Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/337

e-Konsel edisi 337 (26-3-2013)

Yesus Bangkit

______________________________e-KONSEL________________________________

        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
______________________________________________________________________

e-Konsel -- Yesus Bangkit
Edisi 337/Maret 2013

Salam,

Puji Tuhan! Tuhan Yesus yang kita kenal adalah Allah yang hidup. Ia 
adalah Tuhan yang setia, yang menyelesaikan karya keselamatan-Nya 
hingga tuntas. Karya-Nya tidak berhenti sampai di dalam kubur, tetapi 
diteruskan hingga Ia bangkit dan naik ke surga. Bahkan, karya itu 
diteruskan hingga hari ini. Sebagai orang yang percaya kepada Yesus 
Kristus, kita benar-benar menjadi orang yang beruntung. Tuhan yang 
kita sembah bukanlah Tuhan yang mati, tetapi Tuhan yang hidup. Dengan 
kebangkitan-Nya, kita mendapatkan kemenangan dan pengharapan sejati 
dalam kekekalan. Pastikan Anda menyimak artikel yang menjelaskan 
tentang kebangkitan Yesus Kristus dan dampaknya, serta penuturan para 
Sahabat Facebook e-Konsel terkait dengan makna kebangkitan Tuhan Yesus 
bagi hidup mereka pribadi dalam edisi ini. Selamat merayakan 
kemenangan Kristus dengan sukacita, dan selamat mengisi Paskah dengan 
kemenangan bersama keluarga dan teman-teman. Imanuel.

Pemimpin Redaksi e-Konsel,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://c3i.sabda.org/ >


                    CAKRAWALA: KEBANGKITAN KRISTUS

A. Pentingnya Kebangkitan Kristus

1. Bagi Pribadi-Nya.

Jika Kristus tidak bangkit dari antara orang mati, Ia adalah seorang 
pendusta karena Ia meramalkan bahwa Ia akan bangkit (Matius 20:19). 
Malaikat berkata kepada para wanita yang menengok kubur-Nya, yang 
bertanya-tanya di mana Dia, "Ia tidak ada di sini, karena Ia telah 
bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya." (Matius 28:6) 
Kebangkitan-Nya memberikan tanda keabsahan Tuhan kita selaku seorang 
Nabi yang sejati. Tanpa kebangkitan-Nya, semua yang Ia katakan dapat 
menjadi hal yang diragukan.

2. Bagi karya-Nya.

Jika Kristus tidak bangkit dari antara orang mati, tentu saja Ia tidak 
akan hidup untuk melakukan semua pelayanan-Nya setelah kebangkitan-
Nya. Pelayanan-Nya akan berakhir pada saat kematian-Nya. Karena itu, 
kita sekarang tidak akan memunyai Seorang Imam Besar, Pengantara, 
Pembela, atau Kepala gereja. Lebih lanjut, tidak akan ada Seorang yang 
hidup dan memberi kita kekuatan (Roma 6:1-10; Galatia 2:20).

3. Bagi Injil.

Dalam nas klasik, 1 Korintus 15:3-8, kematian dan kebangkitan Kristus 
dikatakan "sangat penting". Injil didasarkan pada dua 
kenyataan pokok: seorang Penebus telah mati dan Ia hidup. Penguburan 
tersebut membuktikan kenyataan kematian-Nya. Ia tidak hanya pingsan 
dan kemudian disadarkan. Ia mati. Daftar saksi membuktikan kenyataan 
kebangkitan-Nya. Ia telah mati dan dikuburkan; Ia bangkit dan 
menampakkan diri. Paulus menulis penekanan ganda tersebut dalam Roma 4:25,
"Ia telah diserahkan karena pelanggaran kita dan 
dibangkitkan karena pembenaran kita." Tanpa kebangkitan, tidak 
ada Injil.

