Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/153

e-Konsel edisi 153 (4-2-2008)

Patah Hati

                    Edisi (153) -- 1 Februari 2008

                               e-KONSEL
======================================================================
        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
======================================================================

Daftar Isi:
  = Pengantar           : Bulan Kasih Sayang
  = Cakrawala           : Mencegah Patah Hati: Apakah Mungkin?
  = TELAGA              : Patah Hati
  = Bimbingan Alkitabiah: Memulihkan Patah Hati
  = Tips                : Bagaimana Mengobati Patah Hati?

                   ========== PENGANTAR REDAKSI ==========

  Salam sejahtera,

  Mawar, coklat, boneka, dan berbagai benda berbentuk hati, baik
  berwarna merah atau merah muda akan diburu di bulan ini. Tentu
  pembaca e-Konsel bisa menebak alasannya. Ya, di bulan ini, tepatnya
  tanggal 14 Februari, kita akan merayakan hari Valentine atau hari
  Kasih Sayang. Bagi orang yang sedang jatuh cinta, hari Valentine
  biasanya menjadi saat yang dinanti-nantikan. Namun, bagaimana dengan
  mereka yang ternyata harus menghadapi kenyataan sebaliknya, yaitu
  mereka yang justru sedang mengalami patah hati? Mungkin mereka
  mengharapkan bulan ini segera berlalu. Tidak salah bila rasa itu ada
  sebab patah hati memang menyebabkan kesedihan, kekecewaan, dan bisa
  jadi juga penyesalan.

  Tak seorang pun ingin mengalami patah hati, akan tetapi siapa pun
  bisa mengalaminya. Lalu apa yang bisa kita lakukan bila itu terjadi
  pada kita atau orang-orang yang kita kasihi? Bagaimana kita menolong
  mereka menyembuhkan luka hatinya itu? Nah, di bulan kasih sayang
  ini, e-Konsel mengajak Pembaca untuk merayakan hari Valentine
  bersama dengan mereka. Caranya dengan menolong mereka keluar dari
  "masa berduka" mereka. Kiranya sajian berikut ini bisa menolong
  Pembaca e-Konsel dalam mendampingi mereka.

  Selamat menyimak, semoga menjadi berkat.

  Pimpinan Redaksi e-Konsel,
  Christiana Ratri Yuliani

                   ========== CAKRAWALA ==========

                 MENCEGAH PATAH HATI: APAKAH MUNGKIN?

  Saya tidak akan pernah lupa di malam saat saya menangis
  meraung-raung seolah-olah saya tidak mau berhenti menangis.
  Akhirnya yang bisa saya ingat adalah ke tempat tidur dan menangis
  sampai tertidur. Apakah Anda pernah patah hati? Apakah pada saat itu
  Anda merasakan sakit yang amat sangat hingga rasanya Anda ingin mati
  saja?

  Rasa sakit dan luka bisa muncul dalam bentuk yang berbeda-beda,
  tetapi rasa sakit yang muncul karena patah hati nampaknya adalah
  luka yang paling parah. Bisa muncul kekecewaan yang mendalam saat
  suatu hubungan harus putus di tengah jalan.

  Apakah mungkin kita menjalin cinta tanpa mau terluka? Tentu saja.
  Apakah ada hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah patah hati?
  Ya. Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegahnya. Namun,
  Anda tidak bisa menghindarkan diri dari patah hati bila Anda
  memberikan hati Anda kepada seseorang. Semakin dalam relasi itu,
  semakin besar kemungkinan untuk merasakan sakit atau sukacita.

  Sayangnya, kita hidup di suatu dunia di mana ada banyak relasi cinta
  yang dijalin dengan bebas. Integritas ilahi sering kali tidak
  menjadi bagian dalam suatu relasi cinta, dan berbagai konsekuensi
  serta patah hati menjadi tak terelakkan. Bila pernah ada masa di
  mana kita memerlukan suatu panduan untuk menjalin cinta, maka
  sekaranglah masa itu! Bila opera sabun yang ditayangkan televisi
  menjadi standar kita, maka kita berada dalam masalah besar.

