Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/34

e-Leadership edisi 34 (11-9-2008)

Masalah dan Jerat dalam Kepemimpinan

 

==========MILIS PUBLIKASI E-LEADERSHIP EDISI SEPTEMBER 2008===========

  TOPIK: MASALAH DAN JERAT DALAM KEPEMIMPINAN

  MENU SAJI
  EDITORIAL: Mengantisipasi Godaan Sebagai Pemimpin
  ARTIKEL 1: Bahaya-Bahaya Khusus bagi Seorang Pemimpin
  ARTIKEL 2: Tiga Jerat Utama Kepemimpinan
  TIPS: Bagaimana Mengatasi Cobaan?
  INSPIRASI: Berhati-Hatilah dengan Kekuasaan Anda
  STOP PRESS: GUBUK Online (Gudang Buku Kristen Online)

==================================**==================================
EDITORIAL

              MENGANTISIPASI GODAAN SEBAGAI PEMIMPIN

  Setiap profesi memiliki godaannya masing-masing. Contohnya seorang 
  bendahara, godaan yang sering dihadapi adalah menggunakan uang yang 
  bukan miliknya terlebih dahulu, atau yang lebih parah, 
  menyelundupkan sebagian uang itu untuk kepentingannya sendiri. Lalu 
  bagaimana dengan pemimpin? Pemimpin tentunya menghadapi lebih banyak 
  godaan mengingat ia memiliki kuasa. Andai kata seorang pemimpin 
  jatuh dalam pencobaan, tentu saja pengikutnya juga akan terseret 
  bersamanya. Oleh karena itu, tanggung jawab seorang pemimpin 
  sangatlah besar. Ia tidak hanya bertanggung jawab atas dirinya 
  sendiri, namun juga orang lain, terutama kepada Tuhan.

  Karena itu, ada baiknya jika seorang pemimpin dan calon pemimpin 
  mengenali godaan atau cobaan yang mungkin dihadapinya agar dapat 
  melakukan antisipasi. Dua artikel dalam edisi ini diharapkan dapat 
  membantu dalam hal ini. Selain itu, materi dalam kolom Tips juga 
  dapat membantu untuk mengerti cara mengatasi cobaan yang kita 
  hadapi. Jangan lewatkan pula kolom Inspirasi, yang kami harap dapat 
  menginspirasi Anda untuk belajar dari kesalahan orang-orang yang 
  jatuh dalam pencobaan. Selamat menikmati, semoga bermanfaat.

  Tuhan memberkati!

  Pimpinan Redaksi e-Leadership,
  Dian Pradana

  "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam
  pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
  (Matius 26:41)
  < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Matius+26:41 &qt;

==================================**==================================

    POWER TENDS TO CORRUPT AND ABSOLUTE POWER CORRUPTS ABSOLUTELY

==================================**==================================
ARTIKEL 1

              BAHAYA-BAHAYA KHUSUS BAGI SEORANG PEMIMPIN
                    Diringkas oleh: Puji Arya Yanti

  "Supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku
  sendiri ditolak." (1 Korintus 9:27)

  Setiap pemimpin Kristen harus mewaspadai bahaya-bahaya yang 
  mengancam, khususnya bahaya di bidang rohani karena iblis tidak 
  mengenal belas kasihan dan tidak akan melepaskan setiap kesempatan 
  untuk mencobai siapa pun, termasuk pemimpin Kristen.

  KESOMBONGAN

  Dosa yang paling tidak disadari oleh korbannya adalah kesombongan. 
  Jika tidak dibendung, kesombongan akan menghalangi perkembangan 
  pelayanan Kerajaan Tuhan karena "setiap orang yang tinggi hati 
  adalah kekejian bagi TUHAN" (Amsal 16:5). Kesombongan berarti 
  melupakan bahwa rahmat dan semua yang ada pada kita adalah pemberian 
  Allah. Ada tiga macam ujian yang dapat dipakai untuk mengungkapkan 
  apakah kita mengalah kepada bujukan kesombongan atau tidak.

  Ujian mengenai hal dibelakangkan.
  Ujian tentang bagaimana reaksi kita apabila orang lain lebih 
  diutamakan daripada kita.