4. Bagi kita.

Andaikata Kristus tidak bangkit, maka kesaksian kita palsu, isi iman 
kita tidak berarti, dan prospek kita untuk masa mendatang adalah sia-
sia (1 Korintus 15:13-19). Jikalau Kristus tidak bangkit, orang-orang 
yang mati dalam Kristus akan tetap mati dalam pengertian mutlak, tanpa 
pengharapan apa pun untuk kebangkitan. Dan, kita yang hidup ini hanya 
dapat diberi belas kasihan karena telah ditipu untuk berpikir bahwa 
ada suatu kebangkitan pada masa yang akan datang bagi mereka.

B. Bukti-Bukti Kebangkitan Kristus

1. Penampakan-penampakan-Nya setelah kebangkitan.

Jumlah dan macam-macam orang pada berbagai situasi yang melihat Tuhan 
setelah kebangkitan-Nya, memberikan bukti yang menakjubkan terhadap 
kenyataan bahwa Ia sudah bangkit dari antara orang mati. Contohnya, 
pada Hari Pentakosta, Petrus memberikan bukti dalam khotbahnya bahwa 
mereka telah menyaksikan Kristus yang dibangkitkan. Petrus berkhotbah 
di kota tempat kebangkitan tersebut terjadi kurang dari 2 bulan 
sebelumnya, dan kepada para pendengar yang dapat pergi ke mana-mana 
untuk memeriksa kebenaran pengakuan Petrus tersebut (Kisah Para Rasul 
2:32).

Urut-urutan penampakan-penampakan antara kebangkitan Kristus dan 
kenaikan-Nya ke surga kurang lebih sebagai berikut: (a) kepada Maria 
Magdalena dan wanita-wanita lainnya (Matius 28:8-10; Markus 16:9-10; 
Yohanes 20:11-18); (b) kepada Petrus, kemungkinan besar pada siang 
hari (Lukas 24:34; 1 Korintus 15:5); (c) kepada murid-murid-Nya di 
perjalanan ke Emaus menjelang petang (Markus 16:12; Lukas 24:13-32); 
(d) kepada murid-murid-Nya kecuali Tomas, di ruang atas (Lukas 24:36-
43; Yohanes 20:19-25); (e) kepada murid-murid-Nya termasuk Tomas, pada 
Minggu malam berikutnya (Markus 16:14; Yohanes 20:26-29); (f) kepada 
tujuh orang murid di tepi Tasik Galilea (Yohanes 21:1-24); (g) kepada 
para rasul dan lebih dari 500 saudara dan Yakobus, saudara tiri Tuhan 
kita (1 Korintus 15:6-7); (h) kepada mereka yang menyaksikan kenaikan-
Nya ke surga (Matius 28:18-20; Markus 16:19; Lukas 24:44-53; Kisah 
Para Rasul 1:3-12).

2. Dampak-dampak yang pasti memunyai sebab (kebangkitan).

Beberapa fakta menakjubkan harus dijelaskan. Mustahil mereka 
mendapatkan suatu penjelasan yang memuaskan selain bahwa hal itu 
diakibatkan oleh kebangkitan Kristus. Apa yang menyebabkan kubur 
menjadi kosong? Murid-murid Yesus melihat kubur-Nya kosong. Kemudian, 
para penjaga melaporkan kepada imam-imam kepala bahwa kubur Yesus 
kosong dan mereka menerima suap untuk menutup mulut mengenai hal itu 
(Matius 28:11-15). Andaikata cerita yang mereka beritakan (bahwa 
murid-murid datang dan mencuri tubuh-Nya) memang benar, maka tentu 
saja mereka seharusnya dihukum atau diadili karena telah memungkinkan 
hal itu terjadi, ketika mereka bertugas menjaganya. Beberapa orang 
berpendapat bahwa para murid tersesat ke kubur yang salah, namun 
keberadaan para penjaga tersebut juga menjadikan peristiwa ini tidak 
bisa dipahami. Kubur itu kosong (akibatnya), karena Kristus telah 
bangkit (penyebabnya).