  Mengikuti beberapa kebenaran dasar dari firman Allah adalah jawaban
  untuk mencegah patah hati. Siapakah yang harus Anda ajak untuk
  berkencan? Siapakah yang harus Anda terima? Siapakah yang boleh Anda
  ajak untuk menghabiskan waktu? Hanya ada satu kunci utama dalam
  masalah menjalin cinta. Bila Anda adalah orang percaya, maka Anda
  harus berpacaran dengan orang Kristen pula.

  Allah berfirman, "Janganlah kamu menjadi pasangan yang tidak
  seimbang." Karena berpacaran sering kali bertujuan untuk pernikahan,
  maka jangan pernah berpacaran dengan seseorang yang bukan orang
  percaya. Selain itu, "Teman yang tidak baik merusak moral." Anda
  bisa saja berpikir bahwa Anda hanya bersenang-senang dan Anda tidak
  pernah ingin menikahi orang yang Anda pacari. Saya pernah mengenal
  orang-orang yang mulai berpacaran dengan seseorang hanya untuk
  bersenang-senang, tetapi akhirnya menikahinya. Dengan amat menyesal,
  mereka mengakui bahwa mereka telah melakukan kesalahan yang sangat
  besar. Berhati-hatilah terhadap orang yang Anda ajak untuk
  menghabiskan waktu bersama.

  Kunci untuk pernikahan yang sehat adalah rasa hormat. Oleh sebab itu
  salah satu tujuan terbesar dalam berpacaran haruslah rasa hormat.
  Bila Anda tidak menghormati orang yang Anda pacari dan bila mereka
  juga tidak menghormati Anda, maka putuskan hubungan Anda saat ini
  juga!

  Sering saya mendengar seorang wanita yang menceritakan bahwa
  pacarnya tidak menghormatinya dan pria itu sangat menekan dia dalam
  masalah seks. Ini adalah masalah klasik yang terus-menerus membuat
  para wanita patah hati. Bagaimana Anda menjaga hati Anda? Salah satu
  cara adalah dengan "mengendalikan gairah muda". Bila Anda bermain
  api, maka Anda akan terbakar.

  Sebagai orang Kristen, Anda harus memiliki kesadaran atas kesucian.
  Banyak hal yang bisa dikatakan dalam hal ini, tetapi kuncinya adalah
  kekudusan. Alkitab dengan jelas mengatakan, "Kuduslah kamu sebab
  Aku, Tuhan Allahmu, kudus." (Imamat 19:2) Ini termasuk apa yang Anda
  lihat, apa yang Anda baca, bagaimana Anda berpakaian, dan tentu saja
  dengan siapa Anda menghabiskan waktu.

  Bila Anda kudus dalam berpacaran, maka kecil peluang Anda merasakan
  patah hati. Doakan selalu setiap relasi yang Anda jalin. Mintalah
  kepada Allah untuk menunjukkan ke mana relasi itu harus berjalan.
  Perlakukan mereka seperti Anda ingin diperlakukan.

  Jagalah supaya relasi itu kudus. Jagalah supaya relasi Anda
  sederhana. Jagalah supaya relasi Anda dijalani dengan tangan yang
  terbuka. Minta Allah untuk menggunakan Anda sebagai alat untuk
  membawa seluruh teman-teman Anda datang kepada Tuhan. Jujurlah
  kepada diri sendiri dan tentu saja jujurlah kepada orang yang
  berpacaran dengan Anda. Bila orang yang berpacaran dengan Anda
  mencoba untuk mengelabuhi Anda dengan berpura-pura sebagai orang
  Kristen, tetapi itu hanya untuk mencuri hati Anda saja, mintalah
  kepada Tuhan untuk menunjukkan kepada Anda siapakah dia yang
  sebenarnya.

  Seorang wanita menceritakan kepada saya tentang luka hatinya yang
  amat dalam karena terburu-buru menikah. "Tolong katakan kepada
  setiap orang yang belum menikah supaya mereka tidak dibutakan oleh
  pikiran bahwa pria yang mereka pacari adalah orang beriman padahal
  sebenarnya tidak. Saya terlalu cepat menikahi suami saya. Saya pikir
  dia adalah orang percaya, dan sekarang saya tahu saya sangat salah.
  Lebih baik melajang daripada hidup dalam pernikahan yang keliru."

