Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/36

e-Leadership edisi 36 (14-11-2008)

Karakter Pemimpin: Pantang Menyerah

 

==========MILIS PUBLIKASI E-LEADERSHIP EDISI NOVEMBER 2008============

  TOPIK: KARAKTER PEMIMPIN: PANTANG MENYERAH

  MENU SAJI
  EDITORIAL: Pantang Menyerah; Itulah Jawabannya!
  ARTIKEL 1: Pantang Menyerah
  ARTIKEL 2: Terus Berusaha
  TIPS: Motivasi dan Kekuatan untuk Pantang Menyerah
  INSPIRASI: Winston Churchill
  STOP PRESS: Baru! Publikasi e-Wanita 

==================================**==================================
EDITORIAL
  
                  PANTANG MENYERAH; ITULAH JAWABANNYA!
  
  Berapa banyak dari Anda yang menggebu-gebu saat menetapkan tujuan 
  dan kemudian mulai berusaha mencapai tujuan itu, namun akhirnya 
  menyerah di tengah jalan? Memang mudah menetapkan tujuan. Memang 
  mengasyikkan saat-saat pertama kita berusaha meraih tujuan yang 
  telah kita tetapkan. Rasanya semangat untuk mencapai tujuan itu 
  masih membara dalam hati. Namun, sering kali masalah timbul dalam 
  proses mencapai tujuan yang telah ditetapkan itu. Tidak bisa 
  dimungkiri, pasti akan ada masalah dalam kita berusaha mencapai 
  tujuan itu, entah dari diri sendiri maupun lingkungan di sekitar 
  kita. Nah, apa yang kita lakukan saat rintangan-rintangan itu 
  menghadang? Jawabannya klise memang -- pantang menyerah. Namun, 
  memang hanya itu yang bisa kita lakukan saat kita dihadapkan dengan 
  berbagai masalah yang mungkin dapat menghalangi kita mencapai 
  tujuan.
  
  Karena itu, pada edisi ini, redaksi telah menyediakan 2 artikel 
  serta 1 tips yang diharapkan dapat membantu Anda untuk tidak pernah 
  menyerah dalam mencapai tujuan Anda. Selain itu, hadir juga kisah 
  Winston Churchill dalam kolom Inspirasi yang mungkin dapat 
  menginspirasi Anda yang sekarang ini sedang berkecil hati.
  
  Selamat menyimak! Tuhan memberkati!

  Pimpinan Redaksi e-Leadership,
  Dian Pradana

  "Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman.
  Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa
  Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian,
  kamu tidak tahan uji." (2 Korintus 13:5)
  < http://sabdaweb.sabda.org/?p=2Korintus+13:5 >

==================================**==================================

           Our greatest glory is not in never falling 
                but in rising every time we fall

==================================**==================================
ARTIKEL 1

                            PANTANG MENYERAH

  "Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan
  kuasa-Nya." (Efesus 6:10)

  Saat itu awal Juni 1940 di Gedung Parlemen Inggris. Perang Dunia 
  pecah dan nasib Inggris tidak menentu. Dalam situasi genting 
  tersebut, Winston Churchill berdiri berpidato kepada rakyatnya.

  "Kabarnya, Hitler berencana menyerang Kepulauan Britania .... Kita 
  akan memerangi mereka di pantai, kita akan memerangi mereka di mana 
  mereka mendarat, kita akan memerangi mereka di medan perang dan di 
  jalanan, kita akan memerangi mereka di bukit; kita tidak akan 
  menyerah."

  Saya mengagumi gambaran seorang pemimpin yang mau -- di   
  tengah-tengah situasi yang buruk -- berdiri di hadapan pengikutnya 
  dan membombong semangat mereka, memberi mereka kekuatan untuk terus 
  berjuang. Saya rasa hal itu menjadi latar belakang yang baik untuk 
  kita mempelajari kata-kata Paulus kepada jemaat dalam Efesus 6.

  Paulus mengisi setengah Kitab Efesus untuk menyatakan dan 
  menjelaskan kebenaran doktrin yang agung kepada jemaat di Efesus
  tersebut. Tulisannya memerkaya wawasan kita tentang berkat yang kita 
  miliki dalam Kristus, karakter dan karya Yesus, serta identitas dan 
  tanggung jawab baru kita sebagai pengikut-Nya. Penjelasannya adalah 
  bagian dari dasar pemahaman kita atas semua yang terjadi saat Yesus 
  mati bagi kita semua di kayu salib.

  Setengah kitab selanjutnya, Paulus, selayaknya pengkhotbah yang 
  baik, menguraikan beberapa langkah praktis dalam terang kitab yang 
  mulia ini. Karya Yesus harus memampukan kita bersatu dengan   
  orang-orang yang menyatakan nama-Nya. Karya Yesus akan mengubah 
  tuturan dan penggunaan talenta spiritual kita. Karya Yesus akan 
  menggerakkan kita ke arah hubungan yang memerlihatkan kasih tanpa 
  syarat melalui ketaatann dan pengorbanan diri.

  Namun, Paulus menutup kitab itu dengan peringatan sederhana. Jemaat 
  di Efesus -- dan mereka yang mau mengikut Yesus pada masa kini --
  ada dalam peperangan. "Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah 
  dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan   
  penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, 
  melawan roh-roh jahat di udara" (Efesus 6:12). Sedang terjadi 
  peperangan rohani yang besar dan mematikan, dan kita ada di 
  tengah-tengahnya.

  Peperangan rohani sering kali dapat dilihat dengan jelas oleh mereka 
  yang melayani di negara-negara di mana rakyatnya ditekan dan sangat 
  dipengaruhi oleh kuasa iblis. Di daerah semacam ini, peperangan 
  rohani besar jelas terjadi.

  Peperangan rohani besar itu sama nyata dan berbahayanya bagi mereka 
  yang ada dalam lingkungan konflik yang tidak kentara. Serangan musuh 
  mungkin saja melibatkan godaan ketamakan, keegoisan, sensualitas, 
  atau gengsi dan kepuasan diri yang tak kentara. Namun demikian, 
  kentara atau tidak, namanya tetap saja peperangan, dan kita harus 
  mengatakan "kuatlah dalam Tuhan dan kuat kuasa-Nya" dan "melawan 
  tipu muslihat Iblis" (Efesus 6:10-11).

  Jadi, kita akan melawan serangan iblis pada kehidupan pernikahan 
  kita. Kita akan melawan serangan iblis pada anak-anak kita. Kita 
  akan melawan serangan iblis pada gereja kita. Kita akan melawan 
  serangan iblis pada etika dan integritas. Karena Yesus Kristus telah 
  memenangkan kita. Kita tidak akan pernah menyerah!

  Refleksi
  --------
  * Sudahkan Anda mengalami realitas peperangan rohani dalam usaha
    Anda untuk hidup bagi Tuhan?
  * Apa peran doa dalam bertahan menghadapi musuh Kristus? (lihat
    Efesus 6:18)
  * Senjata rohani yang Paulus gambarkan dalam Efesus 6 tidak asing
    bagi kita yang mengikut Yesus. Luangkan beberapa waktu untuk
    membacanya dengan sungguh-sungguh dan berdoalah agar Yesus
    mengingatkan Anda tentang pentingnya "persenjataan" yang mumpuni 
    dalam berperang. (t/Dian)

  Diterjemahkan dari:
  Nama situs: Strenght for The Journey
  Judul asli artikel: Never Surrender
  Penulis: Joe Stowell
  Alamat URL: http://www.rbc.org/bible-study/strength-for-the-journey/2007/07/19/daily-message.aspx

==================================**==================================
ARTIKEL 2

                            TERUS BERUSAHA

  Apakah yang selama ini Anda yakini akan terjadi, belum juga terjadi? 
  Mungkin terobosan keuangan, pekerjaan, kenaikan jabatan, relasi, 
  atau keluarga yang perlu diselamatkan? Apa pun itu -- Anda harus 
  tahu bahwa semuanya tidak akan berakhir sampai benar-benar berakhir! 
  Apa pun yang belum terjadi, masih bisa terjadi selama Anda masih 
  hidup dan bernapas hingga saat ini! Keganjilan bisa saja nampak 
  tidak baik, tetapi Allah baik! Allah adalah Allah "yang melawan 
  semua keganjilan". Dan meskipun kita tidak bisa memilih sebagian 
  besar tantangan yang kita hadapi, namun kita bisa memilih bagaimana 
  kita menghadapinya. Kebanyakan orang memilih untuk menyerah atau 
  berhenti berusaha, namun saya tidak yakin kalau itu adalah keputusan 
  yang seharusnya kita ambil ketika Tuhan masih ikut campur di 
  dalamnya. Keputusan yang harus kita ambil adalah tetap terus 
  berusaha! Tetap terus percaya, mengejar, dan berharap -- tetap terus 
  berusaha!

  Ini saatnya untuk bertekun. Ketekunan akan menghasilkan sesuatu --
  orang-orang yang tak akan menyerah ketika menghadapi kesengsaraan, 
  yang akan mendatangkan terobosan dan bukan kerusakan, yang akan 
  membawa suatu kejebolan dan bukannya kehancuran! Orang-orang yang 
  menganggap kata "cukup" tidak akan pernah cukup! Saya berbicara 
  mengenai tidak pernah menyerah -- tidak pernah berhenti! Karena 
  orang yang menyerah tak akan pernah menang dan seorang pemenang tak 
  pernah menyerah! Orang-orang yang berhasil adalah orang-orang yang 
  tidak mengizinkan kegagalan menentukan masa depan mereka.   
  Orang-orang yang berhasil adalah orang-orang gagal yang selalu 
  bangkit, bergerak, mencapai sesuatu, dan mencoba lagi. Thomas Edison 
  pernah mengatakan, "Saya belum pernah gagal. Saya hanya mencoba 
  sepuluh ribu cara yang tidak berhasil."

  Izinkan saya bertanya sesuatu: "Terakhir kali Anda gagal, apakah 
  Anda berhenti berusaha karena Anda gagal, atau apakah Anda gagal 
  karena berhenti berusaha?" Apabila awalnya percobaan Anda tidak 
  berhasil, cobalah lagi! Cobalah sekali lagi!

  Saya percaya bahwa ada tiga kunci untuk membuat terobosan -- tiga 
  hal yang harus ada pada seseorang dan kita mengetahui hal ini dari 
  kisah di Lukas 18:1-8.

  TEKUN  

  Tekun berarti "terus berjuang melakukan sesuatu meskipun ada 
  rintangan". Jika kita ingin mengalami suatu terobosan, kita harus 
  selalu mengejar apa yang membuat terobosan itu terjadi. Banyak 
  sekali orang yang berpikir bahwa satu doa sudah cukup untuk 
  mengalami suatu terobosan dan kemudian mereka heran mengapa Tuhan 
  belum juga mendatangkan terobosan tersebut. Di sini, Yesus secara 
  spesifik mengajar kita mengenai ketekunan dalam meminta -- dikatakan 
  dalam ayat pertama bahwa Tuhan mengajarkan hal ini untuk menunjukkan 
  pada mereka bahwa mereka tidak boleh menyerah! Winston Churchill 
  mengatakan hal yang sama. Tidak pernah menyerah berarti   
  terus-menerus melakukan hal-hal yang kita percayai pasti bisa 
  berhasil sampai benar-benar berhasil. Mengejar keberhasilan dengan 
  agresif. Janda tersebut terus datang ke ruang pengadilan menuntut 
  keadilan! Dia membuktikan betapa dia sangat menginginkannya dan 
  betapa keras dia mengejarnya. Segala sesuatu yang berharga untuk 
  kita miliki, patut kita tunggu, dan segala sesuatu yang berharga 
  untuk kita tunggu, patut untuk kita kejar. Janda tersebut lebih 
  terdorong oleh hasil yang mungkin ia dapat daripada dihentikan oleh 
  masalah yang dihadapinya. 

  Seberapa besar Anda menginginkan sesuatu akan terlihat dari seberapa 
  keras Anda berusaha mendapatkannya. Alkitab mengatakan bahwa Anda 
  akan mendapat apa yang Anda minta ketika Anda terus-menerus meminta, 
  terus-menerus mencari, dan terus-menerus mengetuk. Terus-menerus 
  adalah tindakan yang berkelanjutan, bukan aktivitas yang sekali 
  tuntas! Jika Anda tidak siap untuk bertekun, Anda tidak bisa menang. 
  Seseorang mengatakan, "Kegagalan adalah jalan mereka yang kurang 
  tekun." Jadi, jangan merasa puas untuk sesuatu yang bukan Anda 
  yakini. Jangan hanya karena sesuatu tidak bisa terwujud dalam dua 
  belas bulan, lantas Anda harus mengganti visi Anda. 