  Ujian kejujuran.
  Ujian tentang bagaimana perasaan kita jika orang lain, terutama 
  lawan-lawan kita, mengatakan hal yang sebenarnya mengenai kita?

  Ujian kritik. 
  Ujian tentang bagaimana sikap kita terhadap sebuah kritikan. Apakah 
  kritikan tersebut akan menimbulkan kebencian dan kemarahan, ataukah 
  menyebabkan kita segera membenarkan diri sendiri, bahkan segera 
  membalas mengkritik?

  MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI

  Salah satu penyataan dari kesombongan adalah mementingkan diri 
  sendiri, yaitu berpikir dan berbicara banyak mengenai diri sendiri 
  maupun kebiasaan untuk membesar-besarkan prestasi dan kepentingan 
  diri sendiri. Pemimpin yang sudah lama dikagumi dan ditaati oleh 
  para pengikutnya menghadapi risiko untuk mengalah kepada bahaya ini.

  Ada satu ujian yang baik untuk mengukur timbulnya atau hilangnya 
  sifat mementingkan diri sendiri, yaitu dengan memerhatikan bagaimana 
  Anda mendengarkan pujian bagi orang lain yang setaraf dengan Anda. 
  Kalau Anda tidak dapat mendengarkan pujian bagi seorang saingan 
  tanpa satu keinginan untuk menguranginya atau mencoba untuk 
  meremehkan pekerjaannya, Anda boleh merasa yakin bahwa di dalam diri 
  Anda masih ada dorongan untuk mementingkan diri sendiri. Dorongan 
  seperti ini harus dibawa ke bawah kasih karunia Allah.

  IRI HATI

  Orang yang iri hati bersikap kuatir dan curiga terhadap saingannya. 
  Iri hati ini juga erat hubungannya dengan kesombongan. Pencobaan iri 
  hati ini dihadapkan kepada Musa melalui kesetiaan rekan-rekan 
  sekerjanya (Bilangan 11:28). Dua dari beberapa orang yang ditunjuk 
  oleh Musa untuk membantunya telah bernubuat, dan para pengikutnya 
  yang setia merasa iri hati demi kepentingan Musa karena haknya 
  sebagai nabi seolah-olah dirampas dan nama baiknya mendapat 
  tantangan. Tetapi, sifat iri hati ini tidak memunyai tempat di dalam 
  hati Musa. Hal-hal seperti itu dapat dengan aman diserahkan kepada 
  Allah yang telah memanggilnya.

  KEPOPULERAN

  Para pengikut yang memberi hormat secara berlebih-lebihan kepada 
  para pemimpin gereja merupakan ciri ketidakmatangan rohani dan 
  kedagingan. Kelemahan yang sama juga ditunjukkan apabila pemimpin 
  menerima penghormatan yang berlebihan tersebut. Para pemimpin rohani 
  memang harus "sungguh-sungguh dijunjung dalam kasih karena pekerjaan 
  mereka", tetapi penghargaan seperti itu tidak boleh menjadi pemujaan 
  yang berlebihan. Seorang pemimpin dianggap paling berhasil jika ia 
  dapat mengarahkan cinta para pengikutnya lebih besar kepada Kristus 
  daripada kepada dirinya sendiri.

  Yesus menerangkan hal ini sejelas-jelasnya pada waktu Ia berkata,
  "Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu." Dan Ia mengatakan
  kebenaran yang sejalan dengan itu pada waktu Ia berkata,
  "Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu,
  dan jika mereka mengucilkan kamu dan mencela kamu serta menolak
  namamu sebagai sesuatu yang jahat."

  TIDAK BERSALAH

  Seorang pemimpin yang mengenal Allah lebih baik daripada 
  rekan-rekannya, berada dalam bahaya untuk jatuh secara tidak 
  disadari ke dalam bahaya yang halus, yaitu kurang kemungkinannya 
  untuk berbuat salah. Pertimbangannya biasanya terbukti lebih tepat 
  daripada orang lain. Karena itu, sulit baginya untuk mengakui 
  kemungkinan ia bersalah dan menyerah kepada penilaian orang lain. 
  Kerelaan untuk mengakui bahwa kita mungkin bersalah dalam menilai 
  dan untuk menghormati penilaian saudara-saudara kita, akan memerkuat 
  dan bukannya mengurangi pengaruh. Menganggap diri tidak dapat 
  bersalah menyebabkan hilangnya keyakinan. Kedengarannya memang aneh, 
  tetapi benar bahwa sikap seperti itu dapat timbul bersama-sama 
  dengan kerendahan hati yang sejati di bidang-bidang lain dalam 
  kehidupan.