  Apakah mungkin menghindari patah hati? Tidak ada jaminan. Tetapi ada
  cara-cara untuk mencegah sakit supaya tidak menghancurkan hidup
  Anda. Dalam setiap relasi yang Anda jalin, berjalanlah di jalan yang
  benar yang berkenan di hadapan Tuhan. Ya, saya pernah patah hati
  berkali-kali, tetapi puji Tuhan, Ia sangat dapat dipercaya. Bila
  saya renungkan lagi masa lalu saya, saya sangat bersyukur atas
  relasi yang pernah putus karena bila tidak, maka saya dihadapkan
  pada pernikahan yang salah.

  Tunggulah di dalam Allah. Percayalah kepada Allah. Serahkanlah
  harapan, sukacita, dan mimpi-mimpi Anda kepada Allah. Bila Ia ada di
  tempat yang terutama, maka menikah atau tidak, Anda akan memiliki
  damai yang tidak dapat diambil oleh seorang pun atau apa pun juga.
  (t/Ratri)

  Diterjemahkan dari:
  Nama situs        : CBN.com
  Judul asli artikel: Preventing a Broken Heart: Is It Possible?
  Penulis           : Kathleen Hardaway
  Alamat URL        : http://www.cbn.com/family/datingsingles/hardaway_frogs.aspx

                     ========== TELAGA ==========

  Kepedihan yang timbul karena patah hati bisa sangat melukai orang
  yang mengalaminya sehingga terkadang bisa menimbulkan reaksi yang
  berkepanjangan. Lalu, apa yang bisa dan seharusnya kita lakukan bila
  kita atau orang yang kita kasihi ini patah hati? Ringkasan
  tanya-jawab dengan Pdt. Paul Gunadi berikut ini, kiranya bisa
  menjawab pertanyaan di atas. Selamat menyimak.

                              PATAH HATI

------
  T : Apakah yang disebut dengan patah hati itu?

  J : Patah hati merupakan reaksi terhadap putusnya relasi cinta. Ada
      beberapa gejala yang sering kali dikaitkan dengan patah hati,
      yaitu murung, tidak bersemangat menghadapi hidup, atau bahkan
      ada yang menjadi sangat khawatir akan masa depannya. Ada juga
      yang bereaksi marah dan frustrasi, melakukan hal-hal yang salah
      yang tidak dipikirkan panjang, atau ada di antara mereka yang
      kehilangan arah hidup. Reaksi-reaksi ini biasanya merupakan
      wujud dari bergejolaknya jiwa yang disebabkan oleh patah hati
      itu.
------
  T : Apakah gejala itu tidak sama pada pemuda dan pemudi, walaupun
      mereka sama-sama mengalami patah hati?

  J : Ternyata memang tidak selalu sama. Ada yang cenderung murung,
      tapi ada yang cenderung frustrasi dan marah, jadi biasanya
      reaksi itu bisa dipengaruhi oleh kepribadian kita secara umum.
------
  T : Kalau sejak awal sebenarnya salah satu dari mereka itu sudah
      tidak berniat untuk meningkatkan hubungan mereka pada tingkat
      pacaran, apakah itu bisa dikatakan sebagai patah hati?

  J : Relasi cinta didirikan di atas dua pribadi, bukan satu; tidak
      bisa bertepuk sebelah tangan. Jadi harus ada kesediaan dari
      kedua belah pihak untuk membina atau melanjutkan hubungan ini.
      Sifat dari cinta itu menyatukan, jadi waktu kita mencintai
      seseorang, kita disatukan dengan orang itu. Orang tersebut masuk
      menjadi bagian dari diri kita, bagian dari hidup kita dan kita
      tidak lagi hidup sendiri. Meskipun secara fisik kita masih
      sendiri dan belum menikah dengan dia, namun sesungguhnya secara
      emosional kita telah melebur menjadi satu dengan dia. Putus
      cinta seolah-olah seperti orang yang kita kasihi tersebut
      direnggut atau ditarik keluar dengan paksa dari dalam hati kita,
      ini benar-benar akan merobek-robek hati. Yang membuat patah
      hati itu begitu menyakitkan dan berkepanjangan adalah efek
      setelah dirobek, yaitu terciptanya lubang yang besar dalam hati
      kita yang akhirnya menimbulkan rasa hampa dalam diri kita dan
      ini yang harus kita hadapi hari lepas hari.
------
  T : Apakah luka atau lubang itu pada saatnya nanti bisa sembuh?

  J : Seyogianya akan sembuh seiring dengan berjalannya waktu. Namun,
      kadang kala yang terjadi adalah komplikasi, misalnya hendak
      bunuh diri atau bahkan benar-benar bunuh diri dan membunuh
      pasangannya. Ada lagi yang menjadi lumpuh secara sosial, secara
      mental tidak bisa keluar rumah, tidak bisa menghadapi orang,
      mengurung diri di kamar, tidak bisa bekerja. Ada juga yang tidak
      lagi memunyai kepercayaan diri, benar-benar meragukan dirinya,
      apakah dia masih berharga, tidak lagi percaya pada
      pertimbangannya bahwa saya ini bisa salah, saya ini pasti juga
      keliru. Ada juga yang kehilangan penghargaan dirinya,
      benar-benar merasa seperti sampah, tidak lagi memunyai nilai.
------
  T : Dan biasanya problem sampingan itu menimbulkan dampak yang jauh
      lebih negatif?

  J : Betul sekali, kalau komplikasi ini tidak terawat akhirnya
      menjadi problem yang lebih serius, misalnya, ada orang yang
      gelap mata membunuh mantan kekasihnya. Mengapa? Penyebabnya
      adalah merasa dirugikan. Contohnya adalah sudah adanya hubungan
      seksual. Biasanya ini lebih sering dialami oleh para wanita,
      sebab mereka sudah memberikan tubuh mereka kepada pacarnya,
      kemudian pacarnya meninggalkannya. Tidak bisa tidak wanita ini
      akan mulai berpikir, nanti bagaimana, siapa yang akan bersedia
      menikahinya, apakah harus mengakui problemnya ini kepada orang
      lain. Dirugikan yang lain, misalnya ada orang yang merasa
      diperdaya, karena dia sudah begitu percaya, tahu-tahu
      pasangannya memunyai pacar lain. Ada juga yang merasa
      dimanfaatkan, bertahun-tahun berpacaran harus mengeluarkan
      banyak biaya, mengongkosi pacarnya, dsb., namun kemudian
      ditinggalkan begitu saja. Yang lainnya ada yang merasa
      kehilangan kesempatan emas. Artinya dia melihat pasangannya ini
      adalah hadiah yang terbaik yang dia peroleh selama hidup ini,
      namun kemudian hadiah terbaik itu menolak dia, meninggalkan dia,
      dan dia tidak lagi memunyai kesempatan emas bersama dengan orang
      yang dia dambakan atau idealkan ini. Bisa jadi sebagai reaksinya
      adalah mau bunuh diri; hidupnya benar-benar hancur dan tidak
      lagi merasakan adanya harapan untuk masa depannya.
------
  T : Sebenarnya apa yang disarankan kalau ada pemuda atau pemudi yang
      mengalami patah hati?

  J : Sebagaimana hal lainnya dalam hidup, kita pun perlu menempatkan
      patah hati dalam kerangka pimpinan Tuhan. Maksudnya, tidak ada
      sesuatu yang terjadi di luar kuasa atau izin Tuhan, termasuk
      putus atau ditinggalkan pacar kita. Ada dua prinsip dari
      pernyataan ini. Pertama, pemahaman bahwa Tuhan memimpin kita.
      Sesungguhnya kita harus mengajukan pertanyaan, apakah Tuhan
      berkenan dengan hubungan ini. Tuhan tidak berkenan kita bersama
      dengan orang yang tidak seiman, meskipun kita anggap tidak
      apa-apa. Tuhan juga tidak berkenan pada hubungan yang penuh
      dengan tipu muslihat, kebohongan-kebohongan, atau pasangan kita
      memunyai kehidupan yang tidak bermoral. Kalau memang kita tahu
      Tuhan tidak berkenan, terima fakta ini sebagai cara Tuhan
      memisahkan kita dari ikatan yang Tuhan tidak kehendaki. Namun,
      jika kita berkata hubungan ini Tuhan perkenan, pacar kita juga
      anak Tuhan, dan relasi kita baik-baik saja, namun akhirnya putus
      juga, maka kita terima fakta ini sebagai bagian dari pimpinan
      Tuhan atas hidup kita yang kita tidak mengerti. Pertanyaan
      berikutnya adalah apakah Tuhan sedang memperlihatkan sesuatu
      kepada kita. Maksudnya, mungkin sekali kita berandil dalam
      putusnya relasi ini, tapi mungkin juga tidak. Jika kita akui
      kita berandil, kita terima meskipun harus melalui kepahitan
      dalam menerimanya. Atau jika kita memang tidak berandil, kita
      akui kita tidak berandil. Dia yang lemah, yang akhirnya
      meninggalkan kita. Kita lihat pasangan kita dengan objektif,
      tidak perlu ditutup-tutupi, tidak perlu dibesar-besarkan, tidak
      perlu dikecil-kecilkan, kemudian ampuni dia.
------
  T : Kalau kita sebagai orang tua melihat anak kita sudah mulai
      pacaran, apakah benar kalau kita mengatakan bahwa dia juga harus
      menyiapkan dirinya untuk mengalami patah hati?

  J : Sekali-sekali kita berbicara begitu tidak apa-apa, yang penting
      jangan terus-menerus mengatakannya sebab bisa menciptakan
      ketakutan yang irasional pada anak kita. Namun pada prinsipnya,
      orang yang mencintai perlu siap untuk terluka, itu tidak bisa
      dihindari. Bahkan dalam pernikahan kita, kadang-kadang kita
      terluka gara-gara kita terlibat dalam sebuah hubungan yang
      sangat pribadi, sangat-sangat dekat dengan hati kita, kita
      mencintai istri kita atau suami kita. Jadi orang yang tidak siap
      untuk terluka dan tidak mau, misalnya sampai harus sakit hati,
      ya tidak bisa menjalin hubungan cinta.
------
  T : Bagaimana kita bisa memberikan semangat supaya dia mau memulai
      lagi dan tidak merasa jera dengan pengalamannya itu?

  J : Pertama, kita memang mesti peka dengan kondisinya sekarang ini.
      Kalau dia berada dalam kondisi yang tidak siap, sebaiknya kita
      tidak memaksakan melewati kemampuannya saat ini. Tapi kalau
      memang kita merasa ini berlama-lama dan terlalu panjang, kita
      perlu mengajaknya bicara dan menggali apa yang sebetulnya dia
      takuti, apa yang menjadi masalahnya sekarang ini. Mungkin ada
      hal-hal lain yang telah terjadi yang membuat pemuda atau pemudi
      itu merasa dirugikan sekali. Dari situ barulah kita bisa
      membantunya untuk keluar dari jeratan itu.
------
  T : Ada pasangan yang masih pacaran, sekalipun mereka sudah berpisah
      tapi mereka itu bertekad untuk tetap menjalin hubungan baik,
      sehingga masih tetap berhubungan dengan orang tuanya, sering
      telepon, dsb.. Akibatnya luka itu tidak sembuh-sembuh?

  J : Itulah sebabnya setelah putus, penting sekali kedua belah pihak
      itu bisa dengan realistik menentukan langkah berikutnya. Jika
      satu pihak tidak bersedia untuk melanjutkan kontak sebagai
      teman, pihak yang satunya seyogianya menghormati karena bisa
      memperpanjang luka.
------
  T : Kadang-kadang masih tebersit harapan siapa tahu nanti masih
      berbaikan kembali?

  J : Betul, kadang-kadang itu yang muncul. Ini membawa kita kepada
      poin berikutnya, yaitu kadang-kadang orang berkata: "O ...,
      Tuhan pasti punya kehendak dan Tuhan akan menggantikan dengan
      yang lebih baik." Penghiburan ini kurang tepat, sebab belum
      tentu Tuhan akan memberikan secepat itu, atau sebaik, atau pun
      yang lebih baik dari itu. Obat penawarnya adalah di Roma 8:28,
      "Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala
      sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi
      Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana
      Allah." Apa pun perasaan kita, seperti tidak ada harapan lagi,
      kosong, atau merasa ditinggalkan oleh Tuhan, kita mesti
      mengingat bahwa Tuhan sedang bekerja melalui peristiwa ini.
      Tujuan dari segalanya adalah untuk mendatangkan kebaikan bagi
      kita.
------
  T : Jadi dalam kondisi patah hati, kita bisa menganjurkan agar
      mereka itu justru lebih dekat dengan Tuhan?

  J : Betul, bersandar kepada Tuhan dan di sinilah iman bertumbuh
      sebab kalau kita mendapatkan terus yang kita inginkan, iman
      sulit bertumbuh. Iman bertumbuh justru di tengah-tengah
      ketidakjelasan. Jika kita tetap bersandar, percaya Tuhan akan
      mendatangkan kebaikan, dan Tuhan terlibat atas semua ini, di
      situlah iman kita pada Tuhan bertumbuh.

  Sajian di atas, kami ambil/edit dari isi kaset TELAGA No. 126A
  yang telah diringkas/disajikan dalam bentuk tulisan.
  -- Jika Anda ingin mendapatkan transkrip lengkap kaset ini lewat
  e-mail, silakan kirim surat ke: < owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >
                            atau: < TELAGA(at)sabda.org >
  atau kunjungi situs TELAGA di:
  ==> http://www.telaga.org/transkrip.php?patah_hati.htm

               ========== BIMBINGAN ALKITABIAH ==========

                         MEMULIHKAN PATAH HATI

  Matius 5:4, "Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka
  akan dihibur."

  Bagaimana mengalami ketenangan di dalam Tuhan.

  1. Sadari bahwa Tuhan ada bersama kita.
     "TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia
     menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya." (Mazmur 34:18)

     Yang harus kita ingat:
     a. Tuhan mengetahui.
        "... segala tindak tandukku Kau awasi, ...." (Ayub 13:27)

     b. Tuhan peduli.
        "TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu
        kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung
        kepada-Nya." (Nahum 1:7)

     c. Tuhan ingin menolong kita.
        "Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri
        takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan
        menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada
        waktunya." (Ibrani 4:16)

  2. Bagaimana melepaskan luka?

     Saya harus berhenti memfokuskan diri pada apa yang hilang dan
     mulai memfokuskan diri pada apa yang ada sekarang.

     a. Firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan
        janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala!"
        (Yesaya 43:18)

     b. "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri
        menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah,
        sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang
        akan menuntut pembalasan, firman Tuhan." (Roma 12:19)

     c. "Engkau memang melihatnya, sebab Engkaulah yang melihat
        kesusahan dan sakit hati, supaya Engkau mengambilnya ke dalam
        tangan-Mu sendiri." (Mazmur 10:14)

  3. Bergantung pada kekuatan Tuhan.

     Alat-alat yang Tuhan gunakan untuk memulihkan dengan cepat.
     a. Firman Tuhan (membaca Alkitab)
        "Jiwaku melekat kepada debu, hidupkanlah aku sesuai dengan
        firman-Mu." "... ya TUHAN, maka terhiburlah aku." (Mazmur
        119:25,52)

     b. Saudara-saudara seiman
        "Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang
        penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang
        menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami
        sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam
        penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari
        Allah." (2 Korintus 1:3-4)

     c. Roh Tuhan
        "Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala
        sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh
        kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan."
        (Roma 15:13)

  Ayat-ayat di atas hanyalah beberapa ayat dasar yang bisa Anda
  gunakan untuk memulihkan Anda atau seseorang yang sedang patah hati.
  Harapan kami bagi Anda yang sedang patah hati, bersedia mencoba
  melakukan apa yang sudah kami tuliskan. Proses pemulihan mulai
  bekerja saat Anda mulai melakukannya. Tuhan memberkati. (t/Ratri)

  Diterjemahkan dari:
  Nama situs        : Christian Fellowship Devotionals
  Judul asli artikel: Healing a Broken Heart
  Penulis           : David
  Alamat URL        : http://www.cfdevotionals.org/devpg98/de981007.htm

                      ========== TIPS ==========

                   BAGAIMANA MENGOBATI PATAH HATI?

  Sulit dipercaya saat Anda harus berpisah dengan pria impian Anda
  atau wanita yang sempurna. Tanpanya, Anda merasa tidak ada lagi
  kebahagiaan dalam hidup Anda. Saat itu luka yang timbul nampaknya
  hampir tak tertahankan. Sungguh tak tertahankan sampai-sampai ada
  orang yang mengatakan seseorang bisa mati karena patah hati.

  Saya bukanlah dokter, tapi saya sangat yakin bahwa hal ini tidak
  mungkin terjadi (setidaknya 99,5%). Pada kenyataannya, saya tidak
  tahu seberapa banyak orang yang meninggal karena penyakit jantung,
  dan setiap orang yang saya kenal, termasuk diri saya sendiri,
  setidaknya memunyai satu episode di mana dia merasakan rasa sakit
  dalam menjalani hidupnya. Percaya atau tidak, mereka yang bisa
  bertahan, bisa melakukan hal-hal yang lebih baik dari yang pernah
  mereka pikirkan sebelumnya.

  Jadi, sebenarnya apa kunci untuk mengobati patah hati dengan cepat?
  Kuncinya adalah pil ajaib! Benar, pil ajaib. Pil ini melepaskan
  hormon-hormon tertentu dalam otak Anda yang menimbulkan luka hati.
  Apakah Anda ingin membelinya? Bila Anda ingin membelinya, saya rasa
  Anda benar-benar perlu ditolong. Tetapi kadang-kadang kebenaran itu
  memang menyakitkan -- tidak ada sesuatu apa pun yang dapat
  menyembuhkan luka hati dengan cepat. Meski demikian, ada beberapa
  hal yang bisa Anda gunakan untuk memulihkannya, yaitu waktu,
  keluarga, teman-teman, dan di atas semuanya itu adalah Yesus (dan
  juga sedikit coklat).

  1. Waktu.
     Pernahkan Anda mendengar ungkapan, "Waktu menyembuhkan semua
     luka?" Percaya atau tidak, ungkapan ini benar. Waktu bisa
     menyembuhkan luka, penyakit, penolakan, dan bahkan penyakit
     jantung. Berikan waktu untuk diri Anda sendiri, maka luka akan
     berkurang. Seiring dengan berjalannya hari, rasa tidak ada
     harapan itu sedikit demi sedikit akan berkurang dan Anda akan
     lebih optimis terhadap masa depan. Percayalah, saya sudah pernah
     mengalami ini.

  2. Keluarga.
     Keluarga yang telah Tuhan berikan kepada Anda adalah suatu
     anugerah (dan bagi beberapa orang, merupakan anugerah yang
     tersamar). Mereka selalu ada di samping Anda dan saat seseorang
     melukai Anda, sudah pasti orang itu menjadi musuh Anda! Keluarga
     memang luar biasa, meskipun Anda tahu bahwa Andalah yang salah,
     di mata keluarga Anda, "orang lain"lah yang selalu disalahkan.
     Anda tidak akan menemukan dukungan yang seperti ini dari orang
     lain, bahkan dari teman Anda, karena teman-teman cenderung
     melihat segala sesuatunya secara objektif (siapa yang benar, itu
     yang diikuti), sedangkan keluarga sangat mengasihi Anda, mereka
     tidak melihat kesalahan yang telah Anda lakukan. Oleh sebab
     itulah mereka selalu melindungi Anda. Bahkan kadang-kadang saat
     Anda tidak mengharapkannya sekalipun.

