Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/150

e-Konsel edisi 150 (15-12-2007)

Renungan Natal


                    Edisi (150) -- 15 Desember 2007

                               e-KONSEL
======================================================================
        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
======================================================================

Daftar Isi:
  = Pengantar           : Siapkan Hati Menyambut Natal
  = Renungan            : Natal yang Berbeda
  = Cakrawala           : Kembali ke Hakikat Natal
  = Kesaksian           : Kelly
  = Tips                : Ucapan Natal Non-Kartu
  = Info                : Kirim Ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru
  = Surat Anda          : Terima Kasih e-Konsel Edisi November

                   ======= PENGANTAR REDAKSI ==========

  Mendekati hari Natal, tentu kita semakin disibukkan dengan berbagai
  persiapan yang diperlukan untuk merayakan hari istimewa ini. Setiap
  kita tentu ingin Natal kali ini tidak akan berlalu begitu saja. Kita
  tentu ingin mendapatkan sesuatu, entah itu kenangan, pelajaran,
  motivasi, atau apa saja yang bisa mendorong kita untuk semakin dekat
  lagi dengan Tuhan.

  Untuk itulah, bila saat ini Anda sedang menyiapkan berbagai
  keperluan Natal, jangan lupa untuk menyiapkan hati Anda supaya Natal
  kali ini mendapat ruang tersendiri dalam diri Anda. Belum terlambat
  bila sekarang persiapan hati itu dimulai. Oleh karena itu, e-Konsel
  akan membantu Anda menyiapkannya melalui sajian pada edisi terakhir
  tahun ini. Artikel-artikel dalam kolom Renungan, Cakrawala, dan
  Kesaksian kali ini, semoga tidak hanya menolong Anda untuk
  mempersiapkan hati menyongsong Natal tahun ini, tapi melaluinya,
  Anda pun dapat membantu orang lain dalam menyongsong Natal. Dan
  sajian kolom Tips, semoga memberi inspirasi dalam memeriahkan
  suasana Natal Anda.

  Tak lupa, Redaksi mengucapkan terima kasih atas kebersamaan
  pelanggan dan pembaca setia e-Konsel selama tahun 2007 ini. Harapan
  kami, apa yang telah kami sajikan bisa menjadi berkat dan memberi
  manfaat, baik untuk menambah pengetahuan, perkembangan rohani,
  maupun pelayanan Anda.

  Menutup perjumpaan kita di tahun ini, Redaksi mengucapkan:

              SELAMAT NATAL 2007 DAN TAHUN BARU 2008

  kepada segenap pelanggan dan pembaca setia e-Konsel. Sampai bertemu
  lagi di tahun 2008, Tuhan memberkati.

  Pemimpin Redaksi e-Konsel,
  Christiana Ratri Yuliani

                   ========== RENUNGAN ==========

                          NATAL YANG BERBEDA

  Bacaan: Matius 25:31-46

  Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang
  dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk
  Aku (Mat. 25:40).

  Ketika aku masih kecil, kehidupan kami sangat berkekurangan, namun
  masa Natal selalu menakjubkan. Hadiah-hadiah sedikit dan kecil,
  namun kami selalu bahagia dengan apa yang kami terima. Waktu yang
  paling indah adalah ketika menyanyi bersama-sama di muka pohon
  terang yang dipimpin oleh Ibu. Ini adalah waktu yang luar biasa dan
  kudus saat kami menaikkan pujian kepada Tuhan.

  Sekarang di dunia Barat, Natal sudah menjadi peristiwa komersial.
  Persiapan dan pembelian hadiah telah mengambil alih makna rohani
  Natal -- kelahiran Juru Selamat kita. Banyak orang bahkan tidak
  ingat mengapa mereka merayakan Natal. Tidak ada sesuatu yang kudus
  tentang itu.

  Aku berharap agar setiap orang yang merayakan Natal membawa makanan
  dan hadiah bagi yang kekurangan dan mengajak orang-orang yang
  kesepian ke dalam rumah kita. Itulah hadiah kita untuk Yesus.

  Pokok pikiran: hadiah apa yang dapat kuberikan kepada Yesus, Sang
                 Juru Selamat?

  Doa syafaat: untuk melihat kekudusan Natal.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buletin: Buletin Kalam Hidup Edisi Desember 2003
  Penulis      : Nn. Sonja Haralds (Reykyavik, Islandia)
  Penerbit     : Yayasan Kalam Hidup-Gereja Kemah Injil Indonesia,
                 Bandung 2003
  Halaman      : 32 -- 33

                   ========== CAKRAWALA ==========

                       KEMBALI KE HAKIKAT NATAL

  Meskipun kelahiran Yesus ke dunia sangat sederhana, perayaan Natal
  kini identik dengan pesta besar dan belanja besar-besaran, rekreasi
  dan bersukaria. Namun di bagian lain dari bumi ini, banyak orang
  sedang mengalami kelaparan, penganiayaan, dan penderitaan karena
  berbagai bencana alam. Bagaimana sikap kita dalam menghadapi semua
  itu? Apakah kita akan bersikap acuh tak acuh atau menundukkan kepala
  dan turut merasakan penderitaan mereka?

  Saya sedang menanti-nantikan hari Natal -- seperti tahun yang
  sudah-sudah, saya yakin bisnis di seputar Natal akan kembali marak.
  Komersialisme akan kembali ditawarkan untuk menyambut hari besar
  tersebut. Saya dapat membayangkan suasana seperti apa yang akan
  mewarnai hari-hari seputar Natal. Barangkali kita akan mencari pohon
  pinus atau cemara hidup untuk dibawa pulang. Jika kedua jenis pohon
  tadi sulit diperoleh, mungkin kita akan membeli pohon Natal plastik.
  Sesudah itu, seluruh keluarga akan berkumpul dan bersama-sama
  menghias pohon Natal itu. Lalu keesokan harinya, kita akan pergi ke
  gereja untuk mendengar khotbah Natal yang disampaikan dari mimbar.
  Setelah kebaktian usai, kita pun pulang.

  Ke mana pun kita pergi, suasananya mirip dan kita akan berulang kali
  disuguhi cerita-cerita seputar Natal. Sebagaimana layaknya
  memperingati hari-hari besar lainnya, pada hari Natal biasanya kita
  menyediakan hidangan istimewa, mengundang kerabat terdekat,
  tetangga, atau teman-teman kantor untuk makan bersama di rumah.
  Dengan kata lain, setiap kali hari Natal tiba, ada suasana khas
  muncul di sekitar kita dan kita pun sibuk mengisi hari-hari itu
  dengan aktivitas Natal. Namun sayang, tidak jarang kita menjalani
  semua aktivitas tersebut tanpa didasari dengan pemahaman tentang
  Natal sesuai maksudnya.

  Banyak hal yang menyebabkan keluarga saya menjadi begitu tertarik
  dan selalu menunggu-nunggu datangnya hari Natal. Mulai dari
  kesempatan bertemu teman lama, melakukan perjalanan ke luar kota,
  berkumpul bersama seluruh keluarga, termasuk dengan mereka yang
  selama ini jarang bertemu sebab tinggal di kota lain. Meskipun
  begitu, sukacita kita kadang-kadang terusik oleh kenyataan bahwa ada
  banyak keluarga yang justru sedang berada di ambang kehancuran.

  Belum lagi jika kita mulai memikirkan kerusakan lingkungan hidup
  manusia yang semakin parah. Menipisnya lapisan ozon di atas sana
  telah membuat bumi ini semakin panas. Kondisi udara di sekitar
  tempat tinggal kita telah tercemar oleh asap buangan knalpot
  kendaraan bermotor, air tanah mungkin mulai tercemar oleh limbah
  pabrik yang dibuang sembarangan. Semua itu dapat mengurangi
  sukacita. Belum lagi jika kita melihat kecenderungan banyak keluarga
  yang tiba-tiba menjadi begitu konsumtif, sementara keluarga lainnya
  begitu miskin sehingga tidak tahu pasti apakah esok hari masih bisa
  makan atau tidak. Kurangnya pemahaman terhadap dasar-dasar iman
  Kristen, khususnya dalam kaitan dengan peristiwa seputar Natal,
  membuat banyak di antara kita menjadi kurang peka terhadap
  penderitaan yang dihadapi sesamanya. Di satu sisi kita harus
  bersukacita, namun di sisi lain ada banyak kekhawatiran. Kedua sisi
  itu tarik-menarik sehingga kita menjadi bingung dan tidak tahu harus
  melakukan apa.

  Memang Natal tidak akan menjadi berkat jika kita melakukannya tanpa
  memahami benar makna yang terkandung di dalamnya. Ibarat barang
  elektronik, secanggih apa pun teknologi yang diterapkan, semua itu
  tidak akan dapat dinikmati jika kabelnya tidak dihubungkan dengan
  stop kontak; sebab dari situlah daya listrik itu tersedia. Makna
  Natal yang sesungguhnya baru dapat dimengerti secara benar jika kita
  dapat menghubungkan antara sukacita Natal pertama ketika hal itu
  dulu terjadi dengan sukacita Natal sekarang maupun yang akan datang,
  kendatipun manusia dan lingkungannya terus berubah.

  Jika kita memerhatikan percepatan pertambahan penduduk dunia dan
  membandingkannya dengan daya dukung bumi itu sendiri, pasti kita
  akan sampai pada kesimpulan bahwa suatu saat umat manusia akan
  menghadapi masalah serius dengan lingkungan. Belum lagi tekanan yang
  diakibatkan oleh buruknya situasi ekonomi. Akan banyak tenaga kerja
  yang terpaksa di-PHK karena perusahaan tidak lagi berproduksi, alias
  bangkrut. Tekanan-tekanan tersebut lebih terasa jika kita hidup di
  negara-negara berkembang. Namun di sisi lain, kehidupan terus
  berjalan dan kita harus mengisinya.

  Sebagai orang percaya, kita pun tidak luput dari semua masalah itu.
  Kita sama-sama hidup di dunia dengan lingkungan yang semakin rusak.
  Yang seharusnya membedakan antara mereka yang beriman dan yang tidak
  adalah sikap dalam menghadapi semua itu. Di tengah-tengah sikap
  pesimis sebagian besar orang terhadap masa depan bumi ini, hendaklah
  kita tetap optimis. Persoalan lingkungan memang tidak akan hilang
  begitu saja hanya karena segelintir orang bersikap dan bertindak
  positif terhadap lingkungannya sementara yang lain mengeksploitasi
  alam secara tidak bertanggung jawab. Namun sekurang-kurangnya, kita
  telah melakukan bagian kita dan memberi pengaruh terhadap pemikiran
  dunia yang cenderung pragmatis.

  Sebelum menciptakan manusia, Allah lebih dahulu menciptakan berbagai
  binatang. Dalam kitab Kejadian dikatakan, "Maka Allah menciptakan
  binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup
  yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung
  yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik" (Kej. 1:21).
  Sebelum air bah datang, Allah berkenan menyelamatkan setiap binatang
  masing-masing sepasang melalui bahtera Nuh.

  Dalam kitab Ayub, Allah berkata kepada Ayub dari dalam badai, "Di
  manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah,
  kalau engkau mempunyai pengertian! Siapakah yang telah menetapkan
  ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? --Atau siapakah yang telah
  merentangkan tali pengukur padanya?" (Ayb. 38:4-5)

  Dari pembacaan firman Tuhan tersebut, dapat disimpulkan bahwa alam
  semesta ini diciptakan Tuhan dengan perhitungan yang matang. Antara
  satu ciptaan dan ciptaan lainnya seharusnya ada interaksi harmonis
  dan saling menguntungkan sehingga kehidupan yang satu menopang
  kehidupan yang lain. Jika bumi yang kita huni ini kita eksploitasi
  secara berlebihan, keseimbangan ekologi akan terganggu dan mulailah
  muncul berbagai bencana alam.

  Dengan munculnya berbagai persoalan yang semakin berat menekan
  kehidupan umat manusia, bagaimana mungkin kita dapat merayakan Natal
  dengan pemahaman bahwa setiap Natal harus ada pakaian baru untuk
  anak-anak, makanan istimewa, suasana ceria, bahkan berekreasi ke
  luar kota? Tetapi sebaliknya, apakah dengan tidak adanya hal-hal
  semacam itu, maka kita tidak dapat lagi bersukacita dalam melewati
  Natal? Lagi-lagi semua itu bergantung kepada anggapan masing-masing
  kita tentang Natal. Jika jiwa konsumtif telah merasuki kehidupan
  kita sehingga hakikat Natal itu identik dengan berbelanja pakaian
  dan sepatu baru, pada saat tidak ada uang menjelang Natal akan sulit
  untuk bersukacita.