Apa yang menyebabkan terjadinya peristiwa pada Hari Pentakosta? 
Pentakosta tiba dan diperingati setiap tahun, tetapi pada tahun ketika 
Kristus bangkit terlihatlah turunnya Roh Kudus seperti yang telah 
dijanjikan (Kisah Para Rasul 1:5). Dalam khotbahnya, Petrus 
menunjukkan kedatangan Roh Kudus merupakan kenyataan bahwa Kristus 
yang bangkit telah mengutus Roh itu (Kisah Para Rasul 2:33). 
Kedatangan Roh tersebut (akibat) sudah harus cukup menjadi suatu 
penyebab atau alasan (Kristus yang bangkit).

Apa yang menyebabkan perubahan hari ibadah? Semua orang Kristen yang 
pertama adalah orang Yahudi, yang terbiasa beribadah pada hari Sabat. 
Namun secara tiba-tiba dan serentak, mereka seragam mulai beribadah 
pada hari Minggu meskipun hari itu adalah hari kerja biasa (Kisah Para 
Rasul 20:7). Mengapa? Karena mereka ingin memperingati kebangkitan 
Tuhan mereka yang terjadi pada hari Minggu, mereka mengubah hari 
ibadah mereka. Ibadah Minggu, akibatnya; kebangkitan Kristus, 
penyebabnya.

C. Hasil-Hasil Kebangkitan Kristus

1. Wujud lama, namun tubuh baru.

Dengan kebangkitan Kristus dalam sepanjang sejarah, tampaklah sejenis 
tubuh kebangkitan karena Ia bangkit dengan tubuh yang kekal, tidak 
pernah mati lagi. Sebelum peristiwa tersebut, semua kebangkitan adalah 
perbaikan dari tubuh-tubuh lama yang duniawi.

Tubuh kebangkitan Kristus memunyai kaitan dengan tubuh duniawi-Nya 
yang tidak mengalami kebangkitan. Orang-orang mengenal-Nya (Yohanes 20:20), 
luka-luka yang disebabkan oleh penyaliban tidak hilang 
(Yohanes 20:25-29; Wahyu 5:6), Ia dapat makan meskipun tidak 
memerlukannya (Lukas 24:30-33, 41-43), Ia mengembusi para murid 
(Yohanes 20:22), dan bahwa tubuh tersebut berdaging dan bertulang 
membuktikan bahwa Ia tidak saja hanya sesosok roh yang menampakkan 
diri (Lukas 24:41-43).

Akan tetapi, tubuh kebangkitan-Nya berbeda. Ia dapat masuk ke ruang-
ruang tertutup tanpa membuka pintunya (Lukas 24:36; Yohanes 20:19), Ia 
dapat menampakkan diri dan menghilang sesuai kehendak-Nya 
(Lukas 24:15; Yohanes 20:19), 
dan kelihatannya Ia tidak pernah terbatas oleh 
kebutuhan fisik, seperti tidur atau makan.

Gambaran yang paling rinci mengenai Kristus yang dibangkitkan dan 
telah naik ke surga terdapat dalam Wahyu 1:12-16. Di sini, Yohanes 
mencatat penglihatannya tentang Kristus yang dimuliakan. Ia seperti 
seorang Anak Manusia, yang artinya menghubungkan Yesus dengan wujud 
duniawi-Nya, tetapi juga memancarkan kemuliaan dari mata, kaki, suara, 
dan wajah-Nya. Dengan cara inilah, suatu hari nanti kita akan melihat 
Dia.