  KONSISTEN
  
  Konsisten berarti "tidak bertentangan, konstan terhadap   
  prinsip-prinsip dan visi yang sama". Rahasia keberhasilan adalah 
  konsisten terhadap tujuan. Permohonan si janda tidak berubah. 
  Kebanyakan orang Kristen gagal untuk dapat memertahankan 
  kekonsistenan. Berjuanglah apa pun yang terjadi, berjuanglah apa pun 
  yang terjadi, dan berjuanglah apa pun yang terjadi! Konsisten 
  terhadap apa yang kita lakukan. Dalam ayat 5, kita dapat melihat 
  bahwa si janda mendapatkan apa yang diinginkannya karena dia 
  konsisten memintanya. Hakim itu berkata, "Janda ini menyusahkan aku 
  ...." Kata menyusahkan itu sama artinya dengan luka dan memar yang 
  disebabkan oleh petinju. Hakim itu dengan efektif berkata, " ... 
  baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan 
  akhirnya menyerang aku."
  
  Lihatlah, ia mendapatkan apa yang ia inginkan karena ia menginginkan 
  apa yang kini sudah didapatkannya. Untuk dapat mengalami terobosan, 
  Anda harus berjuang, apa pun yang terjadi! Ketekunan memerlukan iman 
  yang konsisten. Ketidakkonsistenan berarti Anda ragu-ragu dan dapat 
  terpengaruh untuk berubah pikiran. Efesus 4:14 berkata,  
  "... sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan 
  oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam 
  kelicikan mereka yang menyesatkan." Ketika Anda konsisten, Anda 
  membuktikan kemauan keyakinan Anda. Anda membuktikan betapa besar 
  Anda yakin akan terjadinya suatu terobosan. Rasul Paulus memiliki 
  keyakinan semacam itu -- katanya dalam 2 Tim. 1:12 "... karena aku 
  tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa ...."  

  Semua ini adalah tentang tetap setia. Jika Anda tidak berkeyakinan, 
  Anda akan jatuh dan tidak mendapatkan apa-apa! Setialah kepada 
  impian Anda, setialah terhadap apa yang belum terwujud. Kesetiaan 
  melumpuhkan kompromi dan kecurangan. Setia membuat Anda tetap 
  terfokus pada apa yang Anda percayai daripada apa yang sedang Anda 
  lalui. Ada orang yang mengatakan, "Kebanyakan dari kegagalan yang 
  terjadi dalam kehidupan adalah manusia tidak menyadari betapa 
  dekatnya mereka dengan keberhasilan ketika mereka menyerah." Saya 
  ingin mendorong Anda -- bertahanlah satu hari lagi, satu minggu 
  lagi, satu bulan lagi, satu tahun lagi! Anda akan melihat terjadinya 
  terobosan! 

  PERLAWANAN

  Melawan berarti "penolakan untuk tunduk". Di ayat 4, dituliskan 
  bahwa "hakim itu menolak", tetapi janda itu tidak menyerah dan putus 
  asa. Anda harus melawan godaan untuk menyerah. Jangan menyerah! --
  mengapa? Karena orang yang menyerah tidak pernah menang dan seorang 
  pemenang tidak pernah menyerah! Janda itu melawan munculnya pikiran 
  yang negatif -- dia bisa saja berpikir bahwa percuma saja berusaha. 
  Dia melawan sikap ragu-ragu -- dia memiliki pilihan untuk menyerah 
  dan memercayai kebohongan musuhnya. Dia melawan penolakan yang 
  dilakukan secara halus -- dia bisa saja menyerah karena dia tidak 
  diperhatikan oleh hakim. Dia tidak mengizinkan perbuatan orang lain 
  menghentikannya dan ia juga tidak mengizinkan perkataan orang lain 
  menghalanginya. Harus ada sebuah perlawanan untuk membangun sebuah 
  ketekunan. Anda tidak bisa tekun jika Anda tidak pernah melawan. 
  Yakobus 4:7 berkata, "Karena itu tunduklah kepada Allah, dan 
  lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!" Anda harus tahu --
  iblis ada untuk membuat Anda menyerah. Menyerah tidak pernah menjadi 
  suatu hal yang baik ketika Anda hendak memutuskan untuk berhenti! 
  Lawanlah! Sewaktu Anda tergoda untuk menyerah, putuskan untuk 
  bangkit! Coba lagi! Anda tidak tahu kapan kesempatan untuk berhasil 
  akan terjadi. Maka dari itu, lawanlah godaan untuk menyerah karena 
  Anda sudah berjalan terlalu jauh untuk kembali, untuk menyerah, 
  atau pun untuk berhenti! Teruslah berusaha! (t/Hilda)

  Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
  Nama situs: Mikeandlois.com
  Judul asli artikel: Keep On Keeping On!
  Penulis: Mike Radcliffe
  Alamat URL: http://www.destinyuk.com/xlleadershipteaching.html

==================================**==================================
TIPS

              MOTIVASI DAN KEKUATAN UNTUK PANTANG MENYERAH

  Apakah Anda pernah menetapkan tujuan bagi diri sendiri, seperti 
  menjaga kesehatan, mendapat banyak penghargaan, atau dipilih untuk 
  menjadi anggota sebuah tim? Seperti kebanyakan orang, mungkin Anda 
  memulainya dengan bagus, namun kemudian kehilangan semangat dan 
  kesulitan untuk kembali termotivasi. Anda tidak sendirian!

  Semua orang berjuang untuk tetap termotivasi dan mencapai tujuan
  mereka. Lihatlah berapa banyak orang yang menjalankan program diet,
  mengurangi berat badan, lalu mendapati tubuh mereka menjadi gemuk
  kembali!

  Kenyataannya adalah bahwa untuk kembali fokus, mengubah, atau
  memulai sesuatu kembali, meski itu adalah suatu hal yang kecil,
  adalah sesuatu yang sangat sulit. Namun bukannya mustahil. Dengan
  pendekatan yang tepat, Anda pasti bisa melakukannya.

  Jadi, bagaimana Anda tetap termotivasi dan tetap pada jalur menuju
  tujuan Anda? Semua tergantung pada perencanaan yang baik, harapan
  yang realistis, dan kegigihan. Inilah yang perlu Anda lakukan:

  Pertama, kenali tujuan Anda. Mulailah dengan menuliskan tujuan utama 
  Anda. Tujuan utama Anda adalah hal terakhir yang ingin Anda lihat 
  terjadi. Misalnya, "saya mau tetap sehat agar bisa masuk ke tim 
  lintas alam," atau "saya mau ikut olimpiade". Semua itu adalah 
  tujuan utama sebab hal-hal tersebut adalah hal terakhir yang ingin 
  dilihat terjadi oleh si penetap tujuan (tentunya, beberapa tujuan 
  memakan waktu yang lebih lama dan membutuhkan tenaga yang lebih 
  daripada yang lain). Tidak ada yang salah memiliki mimpi setinggi 
  langit. Itu adalah cara orang mencapai sesuatu. Anda hanya perlu 
  mengingat, bahwa semakin besar tujuan Anda, semakin besar usaha yang 
  dibutuhkan untuk mencapainya.

  Tetapkan tujuan yang spesifik. Lebih mudah merencanakan dan 
  mengusahakan sebuah tujuan yang spesifik daripada yang tidak jelas. 
  Sebut saja tujuan Anda adalah menjadi seorang pemimpin. Tujuan 
  seperti itu tidak jelas. Buatlah tujuan itu lebih spesifik dengan 
  mendefinisikan apa yang ingin Anda capai, mengapa Anda ingin menjadi 
  pemimpin, dan kapan Anda akan melakukannya. Hal itu akan membantu 
  Anda membuat rencana untuk mencapai tujuan.

  Tetapkan tujuan yang realistis. Banyak orang sering kali 
  meninggalkan tujuan mereka karena harapan mereka tidak masuk akal. 
  Mungkin mereka berharap menjadi pemimpin dalam hitungan hari.
  
  Katakan saja Anda hendak berlari maraton. Jika esok hari Anda 
  mencoba untuk lari 42.156 km tanpa latihan, Anda tidak akan 
  berhasil. Dibutuhkan rata-rata empat bulan pelatihan untuk dapat 
  berlari sejauh itu! Tetapi risiko yang lebih besar adalah Anda akan 
  menjadi depresi sehingga Anda akhirnya menyerah.

  Agar tetap termotivasi, Anda harus realistis tentang apa yang ingin 
  Anda capai dalam kurun waktu yang telah Anda rencanakan. Menjadi 
  pemimpin dalam tim pelayanan untuk daerah kumuh adalah tujuan yang 
  masuk akal jika memang Anda setidaknya sudah memiliki pengalaman 
  dalam pelayanan di daerah kumuh.

