Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/31

e-Konsel edisi 31 (1-1-2003)

Hidup dan Waktu

 ><> Edisi (031) -- 01 Januari 2003 <>< e-KONSEL *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Daftar Isi: 

- Pengantar           : Hidup dan Waktu 
- Cakrawala           : Apakah Anda Punya Waktu 
- Telaga              : Gaya Hidup yang Dikuasai Target (T 87B) 
- Bimbingan Alkitabiah: Hari Ini (Puisi)
- Stop Press          : Program Intensif 2003 -- STTRII 
- Surat               : Ingin Membagikan e-Konsel

*REDAKSI -*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*- REDAKSI* -*- PENGANTAR DARI REDAKSI -*- Selamat berjumpa di tahun yang baru, 2003! Kami berharap para pembaca e-Konsel dalam keadaan segar bugar menyambut tahun yang baru ini. Dengan ditutupnya tahun 2002, maka terbukalah di hadapan kita tahun yang baru .... berarti terbukalah kesempatan waktu satu tahun lagi hidup kita untuk berkarya. Suatu hal yang wajar kalau pada permulaan tahun, sebelum melangkah lebih jauh di tahun yang baru ini, orang menengok ke belakang, mengevaluasi hari-hari dan waktu- waktu yang telah dilalui, lalu mulai membuat rencana-rencana untuk tahun ini. Sebagai seorang Kristen, pertanyaan yang sering timbul adalah, apakah cara pandang yang alkitabiah tentang hidup dan waktu yang Tuhan telah berikan kepada kita? Nah, jika saat ini Anda sedang bergumul dengan pertanyaan di atas, ada baiknya Anda menyimak artikel yang kami sajikan dalam Cakrawala kita kali ini. Pelajaran yang sangat penting akan Anda dapatkan, khususnya supaya Anda bisa menciptakan waktu-waktu yang berkualitas, waktu-waktu yang memiliki dampak pada kekekalan, bukan waktu-waktu yang hanya sekedar berlalu saja. Kolom TELAGA juga bertemakan hal yang sama yaitu tentang mengisi waktu-waktu hidup kita. Bagaimana kita seharusnya mengisi hari-hari hidup kita agar kita tidak terjebak dengan hanya memikirkan target-target yang akan menghasilkan harta duniawi saja? Untuk kolom Bimbingan Alkitabiah, silakan menikmati ayat dan puisi tentang "Hari ini". Sekali lagi, kami segenap staf e-Konsel mengucapkan: SELAMAT TAHUN BARU 2003! Kasih karunia Tuhan menyertai kita semua! Tim Redaksi *CAKRAWALA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* CAKRAWALA* -*- APAKAH ANDA PUNYA WAKTU -*- Saya tidak anti pengaturan waktu. Saya membuat jadwal dan berusaha selalu menepatinya. Di saku saya selalu terselip buku jadwal harian, lengkap dengan sisipan berwarna kuning dengan tulisan YANG HARUS DIKERJAKAN HARI INI. Bahkan tahun lalu saya telah menghabiskan begitu banyak waktu saya untuk membaca buku tentang pengaturan waktu. Bahkan Anda bisa mengatakan bahwa pengaturan waktu telah mengubah hidup saya. Ketika duduk di kelas dua SMA, saya ditunjuk untuk mengikuti program studi yang dipercepat dengan dasar hasil tes kemampuan. Dalam beberapa bulan selama terlibat dalam aturan sekolah yang keras itu, ditambah dengan kegiatan-kegiatan gerejani, saya mendapatkan diri saya berada di ambang kegagalan. Saya hampir-hampir tidak mempunyai waktu untuk mengerjakan segala sesuatu. Seorang guru saya menganjurkan agar saya ikut dalam kelompok-kelompok pelajaran, olahraga, gerja, tidur, makan, rekreasi dan kegiatan apa saja. Hal itu dapat berjalan. Tetapi siapa menyangka bahwa saya akhirnya tidak pernah masuk universitas, sebaliknya masuk sekolah Alkitab di mana saya tidak pernah belajar tentang pengaturan waktu. Kalau saya tidak pernah belajar mengatur waktu, mungkin saya tidak pernah menulis artikel ini, mungkin sebagi gantinya saya duduk di depan televisi dengan segelas bir di tangan. Jadi saya kira, saya tidak anti dengan pengaturan waktu. Apa yang saya ingin bicarakan berikut ini lebih dari sekedar mencoba suatu usaha. Saya mulai pembicaraan saya dengan dua potret yang tergantung bersebelahan di ruang masuk rumah saya. Salah satunya adalah potret seorang anak laki-laki kecil dengan wajah bulat dan dahi lebar. Dia memakai pakaian kerja dan duduk di sebuah kursi. Di samping kursi itu ada sebuah meja dengan sebuah kue tart ulang tahun. Kue tart itu berlilin satu. Potret itu dibuat pada tanggal 22 Desember 1943. Dan anak laki-laki itu adalah saya. Potret yang lain juga adalah seorang anak laki-laki kecil dengan wajah bulat sedang duduk di sebuah bangku di samping sebuah meja dengan sebuah kue tart ulang tahun yang berlilin satu. Potret itu dibuat pada tanggal 22 September 1977. Anak laki-laki itu adalah anak saya yang pertama. Selisih waktu kedua potret hitam putih itu adalah tiga puluh empat tahun: suatu jangka waktu yang telah saya lampaui. Semuanya penuh dengan arti. Isinya berupa sukacita, air mata, mimpi, kekecewaan, keberhasilan dan kegagalan. Waktu: apakah artinya? Di Yunani ada dua slogan yang dipasang di atas kuil di Delphi. Salah satunya kita kenal, yaitu "Kenalilah dirimu sendiri." Yang lainnya lebih penting bagi kita, yaitu "Kenalilah waktumu." Yang berikut ini Alkitabiah. Yesus mengecam orang farisi oleh karena ketidaktahuan mereka tentang "tanda-tanda zaman" (Matius 16:1-3). Dia menangisi Yerusalem karena Yerusalem tidak tahu saat, bilamana Allah melawatnya (Lukas 19:41-44). Ketidaktahuan itu berarti kehancuran kota Yerusalem. Pengetahuan tentang saat dan ketaatan kepada Allah sesuai dengan pengetahuan itu berarti kehidupan. Dalam kedua ayat itu, kata saat/zaman yang dipakai Yesus berasal dari kata Yunani "kairos". Artinya akan lebih dimengerti jika dibandingkan dengan kata Yunani yang lain untuk "waktu", yaitu "chronos". "Chronos" menunjuk kepada waktu sebagai suatu interval; "kairos" menunjuk kepada roman muka interval itu. "Chronos" adalah suatu periode, suatu kuantitas; "kairos" adalah kualitas, makna dari keadaan periode itu. "Chronos" adalah dimensi abstrak; "kairos" adalah keadaan konkrit. "Chronos" adalah suatu tanggal: 26 November 1981. "Kairos" adalah suatu musim: Musim gugur, Hari Pengucapan Syukur. Arti kedua kata itu memang ada tumpang tindihnya, tetapi sebenarnya berbeda pengertiannya. "Chronos" adalah waktu yang dikontrol, diatur, dan digunakan. "Kairos" adalah waktu yang dipahami dan ditanggapi sebagai ketaatan kepada Allah. Malam hari ketika anak ketiga saya lahir, saya dan isteri saya sedang makan malam bersama beberapa teman di gereja. Tiba-tiba isteri saya merasa sakit bersalin, sebelum kami menghabiskan sup kami. Waktu kami ("kairos" kami) telah tiba. Apa yang dapat kita perbuat hanyalah memahami dan menanggapi. Tak mungkin kita mengendalikannya. Apabila waktu dipandang terutama sebagai "chronos", maka kita cenderung untuk melihatnya sebagai sesuatu yang sudah tertentu, abstrak dan tidak mempunyai arti. Pandangan "kairos" melihat waktu sebagai sesuatu yang diberikan Allah, penuh arti, fleksibel dan terbuka. Pada tahun 1895 seorang bendahara kedutaan Inggris makan siang dengan seorang calon politikus muda. Dia berkata kepadanya, "Pengalaman sepanjang hidup telah meyakinkan saya bahwa tidak ada sesuatu yang pernah terjadi." "Chronos". Nama orang muda itu ialah Winston Churchill. Hidupnya yang sembilan puluh tahun itu telah membuktikan kebalikannya: segala sesuatu terjadi. "Kairos". Tidak terlalu sulit untuk melihat pandangan waktu manakah yang unggul dalam peradaban kita. Pikiran kita sering terikat dengan "chronos", bagaimana mendapat waktu lebih banyak, bagaimana mengontrolnya, bagaimana mengaturnya. Beberapa tahun yang lalu seorang muda bernama Mark Marby tertangkap oleh karena membunuh ibunya. Dari hasil penggeledahan di kamarnya ditemukan sebuah daftar dengan judul YANG HARUS DIKERJAKAN: (1) membeli peluru, (2) menembak ayah, (3) menembak ibu. Ketika hidup menjadi sibuk, maka kehidupan itu sendiri menjadi terlupakan. Os Guinness mengamati bahwa kita sudah terpengaruh dengan pola kebiasaan melihat jam tangan. Inilah contoh-contoh yang menunjukkan bahwa kuantitas disamakan dengan kualitas. Jam sembilan lebih lima, jam 12.00, empat puluh jam, dua puluh lima jam sehari dan lembur merupakan beberapa contoh saja. Mungkin sekarang Anda sudah mulai mengerti mengapa saya berkata bahwa saya tidak anti dengan pengaturan waktu. Pertanyaan pertama orang Kristen bukanlah, "Berapa banyak waktu yang saya miliki, dan apa yang akan saya perbuat dengannya?" tetapi, "Apakah saya melihat waktu yang Tuhan berikan kepada saya, bagaimana saya menanggapinya?" Paulus mengingatkan kepada orang-orang Kristen di Roma bahwa mereka telah mengetahui "kairos" dan karena itu "tanggalkanlah perbuatan- perbuatan kegelapan dan kenakanlah perlengkapan senjata terang" dan hiduplah "dengan sopan seperti pada siang hari" (Roma 13:11-13). Kata yang diterjemahkan "sopan" adalah suatu kata yang berarti elok, anggun, kelas atas. Tidak ada tehnik untuk melakukan hal ini. Keelokan dan keanggunan adalah buah keserasian dengan Allah. Bukan kemampuan tetapi pemberian. Bagaimanapun juga setiap kita adalah pengatur-pengatur waktu yang berusaha keras membatasi dan membuat prioritas-prioritas agar acara bisa tersusun dengan baik. Kita harus membaca tanda-tanda "kairos" seperti seorang anak yang jungkir-balik ketika belajar bermain ski. Ada dimensi yang semrawut tentang hakikat pengaturan waktu, apakah waktu itu diartikan "chronos" atau "kairos". Bagaimanapun juga kita akan tetap berusaha menaklukkan waktu. "Chronos" tidak dapat diperlambat atau dipercepat. Demikian juga "kairos". Dapatkah kita mengatur saat yang diberikan Tuhan? Pakailah istilah "pengaturan hidup," maka akan tambah kacau jadinya. Kehidupan ini tidak dapat diatur. Manusia juga tidak dapat diatur. Apalagi kematian, lebih tidak dapat diatur. Dan yang paling tidak dapat diatur adalah Allah. Kehidupan, kematian, Allah -- semua adalah anti pengaturan. Penolakan kita terhadap kematian merupakan penolakan kematian, kehidupan dan Tuhan terhadap pengaturan kita. Secara jujur, saya tidak anti dengan pengaturan waktu. Berilah saya waktu, maka saya akan mempergunakannya untuk mengikuti seminar- seminar atau membaca buku-buku yang lain tentang pengaturan waktu. Dan saya sangat berharap agar Anda mendapatkan manfaat dari pembicaraan mengenai pengaturan waktu ini. Tetapi sementara kita membaca buku-buku itu, memperhatikan hal ini, dan mengikuti seminar- seminar itu, kita akan saling melirik satu sama lain, menyeringai dan mengeluh dengan nafas panjang. Bilamana saya berada di tengah pembicaraan tentang pengaturan waktu, saya ingat ketika saya mengendarai mobil menuju pekerjaan pada pagi setelah saya bertunangan dengan gadis yang sekarang menjadi isteri saya. Waktu itu saya terjebak di dalam lalu lintas padat, dan sebuah nyanyian dari kelompok Chicago mengalun dari radio. Lagu itu berjudul "Apakah Setiap Orang Mengetahui Waktu Apakah Saat ini?" Lagu itu berbicara tentang orang-orang yang berlalu-lalang di sini dan di sana dengan jam tangan di pergelangan mereka, tetapi tidak mengetahui waktu apakah saat itu. "Apakah setiap orang sudah waspada dengan waktu ini?" kata mereka. "Kita punya cukup waktu untuk mati." Begitu saya mendengar lagu itu, saya berpikir betapa tiada orang di jalan ini yang mengalami hal indah seperti yang telah saya alami pada malam sebelumnya. Saya ingin keluar dari mobil, pergi ke setiap mobil lain, dan menceritakan hal itu kepada mereka. Tetapi baik mereka maupun saya tidak punya waktu untuk itu. -*- Sumber -*-: Judul Jurnal : Kepemimpinan, Jurnal Bagi Pemimpin Rohani, Vol. 3/Th.I Judul Artikel: Apakah Anda Punya Waktu? Penulis : Ben Patterson Penerbit : Buku Rohani ANDI, Yogyakarta, 1982 Halaman : 23 - 25 *TELAGA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* TELAGA* -*- GAYA HIDUP YANG DIKUASAI TARGET -*- oleh Pdt. Dr. Paul Gunadi Apakah gaya hidup yang dikuasai target itu salah? Bagaimana kita mengukur target agar dapat memotivasi kita untuk lebih produktif? Bagaimana peran diri kita sendiri untuk menetapkan target secara bijaksana? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, silakan menyimak ringkasan diskusi TELAGA dengan Pdt. Dr. Paul Gunadi sebagai narasumbernya. ------- T: Banyak orang akhir-akhir ini yang mengeluh sakit jantung, tekanan darah tinggi, dsb. Yang dikeluhkan adalah dia merasa tertekan karena atasannya menentukan suatu target, suatu batas waktu dimana dia harus mencapainya atau harus menyelesaikan tugasnya. Nah, pola yang menetapkan suatu target tertentu itu kadang- kadang memang menolong dan memotivasi seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya. