Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/79

e-Konsel edisi 79 (17-1-2005)

Menjelang Pensiun


><>                Edisi (079) -- 15 Januari 2005                 <><

                               e-KONSEL
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

Daftar Isi:
    - Pengantar : Menyiapkan Masa Pensiun
    - Cakrawala : Tahun-tahun Emas
    - TELAGA    : Post Power Syndrome
    - Tips      : Lima Langkah Menuju Masa Pensiun yang
                  Kreatif
    - Info      : Seminar Konseling Bagi Remaja dari LK3
    - Surat     : Topik Tanda-tanda Zaman

*REDAKSI -*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*- REDAKSI*

                    -*- PENGANTAR DARI REDAKSI -*-

  Salam sejahtera,

  Memasuki pertengahan bulan Januari 2005 ini, kami mengangkat topik
  "Menjelang Pensiun" sebagai kelanjutan dari topik edisi yang lalu.
  Kedua topik ini memang memiliki hubungan yang erat karena pada usia
  paro baya inilah biasanya diikuti dengan masa pensiun. Jika Anda
  atau orang-orang yang Anda kasihi saat ini sudah mulai mendekati
  masa pensiun, jangan lewatkan sajian kami berikut ini.

  Persiapan menjelang masa pensiun, baik secara fisik maupun mental
  memang sangat diperlukan. Terlebih lagi jika sebelumnya orang
  tersebut memiliki kedudukan atau kekuasaan, maka dengan sendirinya
  akan hilang ketika pensiun tiba. Karena itu, melakukan persiapan
  sangat penting untuk menghadapi masa transisi dimana kita akan
  lepas dari tugas-tugas dan tanggung jawab yang biasanya dikerjakan.

  Lalu, bagaimana dan apa saja yang harus dilakukan untuk menyiapkan
  masa pensiun itu? Simak saja edisi kali dan jangan sampai ada yang
  terlewatkan! Selamat membaca!

  Redaksi

*CAKRAWALA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* CAKRAWALA*

                       -*- TAHUN-TAHUN EMAS -*-

  Mungkin beberapa pembaca akan terkejut mendengar panggilan Alkitab
  untuk bersaksi melawan usaha-usaha untuk mengamankan masa depan
  ekonomi seseorang. Ini mungkin juga akan menjadi kejutan bagi mereka
  yang menabung untuk masa pensiun mereka, karena dalam masa-masa emas
  itu, mereka bisa menikmati waktu luang, bepergian, dan bersenang-
  senang dengan cucu-cucu mereka tanpa mengeluarkan uang untuk membeli
  makanan.

  Dalam masyarakat kita, ada masa dimana seseorang sampai pada status
  yang baru atau tahapan baru dalam hidup, yang disebut pensiun.
  Pensiun adalah periode antara berhenti dari pekerjaan rutin dan masa
  dimana kesehatan dan pendapatan menjadi tidak menentu. Bagi beberapa
  orang, masa pensiun bisa berlangsung sepanjang dua puluh tahun. Ada
  banyak uang untuk bepergian, bersenang-senang, mengembangkan
  persahabatan dan mempererat hubungan keluarga. Dalam beberapa hal,
  tentu saja masa-masa ini adalah masa-masa emas. Lalu, mengapa kita
  merencanakannya? Ada yang mengatakan, "Kebanyakan orang menghabiskan
  waktu lebih banyak untuk membuat rencana liburan selama dua minggu
  daripada untuk membuat rencana masa pensiun!"

  "Namun, perumpamaan tentang orang kaya yang bodoh mengingatkan kita
  dalam menghadapi usia emas ini. Jika masa-masa emas diberikan kepada
  kita, kita harus menganggapnya sebagai sebuah bonus -- bukan sebuah
  hak. Tak seorang pun dapat meminta agar diberi masa itu selama lima
  belas atau dua puluh tahun. Saat ini kita tidak harus mengabaikan
  bepergian, persahabatan, dan hubungan keluarga dengan harapan agar
  nantinya pada saat kita pensiun, kita akan memiliki waktu dan uang
  untuk melakukan hal-hal tersebut."