  Kita tidak mungkin mengubah keadaan sekitar kita menjadi seperti
  yang kita inginkan. Yang paling mungkin adalah membangun sikap
  positif terhadap semua keadaan yang kurang menguntungkan sekalipun.
  Kita hendaknya mulai mengikis anggapan bahwa Natal identik dengan
  pakaian baru dan makanan istimewa sehingga tanpa itu semua, perayaan
  Natal menjadi kurang lengkap -- padahal dahulu Yesus yang adalah
  Pencipta alam semesta ini datang ke dunia dengan keadaan sangat
  sederhana. Meskipun begitu, momen ini sangat penting, sebab itulah
  peristiwa kelahiran Sang Juru Selamat, penebus dosa umat manusia.
  Para gembala di padang pun bersukacita dengan apa yang ada pada
  mereka. Mereka datang dan melihat bayi Yesus, lalu kembali ke tempat
  kerja mereka dengan ucapan syukur kepada Allah.

  Dunia bisnis memang telah membawa kita kepada pola hidup konsumtif.
  Seolah-olah kita kerja setahun hanya untuk dihabiskan seminggu,
  yakni pada saat merayakan Natal. Kita merayakan Natal semeriah
  mungkin tanpa peduli dengan penderitaan masyarakat sekitar.
  Akibatnya, kita tidak menjadi berkat bagi orang lain, bahkan
  sebaliknya, menimbulkan kecemburuan sosial yang tidak mustahil dapat
  menyulut munculnya perasaan benci. Bukankah itu tidak kita harapkan?

  Kita tidak mungkin mengubah keadaan sekitar kita menjadi seperti
  yang kita inginkan. Yang paling mungkin adalah membangun sikap
  positif terhadap semua keadaan yang kurang menguntungkan sekalipun.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buletin: Sahabat Gembala, Edisi Desember 2001
  Penulis      : Tidak dicantumkan
  Penerbit     : Yayasan Kalam Hidup -- Gereja Kemah Injil Indonesia,
                 Bandung 2001
  Halaman      : 4 -- 8

                   ========== KESAKSIAN ==========

                                KELLY

  Ada saat-saat di dalam hidup kita yang menonjol seperti batu mulia.
  Ada yang diharapkan dan direncanakan, ada pula yang direkam.
  Kadang-kadang, saat-saat itu diberikan kepada kita sebagai sesuatu
  yang memberikan pemahaman baru. Yang kumaksud ialah beberapa
  peristiwa luar biasa yang mengubah cara pandang kita terhadap dunia
  dan kehidupan. Pada Desember 1990, aku mendapat hadiah cinta dan
  harapan yang sangat besar sehingga jalan hidupku mengalami
  perubahan. Hadiah yang kumaksud ialah Kelly. Ia adalah seekor anjing
  pelacak yang berbulu coklat keemasan.

  Pada akhir 1989, aku menjadi editor majalah yang terbit secara
  berkala di Illinois, yakni "Golden Retriever Klub". Klub kami
  mencari jalan untuk menarik anggota-anggota baru. Aku membaca
  beberapa artikel tentang anjing-anjing yang mengunjungi orang sakit
  dan orang-orang di rumah perawatan serta di rumah sakit. Beragam
  cerita mengenai anjing dan apa yang dilakukannya telah membuatku
  berpikir bahwa program semacam ini mungkin cocok untuk klub kami.
  Ini merupakan kiat yang luar biasa untuk melibatkan pemilik anjing
  pelacak yang bermutu.

  Menjelang Desember 1990, program terapi awal untuk anjing pada Klub
  Golden Retriever di Illinois siap dimulai. Kami membentuk
  kelompok-kelompok pada beberapa daerah pinggiran di Chicago. Tepat
  sebelum Natal, aku dan Kelly berencana untuk melakukan kunjungan
  kami yang pertama ke sebuah panti untuk para wanita yang menderita
  cacat mental.

  Aku sangat gugup pada saat melakukan kunjungan itu. Kami pergi ke
  panti itu bersama dengan dua anggota klub. Mereka memunyai anjing
  yang bisa segera menyesuaikan diri. Salah satu di antaranya cukup
  terampil dalam menjalankan perintah tuannya. Sebaliknya, Kelly tidak
  mudah untuk menyesuaikan diri dan ia tidak seterampil anjing lain
  dalam menuruti perintah tuannya. Aku menjadi lebih yakin ketika aku
  membuat suatu kesalahan asumsi tentang Kelly. Kupikir Kelly bisa
  mempertahankan diri dalam menghadapi kedua anjing milik temanku yang
  luar biasa.

  Aku melakukan perjalanan yang tidak terlalu jauh dari rumah.
  Perjalananku diwarnai dengan langit yang mendung dengan temperatur
  sekitar tiga puluh derajat. Hari yang kelabu itu seakan-akan cocok
  dengan suasana hatiku. Tidak ada seorang pun dari kami yang pernah
  melakukan sesuatu seperti yang terjadi di panti itu. Semua rencana
  yang akan kami lakukan pada kunjungan itu tiba-tiba menjadi tidak
  berarti. Kami tidak tahu apa yang kami harapkan dari para penghuni.
  Kami semakin takut dengan apa yang jarang kami lihat dan kami dengar
  di tempat itu.

  Mungkin kami telah membuat suatu kesalahan. Meskipun anjing-anjing
  kami telah diuji dan terdaftar pada Terapi Anjing Internasional,
  mereka mungkin belum siap untuk melakukannya. Saat itu, beberapa
  penghuni segera turun ke gang dan menuju ke arah kami sambil
  tersenyum. Kami tidak mungkin untuk berputar kembali. Kami menarik
  napas dalam-dalam sambil tersenyum untuk menunjukkan keberanian.
  Kami pun menggenggam rantai anjing di tangan kami dengan erat.
  Kemudian kami masuk ke pondok pertama dari ketujuh pondok yang harus
  kami kunjungi.

  Banyak di antara wanita yang kelihatan sakit di tengah suasana
  ruangan yang terang-benderang dan penuh dengan aksesoris menarik.
  Beberapa di antara mereka duduk di kursi roda, sedangkan yang lain
  dijaga sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan jatuh. Beberapa
  penghuni duduk di sofa atau di kursi yang ditempatkan dalam
  kelompok-kelompok yang penuh keceriaan. Sebuah permadani bekas yang
  berwarna terang menambah sentuhan seperti suasana di rumah. Sebuah
  pohon Natal kecil ada di salah satu sudut dan sedang menunggu untuk
  dihias. Ketika kami memasuki ruangan, anjing-anjing mengambil alih
  dan mulai berjalan dari satu kelompok ke kelompok lain. Sepertinya,
  anjing-anjing ini meminta belaian dari para penghuni panti.
  Wanita-wanita itu menuruti keinginan mereka dengan senang hati.

  Ketika anjing-anjing itu berkeliling di tengah tawa riang dan
  celotehan gembira dari para penghuni panti, Kelly bergerak menuju ke
  salah seorang wanita yang duduk di kursi roda. Kelihatannya
  perempuan itu sedang tidur. Kelly berusaha untuk menarik
  perhatiannya. Bila Kelly mendekatinya, kupikir wanita itu tidak akan
  mengalami apa pun karena ia berada di ruang harian bersama penghuni
  lainnya.

  Kelly berjalan ke arah kursi roda itu. Ia menyorongkan dan
  mendorongkan kepalanya yang lembut di bawah lengan wanita itu.
  Ternyata tidak terjadi apa pun. Kelly mendorong lebih keras dan
  belum terjadi apa-apa. Kemudian Kelly menaikkan moncongnya ke pipi
  wanita itu dan memberikan salah satu ciumannya yang berharga. Ciuman
  yang dingin, basah, dan sangat berair. Ternyata kali ini berhasil!
  Wanita itu membuka matanya. Perlahan-lahan, ia memusatkan
  perhatiannya kepada Kely. Kemudian ia mulai meneriakkan suara-suara
  yang menunjukkan ketakutannya. Ini pun membuatku takut. Ekor Kelly
  semakin cepat berkibas dan ini belum pernah kulihat sebelumnya. Ia
  terus menjilati pipinya. Kelihatannya Kelly sangat menyukainya.

