Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/83

e-Leadership edisi 83 (24-11-2010)

Pelajaran Kepemimpinan dari Paulus (II)

==========MILIS PUBLIKASI E-LEADERSHIP EDISI NOVEMBER 2010============

                PELAJARAN KEPEMIMPINAN DARI PAULUS (II)

                    e-Leadership 83 -- 24/11/2010

  DAFTAR ISI
  EDITORIAL
  ARTIKEL: Rasul Paulus: Pemimpin Modern yang Sangat Hebat
  KUTIPAN
  JELAJAH BUKU: Manusia Sukses: Manajemen Sumber Daya Manusia
                Mengatasi Tantangan Menjadi Pemimpin yang Berhasil
  PERISTIWA

==================================**==================================
EDITORIAL

  Shalom,

  Tidak banyak buku yang memuat tentang biografi kehidupan Rasul
  Paulus, kecuali kitab Kisah Para Rasul dan tulisannya sendiri dalam
  surat-suratnya. Tidak salah jika Paulus dinobatkan sebagai tokoh
  terbesar Perjanjian Baru karena hampir separuh Perjanjian Baru
  merupakan karyanya. Selain sebagai tokoh besar yang luar biasa
  ternyata Paulus memiliki kemampuan kepemimpinan yang hebat. Pola
  kepemimpinan idealnya terwujud dari setiap sikap dan tindakan yang
  berfokus pada orientasi pencapaian yang luar biasa.

  Rasul Paulus memberikan banyak perhatian untuk membantu mengerti
  bahwa kepemimpinan yang sejati tidak berkenaan dengan kedudukan,
  kekuasaan, ketenaran, melainkan ketaatan status sebagai
  pelayan yang menghasilkan perubahan. Seberapa dalamkah pemahaman
  Anda atas kepemimpinan? Kiranya artikel yang telah kami siapkan ini
  membantu Anda untuk mengerti memimpin orang lain dengan lebih
  efektif dalam mengatasi tantangan untuk menjadi pemimpin yang
  berhasil dalam melaksanakan panggilan Allah.

  Selamat menyimak. Tuhan memberkati.

  Pimpinan Redaksi e-Leadership,
  Desi Rianto
  < ryan(at)in-christ.net >
  http://lead.sabda.org
  http://fb.sabda.org/lead

==================================**==================================
     Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau
  perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil
   mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. (Kolose 3:17)
              < http://alkitab.sabda.org/?Kolose+3:17 >

==================================**==================================
ARTIKEL

           RASUL PAULUS: PEMIMPIN MODERN YANG SANGAT HEBAT

    Ada tiga hal yang membuat kepemimpinan Paulus hebat.
    1. Dia memunyai pencapaian-pencapaiannya yang hebat sebagai
       seorang pemimpin.
    2. Dia meraih sesuatu dengan mengelola sumber daya dengan
       bijaksana.
    3. Dia memelihara nilai-nilai dari para pengikut yang dia
       pimpin.

  Barangkali tidak ada tokoh dalam sejarah yang memberikan teladan
  kepemimpinan yang lebih hebat daripada Rasul Paulus. Kekuatan
  kepemimpinan rasul Paulus sungguh tidak ada bandingannya.

  Paulus biasanya disebut-sebut sebagai arsitek utama kekristenan.
  Pengaruhnya terhadap peradaban Barat tidak dapat disangkal lagi.
  Jelas sekali, Paulus tidak akan pernah dapat membayangkan betapa
  besarnya pencapaian-pencapaiannya. Barangkali dia akan terkejut
  mengetahui bahwa dia telah memberikan model sempurna tentang
  kepemimpinan modern kepada para pemimpin abad ke-21. Pada
  hakikatnya, kepemimpinan Paulus benar-benar luar biasa -- mungkin
  kepemimpinan terhebat yang pernah ada.