  Masa depan bukan milik kita; masa depan adalah milik Tuhan. Jika
  usia emas diberikan kepada kita selama masa pensiun, itu adalah
  karunia. Masa pensiun bukanlah hadiah atas kerja keras kita.

-*- Sumber diterjemahkan dari: -*-
  Judul Buku         : Parables at Work
  Judul Asli Artikel : The Golden Years
  Penulis            : John C. Purdy
  Penerbit           : The Westminster Press, Philadelphia, 1985
  Halaman            : 47 - 48

*TELAGA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* TELAGA*

  Tak lama setelah memasuki usia paro baya, masa pensiun akan segera
  datang menyusul. Bagi Anda yang terbiasa menjalani kesibukan di
  kantor dan memimpin orang lain, kemungkinan tanpa disadari Anda akan
  merasakan gejala-gejala yang disebut "Post Power Syndrome". Apa dan
  bagaimanakah gejala ini dapat terjadi? Bapak Heman Elia, M.Psi akan
  menjelaskannya dalam tanya jawab berikut ini. Silakan menyimak!

                     -*- POST POWER SYNDROME -*-

-----
  T: Sebenarnya apa yang dimaksud dengan post power syndrome itu?

  J: Arti dari "syndrome" itu adalah kumpulan gejala. "Power" adalah
     kekuasaan. Jadi, terjemahan dari post power syndrome kira-kira
     adalah gejala-gejala pasca kekuasaan. Gejala ini umumnya terjadi
     pada orang-orang yang tadinya mempunyai kekuasaan atau menjabat
     satu jabatan, namun ketika sudah tidak menjabat lagi, seketika
     itu terlihat gejala-gejala kejiwaan atau emosi yang kurang
     stabil. Gejala-gejala itu biasanya bersifat negatif, itulah yang
     diartikan post power syndrome.
-----
  T: Kumpulan dari gejala-gejala apa sajakah syndrome itu?

  J: Bisa dibagi menjadi beberapa gejala:
     1. Gejala fisik, misalnya orang-orang yang mengalami post power
        syndrome, kadangkala tampak menjadi jauh lebih cepat tua
        dibanding pada waktu dia menjabat. Tiba-tiba rambutnya menjadi
        putih semua, berkeriput, menjadi pemurung, dan mungkin juga
        sakit-sakitan, menjadi lemah tubuhnya.
     2. Gejala emosi, misalnya cepat tersinggung, merasa tidak
        berharga, ingin menarik diri dari lingkungan pergaulan, ingin
        bersembunyi dan sebagainya.
     3. Gejala perilaku, misalnya malu bertemu dengan orang lain,
        lebih mudah melakukan pola-pola kekerasan atau menunjukkan
        kemarahan baik di rumah atau di tempat yang lain.
-----
  T: Apakah yang menyebabkan syndrome-syndrome itu muncul di dalam
     diri seseorang?

  J: Sebetulnya, secara umum syndrome ini bisa kita katakan sebagai
     masa krisis dan kalau digolongkan krisis ini adalah semacam
     krisis perkembangan. Dalam arti, pada fase-fase tertentu di dalam
     kehidupan kita, kita bisa mengalami krisis-krisis semacam ini.
     Pada gejala post power syndrome ini, khususnya adalah krisis yang
     menyangkut satu jabatan atau kekuasaan, terutama akan terjadi
     pada orang yang mendasarkan harga dirinya pada kekuasaan. Kalau
     misalnya dia tidak mendasarkan dirinya pada kekuasaan, gejala ini
     tidak tampak menonjol.
-----
  T: Tindakan-tindakan apa yang harus kita lakukan untuk mencegahnya?

  J: Yang PERTAMA, pada saat kita melakukan sesuatu atau sebelum
     menjabat, kita perlu belajar menyadari bahwa segala sesuatu itu
     adalah karunia dari Allah termasuk kekuasaan dan jabatan. Tugas
     kita adalah hanya sebagai alat yang dipakai Allah untuk melakukan
     pekerjaan-Nya. Jadi, kita tidak boleh mengangkangi kuasa yang
     telah diberikan Allah untuk menjadi milik kita yang harus kita
     pertahankan sepenuhnya. Kita sedang melakukan pekerjaan yang
     Allah percayakan pada kita melalui kuasa yang dikaruniakan-Nya
     kepada kita.

