Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/47

e-Konsel edisi 47 (2-9-2003)

Kepribadian

 ><>                Edisi (047) -- 01 September 2003               <><

                                e-KONSEL
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
         Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

Daftar Isi:
     - Pengantar            : Perbedaan Kepribadian
     - Cakrawala            : Retrospeksi
     - Telaga               : Kepribadian [T 21A]
     - Bimbingan Alkitabiah : Keberhasilan
     - Info (1)             : Info KKR STEMI
            (2)             : Program "School of Healing"
     - Surat                : Tidak Dapat e-Konsel Edisi Agustus

*REDAKSI -*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*- REDAKSI*

                     -*- PENGANTAR DARI REDAKSI -*-

   "Saya tidak suka kamu bersikap mau menang sendiri seperti itu! Kamu
   egois, suka mengatur, tidak mau tahu perasaan orang lain! Seharusnya
   kamu sadar, kamu tidak bisa seperti itu!" Kalimat seperti ini sering
   muncul ketika seseorang kesal dan marah karena perlakuan orang lain
   yang tidak bisa diterimanya. Bandingkan dengan kalimat berikut ini:
   "Dia itu orang yang ramah, mudah bergaul dengan orang lain. Selain
   itu dia juga mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Dia bisa
   membuat suasana menjadi gembira, riang dan menyenangkan!" Kalimat
   ini berisi sanjungan kepada orang yang dianggap memiliki tingkah
   laku yang menyenangkan kita.

   Contoh di atas menyadarkan kita bahwa manusia pada dasarnya hidup di
   dalam kondisi dimana tidak mungkin lepas dari penilaian orang lain.
   Positif atau negatifnya penilaian orang terhadap kita sering kali
   didasarkan atas bagaimana kebiasaan kita dalam meresponi situasi-
   situasi yang terjadi. Atau dengan kata lain, cara kita meresponi
   situasi merupakan pancaran dari sifat-sifat yang sudah terbentuk
   di dalam kita. Sifat-sifat yang sudah terbentuk di dalam diri
   manusia inilah yang pada umumnya disebut sebagai kepribadian.

   Nah, apakah Anda ingin tahu lebih banyak tentang kepribadian?
   e-Konsel edisi kali ini, akan menyajikan sebuah artikel yang akan
   menolong Anda mengetahui bagaimana kita dapat memiliki kepribadian
   yang utuh. Lalu sajian tanya jawab TELAGA juga akan memberi sajian
   ringkas tentang macam-macam tipe kepribadian yang kita kenal pada
   umumnya. Lalu Bimbingan Alkitab akan memberikan pedoman yang patut
   kita terapkan dalam hidup kita, yaitu meniru kepribadian Kristus.
   Simak dan jangan Anda lewatkan edisi kali ini!

   Tim Redaksi!


*CAKRAWALA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* CAKRAWALA*


                          -*- RETROSPEKSI -*-
                       Oleh: Dr. Yakub B. Susabda

   "Keutuhan pribadi" (integrated personality) merupakan tujuan utama
   dari setiap pendidikan, baik itu formal maupun informal. Dengan
   kehidupan yang utuh (integrated life) manusia dapat menghadapi
   kondisi hidup sesulit apapun. Paulus di tengah aniaya penjara, tetap
   dapat merasakan 'self-content' (tidak merasa kekurangan apapun juga)
   dan bahkan merasakan sukacita surgawi (Filipi 4:4-13) karena
   kehidupannya yang utuh. Ia tidak lagi terjebak dalam jerat konflik
   batin yang berlarut-larut (Roma 7:13-25) antara apa yang ia percayai
   dan apa yang ia rasakan atau alami, karena ia berhasil membangun
   keutuhan hidupnya. Meskipun demikian tidak berarti Paulus terbebas
   sama sekali dari pergumulan hidup. Pengalaman dengan stres oleh
   karena kehidupan yang memang 'stressful' tetap ada, tetapi ia bukan
   lagi seorang pribadi yang tidak berdaya. Ia, bersama dengan hamba-
   hamba Tuhan yang lain (Habakuk 3:16-19, Ibrani 11) adalah pemenang-
   pemenang yang pantas menerima mahkota kebenaran (2Timotius 4:8).
   Bagaimana dengan kita? Mungkin beberapa pokok pikiran di bawah ini
   dapat membekali mereka yang merindukan kehidupan yang utuh.