  Wanita itu mengulurkan tangannya untuk menarik Kelly lebih dekat.
  Rupanya ia mengalami kesulitan karena gerakan tangannya sangat
  terbatas. Tetapi ia berhasil mendekatkan kepalanya ke kepala Kelly.
  Lalu suara ketakutannya pun berhenti. Ia mulai bersenandung:
  "Bayiku! Bayiku!" secara berulang-ulang.

  Salah seorang perawat menjaga anjing-anjing yang lain. Ternyata ia
  mendengar keributan yang disebabkan oleh Kelly. Ia bergegas ke arah
  kami dan kelihatannya terguncang. Apa yang telah kami perbuat?
  Apakah Kelly membuat wanita ini marah? Seharusnya, aku tidak
  membiarkan Kelly menciumnya.

  "Mary Ann? Mary Ann? Apakah Anda dapat mendengarku?" perawat itu
  berteriak di telinga wanita itu. Mata Mary Ann berkedip ke arah
  perawat itu, tetapi ia tak pernah berhenti bersenandung. Bahkan, ia
  menarik kepala Kelly lebih keras. Perawat itu melihat ke arahku dan
  air mata menetes di pipinya.

  "Mary Ann berada pada tahap akhir dari penyakit Alzheimer," perawat
  itu menerangkan. "Dia belum pernah mengucapkan sepatah kata pun
  dalam dua setengah tahun terakhir. Sebetulnya, kami tidak tahu
  apakah ia bisa berbicara. Selama ini, ia dalam keadaan setengah
  sadar dan tak pernah menunjukkan reaksi pada siapa pun atau apa pun.
  Sekarang, lihatlah padanya! Ia tertawa dan berbicara dengan anjing
  Anda!"

  Beberapa perawat lainnya menyadari apa yang sedang terjadi antara
  Kelly dan Mary Ann. Mereka kagum pada Kelly dan peristiwa penting
  itu. Marry Ann terus memeluk Kelly dan berbicara dengannya. Ia terus
  mengucapkan kata-kata yang sama secara berulang-ulang. Mary Ann dan
  Kelly terus saling berinteraksi selama lebih dari lima menit.
  Tiba-tiba, Mary Ann memejamkan matanya. Lengannya jauh ke samping
  dan ia tidur kembali.

  Perawat menerangkan bahwa keadaan Mary Ann makin lama makin buruk.
  Tak ada yang bisa dilakukan untuk memperlambat atau menghentikan
  penyakitnya. Tak seorang pun mengharapkan Mary Ann untuk "bangun".
  Tetapi, ia bisa bangun. Mary Ann terbangun selama lebih dari lima
  menit. Mary Ann tahu bahwa dirinya masih hidup serta ada satu sosok
  bersamanya dan sekaligus mencintainya. Ini adalah hadiah Natal dari
  Kelly kepada orang asing yang bernama Mary Ann.

  Kunjungan kami berlanjut dan kami membawa anjing-anjing kami ke
  pondok-pondok lain. Kami mengunjungi penghuni-penghuni yang lain.
  Anjing-anjing kami mengadakan sedikit pertunjukkan. Mereka memakai
  topi-topi Santa yang lucu dan memberikan cinta sebanyak yang mereka
  terima selama ini.

  Sepanjang sore, aku terus berpikir tentang kejadian yang dialami
  oleh Mary Ann. Aku memutar rekaman di benakku beberapa kali dan
  menghayatinya. Ternyata aku menyukai kisah itu. Ketika Kelly dan
  anjing yang lain memberikan ungkapan cinta dan kegembiraan kepada
  wanita-wanita ini, aku memikirkan apa yang baru saja kulihat dan
  kurasakan dalam waktu yang pendek itu. Kusadari bahwa aku tidak akan
  pernah menukarkan momen itu dengan semua hadiah yang terbaik di
  dunia sekalipun. Kelly telah membawa keajaiban khusus untuk Mary Ann
  dan yang lain.