     Yang KEDUA, kita juga harus selalu menyadari bahwa kekuasaan itu
     tidak bersifat permanen dan kita harus menyiapkan diri apabila
     suatu ketika kuasa itu lepas dari diri kita. Apabila tiba-tiba
     kita kehilangan kekuasaan, tetapi kita mempunyai persiapan
     sebelumnya, maka kita akan lebih tahan menghadapi krisis ini.

     Yang KETIGA, sebaiknya selama berkuasa, kita tidak memikirkan
     bagaimana mempertahankan kekuasaan, tetapi kita memikirkan untuk
     melakukan kaderisasi. Justru karena dengan kita melatih dan
     mendidik, maka nantinya kita dihargai, karena kita telah
     melakukan suatu regenerasi dan melakukan pendidikan, tugas
     mendidik orang lain, bukan karena kekuasaan yang kita miliki

     Yang KEEMPAT, kita perlu belajar rendah hati, seperti juga
     Yohanes Pembaptis yang mengutamakan nama Kristus daripada dirinya
     sendiri. Ucapan Yohanes Pembabtis yang terkenal adalah demikian
     "Ia, maksudnya Kristus, harus makin besar, tetapi aku harus makin
     kecil," Yohanes 3:30. Kita harus selalu menyadari bahwa nantinya
     itu bukan nama kita, tetapi nama Tuhan.

     Yang KELIMA, sebanyak mungkin menanamkan kebaikan selama kita
     berkuasa. Kalau kita banyak menyakiti hati orang, kita banyak
     menindas orang, waspadalah bahwa gejala post power syndrome ini
     dekat dengan kita. Tujuan utama kekuasaan bukan agar kita
     dihargai orang, tetapi supaya kita berbuat banyak bagi
     kesejahteraan orang lain.
-----
  T: Kalau sampai seseorang itu terkena post power syndrome tanpa
     persiapan dan sebagainya, langkah-langkah apa yang sebaiknya
     harus segera dilakukan?

  J: PERTAMA, tentunya akan terkejut, shock. Tapi kita harus belajar
     menerima kenyataan ini, kalau tidak, maka kita akan terus berada
     di dalam keadaan yang menderita.

     KEDUA, kita harus mengakui bahwa ada orang lain yang berkuasa
     yang menggantikan kita. Kita sudah tidak boleh menuntut orang
     lain untuk mentaati instruksi kita.

     KETIGA, kita perlu mencari kegiatan lain yang berarti bagi kita,
     yang masih bisa kita lakukan untuk mengisi hidup kita supaya kita
     tidak terus meratapi kehilangan kita.

     KEEMPAT, kita juga mengucap syukur atas kesempatan yang pernah
     kita nikmati dan saat ini yang telah Tuhan sediakan juga bagi
     kita.
-----
  T: Apa yang firman Tuhan katakan dalam hal ini?

  J: Dalam Matius 20:25-28, Yesus berkata:

            "Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, "Kamu tahu,
            bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah
            rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar
            menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah
            demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar
            di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan
            barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu,
            hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak
            Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
            melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan
            bagi banyak orang."

     Bagian ini tentu cukup dikenal, cukup sering dibaca oleh kita
     semua, namun jiwa atau inti dari apa yang Tuhan Yesus katakan ini
     sangat penting. Khususnya bagi kita yang suatu saat mungkin akan
     kehilangan kekuasaan dalam bentuk apa pun. Supaya kita lebih
     tahan menghadapi gejala-gejala yang bisa merusak kita lebih jauh.