  MERASA SANGAT DIPERLUKAN

  Banyak orang yang besar pengaruhnya telah jatuh menghadapi pencobaan 
  dengan berpendirian bahwa mereka tidak dapat diganti oleh orang 
  lain, dan bahwa demi pekerjaan, mereka tidak dapat melepaskan 
  kedudukan mereka. Mereka tetap memegang kekuasaan itu lama setelah 
  pekerjaan itu sepatutnya diserahkan kepada orang-orang yang lebih 
  muda. Tidak ada lingkungan yang lain di mana kecenderungan yang 
  membahayakan ini lebih lazim daripada di dalam pekerjaan Kristen. 
  Selama bertahun-tahun, kemajuan dihalangi oleh orang-orang yang 
  bermaksud baik, tetapi telah lanjut usia, yang tidak mau 
  meninggalkan kedudukannya dan ingin tetap memegang tali kendali 
  dengan tangan-tangannya yang sudah mulai lemah. Seharusnya sejak 
  semula ia bertujuan untuk tetap di belakang, mengembangkan sikap 
  bergantung kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh di antara para 
  anggotanya, dan melatih orang-orang rohani untuk secepat mungkin 
  mengambil tanggung jawab pekerjaan selengkapnya.

  KEGIRANGAN DAN KEMURUNGAN

  Selalu ada waktu-waktu di mana kita mengalami kemurungan dan
  kekecewaan dalam pekerjaan melayani Allah. Ada juga hari-hari di
  mana kita menanjak dan membuat prestasi. Seorang pemimpin mungkin
  sekali terlalu murung karena suatu hal dan terlalu girang karena
  yang lainnya. Tidak mudah untuk menemukan jalan tengah.

  Ada waktu-waktu di mana segala sesuatu berjalan dengan baik. 
  Tujuan-tujuan tercapai, usaha-usaha yang direncanakan berhasil, Roh 
  bekerja, jiwa-jiwa diselamatkan, dan orang-orang suci diberkati 
  Tuhan. Pada saat-saat seperti ini, seorang pemimpin yang dewasa 
  mengetahui siapa yang patut mendapat mahkota atas prestasinya, yaitu 
  Tuhan yang berhak memilikinya. Kebiasaan ini mencegah pemimpin 
  menyombongkan diri atas kemuliaan yang merupakan milik Allah.

  NABI ATAU PEMIMPIN?

  Kadang-kadang orang menghadapi konflik antara dua pelayanan yang
  sama-sama cocok baginya. Misalnya, seorang pendeta yang memunyai
  bakat-bakat yang menonjol untuk menjadi pemimpin mungkin mencapai
  satu kedudukan di dalam gereja atau organisasinya, di mana ia harus
  memilih apakah ia akan berperan sebagai seorang pemimpin yang
  populer atau seorang nabi yang tidak populer.

  Tentu saja tidak ada batas-batas yang jelas antara kedua peranan,
  dan kedudukan yang satu tidak selalu meniadakan yang lain. Tetapi
  suatu keadaan dapat dengan mudah berkembang pada waktu orang harus
  memilih antara pelayanan rohani dan kepemimpinan, yang akan
  menghalangi pelayanan rohani itu mencapai puncaknya. Di sinilah
  letak bahayanya.

  PENOLAKAN

  Meskipun pengorbanan Paulus begitu besar dan sukses yang dicapai 
  dalam pelayanan kepada Kristus tidak ada batasnya, namun ia memunyai 
  satu perasaan takut yang sehat di dalam hatinya. Ia takut 
  kalau-kalau sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, ia sendiri 
  ditolak (1 Korintus 9:27). Baginya, hal ini selalu menjadi suatu 
  tantangan dan peringatan, sama seperti untuk semua orang yang diberi 
  kepercayaan suatu tanggung jawab rohani.