  Aku bersyukur karena Kelly menjadi bagian dalam hidupku. Aku sangat
  beruntung karena bisa menyaksikan peristiwa itu. Ini yang kumaksud
  dengan munculnya batu mulia dalam hidup kita. Kadang-kadang,
  batu-batu mulia itu datang ketika kita tidak mengharapkannya. Ini
  suatu kesanggupan untuk menemukan hadiah bagi hati dan jiwa secara
  tak sengaja, bahkan ini dilakukan oleh seekor anjing. Itu yang
  diberikan oleh Kelly kepadaku. Kelly bukanlah mempertunjukkan
  sesuatu. Ia adalah hewan piaraan dan bulunya mulai berwarna abu-abu
  karena bertambahnya usia. Ketika aku bersama Kelly di waktu Natal,
  aku dapat menemukan kembali kehangatan khusus dan cinta yang lembut
  yang mendatangkan kegembiraan bagi orang lain.

  (Kesaksian dari Gloria S. Dittman, Lake Zurich, Illinois)

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: The Magic of Chrismas Miracle
  Penulis   : Jamie C. Miller, Laura Lewis, dan Jennifer Basye
              Sander
  Penerbit  : PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta 2002
  Halaman   : 70 -- 76

                     ========== TIPS ==========

                        UCAPAN NATAL NON-KARTU

  Natal datang lagi. Bersamaan dengan itu, datang pula kartu-kartu
  Natal berisi ucapan selamat. Kini dengan berbagai desainnya yang
  bervariasi, kartu Natal memang semakin menarik. Namun bila
  dipikir-pikir, kok mengucapkan Natal melulu dengan kartu. Apa tak
  ada cara lain untuk mengucapkannya, yang tak kalah spesial dan tak
  kalah mengesankan dibanding kartu Natal yang bisa menyanyi? Ayo kita
  coba menggali ide-ide baru dalam mengucapkan Natal bagi orang tua,
  pasangan hidup, kekasih, sahabat, dan kolega-kolega lain.

  1. Lewat SMS
     ---------
     Dengan semakin maraknya pengguna HP, tak ada salahnya kita
     mengucapkan selamat Natal lewat SMS. Bahkan lebih cepat sampai
     dan lebih murah daripada kartu. Habiskan jatah karakter yang ada
     untuk sekali kirim dengan menambahkan ucapan yang membangun dan
     mendorong semangat.

  2. Lewat telepon langsung
     ----------------------
     Bisa juga Anda menelepon langsung orang yang akan Anda beri
     ucapan selamat. Ucapkan selamat disertai pesan Natal Anda atau
     nyanyikan sebuah lagu Natal yang singkat bila Anda suka menyanyi.
     Telepon langsung ini akan paling berkesan bila Anda lakukan tepat
     saat hari Natal itu tiba, seperti juga SMS.

  3. Lewat e-card
     ------------
     Kini dengan semakin maraknya pengguna internet, bahkan di
     rumah-rumah, ucapan Natal dengan e-card bisa menjadi pilihan
     Anda. Selain cepat, e-card kebanyakan juga cenderung lebih
     menarik. Pilihan e-card pun begitu banyak macamnya sehingga Anda
     bebas memilih yang kira-kira sesuai dengan karakter si penerima.

  4. Lewat kado
     ----------
     Anda bisa memberi kado kepada seseorang sebagai ucapan Natal.
     Tambahkan saja di kado itu tulisan "Selamat Natal", maka Anda tak
     perlu lagi memberinya kartu. Kado ini tak harus berupa barang
     mahal. Buku dapat menjadi alternatif kado Natal yang bagus.

  5. Lewat bunga
     -----------
     Serangkaian bunga dalam vas atau sekadar seikat bunga rangkaian
     sendiri dapat juga menjadi alternatif pengganti kartu Natal.
     Cukup tambahkan secarik kertas kecil berisi ucapan "Selamat
     Natal" untuk dipasang di bunga itu.

  6. Lewat kue atau permen
     ---------------------
     Setoples mungil kue atau permen juga dapat menjadi "kartu" ucapan
     Natal Anda. Anda dapat membeli toples sendiri dan menghiasnya
     dengan pita atau hiasan lain menurut selera, lalu mengisinya
     dengan kue kering atau permen yang cenderung lebih awet dan manis
     dipandang. Sertakan kertas kecil yang berisi ucapan selamat.