Kebangkitan-Nya juga sebagai suatu prototipe dari kebangkitan orang-
orang percaya. Dua kali Kristus dinyatakan sebagai yang sulung dari 
antara orang mati (Kolose 1:18; Wahyu 1:5). Hal ini berarti bahwa Ia 
adalah yang pertama memiliki suatu tubuh yang dibangkitkan. Tubuh-
tubuh kebangkitan kita, seperti tubuh-Nya, akan berbeda dari tubuh 
duniawi kita. Ketika menjawab pertanyaan "Dengan tubuh apakah orang 
percaya dibangkitkan nanti?" Paulus mengatakan bahwa tubuh tersebut 
tidak akan sama dengan tubuh yang diletakkan di dalam kubur dan hanya 
dibentuk kembali; tetapi tubuh itu akan menjadi baru, namun berkaitan 
dengan yang lama (1 Korintus 15:35-41). Orang-orang percaya dalam 
keadaan kekal akan seluruhnya sama "seperti Dia" (1 Yohanes 3:2). 
Apakah artinya? Yohanes menjelaskan dalam ayat-ayat berikutnya. 
Menjadi seperti Dia berarti menjadi suci (ayat 3), menjadi tanpa dosa 
(ayat 5), dan menjadi benar (ayat 7). Seluruh keberadaan kita, 
termasuk tubuh kita, akan diberi sifat-sifat dengan cara seperti itu.

2. Bukti pengakuan-pengakuan-Nya.

Kita telah menyebutkan bahwa kebangkitan-Nya membuktikan kebenaran-Nya 
selaku seorang Nabi (Matius 28:6). Hal itu juga mengesahkan pengakuan-
Nya sebagai Tuhan dan Mesias, suatu hal yang ditujukan pada Bangsa 
Israel oleh Petrus dalam khotbahnya pada Hari Pentakosta (Kisah Para 
Rasul 2:36).
Paulus menyebutkan bahwa kebangkitan ini membuktikan-Nya 
sebagai Anak Allah (Roma 1:4).

3. Suatu syarat utama untuk semua pelayanan-Nya selanjutnya.

Andaikata Kristus tidak bangkit, hidup dan pelayanan-Nya berakhir di 
kayu salib, dan mulai saat itu Ia tidak melakukan apa-apa lagi. 
Melalui kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga, Tuhan masuk ke dalam 
pelayanan-Nya pada masa sekarang dan yang akan datang.

Kebangkitan Kristus selalu merupakan kebenaran yang menggembirakan, 
menawan hati, dan menjadi motivasi bagi gereja. Salah satu doa yang 
paling sederhana dan kredo gereja mula-mula adalah "Maranatha", yang 
artinya "mari datang, Tuhan kami" (1 Korintus 16:22). Tidak seorang 
pun yang telah mengingkari kebangkitan-Nya dapat mengeluarkan kata-
kata itu. Hal ini dikuatkan dengan cara yang paling gamblang bahwa 
Yesus adalah Tuhan, yang sampai sekarang hidup dan Tuhan yang akan 
datang kembali. Maranatha!

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Teologi Dasar 1 (Panduan Populer untuk Memahami Kebenaran Alkitab)
Penulis: Charles C. Ryrie
Penerbit: ANDI Offset, Yogyakarta 1991
Halaman: 363 -- 367


            KOMUNITAS KONSEL: MAKNA KEBANGKITAN YESUS KRISTUS

Menjelang Paskah, beberapa di antara kita mungkin telah menyediakan 
waktu khusus untuk merenungkan kembali kasih dan pengurbanan Yesus 
Kristus. Makna Paskah satu sama lain tentu tidak sama, hal ini 
bergantung pada bagaimana mereka menerima dan menghayati Paskah. Dalam 
komunitas FB Konsel, kami mengajak para Sahabat untuk menceritakan 
pendapat mereka tentang Paskah. Berikut ini adalah penuturan mereka.

e-Konsel: Menurut Anda, apa makna kebangkitan Yesus Kristus yang kita 
kenal dengan Hari Raya Paskah? Share dong.