  Paulus menyadari bahwa obat mujarab untuk bahaya yang selalu
  mengancam ini bukan hanya terletak di bidang pengajaran atau etika
  saja, melainkan juga di bidang fisik. Perkataan menguasai diri
  berarti menguasai jalan tengah, yaitu bukannya mengekang diri secara
  berlebihan dan menjadi fakir di satu pihak atau mengumbar hawa nafsu
  di pihak lain. Ia tidak mau dikuasai oleh tubuhnya, baik dalam hal
  nafsu atau kesenangan diri yang tiada batas. Ungkapan "menguasai
  seluruhnya" menggambarkan seorang jenderal yang menang dalam
  peperangan dan membawa pulang para tawanan yang sekarang telah
  menjadi budaknya.

  Diringkas dari:
  Judul buku: Kepemimpinan Rohani
  Judul asli buku: Spiritual Leadership
  Penulis: J. Oswald Sanders
  Penerjemah: Chris J. Samuel dan Ganda Wargasetia
  Penerbit: Kalam Hidup, Bandung 1979
  Halaman: 155 -- 167

==================================**==================================
ARTIKEL 2

                    TIGA JERAT UTAMA KEPEMIMPINAN

  Tiga bidang dosa yang merupakan akar dari kejatuhan pemimpin Kristen 
  adalah cinta wanita (imoralitas dan zinah), cinta uang (keinginan 
  untuk menjadi kaya), dan cinta kedudukan/takhta (sombong).

  Diberi istilah apapun -- wanita, harta, dan takhta; perempuan, 
  permata, dan pemujaan/pemuliaan; kaum hawa, kekayaan, dan kejuaraan 
  -- semuanya sama saja.

  Pengalaman hanya meneguhkan kesaksian firman Tuhan: "Janganlah kamu
  mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang
  mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
  Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan
  keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa,
  melainkan dari dunia." (1 Yohanes 2:15-16)

  Tidak seorang pun yang kebal terhadap dosa-dosa ini. Saya tidak
  beranggapan bahwa diri saya sendiri kebal terhadap dosa-dosa itu dan
  saya juga belum pernah berjumpa dengan seorang pun yang kebal
  terhadap dosa tersebut. Justru ada banyak kegagalan di antara para
  pemimpin Kristen disebabkan oleh hal-hal tadi.

  Setiap pemimpin yang bijaksana tahu bahwa jika ia tidak berlatih
  untuk menguasai dirinya, ia dapat jatuh ke dalam salah satu jerat
  itu, atau mungkin dua, bahkan ketiga-tiganya. Tak dapat diragukan
  bahwa ketiga hal ini merupakan beberapa dari dosa-dosa yang
  disebutkan dalam Ibrani 12:1.

  Menurut 1 Yohanes 2:15, kurangnya kasih kepada Bapa memberi 
  kesempatan bagi kasih kepada dunia untuk berkembang. Hal ini membuat 
  Anda mudah diserang dalam bidang-bidang tersebut jika Anda berada 
  dalam posisi kepemimpinan.

  BAGAIMANA MENGATASINYA

  Latihan dan persiapan yang benar dalam kepemimpinan mencakup hal
  mengembangkan kepercayaan yang mutlak kepada Tuhan dan firman-Nya.
  Jika Anda hidup dalam iman, Anda tidak akan goyah. Anda akan mampu
  menghindari jerat-jerat dosa seks, ketamakan, dan kesombongan. Tiga
  bidang dosa ini berasal dari rasa tidak aman (kurang iman dan
  kepercayaan di dalam Tuhan).

  IMORALITAS

  Imoralitas biasanya merupakan akibat perkawinan yang tidak kokoh
  disebabkan oleh rendahnya penghargaan terhadap diri. Hal ini
  menyebabkan Anda sadar diri, berpusat diri, dan mementingkan diri.
  Pasangan yang tidak berbahagia akan menyerang balik dan pemimpin
  merasa tersingkir dari kasih istrinya sehingga jatuh di tangan
  seseorang yang nampaknya lebih mengerti dan mengasihi.