  Ada tiga kriteria untuk mengukur kepemimpinan:

  1. Pencapaian.
     Kualitas kepemimpinan dilihat dari pencapaian hal-hal yang hebat.

  2. Penggunaan sumber daya secara efektif.
     Kepemimpinan yang hebat menggunakan sumber daya dengan sangat
     efektif.

  3. Pemeliharaan nilai-nilai kelompok.
     Nilai-nilai merupakan hal yang penting dalam sebuah kelompok
     (contohnya, etika, moral, uang). Kepemimpinan yang berkualitas
     melindungi nilai-nilai kelompok yang dipimpin.

  Pemahaman Populer Tentang Kepemimpinan

  Kepemimpinan merupakan suatu topik yang luas, dan memang sudah
  seharusnya demikian, karena kebanyakan pemimpin kita telah membuat
  kekacauan yang luar biasa: ekonomi, lingkungan, peperangan,
  perawatan kesehatan, pemerintahan yang stagnan, dll.. Jika kita
  rindu keluar dari kekacauan yang dibuat oleh pemimpin-pemimpin yang
  buruk, maka planet ini sangat membutuhkan kepemimpinan yang hebat
  untuk memperbaiki banyak kegagalan dari pemimpin-pemimpin terdahulu.
  Akan tetapi, hal ini tidak bisa terwujud kecuali kita mengubah
  pandangan kita yang kadaluarsa tentang kepemimpinan.

  Sepanjang sejarah, kita mencari dan mengagumi pemimpin-pemimpin
  dengan kepribadian, penampilan, dan keahlian-keahlian sosial
  tertentu yang dapat menginspirasi kita. Sering kali kita mencari
  sesosok "pangeran penunggang kuda" seperti dalam cerita-cerita untuk
  memimpin kita. Hal ini memang manusiawi dan sudah menjadi bagian
  dari sifat alamiah kita. Akan tetapi, kita tidak dapat mengukur
  dengan efektif pemimpin-pemimpin kita hanya berdasarkan kepribadian,
  penampilan luar, dan keahlian-keahlian sosial mereka. Ukuran seperti
  itu memunyai pengaruh yang sangat buruk bagi kinerja kelompok karena
  kriteria tersebut sering kali tidak berhubungan dengan kinerja
  pemimpin.

  Saat ini, ada banyak seminar, diskusi, serta sesi-sesi pelatihan
  kepemimpinan. Semua kegiatan ini memunyai satu persamaan: para
  pesertanya tidak memiliki pemahaman kepemimpinan yang jelas, benar
  dan diamini oleh semuanya tentang kepemimpinan.

  Inilah saatnya bagi kita untuk mengenali dan mengambil pandangan
  modern tentang kepemimpinan: definisi kepemimpinan dan hal-hal apa
  yang membuat seorang pemimpin menjadi hebat. Dan teladan
  kepemimpinan modern terhebat kita adalah Paulus dari Tarsus.

  Kepemimpinan Paulus

  1. Pencapaian

     Paulus melihat bahwa misinya adalah untuk mengabarkan bahwa Yesus
     Kristus adalah Anak Allah yang telah bangkit dari mati, dan
     mendirikan gereja-gereja berdasarkan doktrin ini. Para sejarawan
     sepakat bahwa ketika dia memulai pelayanannya pada sekitar
     pertengahan abad pertama, kekristenan adalah agama yang masih
     bayi dengan sedikit pengikut saja. Saat ini lebih dari 2 milyar
     orang adalah orang Kristen; ini berarti kurang lebih satu dari
     tiga orang adalah orang Kristen. Tentu saja ada banyak faktor
     yang menyebabkan kekristenan berkembang, tetapi kepemimpinan
     Pauluslah yang meletakkan dasar pertumbuhan kekristenan.