   1. Jangan menyangkali (denying) realita (yang mungkin 'stressful'
      dan conflicting), tetapi hadapi dan selesaikan dengan baik.
      --------------------------------------------------------------
      Paul Tournier, seorang dokter dan psikolog, pernah mengatakan
      bahwa,
         "There is no life without repression. We can not boldly commit
         ourselves without repressing our fears ... in the adults life,
         there is no laughter that does not hide secret tears, either
         unadmitted or unconscious, nor are there any tears behind
         which is not some repressed enjoyment."
         [Tak pernah ada kehidupan tanpa tekanan. Tak mungkin secara
         utuh kita dapat membuat suatu komitmen pada apapun juga tanpa
         ada kekuatiran di belakangnya ... Dalam kehidupan orang
         dewasa, tak pernah ada gelak-tawa tanpa menyembunyikan air
         mata, meskipun mungkin ini tak diakuinya. Begitu juga, tak
         mungkin ada cucuran air mata yang semata-mata bernilai
         dukacita. Pasti ada unsur-unsur "suka-cita" yang ditekan dan
         sengaja dilupakan. ("Reflections", Phil: Westminster Press,
         1976).]

      Hidup ini memang selalu menyediakan dua sisi, yang saling
      berlawanan, untuk diresponi. Pemenangnya adalah mereka yang tahu
      memberi respons tepat yang justru dapat mengintegrasikan kedua
      unsur yang berlawanan tersebut dalam batinnya. Makin dewasa
      seseorang, ia makin mampu menerima tanpa menyangkali realita yang
      sesungguhnya. Bahkan kasih dan kebencian pun dapat diintegrasikan
      dalam jiwa orang yang dewasa. Seperti yang Tournier, dalam buku
      yang sama, mengatakan bahwa,
         "Hatred and love are two emotions very, very close to one
         another ... He who can not hate intensely cannot love deeply."
         (Kebencian dan kasih merupakan dua macam emosi yang sangat
         dekat satu dengan lainnya ... Orang yang tak pernah dapat
         membenci sesama dengan sungguh-sungguh, tak mungkin dapat
         mencintai sesama dengan sungguh-sungguh pula.)
      Dalam kehidupan yang utuh, dinamika jiwa dengan intensitas yang
      tinggi, tidak lagi monopoli dosa dan kebencian, karena dapat
      disalurkan untuk kasih dan kebaikan.

   2. Bedakan antara hak yang semu (pseudo right) dengan hak yang
      sejati (genuine right) yang telah dianugerahkan Allah pada
      orang-orang percaya.
      ------------------------------------------------------------
      Sumber konflik batin dalam jiwa yang tidak utuh (unintegrated
      life) selalu berorientasi pada hak. Semakin rendah level
      kematangan pribadi seorang, semakin tidak integrative jiwanya,
      dan semakin besar kebutuhannya untuk menuntut pemenuhan haknya.
      Memang setiap orang "berhak" untuk mendapatkan kebutuhan-
      kebutuhan primernya. Tetapi dalam Kristus, 'pseudo right' ini
      (karena hanya untuk memenuhi kebutuhan sementara) diganti dengan
      'genuine right', yaitu hak yang sejati yang dianugerahkan Allah.
      Hak ini tidak lagi 'self-centered', karena hak ini adalah hak
      untuk mengikut teladan Kristus yang menyangkali diri-Nya. Untuk
      mematikan kuasa dosa, hanya ada satu jalan yaitu penyangkalan
      diri. Dengan prinsip yang sama Paulus berkata,
         "... apakah upahku? Upahku ialah ... melayani tanpa upah."
         (1Korintus 9:18)
      Dengan hak yang sejati inilah kita menjadi pemenang-pemenang di
      tengah kehidupan yang 'stressful' pada jaman ini.

-*- Sumber -*-:
   Judul Buletin: Parakaleo, Volume V/1, Januari - Maret 1995
   Penulis      : Dr. Yakub B. Susabda
   Penerbit     : Sekolah Tinggi Theologi Reformed Injili Indonesia,
                  Jakarta
   Halaman      : 2 - 3


*TELAGA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* TELAGA*

                          -*- KEPRIBADIAN -*-

   Bagaimana kepribadian seseorang itu terbentuk? Bagaimana kita tahu
   apakah kepribadian kita? Kami yakin, pertanyaan-pertanyaan seperti
   ini sering muncul dalam benak banyak orang. Berikut ini ikutilah
   cuplikan diskusi yang membahas tentang seputar kepribadian, bersama
   narasumber Pdt. Paul Gunadi, Ph.D. Selamat mengikuti!

-----
   T : Apa sebenarnya kepribadian itu?

   J : Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat-
       sifat khas diri kita yang bersumber dari bentukan-bentukan yang
       kita terima dari lingkungan, misalnya, keluarga pada masa kecil
       kita dan juga bawaan-bawaan kita sejak lahir. Jadi yang disebut
       kepribadian itu sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang
       bersifat psikologis kejiwaan dan juga yang bersifat fisik.
-----
   T : Jadi setiap orang yang diciptakan oleh Tuhan itu, sudah
       dilengkapi dengan kepribadian?

   J : Tepat sekali, jadi kepribadian itu sebetulnya adalah pemberian
       Tuhan yang sebetulnya sangat berkaitan dengan komposisi fisik
       kita ditambah dengan pengaruh lingkungan yang kita terima atau
       kita alami pada masa pertumbuhan kita. Misalnya, ada orang yang
       mudah cemas, kita tidak bisa langsung berkata orang ini beriman
       lemah, tapi memang sejak lahir jantungnya peka, mudah sekali
       merasakan getaran-getaran yang bersumber dari luar dirinya.
       Akibatnya dia lebih mudah dikejutkan, merasa tegang, dan lebih
       rawan terhadap kecemasan.
-----
   T : Apakah ada jalan yang sederhana supaya kita bisa tahu bagaimana
       kira-kira berkepribadian saya?

   J : Saya jelaskan dulu empat penggolongan kepribadian yang pada
       umumnya dipakai agar kita bisa mencocokkan diri, kita termasuk
       dalam kategori yang mana.

       TIPE SANGUIN. Tipe ini mempunyai banyak kekuatan, bersemangat,
       mempunyai gairah hidup, bisa membuat lingkungannya gembira,
       senang. Tapi kelemahannya adalah cenderung impulsive, bertindak
       sesuai emosinya atau keinginannya. Jadi orang dengan kepribadian
       sanguin mudah sekali dipengaruhi oleh lingkungannya dan
       rangsangan-rangsangan dari luar dirinya. Dia kurang bisa
       menguasai diri atau penguasaan dirinya lemah. Dalam bukunya Tim
       LaHaye, orang-orang sanguin cenderung mudah jatuh ke dalam
       pencobaan, karena godaan dari luar bisa begitu memikatnya, dan
       dia bisa masuk terperosok ke dalamnya.

       TIPE FLEGMATIK. Tipe flegmatik adalah orang yang cenderung
       tenang dan dari luar cenderung tidak beremosi. Dia tidak
       menampakkan emosi, misalnya, sedih atau senang. Jadi naik turun
       emosinya tidak nampak dengan jelas. Orang ini cenderung bisa
       menguasai dirinya dengan cukup baik dan introspektif sekali,
       memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan
       masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Jadi dia adalah
       seorang pengamat yang kuat, penonton yang tajam dan juga seorang
       pengkritik yang berbobot. Kelemahannya adalah cenderung mau
       ambil mudahnya, tidak mau susah. Kelemahannya ini membuat dia
       jadi orang yang kurang mau berkorban bagi yang lain. Maka salah
       satu buah Roh Kudus yang perlu ditingkatkan dalam dirinya adalah
       kemurahan atau murah hati. Karena dia cenderung menjadi orang
       yang egois.

       TIPE MELANKOLIK. Orang yang melankolik adalah orang yang
       terobsesi dengan karya yang paling bagus, yang paling sempurna,
       mengerti estetika keindahan hidup ini dan perasaannya sangat
       kuat, sangat sensitif. Kelemahan orang melankolik adalah mudah
       sekali dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang
       mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan yang murung.
       Tidak mudah bagi orang melankolik itu untuk terangkat, untuk
       senang, atau tertawa terbahak-bahak.