  Pemimpin harus mengusahakan waktu bersama-sama dengan istrinya dan 
  anak-anaknya. Ia harus aktif memerhatikan anggota-anggota 
  keluarganya. Banyaknya tekanan dan jadwal yang padat karena tanggung 
  jawab gereja dan masalah-masalah, akan melanggar prioritas utama 
  ini.

  NASIHAT UNTUK ISTRI

  Istri juga harus memberikan perhatian, kepekaan, dan dukungan kepada
  suaminya. Pemimpin selalu digempur oleh tekanan-tekanan tugas yang
  selalu bertambah. Ia boleh jadi merasa tidak mampu untuk menangani
  semuanya dan menjadi frustrasi serta takut, merasa terisolir, dan
  kesepian.

  Pada waktu-waktu seperti itu, perkataan yang baik dan sentuhan yang 
  lembut membuat suatu perbedaan benar dalam dunia si pemimpin gereja 
  yang sudah begitu letih itu. Pengertian dan dukungan dari istri 
  dapat menyelamatkan dia dan pelayanannya.

  GORESAN YANG TAK TERHAPUSKAN

  Kegagalan secara moral sungguh berbahaya. Salomo berkata mengenai
  seseorang yang jatuh dalam perzinahan, "Siksa dan cemooh
  diperolehnya, malunya tidak terhapuskan" (Amsal 6:33). Hal itu akan
  merintangi pelayanan Anda sepanjang sisa hidup Anda.

  Pengampunan dan anugerah pemulihan Allah selalu dapat diperoleh, 
  tetapi "siksa dan malu" terus menjadi akibatnya. Melalui kegagalan 
  moral, Anda akan kehilangan semua yang telah Anda capai pada 
  tahun-tahun persiapan Anda untuk menjadi seorang pemimpin.

  KETAMAKAN

  Ketamakan (cinta uang) berasal dari kurangnya keyakinan akan 
  penyediaan Allah. Sebagai seorang pemimpin rohani, Anda harus "... 
  mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya." Jika Anda 
  melakukan hal ini, Yesus berkata, "... semuanya itu akan ditambahkan 
  kepadamu."

  Ia akan menambahkan kepadamu makanan, pakaian, kesehatan, rumah, 
  kebutuhan transportasi yang Anda butuhkan jika Anda mempraktikkan 
  prinsip-prinsip kemakmuran yang terdapat dalam Alkitab ini dengan 
  setia. Prinsip ini adalah sebagai berikut: "Berilah dan kamu akan 
  diberi." (Lukas 6:38)

  Sampai Anda belajar secara tetap memberikan perpuluhan Anda kepada 
  Tuhan, Anda tidak akan pernah mengalami penyediaan Allah bagi 
  kebutuhan-kebutuhan Anda. Anda akan mematahkan kutuk kemiskinan 
  dengan memberikan perpuluhan dari berkat Allah yang Anda terima. 
  Berikan kepada misi penginjilan, menolong janda-janda, anak-anak 
  yatim piatu, orang-orang miskin di sekitar Anda, dan Tuhan berjanji, 
  "Aku akan membukakan tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat 
  kepadamu sampai berkelimpahan." (Maleakhi 3:7-11)

  Sekali Anda mulai mempraktikkan hal ini, mulailah mengajarkan kepada
  anggota-anggota jemaat Anda untuk melakukan hal yang sama. Apabila
  mereka belajar membawa perpuluhan mereka kepada gereja dan
  membawanya setiap minggu, kutuk kemiskinan akan dipatahkan dari
  mereka juga.

  Memberi bagi pekerjaan Tuhan mematahkan cengkeram dosa "cinta akan 
  uang". Praktikkan hal itu secara tetap dan hal ini akan 
  menyelamatkan Anda dari banyak kehancuran hati. Selamatkan diri Anda 
  dari kemiskinan. Selamatkan jemaat Anda dari kemiskinan dengan 
  mengajarkan pada mereka tentang hal memberi juga.

  JERAT KESOMBONGAN

  Kesombongan adalah akibat dari kurangnya keyakinan tentang panggilan
  Anda dan penghargaan terhadap diri. Kesombongan adalah kegagalan
  yang paling mudah dilihat oleh orang lain. Namun, merupakan hal yang
  tersulit untuk dilihat oleh diri kita sendiri.