  2. Penggunaan Sumber Daya Secara Efektif

     Paulus hampir tidak memunyai sumber daya apa-apa. Dia bahkan
     sering kali bergantung pada kebaikan orang lain untuk mendapatkan
     tempat tinggal dan makanan. Hal ini tidak berarti bahwa
     asisten-asistennya -- Barnabas, Silas, Timotius, dll. -- bukan
     merupakan sumber daya yang berharga. Akan tetapi, dibandingkan
     dengan pencapaiannya yang hebat, sumber daya yang dimiliki Paulus
     relatif sangat sedikit. Pencapaiannya yang luar biasa dengan
     sumber daya yang sedikit menunjukkan kekuatan dari
     kepemimpinannya. Paulus membuat malu para pemimpin yang mengelola
     banyak sumber daya, tetapi hanya mampu mencapai perkembangan yang
     biasa-biasa saja.

  3. Perlindungan Nilai-Nilai Kelompok

     Setelah penglihatan yang ia terima dalam perjalanannya ke
     Damaskus, Paulus menjadi seorang pendamai. Dalam hal ini, dia
     mencerminkan nilai-nilai ajaran Yesus dan ajaran Kristen. Paulus
     didera, dirajam, dan dipenjarakan, tetapi dia tetap setia dengan
     ajaran kekristenan mengenai damai. Dia berhasil menyebarkan
     firman kekristenan tanpa melakukak kompromi terhadap
     nilai-nilainya.

     Bandingkanlah hal ini dengan Paus Urbanus II, orang yang
     bertanggung jawab atas Perang Salib pertama. "Tumpukan kepala,
     tangan dan kaki dapat ditemukan di jalanan-jalanan kota"
     merupakan catatan zaman itu tentang orang-orang Kristen yang
     mengambil alih Yerusalem pada tahun 1099.

     Barangkali, Anda dapat mendebatnya dari perspektif Kristen:
     merebut kota Yerusalem dan membuka jalan bagi peziarah Kristen ke
     kota tersebut merupakan pencapaian yang besar. Walaupun demikian,
     karena cara untuk mencapai hal ini sangat melanggar nilai-nilai
     yang kita percayai, peristiwa ini dipandang sebagai noda dalam
     kekristenan; sesuatu yang hingga saat ini masih perlu
     dibersihkan. Tidak seperti Urbanus, Paulus melindungi
     pengikut-pengikutnya dari tindakan aib yang meninggalkan perasaan
     malu yang dalam dan permanen itu.

  Pemimpin Modern

  Kepemimpinan yang hebat memerlukan keahlian untuk mencapai hal-hal
  hebat tanpa menyia-nyiakan sumber daya yang ada dan selalu
  melindungi nilai-nilai orang yang dipimpinnya. Tentu saja Paulus
  tidak diperlengkapi untuk kepemimpinan abad ke-21, tetapi jika kita
  lihat, ada terlalu banyak pemimpin-pemimpin bisnis dan
  pegawai-pegawai pemerintahan yang bahkan lebih tidak diperlengkapi
  dalam posisi kepemimpinan mereka saat ini.

  Entah dalam bisnis, pemerintahan, maupun militer, jika kita ingin
  membayangkan bagaimana kepemimpinan yang hebat itu, mari kita
  melihat kembali pada dua milenia lalu dan belajar dari Paulus. Dia
  memahami dan menerapkan kepemimpinan yang nyata, dan menjadi teladan
  yang ideal saat ini.(/Uly)

  Diterjemahkan dan disunting dari:
  Judul asli artikel: The Apostle Paul: A Truly Great Modern Leader
  Nama situs:  THE VOICE Magazine.com
  Penulis: John Roulet
  Alamat URL: http://www.thevoicemagazine.com/leadership-
  /leadership/the-apostle-paul-a-truly-great-modern-leader.html

==================================**==================================
KUTIPAN

            Ketika Anda menyadari bahwa orang lain dapat
                  membantu Anda bekerja lebih baik
                 daripada Anda bekerja seorang diri,
               hal itu merupakan sebuah langkah besar
                    dalam perkembangan diri Anda.
                           (Andrew Carregie)