       TIPE KOLERIK. Seorang kolerik berorientasi pada pekerjaan, dan
       pada tugas. Dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja
       yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan
       tugas dengan setia dan bertanggung jawab dengan tugas yang
       diembannya. Kelemahan orang kolerik adalah kemampuannya untuk
       bisa merasakan perasaan orang lain agak kurang, belas kasihannya
       terhadap penderitaan orang lain juga agak minim, karena
       perasaannya kurang bermain.

-----
   T : Apa mungkin ada orang yang bisa memiliki dua tipe sekaligus?

   J : Itu bisa saja terjadi, misalnya waktu kita berkata bahwa saya
       ini sanguin. Saya tidak murni sanguin, tapi saya juga punya
       kolerik sebagian, sedikit melankolik, dan kadang-kadang ada juga
       sedikit flegmatiknya. Jadi kebanyakan kita ini terdiri dari
       campuran dari keempat tipe tersebut. Namun dari keempat tipe itu
       pasti ada yang dominan.

-----
   T : Sampai sejauh mana dosa yang ada dalam diri kita berperan untuk
       mempengaruhi kepribadian kita?

   J : Setiap tipe itu unik, pada dasarnya setiap tipe kepribadian itu
       netral, tidak lebih berdosa dari yang lainnya. Namun setiap tipe
       kepribadian itu mengundang masuknya keberdosaan kita. Misalnya,
       tipe sanguin, memang dia adalah orang yang bisa memberikan
       keceriaan dalam lingkungannya, tapi karena dia mudah sekali
       dikuasai oleh rangsangan dari luar, dia menjadi orang yang bisa
       mudah jatuh ke dalam pencobaan karena godaan-godaan dari luar
       dirinya. Di sinilah dia bisa terjebak ke dalam dosa.

-----
   T : Bagaimana dengan orang yang menggunakan alasan kepribadiannya
       untuk membenarkan diri sendiri, bahwa dia boleh melakukan dosa
       karena memang sifatnya seperti itu?

   J : Kita bisa memahami bahwa tipe tertentu rawan terhadap dosa
       tertentu. Tapi kita tidak bisa berkata atau menyalahkan tipe
       kepribadian kita. Misalnya saya tahu saya ini seorang sanguin,
       saya mudah sekali mengambil keputusan jadi saya harus
       mendisiplin diri untuk tidak mengambil keputusan seketika.
       Seberapa bagusnya ide itu saya akan cenderung untuk
       menggumulinya lagi, untuk menunggu tanda-tanda lain dari Tuhan,
       menunggu apakah Tuhan menggerakkan orang lain untuk mencetuskan
       ide yang sama, dan sebagainya.

-----
   T : Mungkin Bapak bisa menunjukkan ayat Firman Tuhan yang
       menunjukkan bahwa tipe kepribadian seseorang bisa dikendalikan
       atau bisa diubah dengan pertolongan Firman Tuhan?

   J : Firman Tuhan di Mazmur 139:23,24 berkata,
          "Selidikilah aku ya Allah dan kenallah hatiku, ujilah aku
          dan kenallah pikiran-pikiranku. Lihatlah apakah jalanku
          serong dan tuntunlah aku di jalan yang kekal."
       Di sini kita melihat Pemazmur mengundang Tuhan. Jadi syarat yang
       kita lakukan adalah mengundang Tuhan untuk melihat, menilik, dan
       memeriksa jalannya. Kita juga harus mengundang Tuhan untuk
       menuntun kita ke jalan yang benar. Jadi kalau boleh saya
       simpulkan karakteristik yang paling penting adalah apakah kita
       bersedia mengundang Tuhan masuk menilik hati kita, dan apakah
       kita mau berubah. Itulah kuncinya.

-*- Sumber -*-:
    [[Sajian di atas, kami ambil/edit dari isi kaset TELAGA No. #21A
      yang telah diringkas/disajikan dalam bentuk tulisan.]]
      -- Jika Anda ingin mendapatkan transkrip lengkap kaset ini lewat
         e-Mail, silakan kirim surat ke: < owner-i-kan-konsel@xc.org >
                                   atau: < TELAGA@sabda.org >


*BIMBINGAN *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*--*-*-*-*-*-*-*-*-* ALKITABIAH*

                         -*- KEBERHASILAN -*-

   Ahli-ahli psikologi telah mengalami suatu sukses dalam mengobati
   sifat-sifat dan kepribadian. Tetapi tidak ada seorangpun ahli
   psikologi pada masa kini yang dapat menjanjikan perubahan seperti
   yang ditawarkan Allah kepada kita dalam Alkitab! Kitab Suci tidak
   hanya menjanjikan perubahan tetapi juga memberitahukan kepada kita
   bahwa kita dapat mengembangkan sifat-sifat yang sesungguhnya
   menandai pribadi Allah sendiri (lihat Galatia 5:22-23).

   Efesus 4 sangat menolong dalam menjelaskan apa yang terdapat dibalik
   janji-janji Alkitab akan kuasa yang dapat mengubah, yang tersedia
   bagi kita dalam pribadi Kristus. Konsep-konsep yang berhubungan
   dalam pasal ini menyatakan sesuatu yang merupakan pandangan Kitab
   Suci terhadap tabiat manusia. Bandingkan ayat-ayat 17-24 sementara
   Anda membaca terus.

   Kehampaan (ayat 17)
   -------------------
   Rasul Paulus menyatakan bahwa kehampaan akan menandai kehidupan
   semua orang yang bukan Kristen. Ini tidak berarti bahwa semuanya
   akan menderita depresi yang dalam, melainkan bahwa mereka sekalian
   kekurangan sifat-sifat yang kita kenal sebagai sifat yang ideal dan
   dapat diharapkan. Mereka sekalian akan merasa hampa dalam hidupnya,
   merasa ada kekurangan walaupun mungkin keduniawiannya cukup.

   Pengertian (ayat 18)
   --------------------
   Salah satu sebab kehampaan manusia ialah ketidaksanggupannya
   memahami kehidupan oleh karena ia terpisah dari Allah. Orang-orang
   seperti itu menanggapi situasi-situasi dengan cara yang salah,
   dengan tidak mengerti arti situasi-situasi itu oleh karena mereka
   tidak dapat melihat Allah di dalamnya. Karena pengaruh timbal-balik
   dengan lingkungan itu salah, mereka memperoleh sifat-sifat yang
   salah.

   Sikap (ayat 18)
   ---------------
   Orang-orang yang belum diselamatkan menutup hati mereka terhadap
   Allah; mereka ditandai oleh "kekerasan hati". Mereka sama sekali
   enggan untuk menanggapi kehidupan menurut cara Allah; atau untuk
   dibimbing oleh-Nya, sehingga keengganan ini menentukan arah
   perkembangan mereka yang makin terpisah dari sifat-sifat serta
   kepribadian yang salah dan baik.

   Motivasi-Motivasi (ayat 19)
   ---------------------------
   Pola tingkah laku yang ditetapkan bagi kehidupan juga ditandai oleh
   berkembangnya tujuan-tujuan dan keinginan-keinginan yang
   bertentangan dengan kehendak Allah dan berbahaya bagi orang itu
   sendiri. Kepribadian seluruhnya -- pikiran, hati dan keinginan --
   dipengaruhi.

   Seseorang yang wataknya berkembang dengan cara seperti ini
   adakalanya menunjukkan cacat-cacat kepribadian yang drastis (seperti
   misalnya depresi yang parah), adakalanya tidak. Namun kepribadiannya
   itu akan selalu mengecewakan dia. Dan sampai batas-batas tertentu
   kehidupannya akan tampak hampa.

   Belajarlah dari Kristus (ayat 20-21)
   ------------------------------------
   Yesus Kristus muncul di dalam gambaran yang gelap ini sebagai suatu
   yang hidup bahwa kepribadian manusia tidak perlu dirusak seperti
   itu. Di dalam Dia kita dapat melihat bagaimana kita seharusnya.
   Kristus menjadi ideal -- dan kita ingin seperti Dia.

   Tabiat yang Lama (ayat 22)
   --------------------------
   Dalam ayat ini Alkitab mendesak orang-orang yang percaya kepada
   Kristus untuk membuang tabiat yang lama, pola sifat-sifat yang lama
   yang telah membentuk kepribadian kita yang lama. Kita harus
   mengenakan tabiat yang baru (ayat 23). Kita harus menjadi manusia
   baru!

   Ini merupakan janji yang indah! Azas-azas kekristenan menyediakan
   pertolongan sepenuhnya bagi kita dalam menghadapi persoalan-
   persoalan yang seolah-seolah membingungkan kita. Iman kita
   menyediakan janji akan perubahan yang sempurna!

   Sama seperti psikologi modern, pasal ini seolah-olah menekankan
   bahwa kita turut bertanggung jawab atas kepribadian kita. Orang
   Kristen telah diberi suatu tabiat yang baru (ayat 23) -- suatu
   kesanggupan baru untuk mengetahui makna kehidupan (perhatikan
   "dibaharui di dalam roh dan pikiranmu"), dan suatu kesanggupan baru
   untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah. Maukah orang Kristen
   membuka hatinya bagi Allah dan memutuskan untuk mengikut Dia? Atau
   apakah ia tetap akan "mengeraskan" hatinya?

   Sungguh menyenangkan menjadi orang Kristen, ditinjau dari fakta
   bahwa siapa sebenarnya kita ini, tidak ditentukan oleh keadaan-
   keadaan kita ataupun oleh masa lampau kita. Kita telah diberi apa
   yang dalam Alkitab disebut tabiat yang baru, dan apa jadinya dengan
   kepribadian kita tergantung pada tiga hal: apakah kita memiliki
   tabiat yang baru, keadaan-keadaan di mana kita ditempatkan Allah,
   dan bagaimana tanggapan-tanggapan kita terhadap situasi-situasi ini.

   Anda, Manusia yang Baru
   -----------------------
   Jika Anda seorang Kristen, Anda mempunyai kesanggupan menjadi
   seorang yang baru dan berbeda. Bagaimana jadinya kepribadian Anda
   itu, sebagian besar bergantung pada Anda sendiri!

   Ahli-ahli psikologi mengatakan bahwa perkembangan sifat-sifat itu
   bergantung pada pola respons seseorang sesuai dengan wataknya. Jadi,
   kita mengembangkan kepribadian kita yang baru dengan memilih cara
   bagaimana kita ingin hidup-lalu kita hidup dengan cara itu.

   Jika Anda membaca terus dalam Efesus (4:25 - 5:2), Anda akan
   menemukan beberapa cara untuk menanggapi orang-orang dan situasi-
   situasi yang akan membangun kepribadian Anda yang baru (berhenti
   berdusta dan mulai mengatakan hal-hal yang benar akan menjadikan
   Anda orang yang jujur dan patut dipercayai). Karena Anda telah
   memilih untuk hidup dengan cara-cara yang sesuai dengan tabiat baru
   yang telah diberikan Allah, cara-cara ini akan menjadi sifat-sifat
   Anda, dan hal-hal itu akan menjadi satu dengan kepribadian Anda yang
   baru.

   Psikologi memberi kita pengertian-pengertian baru. Tetapi hanya
   Allah-lah yang dapat memberikan pembaharuan secara total kepada
   kita.

-*- Sumber diedit dari: -*-
   Judul Buku   : Psikologi dan Alkitab
   Judul Artikel: Keberhasilan
   Penulis      : Larry Richards, Ph.D.
   Penerbit     : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1994
   Halaman      : 25 - 27


*INFO *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* INFO*

   Info (1)
   --------

                           -*- INFO KKR -*-

    STEMI (Stephen Tong Evangelistic Ministries International) akan
      menyelenggarakan Kebaktian Kebangunan Rohani Jakarta 2003.

                   Pembicara : Dr. Stephen Tong
                   Tanggal   : 3 - 7 September 2003
                   Tempat    : Stadion Utama Gelora Bung Karno,
                               Senayan, Jakarta

            Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
                     Sekretariat KKR Jakarta 2003
                 Jl. Tanah Abang III/1, Jakarta Pusat
         Telp. (021) 3855437 atau 3810912, Fax. (021) 3810920
                   e-mail: < kkrjkt2003@yahoo.com >
                   Situs: http://www.kkr-online.com


*INFO *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* INFO*

   Info (2)
   --------

                       -*- SCHOOL OF HEALING -*-

   Duta Pembaharuan kembali mengadakan "School of Healing" sebagai
   lanjutan dari paket pelatihan kedua yang telah diadakan pada bulan
   Agustus yang lalu. "Pelayanan Pelepasan" merupakan materi yang akan
   dibahas pada paket yang ketiga ini.

