Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/97

e-Konsel edisi 97 (18-10-2005)

Mengalahkan Pencobaan


><>                 Edisi (097) -- 15 Oktober 2005                <><

                               e-KONSEL
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

Daftar Isi:
    - Pengantar            : Mengalahkan Iblis
    - Renungan             : Terkejut Karena Pencobaan
    - Cakrawala            : Bagaimana Pencobaan Bekerja
    - Bimbingan Alkitabiah : Pencobaan

*REDAKSI -*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*- REDAKSI*

                    -*- PENGANTAR DARI REDAKSI -*-

  Sejak manusia jatuh dalam dosa, iblis tidak henti-hentinya berusaha
  mencobai manusia agar menjadi pengikutnya. Ada masa-masa kritis dan
  sulit dimana manusia sangat rentan terhadap godaan iblis, dan pada
  saat itulah iblis paling bersemangat untuk menyeret manusia hingga
  jatuh ke dalam dosa. Tuhan Yesus pun tidak luput dicobai oleh iblis
  yaitu setelah Ia berpuasa selama 40 hari 40 malam di padang gurun.
  Tetapi Kristus menang dari pencobaan, karena Ia memegang Firman
  Tuhan untuk menjadi kekuatan-Nya. Demikian juga kita, pada saat
  pencobaan datang, kekuatan dari Tuhan sangat kita butuhkan untuk
  menang menghadapi pencobaan.

  Topik e-Konsel minggu ini, yang berjudul "Mengalahkan Pencobaan"
  akan menolong kita semua untuk mengenal lebih jauh seperti apa dan
  bagaimana cobaan itu menghampiri kita. Jika saat ini pembaca belum
  memahami kedua hal diatas, maka simak baik-baik edisi kali ini.
  Setelah itu mulailah untuk lebih peka terhadap pencobaan dan
  mohonlah agar kekuatan Tuhan menyertai Anda.

  Ok, tanpa berpanjang kata lagi segera simak dan selamat menang
  melawan pencobaan! (Rat)

  Redaksi


*RENUNGAN *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* RENUNGAN*

                   -*- TERKEJUT KARENA PENCOBAAN -*-

  Bacaan : 1Petrus 4:12-19

  Seorang pria muda sangat ingin bergabung dengan Korps Angkatan Laut
  AS setelah lulus SMU. Namun baru tiga minggu ia berada di tempat
  latihan, ia sudah ingin keluar. Setelah mendapat surat pemberhentian
  ia berkata, "Saya tidak menyangka akan sesulit itu."

  Seperti pria tersebut, banyak orang Kristen terkejut menghadapi
  berbagai pencobaan hidup. Anak muda tersebut seharusnya sudah tahu
  apa yang akan dihadapinya, demikian pula kita telah diperingatkan
  bahwa hidup mengikut Kristus tidak berisi kesenangan belaka.

  Dalam 1Petrus 4:12 kita membaca, "Saudara-saudara yang kekasih,
  janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu
  sebagai ujian, seolah-olah sesuatu yang luar biasa terjadi atas
  kamu." Intinya: "Jangan terkejut bila engkau menghadapi cobaan."

  Kedengarannya memang bukan kabar baik, tetapi jangan berkecil hati.
  Kita akan menemukan kelegaan dalam Roma 8:18, di sana Paulus
  menyatakan bahwa penderitaan kita sekarang ini tidak dapat
  dibandingkan dengan kemuliaan yang akan menjadi milik kita di surga.
  Segala pencobaan yang kita alami akan berakhir dan sukacita yang
  kekal akan menjadi milik kita.

  Pencobaan adalah bagian yang tak terelakkan dalam hidup ini. Namun
  Firman Allah menjamin kita bahwa pencobaan akan berubah menjadi
  sukacita saat kita menghampiri hadirat-Nya.