  Kesombongan tampak dalam sikap. Menyombongkan diri justru menyiarkan
  rasa tidak aman itu. Seseorang yang memunyai pelayanan yang berhasil
  tidak perlu menyiarkan tentang hal itu. "Biarlah orang lain memuji
  engkau dan bukan mulutmu." (Amsal 27:2)

  Jika seseorang merasa perlu mengiklankan bahwa ia adalah seorang
  rasul misalnya, hal itu berarti bahwa ia meragukan dirinya sendiri
  dan meragukan orang lain akan berpikir demikian, kecuali ia
  mengatakan sesuatu tentang hal itu. Menyombongkan diri adalah suatu
  bukti yang nyata bahwa seseorang penuh dengan kesombongan dan rasa
  tidak aman.

  A-P-E

  Seorang sahabat saya menceritakan tentang seseorang yang menyatakan 
  diri punya tiga pelayanan yang besar. Ia memakai tanda kecil yang 
  disematkan di dadanya. Pada tanda itu, secara vertikal ditulis tiga 
  kata: Apostle (Rasul), Prophet (Nabi), dan Evangelist (Penginjil). 
  Huruf pertama dari setiap kata itu ditulis dengan huruf cetak yang 
  besar dan tebal.

  Kalau membaca dari jauh, yang Anda lihat hanya APE. Seseorang secara 
  bergurau mengatakan, "Kesombongannya menjadikan dia seperti seekor 
  monyet (APE)." Jadi satu kata "ape" (monyet) itu yang mungkin lebih 
  cocok bagi orang tersebut daripada penyataannya tentang tiga 
  pelayanannya itu.

  Kesombongan menunjukkan bahwa seseorang tidak mengerti arti 
  kepemimpinan yang benar. Sepanjang persiapan seorang pemimpin, 
  penempaannya cukup berat sehingga seharusnya ia sudah belajar 
  tentang kerendahan hati. Rasa tidak aman (yang menghasilkan 
  kesombongan) menjadikan seseorang tidak layak bagi fungsi 
  kepemimpinan rohani. Rasa aman/keyakinan seorang pemimpin berasal 
  dari memercayai Tuhan yang memberinya hikmat dan bimbingan yang ia 
  butuhkan untuk melakukan apa yang benar.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Pembentukan Seorang Pemimpin
  Judul asli buku: The Making of a Leader
  Judul bab: Kepemimpinan -- Harganya dan Jerat-jeratnya
  Judul artikel: Tiga Jerat Utama Kepemimpinan
  Penulis: Ralph Mahoney
  Penerjemah: Tidak dicantumkan
  Penerbit: World Missionary Assistance Plan, California
  Halaman: 95 -- 99

==================================**==================================
TIPS

                     BAGAIMANA MENGATASI COBAAN?

  Injil mengungkapkan bahwa kita semua mengalami cobaan. 1 Korintus 
  10:13 mengatakan, "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah 
  pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. 
  Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu 
  dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan 
  memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat 
  menanggungnya." Mungkin ayat itu akan menguatkan kita saat kita 
  sering kali merasa bahwa dunia seakan runtuh menimpa kita sendiri, 
  sementara orang lain nampaknya kebal dari segala cobaan. Dikatakan 
  bahwa orang Kristen pun juga dicobai, "Sebab Imam Besar yang kita 
  punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan 
  kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah 
  dicobai, hanya tidak berbuat dosa." (Ibrani 4:15)

  Lalu dari manakah sebenarnya cobaan-cobaan itu datang? Yang pasti, 
  cobaan itu tidak datang dari Tuhan, meskipun Ia memang mengizinkan 
  cobaan itu datang. Yakobus 1:13 mengatakan, "Apabila seorang 
  dicobai, janganlah ia berkata: `Pencobaan ini datang dari Allah!`" 
  Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri 
  tidak mencobai siapa pun. Dalam kitab Ayub pasal yang pertama, kita 
  dapat melihat Tuhan mengizinkan Iblis menggoda Ayub, namun dengan 
  batasan-batasan. "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, 
  berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari 
  orang yang dapat ditelannya" (1 Petrus 5:8). Ayat kesembilan 
  mengatakan pada kita untuk melawannya, menyadari bahwa orang Kristen 
  yang lain juga mengalami serangan ini. Melalui ayat-ayat itu, kita 
  tahu bahwa cobaan itu datangnya dari Iblis. Kita juga dapat melihat 
  dalam Yakobus 1:14 bahwa cobaan juga berasal dari dalam diri kita 
  sendiri. Kita dicobai ketika kita "diseret dan dipikat oleh 
  keinginan kita sendiri" (ayat 14). Kita mengizinkan diri kita 
  memikirkan hal-hal tertentu, mengizinkan diri kita sendiri pergi 
  menuju ke tempat yang seharusnya tidak kita tuju, dan membuat 
  keputusan berdasar atas keinginan kita sendiri yang pada akhirnya 
  membawa kita kepada pencobaan.