   Program ini akan dilaksanakan pada:
   Hari, tanggal: Kamis - Sabtu, 18 - 20 September 2003
   Tempat       : Bukit Hermon, Karang Pandan, Tawangmangu
   Pembicara    : Pdt. DR. Thomas J. Sappington (Gembala Sidang di
                  Westminster Bible Church, USA antara tahun 1987 -
                  1993, Dosen STII Yogyakarta, serta penulis buku
                  "Hancurkan Kuasa Iblis dalam Diri Anda" dan ",15
                  Pelajaran Menuju Kemerdekaan di dalam Kristus".
   Materi       : Dasar-dasar Alkitabiah, Akar-akar yang perlu
                  dicabut, Mengetahui kehadiran roh-roh jahat,
                  Persiapan sebelum pelepasan, Praktek pelayanan
                  pelepasan, Pelayanan setelah pelepasan, Pelayanan
                  pelepasan dan kesembuhan fisik, Pelayanan kepada
                  orang mandul.

   Bagi Anda yang berminat, Anda bisa menghubungi kembali pada:
   1. Sekretariat Duta Pembaharuan, Kantor OC Yogyakarta,
      Telp./Fax. (0274) 496418, E-mail: < jogjaoc@indo.net.id >, 2. Titik Haryani
      Telp. (0271) 635676, Fax (0271) 630743

   3. Theofani Sri Minarni, SE.
      Telp. (0276) 323041 (rumah), 321189 (kantor), HP. 081-22622555

   Registrasi ulang akan dilakukan mulai pukul 14.00 - 16.00 WIB, di
   Bukit Hermon, Karang Pandan, Tawangmangu.

   Informasi sebelumnya dapat Anda lihat pada e-Konsel edisi 045 di:
   ===>   http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/045/


*SURAT*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-DARI ANDA-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*SURAT*

   Dari: <sisil hatmani@>
   >Saya selalu mengikuti bahasan e-konsel dan sangat tertolong oleh
   >karenanya tetapi bulan Agustus ini saya belum mendapatkan
   >artikelnya. Ada apa? Bisakah saya mendapatkannya lagi atau saya
   >harus selalu browse sendiri ke web site e-konsel? Terimakasih
   >banyak ....

   Redaksi:
   Kami sangat bersyukur apabila publikasi e-Konsel bisa menjadi berkat
   bagi Anda. Sehubungan dengan pertanyaan Anda tentang e-Konsel bulan
   Agustus, perlu kami jelaskan bahwa memang kami agak terlambat
   mengirimkan e-Konsel edisi 046 (dengan tema "Persiapan Sebagai
   Konselor"). Seharusnya kami mengirimkannya tgl. 15 Agustus 2003,
   tapi karena beberapa kesalahan teknis kami baru bisa mengirimkannya
   tgl. 21 Agustus 2003. Untuk itu atas nama Redaksi dan seluruh staf
   e-Konsel, kami minta maaf sebesar-besarnya.

   Sedangkan e-Konsel edisi 045 (dengan tema "Perpisahan dengan Anak")
   telah kami kirimkan tgl. 1 Agustus 2003 yang lalu.

   Selain itu, pada akhir bulan Agustus ini Redaksi e-Konsel juga
   mengirimkan publikasi elektronik ICW (Indonesian Christian Webwatch)
   edisi 1006/2003 yang membahas tema "Konseling" (yang secara khusus
   mengupas tentang Situs C3I - Christian Counseling Center Indonesia).

   Apabila Anda belum mendapatkan ketiga kiriman tersebut, Anda bisa
   mengakses arsip publikasi e-Konsel di Situs SABDA.org dengan alamat:
   ==>   http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/045/
   ==>   http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/046/
   ==>   http://www.sabda.org/publikasi/icw/1006/


e-KONSEL*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*e-KONSEL

                          STAF REDAKSI e-Konsel
                  Yulia, Ratri, Natalia, Purwanti, Kiky
                     PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS
                          Yayasan Lembaga SABDA
                      INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR
                           Sistem Network I-KAN
                       Copyright(c) 2003 oleh YLSA

*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
   Anda punya masalah atau perlu konseling? <masalah-konsel@sabda.org>
   Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll.
   dapat dikirimkan ke alamat:             <owner-i-kan-konsel@xc.org>
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
   Berlangganan: Kirim e-mail kosong ke: subscribe-i-kan-konsel@xc.org
   Berhenti:     Kirim e-mail kosong:  unsubscribe-i-kan-konsel@xc.org
   Sistem lyris: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-konsel
   ARSIP publikasi e-Konsel:  http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org