  Tulislah tujuan spesifik Anda. Lalu ditulis lagi. Dan lagi. 
  Penelitian menunjukkan bahwa menuliskan tujuan merupakan bagian dari 
  proses mental dalam mencapainya. Tulislah tujuan Anda setiap hari 
  untuk membuat Anda tetap fokus dan mengingatkan Anda seberapa besar 
  Anda menginginkannya.

  Pecah-pecahlah. Membuat perubahan membutuhkan disiplin diri. Anda 
  perlu memberi perhatian secara khusus supaya Anda tidak menyimpang 
  dari jalur. Satu cara untuk memermudah hal ini adalah dengan 
  memecah-mecah tujuan besar Anda menjadi beberapa bagian atau 
  beberapa tahap. Sebagai contoh, sebut saja Anda ingin mengikuti lari 
  maraton. Jika sekarang Februari dan lomba maraton diselenggarakan 
  bulan Agustus, maka ada cukup waktu untuk bersiap-siap. Mulailah 
  dengan merencanakan latihan lari sejauh 3.218 km dan tingkatkan 
  jarak yang Anda tempuh dalam berlari itu secara bertahap.

  Kemudian susunlah jadwal harian yang spesifik, seperti mengonsumsi 
  lima porsi buah dan sayur dan berlari sejauh jarak tertentu dalam 
  satu hari. Tulis semua itu di kalender atau buku agenda supaya Anda 
  dapat mencentangi hal-hal yang sudah dilakukan. Bertanyalah kepada 
  seorang pelatih untuk membantu Anda menyusun tujuan-tujuan kecil 
  untuk menambah jarak lari dan latihan-latihan untuk meningkatkan 
  kemampuan Anda dalam berlari, seperti latihan membangun kekuatan dan 
  stamina supaya tetap termotivasi untuk berlari lebih jauh.

  Mencapai tujuan-tujuan kecil adalah hal yang patut dirayakan. Itu 
  memberi Anda keyakinan, keberanian, dan motivasi untuk tetap berlari 
  -- atau melakukan apa pun yang menjadi tujuan Anda. Jadi hadiahi 
  diri Anda sendiri!

  Periksalah tujuan Anda. Setelah Anda memecah-mecah tujuan Anda 
  menjadi kumpulan tujuan-tujuan kecil dan tugas sehari-hari, 
  periksalah tujuan-tujuan tersebut setiap hari.

  Akan sangat membantu jika Anda menuliskan tujuan-tujuan kecil itu 
  seperti saat Anda menuliskan tujuan utama. Dengan cara itu, Anda 
  dapat melihat apa yang perlu Anda lakukan, mencentangi tugas-tugas 
  yang sudah Anda selesaikan, dan menikmati saat-saat Anda mengetahui 
  bahwa Anda semakin dekat dengan tujuan utama Anda.

  Setelah Anda menyelesaikan satu tugas, berilah tanda centang pada 
  daftar Anda. Beritahu diri Anda, "Hey, saya sudah berlari sepuluh 
  mil, saya sudah hampir separuh jalan menuju tujuanku yang utama!" 
  Hadiahi diri sendiri dengan sesuatu yang sudah Anda janjikan pada 
  diri sendiri saat menetapkan tujuan. Merasa berhasil? Memang Anda 
  berhasil! Sekarang berpikirlah ke depan untuk menyelesaikan sisa 
  tujuan utama Anda: "Apa yang harus saya lakukan untuk bisa mencapai 
  26 mil? Bagaimana caranya saya mengatur waktu untuk latihan?"

  Menulis langkah-langkah spesifik memunyai kelebihan lain: Jika Anda 
  merasa kecil hati, Anda dapat melihat daftar yang telah dibuat untuk 
  membantu Anda tetap terfokus!

  Buat komitmen lagi dengan tujuan Anda jika Anda membuat kesalahan. 
  Jika Anda tergelincir, jangan putus asa. Ampuni diri sendiri dan 
  buatlah rencana untuk kembali ke jalur.

  Tepuk pundak Anda sendiri untuk semua hal benar yang Anda lakukan. 
  Jangan hukum diri sendiri, berapa pun jauhnya Anda melenceng dari 
  jalur. Banyak orang melakukan kesalahan ketika berusaha membuat 
  perubahan -- itu adalah bagian alami dari proses.

  Menulis tugas-tugas rutin dan tujuan-tujuan kecil juga membantu. 
  Dengan memerhatikan semua yang terjadi, Anda akan segera menyadari 
  saat Anda mulai menyimpang dari tujuan, dan memermudah untuk kembali 
  fokus dan berkomitmen pada tujuan Anda. Jadi, daripada merasa kecil 
  hati, Anda bisa mengetahui di titik mana Anda menyimpang dari jalur 
  dan mengapa.