  7. Lewat kunjungan
     ---------------
     Bila memungkinkan, Anda dapat mengunjungi kerabat dan juga
     sahabat Anda pada hari Natal. Susun jadwal Anda dengan
     memprioritaskan orang-orang yang biasanya jarang atau sulit Anda
     jumpai. Kebersamaan Anda dengan mereka pada saat Natal dapat
     lebih berharga daripada sekadar ucapan lewat kartu.

  8. Lewat foto
     ----------
     Anda dapat mengirim kartu Natal yang berupa foto Anda bersama
     orang yang akan Anda kirimi ucapan selamat, sebisa mungkin yang
     belum dipunyai si penerima. Modifikasi atau hiaslah sedikit foto
     tersebut sehingga pantas menjadi kartu ucapan Natal yang
     berkesan.

  Daftar ini masih bisa ditambah terus. Anda tinggal melanjutkannya
  dengan ber-brainstorming bersama seorang teman. Selanjutnya Anda
  bebas memilih cara mana yang paling sesuai dengan Anda dan ingin
  Anda terapkan pada Natal kali ini. Selamat berhari Natal! Semoga
  Natal Anda ceria!

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama situs: Gloria Cyber Ministry
  Penulis   : GCM/Tina
  Alamat URL: http://www.glorianet.org/natal/natakart.html

                      ========== INFO ==========

              KIRIM UCAPAN SELAMAT NATAL DAN TAHUN BARU

  Seperti yang sudah Redaksi sampaikan pada edisi sebelumnya, untuk
  menyambut dan memeriahkan Natal 2007 dan Tahun Baru 2008, Redaksi
  e-Konsel memberi kesempatan kepada para pelanggan setia dan pembaca
  e-Konsel untuk memberikan ucapan selamat Natal dan Tahun Baru, baik
  kepada sesama pelanggan maupun pembaca e-Konsel lainnya. Kirim
  ucapan Anda melalui e-mail ke: konsel(at)sabda.org

  Redaksi mengucapkan terima kasih kepada Anda yang sudah mengirimkan
  e-mail ucapan Natal dan Tahun Baru tersebut. Sedangkan bagi Anda
  yang belum, silakan kirim ucapan Natal dan Tahun Baru Anda (dalam
  bentuk teks karena Redaksi tidak bisa menampilkan dalam bentuk
  gambar) sebelum 24 Desember 2007. Redaksi akan menampilkan kiriman
  ucapan Anda di Edisi 150 (15 Desember 2007) dan 151 (1 Januari
  2008). Jadi, kirim sebanyak-banyaknya ya ..., Redaksi tunggu :)

                   ========== SURAT ANDA ==========

  Dari: Alia <alia(at)xxxx>
  >Dear Redaksi,
  >Terima kasih atas diterbitkannya lagi materi tentang remaja.
  >Kebetulan tahun ini, adik bungsu saya akan memasuki masa remaja
  >jadi materi-materi yang disajikan dalam edisi itu sangat membantu
  >saya untuk memahami dirinya.
  >Btw, menjelang Natal ini sekalian saya mengucapkan, "Selamat Natal"
  >bagi semua staf Redaksi e-Konsel. Kiranya e-Konsel terus menjadi
  >berkat bagi setiap pembacanya.
  >GBU, alia

  Redaksi:
  Selamat Natal dan tahun baru juga buat Anda. Puji Tuhan, sajian
  e-Konsel bisa menjadi berkat bagi Sdri. Alia. Kiranya edisi-edisi
  yang lain juga bisa menjadi berkat bagi Anda, tapi jangan berkatnya
  dinikmati sendiri ya :). Silakan bagikan kepada rekan-rekan yang
  lainnya supaya mereka juga bisa mendapatkan berkat seperti Anda.

============================== e-KONSEL ==============================
              PIMPINAN REDAKSI: Christiana Ratri Yuliani
                    PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS
                         Yayasan Lembaga SABDA
                     INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR
                          Sistem Network I-KAN
                      Copyright(c) 2007 oleh YLSA
                        http://ylsa.sabda.org/
                       http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
                Anda punya masalah/perlu konseling?
         atau ingin mengirimkan Informasi/artikel/bahan/
           sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll.
               silakan kirim ke: konsel(at)sabda.org
               atau owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org

  Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
  Berhenti    : unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
  ARSIP       : http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
  Situs C3I   : http://c3i.sabda.org/
======================================================================

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org