  Bagaimana kita dapat melawan pencobaan-pencobaan yang datang kepada
  kita? Pertama-tama, kita harus kembali pada teladan Yesus yang
  dicobai di padang gurun oleh Iblis (Matius 4:1-11). Setiap cobaan
  yang disodorkan oleh Iblis selalu dijawab dengan jawaban yang sama,
  "Ada tertulis," yang kemudian diikuti dengan firman. Jika Anak Allah
  menggunakan firman Tuhan untuk mengatasi cobaan dengan efektif --
  yang kita tahu bahwa hal itu memang berhasil karena setelah tiga
  cobaannya gagal, "Iblis meninggalkan Dia" (ayat 11) -- lalu apa lagi
  yang bisa kita gunakan untuk melawan cobaan? Semua usaha kita untuk
  melawan cobaan akan lemah dan tidak efektif kecuali usaha itu
  dikuatkan oleh Roh Kudus melalui pembacaan, pembelajaran, dan
  perenungan firman-Nya. Dengan cara itu, kita akan "diubahkan oleh
  pembaharuan budi kita" (Roma 12:2). Tidak ada senjata lain untuk
  melawan cobaan kecuali "pedang Roh, yang adalah firman Allah"
  (Efesus 6:17). Kolose 3:2 mengatakan, "Pikirkanlah perkara yang di
  atas, bukan yang di bumi." Jika pikiran Anda dipenuhi dengan
  acara-acara terbaru yang ada di televisi, musik, dan semua bentuk
  budaya yang ditawarkan, kita akan dibombardir dengan pesan dan
  gambaran yang secara tak terhindarkan akan membawa kita kepada
  keinginan dosa. Namun, jika pikiran kita dipenuhi dengan kemulian 
  dan kekudusan Tuhan, kasih dan belas kasih Tuhan, dan kecemerlangan 
  kasih dan belas kasih itu yang ada dalam firman-Nya, keinginan 
  duniawi kita akan musnah dan lenyap. Namun, tanpa pengaruh firman 
  Tuhan ada dalam pikiran kita, kita menjadi terbuka terhadap apapun 
  yang Iblis ingin lemparkan kepada kita.

  Oleh karena itu, firman Tuhan adalah satu-satunya cara untuk menjaga 
  hati dan pikiran kita supaya cobaan menjauh dari kita. Ingat firman 
  Tuhan kepada murid-murid-Nya di taman saat Dia dikhianati, 
  "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam 
  pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah" (Matius 26:41). 
  Kebanyakan orang Kristen tidak terang-terangan ingin jatuh ke dalam 
  dosa, namun kita tidak dapat menghindar untuk jatuh di dalamnya 
  karena daging kita tidak cukup kuat melawannya. Kita menempatkan 
  diri kita dan situasi atau memenuhi pikiran kita dengan keinginan 
  nafsu, dan itu akan membawa kita ke dalam dosa.

  Kita harus memperbaharui pemikiran kita seperti yang dikatakan dalam 
  Roma 12:1-2. Kita tidak boleh berpikir layaknya dunia berpikir, atau 
  berjalan seperti halnya dunia berjalan. Amsal 4:14-15 mengatakan, 
  "Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan 
  orang jahat. Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya, menyimpanglah 
  dari padanya dan jalanlah terus." Kita harus menghindari jalur dunia 
  yang akan membawa kita ke dalam cobaan karena daging kita lemah. 
  Kita dapat dengan mudah terseret oleh keinginan nafsu kita.