  Bagaimana jika Anda terus keluar dari jalur? Tanyalah pada diri 
  sendiri apakah Anda sungguh-sungguh dengan tujuan Anda. Jika iya, 
  coba untuk berkomitmen lagi -- dan tuliskanlah komitmen itu. Proses 
  menulis itu juga dapat membantu Anda menyadari jika Anda tidak 
  sungguh-sungguh berkomitmen untuk mencapai tujuan Anda. Contohnya, 
  mungkin Anda lebih senang membayangkan menjadi seorang bintang 
  olahraga daripada benar-benar menjadi seorang atlit, dan sebenarnya 
  Anda ingin menjadi yang lain atau melakukan yang lain.

  Lihat kesalahan-kesalahan sebagai pelajaran dan pengingat mengapa 
  Anda mencoba membuat perubahan. Di saat Anda mengacaukannya, itu 
  bukan sebuah kesalahan -- itu merupakan kesempatan untuk mempelajari 
  hal baru tentang diri sendiri. Sebut saja tujuan Anda adalah untuk 
  mengurangi perselisihan dengan saudara Anda. Anda bisa belajar bahwa 
  akan lebih baik untuk mengatakan, "Saya tidak bisa membicarakannya 
  sekarang." Dan ambil waktu untuk menenangkan diri ketika Anda mulai 
  nik darah.

  Tetaplah pada sikap tetap setia. Bayangkan diri Anda mencapai 
  tujuan. Visualisasi diri membantu Anda tetap memertahankan apa yang 
  sedang Anda capai. Hal itu membuat Anda yakin bahwa tujuan itu 
  sangat mungkin terjadi. Anda juga dapat memerkuat mental Anda saat 
  semangat dan motivasi Anda menurun.

  Berkata positif pada diri sendiri juga meningkatkan sikap dan 
  motivasi Anda. Katakan pada diri sendiri, "Saya pantas 
  mendapatkannya karena saya sudah bekerja keras." Atau, "Saya merasa 
  hebat saat berenang -- latihan saya berhasil!"

  Berbagi dengan teman. Sumber motivasi lain adalah dukungan dari 
  orang-orang di sekitar Anda. Cari orang lain yang memiliki tujuan 
  yang mirip dengan Anda supaya Anda bisa saling mendukung. Memiliki 
  teman dengan tujuan yang sama akan mendorong Anda ketika Anda merasa 
  tidak termotivasi.

  Jika Anda tidak mendapatkan dukungan dari seseorang ketika Anda 
  membutuhkannya, Anda mungkin harus mencari orang-orang yang mau 
  membantu Anda berhasil. Sebagai contoh, jika Anda datang ke tempat 
  teman Anda untuk belajar bersama setiap hari Kamis sepulang sekolah, 
  tetapi teman Anda malah menonton TV, mengobrol di telepon, atau 
  sibuk sendiri dengan mengabaikan permohonan Anda untuk kembali 
  bekerja, ini adalah waktunya Anda mencari teman belajar yang lain. 
  Anda tidak bisa fokus terhadap tujuan Anda ketika teman Anda tidak 
  fokus pada tujuan itu -- atau, parahnya lagi, mencoba menahan Anda 
  untuk maju. Carilah orang-orang yang sejalan dengan Anda dan 
  bekerjalah dengan mereka. Jangan menyerah!

  Mengakhiri kelakuan yang tidak baik atau menciptakan kelakuan yang 
  baru berbicara mengenai tanggung jawab terhadap hidup kita. 
  Menemukan motivasi untuk melakukannya tidaklah mudah, tetapi selalu 
  mungkin untuk dilakukan. Anda bisa tetap termotivasi dengan cara 
  menuliskan tujuan-tujuan tersebut, tetap menjalankan jadwal yang 
  sudah Anda buat, dan mengingatkan diri Anda sendiri untuk 
  menempatkan pada tempat teratas apa yang menjadi motivasi Anda dalam 
  menetapkan suatu tujuan. Perubahan itu mengasyikkan -- kita semua 
  pasti bosan jika tidak ada perubahan. (t/Hilda)

  Semoga berhasil dalam mencapai tujuan-tujuan Anda!

  Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
  Nama situs: TeensHealth
  Judul asli artikel: Motivation and Power of Not Giving Up
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://www.kidshealth.org/teen/food_fitness/exercise/motivation.html

==================================**==================================
INSPIRASI

                           WINSTON CHURCHILL

  Di usia tuanya, Winston Churchill menyampaikan pidato di sekolah
  dasar di mana ia bersekolah ketika masih kecil. Sang kepala sekolah
  mengatakan kepada anak-anak, "Ini adalah saat yang bersejarah.
  Winston Churchill adalah pembicara bahasa Inggris paling hebat.
  Tuliskanlah segala yang diucapkannya. Ia akan menyampaikan pidato
  yang tak terlupakan."

  Ketika Churchill berpidato, ia memandang dengan kacamata yang
  dilorotkannya dan berkata, "Jangan, jangan, jangan pernah menyerah!"
  Lalu, ia duduk kembali. Banyak murid yang kecewa, namun sang kepala
  sekolah merasa bahwa itu adalah salah satu pidato Churchill yang
  paling hebat. Suatu ciri-ciri Churchill yang menonjol adalah
  keuletan. Ia tidak pernah menyerah. Sikap itulah yang
  menginspirasikan Inggris dalam Perang Dunia II untuk terus berjuang
  ketika yang lainnya telah menyerah.

  Keuletan artinya terus berpegang pada perjuangan kita. Keuletan 
  artinya memelihara komitmen dan menjadikan perbuatan kita konsisten 
  dengan kata-kata kita. Keuletan adalah soal "mengamalkan ucapan kita 
  dengan perbuatan nyata".

  Diambil dari:
  Judul buku: Hati Seorang Pemimpin
  Judul asli buku: The Heart of A Leader
  Penulis: Ken Blanchard
  Penerjemah: Drs. Arvin Saputra
  Penerbit: Interaksara, Batam Centre 2001
  Halaman: 47

==================================**==================================
STOP PRESS

                       BARU! PUBLIKASI e-WANITA 

  Berita terbaru! Sebuah publikasi yang khusus ditujukan bagi kaum 
  wanita Kristen akan diluncurkan oleh YLSA pada bulan Desember 2008. 
  Sesuai dengan misinya, maka nama publikasi ini adalah "e-Wanita". 
  Jika Anda adalah wanita Kristen Indonesia yang rindu untuk mewarnai 
  hidup dengan makna surgawi, publikasi ini pasti cocok untuk Anda.

  Publikasi "e-Wanita" terbit dua kali dalam sebulan dengan 
  suguhan-suguhan yang akan memberikan prinsip-prinsip iman Kristen, 
  inspirasi, dan pengetahuan bagi para wanita Kristen. Segeralah 
  mendaftarkan diri agar tidak ketinggalan untuk mendapatkan edisi 
  perdananya yang akan terbit pada bulan Desember 2008.

  Cara berlangganannya sangat MUDAH! Anda hanya harus mengisi formulir 
  pendaftaran yang kami sediakan di bawah ini untuk mendaftarkan diri 
  sendiri atau rekan Anda. Setelah diisi, kirimkan formulirnya ke: 
  
  ==> < wanita(at)sabda.org >

                  Segeralah mendaftarkan diri sekarang!  
  
-----> Potong di sini, kirimkan ke: ==> < wanita(at)sabda.org > <-----

  FORM BERLANGGANAN PUBLIKASI e-WANITA

  Nama: 
  Alamat e-mail:
  
  Rekan-rekan yang ingin Anda daftarkan:
  
  1. Nama: 
     Alamat e-mail:
  
  2. Nama: 
     Alamat e-mail:
  
  3. Nama: 
     Alamat e-mail:
  
  (Silakan tambahkan nomor di bawahnya jika masih kurang.)
    
-----> Potong di sini, kirimkan ke: ==> < wanita(at)sabda.org > <-----

==================================**==================================
Berlangganan: subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Kontak e-Leadership: leadership(at)sabda.org
Arsip e-Leadership: http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip
Situs Indo Lead: http://lead.sabda.org/
Network Kepemimpinan: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_kepemimpinan
______________________________________________________________________
Redaksi e-Leadership: Dian Pradana 
e-Leadership merupakan kerjasama antara Indo Lead, YLSA, dll.
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Bahan ini dapat dibaca secara on-line di:
http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/
Copyright(c) 2008 oleh YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
==================================**==================================

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org