Komentar: 
Shmily Tilestian: Kebangkitan Tuhan Yesus membuat iman saya 
di dalam-Nya tidak sia-sia. Karena kebangkitan-Nya, saya semakin yakin 
bahwa melalui karya pengurbanan-Nya, Ia telah berkarya besar bagi 
hidup saya dan semua orang percaya.

Theresia S. Setyawati: Kebangkitan Yesus Kristus adalah bukti 
kemenangan-Nya atas maut dan iblis. Dengan kebangkitan-Nya, saya telah 
dibebaskan dari hukuman kekal dan menerima pengampunan sempurna dari 
Allah Bapa. Tanpa kebangkitan Yesus Kristus, imanku sia-sia. Puji 
Tuhan Yesus Kristus bangkit dan hidup!

Gunung Yudi Pamungkas: Wow, makna kebangkitan Yesus Kristus. Yesus 
bangkit untuk menyelamatkan orang berdosa. Melalui kebangkitan-Nya, 
kita telah dimenangkan oleh Yesus Kristus.

Yusak Charisma Nugraha: S`bab Dia hidup, ada hari esok. S`bab Dia 
hidup, `ku tak gentar. Kar`na `ku tahu Dia pegang hari esok. Hidup 
jadi berarti s`bab Dia hiduuuuup.

Okti Nur Risanti: Paskah adalah kemenangan kasih.

Yegar Sahaduta Asmorosanto: Kebangkitan Kristus membuktikan bahwa Dia 
sanggup membangkitkan kita. Bukan hanya dari kematian saja. Namun, Dia 
sanggup membangkitkan kita dari keputusasaan selama kita masih hidup 
di dunia.

e-Konsel: Wah, variatif ya. Masing-masing Sahabat Konsel memiliki 
makna tersendiri. Namun, bisa ditarik benang merahnya bahwa 
pengurbanan Yesus Kristus memang satu-satunya yang dapat memberikan 
hidup yang sejati bagi kita yang percaya kepada-Nya. Tuhan Yesus 
memang luar biasa! Selamat menyongsong Paskah ya. Tuhan Yesus 
menyertai.

Nathanael Josi: Yesus bangkit, harapan itu ada. Yesus bangkit, 
kemenangan ada di pihak kita.

e-Konsel: Betul, Nathanael. Tuhan Yesus yang bangkit adalah sumber 
harapan kita yang sejati. Salam kemenangan!

Anda ingin menyampaikan pendapat Anda? Mari berkunjung ke FB Konsel di 
alamat ini: 
http://www.facebook.com/sabdakonsel/posts/10151551632943755. Terima 
kasih.


         INFO: SITUS DOA: KOMUNITAS PENDOA SYAFAAT INDONESIA

Anda rindu melihat pemulihan terjadi atas keluarga, gereja, kota, dan 
bangsa Anda? Anda ingin belajar lebih banyak tentang doa? Anda ingin 
memiliki partner untuk berdoa dan berbagi?

Situs Doa, yang diluncurkan oleh Yayasan Lembaga SABDA < 
http://www.ylsa.org >, adalah tempat yang tepat untuk menjawab 
kerinduan dan keinginan Anda. Kami percaya situs Doa, yang dilengkapi 
dengan Artikel, Renungan, Kesaksian, serta Riwayat Tokoh-Tokoh Doa, 
akan memperluas wawasan dan pengetahuan Anda tentang doa. Bagi Anda 
yang ingin berbagi beban doa, situs Doa juga menyediakan fasilitas 
untuk mengirimkan permohonan doa, agar Anda mendapatkan dukungan doa 
dari saudara-saudara seiman yang lain.

Segera kunjungi situs DOA < http://doa.sabda.org >! Ingatlah selalu 
untuk memberitahukan informasi ini kepada rekan-rekan pendoa yang 
lain, sehingga kita semua mendapat berkat dan menjadi berkat bagi 
orang lain. Tuhan memberkati.


Kontak: konsel(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, Santi T., dan Doni K.
Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-konsel/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org