=================================**===================================
JELAJAH BUKU

  Judul buku: Manusia Sukses: Manajemen Sumber Daya Manusia
              Mengatasi Tantangan Menjadi Pemimpin yang Berhasil
  Penulis: Yakob Tomatala
  Penerbit: YT Leadership Foundation, Jakarta 1998
  Ukuran buku: 14 x 21 cm
  Tebal: 152 halaman

  Kesuksesan tentu menjadi impian setiap orang. Meskipun ukuran
  kesuksesan berbeda-beda, namun pada umumnya kesuksesan identik
  dengan materi yang berlimpah, karier yang meningkat, dan reputasi
  yang terhormat di masyarakat. Pada dasarnya kesuksesan tentu saja
  tidak akan datang sendiri; kita harus memiliki ketetapan hati dan
  usaha yang kuat untuk mendapatkannya. Tidak ada kesuksesan tanpa
  adanya kerja keras, bahkan perlu pengorbanan tenaga dan pikiran.
  Tidak mengherankan jika semua orang berusaha mengejarnya dengan
  berbagai cara. Sayangnya, kesuksesan telah diajarkan sebagai sesuatu
  yang langka dan hanya untuk segelintir orang saja sehingga kegagalan
  telah menjadi momok yang menakutkan bagi kebanyakan orang.

  Buku yang berjudul "Manusia Sukses" yang ditulis oleh Pdt. Yakub
  Tomatala ini sangat tepat bagi Anda yang saat ini bertanya-tanya
  mengenai kesuksesan dalam arti yang sebenarnya. Selain itu, buku ini
  juga memiliki kelebihan lain, yaitu membekali setiap pemimpin dalam
  mengatur sumber daya manusia sehingga bisa menjadi pemimpin yang
  berhasil. Tulisan dalam buku ini mengungkapkan rahasia penyebab
  kegagalan serta bagaimana setiap orang dapat mengenal penyebab ini
  dengan baik dan menentukan sikap yang menuntun kepada keberhasilan
  hidupnya.

  Buku ini terdiri dari tujuh pokok bahasan yang tentunya sangat
  menarik dan rugi apabila sampai melewatkan satu bab saja. Pada bab
  keempat, penulis membahas tentang sebuah asumsi dasar yang keliru
  yang sering dipegang teguh oleh setiap orang dan bahkan menjadi
  prinsip hidup yang sulit untuk diubah dan diperbarui. Tidak jarang
  prinsip yang sudah mendarah daging ini kerap kali menimbulkan
  masalah yang membawa kegagalan serta menghambat kesuksesan.

  Prinsip-prinsip hidup apa saja yang sering menghambat kita mencapai
  kesuksesan? Temukan jawabannya di dalam buku ini. Salam sukses!

  Diulas oleh: Desi Rianto

======================================================================
PERISTIWA

  24 November...

  1. 642  - Paus Theodorus I menggantikan Paus Yohanes IV
  2. 1655 - Kelahiran Raja Charles XI dari Swedia, ia adalah
            satu-satunya anak dari Raja Charles X.
  3. 1965 - Joseph Désiré Mobutu mulai berkuasa di Kongo (kini Zaire)
            sebagai presiden

  Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/24_November

======================================================================
Berlangganan via email: < subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org >
Berhenti berlangganan < unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-leadership(at)hub.xc.org >
Kontak e-Leadership: leadership(at)sabda.org
Arsip e-Leadership: http://lead.sabda.org/epublish/3
Situs Indo Lead: http://lead.sabda.org
Facebook e-Leadership: http://fb.sabda.org/lead
Twitter e-Leadership: http://twitter.com/sabdaleadership
______________________________________________________________________
Redaksi e-Leadership: Desi Rianto dan Sri Setyawati
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright (c) 2010 e-Leadership / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
==================================**==================================

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org