan dengan baik. Mengapa? Karena kualitas pekerjaan 
yang kita lakukan harus dengan kualitas kerja terbaik, seperti yang 
tertulis dalam Kolose 3:23, "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah 
dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."

Sebagai pemimpin Kristen yang memiliki etos kerja tinggi, kita harus 
memiliki tiga motivasi dasar saat bekerja, antara lain:
- Mengarahkan tujuan kita bekerja hanya demi dan untuk kemuliaan 
  Allah. (1 Korintus 10:31)
- Memusatkan diri pada Kristus (Kolose 3:17)
- Mempertahankan perilaku karakter positif saat bekerja dan 
  mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan. (Kolose 3:24)

2. Memiliki perencanaan yang baik.

Bagian yang sangat penting yang menunjang keberhasilan kita saat 
bekerja adalah perencanaan. Dengan perencanaan yang baik, kita dapat 
lebih mudah melihat alasan dan pertimbangan mengapa kita melakukan 
pekerjaan untuk menghasilkan dampak yang maksimal. Rencanakan segala 
sesuatunya dengan baik. Akan tetapi, jangan menghabiskan terlalu 
banyak waktu dan hanya berfokus pada sebuah rencana sehingga 
menghabiskan energi yang tersedia untuk melakukannya. Selain itu, kita 
juga harus memiliki fokus yang tajam dan penataan tahap-tahap kerja 
yang cerdas dan kreatif dalam mengejar fokus. Susunlah rencana Anda 
dan segeralah bertindak untuk mewujudkannya.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat membuat perencanaan:
- Tentukan deadline atau batas waktu penyelesaian.
- Tentukan bagaimana metode terbaik untuk mencapai tujuan yang ditargetkan.

3. Mengusahakan setiap talenta yang Tuhan berikan.

Kita masing-masing dipanggil untuk sebuah tujuan, baik tujuan yang 
besar maupun kecil. Bahkan, tidak hanya untuk melakukan sebuah tujuan, 
tetapi juga diperlengkapi untuk mengusahakan setiap talenta yang 
diberikan Tuhan. Setiap orang mendapat jumlah talenta yang berbeda-
beda. Tujuan Tuhan memberikan talenta tidak lain adalah untuk 
dimanfaatkan bagi Kerajaan Allah. Oleh sebab itu, kita harus berjuang 
keras untuk mengembangkan setiap talenta karena itu merupakan aset 
berharga yang diberikan Tuhan. Kita harus mau memacu diri dan berjerih 
lelah untuk melipatgandakannya meskipun hal itu tidak mudah dan 
membutuhkan perjuangan yang keras. Perumpamaan Yesus tentang talenta 
mengajarkan agar kita tidak hanya bertanggung jawab atas berapa banyak 
talenta kita, tetapi juga hasil akhir dari apa yang kita lakukan dan 
yang tidak kita lakukan (baca Matius 25:14-30). Allah telah memberikan 
potensi yang berbeda kepada setiap orang. Akan tetapi, Dia menuntut 
hal yang sama dari kita -- tanggung jawab untuk mengembangkannya. 
Untuk itu, mari kita belajar memberi diri untuk dibentuk Tuhan dalam 
proses yang dikehendaki-Nya. Gunakan kesempatan dan kemampuan yang 
kita miliki sebaik-baiknya. Persembahkanlah pekerjaan dan lakukan yang 
terbaik bagi Dia, itu adalah ibadah kita yang sejati!

Sumber bacaan:

1. ________. "How to Apply the Ethos of the Craftsman to Our Leadership". 
             Dalam http://christianschooljournal.com/?p=1393
2. ________. "Staf YLSA Mengikuti Seminar Etos Kerja". 
             Dalam http://blog.sabda.org/2011/08/19/staf-ylsa-mengikuti-seminar-etos-kerja/
3. ________. "Avodah". Dalam http://sabda.org/publikasi/e-rh/2012/01/13/


                           KUTIPAN

Tindakan dan perkataan kita dapat membawa orang semakin mengenal dan 
memuliakan Tuhan, atau sebaliknya, menjauhkan dan melakukan apa yang 
mendukakan hati-Nya. (Anonim)


          JELAJAH SITUS: LEADERSHIP TRANSFORMATION INC

Leadership Transformation.inc (LTi) memiliki kerinduan agar setiap 
pemimpin Kristen mengalami transformasi dalam kehidupannya. Melalui 
situsnya < leadershiptransformation.org >, LTi membagikan visi dan 
misinya kepada setiap pemimpin Kristen. Lembaga yang dipimpin oleh Dr. 
Steve Macchia ini memiliki slogan "A transformed leader means a 
transformed organization" artinya, pemimpin yang telah diubahkan mampu 
mengubahkan organisasi yang dipimpinnya.

Dalam situs ini, Anda bisa membaca blog yang ditulis oleh Dr. Steve 
Macchia mengenai pengalaman pelayanan beliau. Situs ini juga memiliki 
beberapa artikel yang dapat menambah wawasan Anda. Artikel-artikel ini 
bisa Anda dapatkan dengan mengeklik menu "What We Offer", kemudian 
klik tautan "published article" yang terdapat di bagian paling bawah. 
Sayangnya, situs ini hanya bisa diakses dalam bahasa Inggris sehingga 
tidak terlalu "bersahabat" dengan pengguna yang tidak terbiasa 
menggunakan bahasa Inggris. Kiranya, ulasan kami dapat memberikan 
gambaran yang cukup baik. Anda dapat langsung mengakses situs ini 
dengan mengeklik URL di bawah ini. Selamat menjelajah. (Yegar)

=> http://www.leadershiptransformations.org
Tanggal akses: 4 Februari 2014


                STOP PRESS: PUBLIKASI BIO-KRISTI

Sumber-sumber apa saja yang sudah Anda miliki untuk mengakses 
informasi mengenai tokoh-tokoh Alkitab maupun tokoh-tokoh Kristen di 
dunia? Apakah salah satunya adalah Publikasi Bio-Kristi?

Jika Anda belum memiliki Publikasi Bio-Kristi, mari, bergabunglah 
sekarang juga. Dengan berlangganan Publikasi Bio-Kristi, Anda akan 
menerima informasi berharga, khususnya tentang riwayat dan karya yang 
ditinggalkan oleh para tokoh yang berjasa di dunia Kristen dan di 
dunia pada umumnya. Bio-Kristi diterbitkan oleh Yayasan Lembaga SABDA 
< http://ylsa.org > setiap hari Kamis minggu kedua.

Apakah Anda berminat? Caranya sangat mudah dan GRATIS! Hanya dengan 
mengirimkan alamat email Anda ke < biografi(at)sabda.org >, maka Anda 
akan menerima Publikasi Bio-Kristi setiap satu bulan sekali di kotak 
masuk e-mail Anda. Tunggu apa lagi? Bergabunglah sekarang juga!

Informasi lebih lengkap: http://biokristi.sabda.org/


Kontak: leadership(at)sabda.org
Redaksi: Ryan, Berlin B., dan Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Arsip: sabda.org/publikasi/e-leadership/
BCA Ps. Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org