  Matius 5:29 mengandung nasihat yang sangat bagus, "Maka jika matamu 
  yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena 
  lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada 
  tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka." Ayat itu terdengar 
  begitu bengis! Dosa itu bengis! Yesus tidak berfirman bahwa kita 
  harus secara literal membuang salah satu bagian dari tubuh kita. 
  Mencungkil mata adalah sebuah langkah tegas, dan Yesus mengajarkan 
  kepada kita bahwa jika perlu, sebuah langkah tegas perlu dilakukan 
  untuk menghindari dosa. (t/Dian)

  Diterjemahkan dari:
  Nama situs: Gotquestions.org
  Judul asli artikel: How Can I Overcome Temptation?
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://www.gotquestions.org/overcome-temptation.html

==================================**==================================
INSPIRASI

               BERHATI-HATILAH DENGAN KEKUASAAN ANDA

  Berhati-hatilah atas kekuasaan yang Anda miliki sebagai seorang 
  pemimpin, karena Anda dapat menggunakan kekuasaan itu untuk kebaikan 
  atau untuk kejahatan. Lord Acton telah mengingatkan hal ini sejak 
  lama. Namun, sepanjang masa kita bisa melihat dengan jelas betapa 
  banyak pemimpin yang masih membuat kesalahan yang sama. Hati saya 
  terkadang sangat sedih melihat begitu banyak pejabat pemerintah kita 
  yang diseret ke meja hijau karena melakukan tindak pidana korupsi. 
  Tidak sedikit pula yang memanfaatkan berbagai fasilitas negara demi 
  kepentingan pribadi, keluarga, atau kerabat dekat. Itulah sebabnya 
  KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) tetap menjadi tema yang hangat. 
  Reformasi yang digulirkan tahun 1998 lalu tampaknya masih sangat 
  jauh dari harapan. Namun, kita tidak boleh berputus asa. Di sisi 
  lain, kita seharusnya bersyukur karena telah diperlihatkan contoh 
  penyalahgunaan kekuasaan yang menyengsarakan hidup begitu banyak 
  orang. Contoh-contoh negatif itu hendaknya menjadi pelajaran agar 
  kita tidak melakukan hal yang sama, melainkan memilih melakukan hal 
  yang sebaliknya (yang positif). Bagaimana menurut Anda?

  Diambil dari:
  Judul buku: The Leadership Wisdom
  Penulis: Paulus Winarto
  Penerbit: PT Elex Media Komputindo, Jakarta 2005
  Halaman: 23

==================================**==================================
STOP PRESS
  
               GUBUK ONLINE (GUDANG BUKU KRISTEN ONLINE)

  Situs GUBUK Online diluncurkan oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) 
  akhir tahun 2005. Situs ini menyediakan bahan-bahan buku Kristen 
  yang bisa diakses untuk dibaca secara online atau diunduh 
  (download). Kategori yang tersedia terdiri dari Alkitab, biblika, 
  pendalaman Alkitab, teologia, penginjilan, leadership, konseling, 
  pelayanan anak, dan umum. Untuk membaca atau mengunduh bahan-bahan 
  tersebut, tersedia navigasi yang memudahkan kita untuk memilih 
  kategori pustaka yang diinginkan. Situs ini juga menyediakan 
  fasilitas pencarian bahan dan tautan (link) ke beberapa situs-situs 
  YLSA maupun situs-situs Kristen lainnya. Tersedia juga bahan-bahan 
  resensi buku Kristen yang bermanfaat untuk mendorong Anda membaca 
  buku-buku Kristen bermutu.
  
  ==&qt;  http://gubuk.sabda.org/
  
==================================**==================================
Berlangganan: subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Kontak e-Leadership: leadership(at)sabda.org
Arsip e-Leadership: http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip
Situs Indo Lead: http://lead.sabda.org/
Network Kepemimpinan: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_kepemimpinan
______________________________________________________________________
Redaksi e-Leadership: Dian Pradana dan Puji Arya Yanti
e-Leadership merupakan kerjasama antara Indo Lead, YLSA, dll.
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Bahan ini dapat dibaca secara on-line di:
http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/
Copyright(c) 2008 oleh YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
==================================**==================================

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org