-*- Sumber -*-:
  [[Sajian di atas, kami ambil/edit dari isi kaset TELAGA No. #086A
    yang telah diringkas/disajikan dalam bentuk tulisan.
    -- Jika Anda ingin mendapatkan transkrip lengkap kaset ini lewat
       e-Mail, silakan kirim surat ke: < owner-i-kan-konsel(at)xc.org
                              atau: < TELAGA(at)sabda.org >        ]]

*TIPS *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* TIPS*

        -*- LIMA LANGKAH MENUJU MASA PENSIUN YANG KREATIF -*-

  Usia tengah baya ialah saat untuk mulai mengajukan pertanyaan
  mengenai gaya hidup dan kegiatan dalam tahun-tahun di masa yang akan
  datang. Jika mungkin, setiap orang seharusnya tidak perlu dan tidak
  pernah pensiun. Tetapi, agar ia tidak usah dipensiunkan, ia harus
  membuat rencana sejak saat ini untuk mengadakan peralihan yang
  diperlukan dari pekerjaannya sekarang memasuki "masa pensiun yang
  kreatif.", 1. Pilihlah tempat untuk tinggal
     -----------------------------
     Seseorang yang sedang menolong orangtuanya mengambil keputusan di
     mana mereka akan tinggal, akan mendapat suatu pegangan untuk
     keputusannya sendiri kelak. Di mana ia akan tinggal bukan hanya
     berarti daerah di suatu negara atau di luar negeri, melainkan
     juga rumah macam apa yang akan ditempati.

     Suatu solusi yang kreatif atas masalah ini mungkin adalah mencari
     atau membeli sebuah rumah kecil. Pemukiman khusus bagi orang-
     orang yang sudah pensiun merupakan suatu contoh yang baik untuk
     masa pensiun yang kreatif. Sudah menjadi pengharapan yang tidak
     tertulis bahwa orang-orang yang tinggal di daerah tersebut akan
     bekerja lebih keras lagi untuk menanam pohon-pohon atau rumput,
     mengecat tembok, membuat jalan, dan menolong-orang yang baru
     masuk. Dalam proyek yang berkembang dan berkesinambungan, selalu
     ada pekerjaan yang harus dikerjakan dan akibatnya, orang akan
     terus merasa penting dan berguna.

  2. Gaya hidup
     ----------
     Gaya hidup merupakan sebuah keputusan lain yang akan mempengaruhi
     ukuran dan lokasi tempat tinggal itu. Jika satu pasangan
     berencana untuk tinggal di dalam satu rumah dengan pekarangan
     yang cukup luas, mereka perlu mempersiapkan sejak dini untuk gaya
     hidup seperti itu. Tetapi pasangan itu merencanakan untuk hidup
     lebih sederhana, mereka juga perlu untuk belajar hidup dengan
     sederhana sebelum mereka sampai pada waktu dimana mereka harus
     hidup demikian.

  3. Uang
     ----
     Uang akan menjadi masalah utama dan perencanaan secara hati-hati
     pada usia tengah baya sangatlah menentukan. Setelah seseorang
     mengambil keputusan di mana ia akan tinggal dan gaya hidup
     seperti apa yang akan dijalaninya, kemudian ia perlu
     memperhitungkan jumlah tabungan, investasi, rencana pensiun, dan
     jaminan sosial yang diperolehnya. Ia harus memperhitungkan berapa
     banyak uang yang akan diperolehnya dari semua perencanaan ini dan
     dengan inflasi yang berkepanjangan, apa yang akan dimilikinya
     bila saatnya tiba.

     Tanpa merasa terlalu pesimistis, penting untuk diingat bahwa ia
     harus memeriksa sumber-sumber keuangan dimana ia
     mempercayakannya. Misalnya, kebanyakan uang pensiun tidak dapat
     dipindahkan dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Jika
     seseorang memutuskan untuk pindah pada karier lain, maka ia akan
     kehilangan banyak tahun pensiunnya.

     Menabung merupakan contoh lain dari sumber keuangan dengan rasa
     aman yang palsu. Seseorang dapat merasa berbesar hati bahwa ia
     mendapat bunga 6 atau 7 persen dari simpanan jangka panjangnya.
     Apa yang tidak diperhitungkannya untuk jangka waktu pendek adalah
     bahwa ia harus membayar pajak pendapatan dari penghasilan itu
     ditambah ia kehilangan sebagian lain karena inflasi, sehingga
     tabungannya semakin berkurang daya belinya.

     Sumber-sumber yang berwujud uang bagaimanapun juga harus
     dihubungkan dengan inflasi, sehingga jika orang itu
     membutuhkannya, mereka akan dapat memberli seperti dahulu dengan
     apa yang akan mereka beli sekarang.

  4. Bekerja
     -------
     Bekerja seharusnya bukan merupakan pilihan, tetapi seharusnya
     merupakan bagian dari rencana jangka panjang. Bekerja mungkin
     bukan untuk tujuan untuk mendapatkan uang, tetapi setiap orang
     harus terus menyumbangkan bagiannya kepada masyarakat.

     Ketika orang yang lebih tua ditanya, "Jika Anda mewarisi uang
     yang cukup untuk hidup cukup mewah pada sisa umur hidup Anda,
     apakah Anda masih mau bekerja?" Tanggapannya secara serempak
     adalah, "Ya".!

  5. Suatu program mengenai langkah-langkah kecil
     --------------------------------------------
     Setelah mengikuti penilaian di bidang-bidang ini, suami dan istri
     itu harus membuat garis besar suatu program mengenai langkah-
     langkah kecil yang menjurus kepada sasaran yang terpenting.
     Bagian dari rencana ini mungkin adalah memakai waktu libur untuk
     menyelidiki berbagai daerah di Indonesia, di mana mereka
     mempertimbangkan untuk tinggal. Mereka mungkin mulai berbicara
     dengan teman-teman lain mengenai kemungkinan untuk memusatkan
     sumber-sumber keuangan mereka untuk tahun-tahun yang akan datang.
     Mungkin mereka mengalihkan investasi mereka atau mencari
     investasi baru. Pendidikan lanjut atau latihan kejuruan mungkin
     dibutuhkan untuk memperoleh ketrampilan baru untuk tahun-tahun
     masa pensiun yang kreatif. Perencanaan jangka panjang seharusnya
     juga mencakup anak-anak dan keluarga mereka sehingga hubungan dan
     komunikasi berkala dapat dipertahankan.

     Sampai tahap ini, orang juga harus mempertimbangkan dampak dari
     kematian yang tidak disangka-sangka. Apa yang akan dilakukan oleh
     istrinya jika suaminya meninggal lebih dahulu (yang biasanya
     terjadi menurut statistik)? Bagaimana hal ini akan mempengaruhi
     tahun-tahun sebelum pensiun dan langkah-langkah dan arah khusus
     apa yang harus diambil oleh jandanya?

     Rencana pensiun dapat diubah dalam tahun-tahun berikutnya, tetapi
     jika tidak Anda rencanakan sama sekali, Anda hanya akan hanyut ke
     masa pensiun, dan mungkin memasuki suatu keadaan kacau yang
     menyebabkan frustasi.

-*- Sumber diedit dari: -*-
  Judul Buku: Krisis Tengah Baya
  Penulis   : Jim dan Sally Conway
  Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung
  Halaman   : 70 - 72

*INFO *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* INFO*

            -*- SEMINAR KONSELING BAGI REMAJA DARI LK3 -*-

  Setelah tiga seminar yang lalu mengupas tentang anak dan
  permasalahannya, kini LK3 akan mengupas KONSELING BAGI REMAJA DENGAN
  MASALAH PERGAULAN DAN SEKSUALITAS sebagai kelanjutan dari rangkaian
  seminar sebelumnya. Seminar ini akan dilaksanakan pada:

  Hari, tanggal    : Sabtu, 29 Januari 2005
  Pukul            : 10.00 - 12.30 WIB
  Tempat           : Parenting & Counseling Education Center,
                     Gajah Mada Plaza, Lantai 7
  Pembicara        : Dedi Sutendi M.Div., MA.
  Deskripsi singkat:

         Sesi ini membantu kita dalam membimbing para remaja untuk
         mengerti hal pergaulan dan seksualitas. Seminar ini juga
         membantu kita dalam memberi penjelasan atau mengajarkan
         kepada anak tentang pacaran dan pernikahan sesuai dengan umur
         anak. Sesi ini juga menjawab pelbagai pertanyaan anak remaja
         di sekitar masalah pergaulan, seks dan pernikahan.

  Jika Anda tertarik, informasi lebih lanjut dapat Anda peroleh dengan
  menghubungi:

  KANTOR LK3
  Taman Permata Sektor 5 Blok A 7 No. 38 Lippo Karawaci
  Tlp/Faks: 021-55650281, 021-70281762, 021-55654851
  (dengan Sdr. Nita, Wita, Rumini atau Samurai)
  Jam kantor: Selasa-Sabtu pukul 09.00 - 17.00 WIB.

*SURAT*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-DARI Anda-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*SURAT*

  Dari: <dharma@>
  >Syalom, Selamat Natal dan tahun Baru buat rekan2 redaksi e-Konsel

  >Kami sangat berterima kasih sekali kepada redaksi pengelola milis
  >ini mengingat sungguh sangat banyak manfaatnya bagi kehidupan
  >sehari2 kita, khususnya di perkotaan, dimana saat ini masalah yang
  >kita hadapi adalah masalah2 yang sangat cepat pertumbuhannya
  >sehingga kalau kita tidak diberikan pupuk rohani seperti ini maka
  >tidak dapat disangkal jemaat kristen akan semakin terpuruk kualitas
  >imannya.

  >Mengingat peristiwa Aceh yang sungguh mengerikan dan yang sangat
  >spektakuler yang mencengangkan mata dunia, hal ini menunjukkan
  >bahwa Tuhan mulai mengingatkan bangsa2 yang ada di dunia ini agar
  >waspada akan perilaku hidup, mengingat hampir diseluruh 10 negara
  >yang kena musibah nyaris kekerstenan tidak berkembang sama sekali,
  >hal ini menunjukkan bahwa Tuhan punya rencana khusus dgn adanya
  >peristiwa Tsunami ini, dan kita sebagai jemaat atau masyarakat yang
  >sudah mengenal kristus terlebih dahulu , apa yang harus kita
  >lakukan, ini menjadi bahan masukan buat rekan2 redaksi untuk
  >kiranya edisi berikutnya kalau berkenan perlu mengupas tentang
  >tanda2 zaman dimana kita selalu diberi tanda oleh Tuhan tentang
  >segala sesuatu yang akan diperbuatnya, bisa menyinggung apa yang
  >harus kita lakukan, dan bagaimana membuat sikap dan melakukan
  >sesuatu yang Tuhan mau kita dapat kerjakan.

  >Buat rekan2 semua anggota milis, saya mengucapkan terima kasih dan
  >Selamat Natal dan Tahun Baru, kiranya di Tahun bauru 2005 ini kita
  >songsong dengan semangat baru dan pengharapan penuh kepada Tuhan
  >Jesus Kristus sang Juru Slamat Dunia, Amin.

  Redaksi:
  Redaksi mengucapkan terima kasih untuk usulan topik yang Anda
  sampaikan dan kami akan mempertimbangkan usulan Anda sebagai topik
  e-Konsel di edisi yang mendatang. Tak lupa Redaksi e-Konsel juga
  mengajak pembaca semua untuk berdoa bagi para korban bencana alam di
  Aceh dan sekitarnya. Kiranya melalui musibah ini, kita semakin sadar
  akan kuasa Tuhan dan menjadikan ini sebagai teguran dari Tuhan.

e-KONSEL*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*e-KONSEL

                         STAF REDAKSI e-Konsel
                       Ratri, Tesa, Evie, Yulia
                    PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS
                         Yayasan Lembaga SABDA
                     INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR
                          Sistem Network I-KAN
                      Copyright(c) 2005 oleh YLSA
                      http://www.sabda.org/ylsa/

*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
  Anda punya masalah atau perlu konseling? <masalah-konsel@sabda.org>
  Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll.
  dapat dikirimkan ke alamat:             <owner-i-kan-konsel@xc.org>
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
  Berlangganan: Kirim e-mail kosong ke: subscribe-i-kan-konsel@xc.org
  Berhenti:     Kirim e-mail kosong:  unsubscribe-i-kan-konsel@xc.org
  Sistem lyris: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-konsel
  ARSIP publikasi e-Konsel:  http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org