  3. Teman-teman.
     Seorang sahabat baik adalah suatu aset yang sangat berarti,
     khususnya di saat-saat yang sulit. Sahabat bisa membuat Anda
     tertawa dan melupakan saat-saat yang membuat Anda terluka, bahkan
     saat Anda merasa seperti berkubang dalam pengasihan diri sendiri.
     Tuhan telah memberi Anda teman-teman sebagai anugerah dengan
     tujuan untuk membuat Anda merasa ada yang memiliki, bahwa Anda
     diperlukan. Sehingga Anda tidak dikurung oleh rasa putus asa yang
     membatasi Anda untuk melakukan sesuatu. Anda bisa mendapatkan
     penghiburan dan hal-hal yang jenaka dari teman-teman Anda, yang
     kemudian bisa membalut hati Anda yang sedang terluka.

  4. Yesus.
     Dari semuanya itu, yang bisa menyembuhkan luka yang Anda alami
     karena patah hati adalah doa. Yesus selalu ada meskipun Anda
     tidak memiliki keluarga atau teman-teman yang bisa membuat Anda
     tenang. Yesus adalah keluarga dan teman Anda. Dia yang
     menenangkan Anda saat Anda menghadapi masalah dan Dia selalu ada
     untuk Anda kapan saja. Doa yang terus dipanjatkan kepada-Nya
     supaya Dia memimpin Anda melalui masa sulit ini akan menguatkan
     Anda, tidak hanya secara emosi, tetapi juga rohani. Dengan terus
     berdoa memohon kekuatan dan pengharapan, Anda juga akan
     memperkuat hubungan Anda dengan Tuhan. Dan pada saatnya, dengan
     hubungan yang lebih kuat, muncullah kedamaian dalam pikiran.
     Sakit hati akan segera berganti dengan hari baru dengan
     pengharapan yang mulia dan berbagai kemungkinan yang tiada henti.

  Kadang-kadang Anda akan merasa hanya ingin bersembunyi di balik
  selimut hangat, dengan semangkuk es krim, di depan cerita cinta yang
  menyedihkan sehingga Anda hanya bisa berkubang dalam kesedihan
  semalam-malaman. Tapi sekali lagi, Anda harus kembali ke dunia
  nyata, dan saat Anda melakukannya, kekuatan yang Tuhan sediakan siap
  untuk Anda gunakan saat Anda memerlukannya.

  Jadi saat patah hati yang Anda rasakan itu menguasai rasio Anda,
  lihatlah kekuatan yang Tuhan berikan kepada Anda. "Ia memberikan
  Putra-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya
  diselamatkan." Anda tidak hanya diselamatkan secara rohani, tetapi
  juga dalam setiap kata. Allah memberikan Yesus supaya Ia bisa
  mengangkat beban Anda dan selalu ada bagi Anda saat Anda
  membutuhkan-Nya. Jelajahilah anugerah kasih yang sangat berharga ini
  bersama dengan anugerah keluarga dan teman-teman, maka semuanya akan
  kembali menjadi baik seiring dengan berjalannya waktu. (t/Ratri)

  Diterjemahkan dari:
  Nama situs        : Paul Murphy Books.Com
  Judul asli artikel: How Do You Mend A Broken Heart?
  Penulis           : Bianca Buenaventura
  Alamat URL        : http://www.paulmurphybooks.com/christian-articles/mending-broken-heart.htm

============================== e-KONSEL ==============================
             PIMPINAN REDAKSI: Christiana Ratri Yuliani
                     STAF REDAKSI: Evie Wisnubroto
                    PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS
                         Yayasan Lembaga SABDA
                     INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR
                          Sistem Network I-KAN
                      Copyright(c) 2008 oleh YLSA
                      http://www.sabda.org/ylsa/
                       http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
                Anda punya masalah/perlu konseling?
         atau ingin mengirimkan Informasi/artikel/bahan/
           sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll.
               silakan kirim ke: konsel(at)sabda.org
               atau owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org

  Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
  Berhenti    : unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
  ARSIP       : http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
  Situs C3I   : http://c3i.sabda.org/
======================================================================

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org