  Apakah Anda sedang menghadapi saat-saat sulit? Bersandarlah kepada
  Allah, dan biarlah Anda dikuatkan oleh kemuliaan yang suatu hari
  nanti akan menggantikan segala pencobaan yang Anda hadapi -- JDB

  God`s love for His Son was never a shield
  To keep Him from Calvary`s cross;
  God`s love for His children demands that we yield
  To trials that burn out the dross. -- Gustafson

        MANUSIA DAPAT MEMPEROLEH KEUNTUNGAN YANG TERBESAR DARI
                     PENDERITAANNYA YANG TERDALAM

  -*- Sumber: -*-
   Arsip Publikasi e-RH (Renungan Harian), Edisi 23 Februari 1999
  ==>  http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/1999/02/23/

*CAKRAWALA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* CAKRAWALA*

                 -*- BAGAIMANA PENCOBAAN BEKERJA -*-

  Adalah berguna jika kita mengetahui bahwa Iblis bisa diramalkan
  sepenuhnya. Dia telah memakai strategi dan tipuan-tipuan kuno yang
  sama semenjak Penciptaan. Semua pencobaan mengikuti pola yang sama.
  Itulah sebabnya Paulus berkata, "Kita tahu apa maksudnya"
  (2Korintus 2:11). Dari Alkitab kita mengetahui bahwa proses
  pencobaan mengikuti empat langkah, yang dipakai Iblis baik terhadap
  Adam dan Hawa maupun terhadap Yesus.

  Pada langkah pertama, Iblis mengenali suatu KEINGINAN di dalam diri
  Anda. Mungkin keinginan yang berdosa, seperti keinginan untuk
  membalas dendam atau untuk menguasai orang lain, atau mungkin
  keinginan yang logis dan normal, seperti keinginan untuk dikasihi
  dan dihargai atau untuk merasakan kesenangan. Pencobaan dimulai
  ketika Iblis mengusulkan (dengan suatu pemikiran) agar Anda menyerah
  pada sebuah keinginan jahat, atau agar Anda memenuhi suatu keinginan
  yang logis dengan cara yang salah atau pada waktu yang salah.
  Sadarlah selalu akan jalan pintas. Hal-hal tersebut sering kali
  merupakan pencobaan! Iblis berbisik, "Kamu layak mendapatkannya!
  Kamu harus memilikinya sekarang! Itu akan mengasyikkan ...
  menyenangkan ... atau membuatmu merasa lebih baik."

  Kita mengira pencobaan berada di sekeliling kita, tetapi Allah
  berfirman bahwa pencobaan dimulai dari dalam diri kita. Jika Anda
  tidak memiliki keinginan batin, pencobaan tidak bisa menarik
  perhatian Anda. Pencobaan selalu berawal dari dalam pikiran Anda,
  bukan dari keadaan. Yesus mengatakan,

    "Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat,
    percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan,
    kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan,
    kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam."
    (Markus 7:21-23)

  Yakobus memberi tahu kita bahwa ada "hawa nafsumu yang saling
  berjuang di dalam tubuhmu?" (Yakobus 4:1)

  Langkah kedua ialah KERAGUAN. Iblis berusaha membuat Anda meragukan
  apa yang telah Allah firmankan tentang dosa: Apakah hal tersebut
  benar-benar salah? Apakah Allah benar-benar melarang kita
  melakukannya? Apakah Allah bukan memaksudkan larangan ini untuk
  orang lain atau untuk waktu yang lain? Tidakkah Allah ingin agar aku
  bahagia? Alkitab memperingatkan,
     "Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan
     terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh
     karena ia murtad dari Allah yang hidup." (Ibrani 3:12)

  Langkah ketiga ialah TIPU DAYA. Iblis tidak mampu mengatakan yang
  sebenarnya dan disebut "bapa segala dusta" (Yohanes 8:44). Segala
  sesuatu yang Iblis katakan kepada Anda tidaklah benar atau hanya
  separuh benar. Iblis menawarkan dustanya untuk menggantikan apa yang
  telah Allah katakan di dalam Firman-Nya. Iblis mengatakan, "Kamu
  tidak akan mati. Kamu akan menjadi lebih bijaksana seperti Allah.
  Kamu bisa melakukannya dan lolos dengan selamat. Tidak seorangpun
  akan tahu. Itu akan memecahkan masalahmu. Selain itu, semua orang
  juga melakukannya. Itu hanyalah sebuah dosa kecil." Tetapi melakukan
  sebuah dosa kecil adalah bagaikan sedang hamil muda: Pada akhirnya
  ia akan kelihatan dengan sendirinya.

  Langkah keempat ialah KETIDAKTAATAN. Pada akhirnya Anda bertindak
  berdasarkan pikiran yang selama ini Anda timbang-timbang di dalam
  benak Anda. Apa yang mulanya merupakan sebuah gagasan kemudian
  muncul dalam perbuatan. Anda menyerah pada apapun yang menarik
  perhatian Anda. Anda mempercayai dusta Iblis dan jatuh ke dalam
  perangkap yang diperingatkan oleh Yakobus:
     "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena
     ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah
     dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang,
     ia melahirkan maut. Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah
     sesat!" (Yakobus 1:14-16)

  Mengalahkan Pencobaan
  ---------------------
  Memahami cara kerja pencobaan sangatlah berguna, tetapi yang lebih
  penting adalah mengetahui langkah-langkah khusus yang perlu Anda
  ambil untuk mengalahkannya.

  1. Jangan mau diintimidasi
     -----------------------
     Banyak orang Kristen dibuat takut dan hilang semangat oleh
     pikiran-pikiran yang menghasut, dengan merasa bersalah karena
     mereka berada "di dalam" jangkauan pencobaan. Mereka merasa
     malu hanya karena terkena pencobaan. Inilah kesalahpahaman
     tentang kedewasaan. Anda tidak akan pernah bertumbuh tanpa
     pencobaan.

     Di satu sisi Anda bisa menganggap pencobaan sebagai suatu
     pelengkap. Iblis tidak perlu mencobai orang-orang yang sudah
     melakukan kehendaknya yang jahat; mereka sudah menjadi milik
     Iblis. Pencobaan adalah tanda bahwa Iblis membenci Anda, bukan
     tanda kelemahan atau sifat keduniawian Anda. Pencobaan juga
     merupakan bagian yang normal dari hidup manusia dan dari
     kehidupan dalam sebuah dunia yang berdosa. Jangan terkejut atau
     kecil hati karenanya. Bersikaplah realistis dengan kenyataan tak
     terhindarkannya pencobaan; Anda tidak akan pernah dapat
     menghindari sepenuhnya. Alkitab mengatakan, "Pada waktu kamu
     dicobai," bukan jika. Paulus menasihati,
        "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-
        pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia."
        (1Korintus 10:13)

     Dicobai bukanlah sebuah dosa. Yesus dicobai, tetapi Dia tidak
     pernah berbuat dosa (Ibrani 4:15). Pencobaan menjadi dosa hanya
     bila Anda menyerah padanya. Martin Luther mengatakan, "Anda tidak
     bisa mencegah burung untuk terbang di atas kepala Anda, tetapi
     Anda bisa mencegah mereka membangun sarang di rambut Anda." Anda
     tidak bisa mencegah Iblis untuk mengajukan pikiran-pikiran,
     tetapi Anda bisa memilih untuk tidak memikirkannya atau bertindak
     berdasarkannya.

     Misalnya, banyak orang tidak mengetahui perbedaan antara rasa
     terpikat fisik atau gairah seksual dengan hawa nafsu. Hal-hal
     tersebut tidak sama. Allah menjadikan kita semua sebagai makhluk
     seksual, dan hal itu baik. Rasa terpikat dan gairah merupakan
     tanggapan pemberian Allah yang bersifat alami dan spontan
     terhadap keindahan fisik, sementara hawa nafsu merupakan tindakan
     kehendak yang disengaja. Hawa nafsu merupakan pilihan untuk
     memikirkan apa yang ingin Anda lakukan dengan tubuh Anda. Anda
     bisa terpikat atau bahkan tergairahkan tanpa memilih untuk
     berdosa dengan hawa nafsu. Banyak orang, terutama laki-laki
     Kristen, merasa bersalah karena hormon-hormon pemberian Allah
     mereka bekerja. Ketika mereka secara otomatis melihat seorang
     wanita yang menarik, mereka menganggap itu hawa nafsu dan merasa
     malu serta bersalah. Tetapi rasa terpikat bukanlah hawa nafsu
     sebelum Anda mulai memikirkannya.

     Sesungguhnya, semakin dekat Anda kepada Allah, semakin gencar
     Iblis berupaya mencobai Anda. Saat Anda menjadi anak Allah, Iblis
     yang bagaikan penjahat memukul manusia, membuat suatu "kontrak"
     untuk Anda. Anda merupakan musuhnya dan dia merencanakan
     kejatuhan Anda.

     Kadang-kadang sementara Anda sedang berdoa, Iblis akan mengajukan
     sebuah hal aneh atau pikiran jahat hanya untuk membingungkan Anda
     dan membuat Anda malu. Jangan takut atau malu karena ini, tetapi
     sadarilah bahwa sebenarnya Iblis takut terhadap doa-doa Anda dan
     akan mencoba segala upaya untuk menghentikannya. Daripada
     menyalahkan diri sendiri dengan "Bagaimana saya bisa memikirkan
     hal-hal semacam itu?" lebih baik menganggapnya sebagai gangguan
     Iblis dan segera pusatkan pikiran kembali kepada Allah.

  2. Kenali pola pencobaan Anda dan bersiaplah menghadapinya
     -------------------------------------------------------
     Ada situasi-situasi tertentu yang membuat Anda lebih rentan
     terhadap pencobaan daripada orang lain. Beberapa situasi akan
     membuat Anda tersandung dengan cepat; sementara yang lainnya
     tidak begitu mengganggu Anda. Situasi-situasi ini unik bagi
     kelemahan Anda dan Anda perlu mengenalinya karena Iblis pasti
     mengenalnya! Iblis tahu persis apa yang membuat Anda tergelincir,
     dan dia terus-menerus bekerja untuk memasukkan Anda ke dalam
     situasi-situasi itu. Petrus memperingatkan,
        "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan
        keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang
        yang dapat ditelannya." (1Petrus 5:8)

     Tanyakan diri Anda sendiri, "Kapankah saya paling sering dicobai?
     Hari apakah? Jam berapa?" Tanyakan, "Di mana saya paling sering
     dicobai? Di tempat kerja? Di rumah? Di rumah tetangga? Di tempat
     olah raga? Di bandara atau rumah penginapan di luar kota?"

     Tanyakan, "Siapa yang bersamaku ketika aku paling sering dicobai?
     Teman? Rekan sekerja? Sekelompok orang asing? Ketika saya
     sendirian?" Juga tanyakan, "Bagaimana biasanya perasaan saya
     ketika saya paling banyak dicobai?" Mungkin ketika Anda lelah
     atau kesepian atau bosan atau sedih atau tertekan. Mungkin ketika
     Anda terluka perasaan atau marah atau khawatir, atau setelah
     sebuah keberhasilan besar atau kesuksesan rohani.

     Anda perlu mengenali pola khas pencobaan Anda dan selanjutnya
     bersiap untuk menghindari situasi-situasi tersebut sebanyak
     mungkin. Alkitab secara berulang-ulang menyuruh kita untuk
     mengantisipasi dan siap menghadapi pencobaan (Matius 26:41;
     Efesus 6:10-18; 1Tesalonika 5:6,8; 1Petrus 1:13, 4:7, 5:8).
     Paulus berkata, "dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis"
     (Efesus 4:27).

     Perencanaan yang bijak mengurangi pencobaan. Ikutilah nasihat
     Amsal:
        "Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu.
        Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu
        dari kejahatan." (Amsal 4:26-27)

        "Menjauhi kejahatan itulah jalan orang jujur; siapa menjaga
        jalannya, memelihara nyawanya." (Amsal 16:17)

  3. Mintalah pertolongan Allah
     --------------------------
     Surga memiliki saluran gawat darurat dua puluh empat jam. Allah
     ingin Anda meminta pertolongan-Nya untuk mengatasi pencobaan. Dia
     berkata,
        "Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan
        meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku."
        (Mazmur 50:15)

     Saya menyebutnya doa "microwave" karena cepat dan langsung pada
     pokok masalah: Tolong! SOS! Mayday! Ketika pencobaan menghantam,
     Anda tidak punya waktu untuk percakapan yang panjang dengan
     Allah; Anda hanya berseru. Daud, Daniel, Petrus, Paulus, dan
     jutaan orang lain pernah menaikkan jenis doa yang cepat ini untuk
     meminta pertolongan di dalam kesulitan.

     Alkitab menjamin bahwa seruan kita untuk meminta bantuan akan
     didengar karena Yesus peduli pada pergumulan kita. Dia menghadapi
     pencobaan-pencobaan yang sama seperti kita.
        "Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang
        tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita,
        sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak
        berbuat dosa." (Ibrani 4:15)

     Jika Allah terus menanti untuk menolong kita mengalahkan
     pencobaan, mengapa kita tidak berpaling kepada-Nya lebih sering?
     Secara jujur, kadang kita tidak ingin ditolong! Kita ingin
     menyerah pada pencobaan sekalipun kita tahu itu salah. Pada saat
     itu kita mengira kita lebih mengetahui apa yang terbaik bagi kita
     daripada Allah.

     Pada saat-saat lain kita malu untuk meminta Allah menolong karena
     kita tetap menyerah pada pencobaan yang sama berulang-ulang.
     Tetapi Allah tidak pernah menjadi marah, bosan, atau tidak sabar
     bila kita tetap kembali kepada-Nya. Alkitab mengatakan,
        "Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri
        takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan
        menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada
        waktunya." (Ibrani 4:16)

     Kasih Allah abadi, dan kesabaran-Nya tetap selamanya. Jika Anda
     harus berseru meminta pertolongan Allah 200 kali sehari untuk
     mengalahkan pencobaan tertentu, Allah akan tetap dengan senang
     hati memberikan rahmat dan kasih karunia, jadi datanglah dengan
     berani. Mintalah kepada-Nya kuasa untuk melakukan hal yang benar
     dan kemudian berharaplah bahwa Dia memberikannya.

     Pencobaan-pencobaan membuat kita bergantung kepada Allah. Sama
     seperti akar bertumbuh makin kuat ketika angin bertiup menerpa
     sebuah pohon, begitu juga setiap kali Anda menghadapi sebuah
     pencobaan, Anda menjadi lebih serupa dengan Yesus. Ketika Anda
     tersandung, yang akan Anda alami pasti tidaklah fatal.
     Sebaliknya daripada menyerah, pandanglah pada Allah, harapkan Dia
     untuk menolong Anda, dan ingatlah akan upah yang sedang menanti
     Anda:
        "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab
        apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan
        yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia."
        (Yakobus 1:12)

  -*- Sumber diambil dari:-*-
  Judul Buku: The Purpose Driven Life (Kehidupan yang Digerakkan oleh
              Tujuan)
  Penulis   : Rick Warren
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang, 2004
  Halaman   : 223 - 228

*BIMBINGAN *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*--*-*-*-*-*-*-*-*-* ALKITABIAH*

                          -*- PENCOBAAN -*-

  AYAT ALKITAB
  ============
  Matius 4:1-11               Yakobus 1:12-15
  Roma 8:26                   Wahyu 12:10-11
  Galatia 5:16

  LATAR BELAKANG
  ==============
  Seperti halnya jarum kompas terpengaruh oleh daya tarik medan
  magnit, demikian juga orang Kristen merasakan tarikan dosa. Ini
  digambarkan oleh keinginan Israel kembali pada "bawang prei dan
  bawang putih" Mesir (Ulangan 11:5); juga Demas, pemuda yang mengikut
  Rasul Paulus, yang telah mencintai dunia dan meninggalkan Paulus
  (2Timotius 4:10). Paulus melukiskan keadaan orang Kristen yang
  memiliki dua sifat, yang lama dan yang baru, yang terus bertentangan
  untuk saling menaklukkan. Orang Kristen perlu mengerti ini dan
  belajar menghadapi "tarikan magnetis" sifat dosanya dan serangan-
  serangan Iblis.

  ------------------------------Kutipan-------------------------------
  Menurut Billy Graham:
  "Allah tidak berjanji untuk menyingkirkan kita dari pencobaan, sebab
  Kristus sendiri pun mengalaminya .... Tanpa pernah mengalami
  pencobaan dan mengalahkannya, kita tidak akan memiliki adanya
  kesadaran akan keberhasilan dan keyakinan. Pencobaan menyatakan
  keadaan seseorang yang sesungguhnya. Dia dapat membuat kita menjadi
  lebih Kristen atau tidak Kristen. Kemenangan membuat seorang Kristen
  menjadi lebih kuat dan menyebabkannya menemukan sumber kuasa ....
  Pada saat-saat pencobaan, Kristus akan menjadi lebih nyata, lebih
  dari biasanya, bagi Anda."
  --------------------------Kutipan_Selesai---------------------------

  Yang harus diingat tentang pencobaan:

  1. Pencobaan adalah hal biasa bagi semua orang Kristen.
     "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan
     biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia." (1Korintus 10:13).

  2. Pencobaan berasal dari iblis (lihat pencobaan Yesus, Matius 4:1-
     11).

  3. Dicobai sendiri bukanlah dosa. Menyerah padanya adalah dosa.

  4. Allah tidak membawa kita ke dalam pencobaan, dalam arti
     merencanakan dan mencobainya sendiri. "Apabila seorang dicobai,
     janganlah ia berkata: `Pencobaan ini datang dari Allah!` Sebab
     Allah tidak dicobai oleh yang jahat dan Ia sendiri tidak mencobai
     siapa pun." (Yakobus 1:13)

     Tetapi Allah mengizinkan agar kita dicobai (lihat Yakobus 1:6-
     12), supaya kita dapat menghadapinya, mengalahkannya dan menjadi
     lebih kuat. "Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda,
     karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu
     telah mengalahkan yang jahat" (1Yohanes 2:14). Melalui pencobaan
     pun, kita dapat dianugerahi berkat (Yakobus 1:12).

  5. Tidak ada pencobaan yang tak dapat teratasi. "Pencobaan-pencobaan
     yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak
     melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia
     tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada
     waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar,
     sehingga kamu dapat menanggungnya." (1Korintus 10:13).

  6. Betapapun hebatnya yang kita alami, Yesus telah lebih dahulu
     mengalami. "... sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak
     berbuat dosa." (Ibrani 4:15).

  STRATEGI BIMBINGAN
  ==================
  1. Tanyakan apakah orang yang Anda layani seorang Kristen, seorang
     yang sudah menerima Yesus Kristus menjadi Tuhan dan
     Juruselamatnya. Jika belum, jelaskan "Damai dengan Allah".
     Tak seorang manusia pun cukup kuat untuk mengalahkan pencobaan,
     setinggi apa pun angan-angan dan motif-motifnya.

  2. Jelaskan cara-cara menghadapi dan mengalahkan pencobaan.
     A. Kita harus menolak si pencoba. "Lawanlah Iblis, maka ia akan
        lari dari padamu." (Yakobus 4:7)
     B. Kita harus tunduk pada Allah. "Tunduklah kepada Allah."
        (Yakobus 4:7)

        Ini kita lakukan dengan:
        (1) Tiap hari menyerahkan diri kepada Allah sesuai dengan
            Roma 12:1, dan juga dengan mengakui dosa agar dia tidak
            membesar (Mazmur 51:12).
        (2) Menaklukkan pikiran kita ke bawah kontrol-Nya.
               "Berubahlah oleh pembaharuan budimu." (Roma 12:2)

               "Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan perkara yang
               di bumi." (Kolose 3:2)

        (3) Disiplin doa.
               "Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian
               menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima
               rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat
               pertolongan kita pada waktunya." (Ibrani 4:16).

               "Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan Berjaga-
               jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak
               putus-putusnya untuk segala orang kudus."
               (Efesus 6:18)

        (4) Baca, pelajari dan hafalkan Firman Allah.
            Menurut D.L. Moody, "Dosa akan menghalangi Anda dari
            Alkitab atau Alkitab akan merintangi Anda dari dosa."
               "Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari
               pada pedang bermata dua mana pun; ... ia sanggup
               membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita."
               (Ibrani 4:12)

        (5) Bersahabat dengan orang yang tepat: umat Allah.
               "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan
               kebiasaan yang baik." (1Korintus 15:33)

               "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita
               saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
               Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan
               ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang,
               tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat
               melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."
               (Ibrani 10:24,25)

        (6) Kenakan seluruh perlengkapan senjata Allah
            (Efesus 6:13-18).

        (7) Bergantung pada Roh Kudus.
               "... apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan
               Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
               (Lukas 11:13)

               "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan
               kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia
               menyertai kamu selama-lamanya." (Yohanes 14:16)

               "Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan
               memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran ...."
               (Yohanes 16:13)

  ------------------------------Kutipan-------------------------------
  Menurut Billy Graham:
  Dosa terjadi ketika kita menyerah kepadanya. Tak seorang pun dari
  kita boleh membawa diri kita ke posisi yang membuat kita tercobai.
  Setan akan menyerang bagian hidup kita yang paling rapuh. "Tetapi
  tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret
  dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia
  melahirkan dosa: dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan
  maut." (Yakobus 1:14,15). Muncul pikiran; kita beri kesempatan; ia
  bertunas dan bertumbuh membuahkan tindak kejahatan."
  --------------------------Kutipan_Selesai---------------------------

-*- Sumber: -*-
  Judul Buku: Buku Pegangan Pelayanan
  Penulis   : Billy Graham
  Penerbit  : Persekutuan Pembaca Alkitab (PPA)
  Halaman   : 159 - 161
  CD-SABDA  : Topik 17644


e-KONSEL*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*e-KONSEL

                         STAF REDAKSI e-Konsel
                          Ratri, Evie, Silvi
                    PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS
                         Yayasan Lembaga SABDA
                    INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR
                         Sistem Network I-KAN
                      Copyright(c) 2005 oleh YLSA
                      http://www.sabda.org/ylsa/
                     http://www.sabda.org/katalog/
                    Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
Anda punya masalah atau perlu konseling? <masalah-konsel(at)sabda.org>
Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll.
dapat dikirimkan ke alamat:             <owner-i-kan-konsel(at)xc.org>
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
Berlangganan  : <subscribe-i-kan-konsel(at)xc.org>
Berhenti      : <unsubscribe-i-kan-konsel(at)xc.org>
Sistem lyris  : http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-konsel
ARSIP e-Konsel: http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
Situs C3I     : http://www.sabda.org/c3i/
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org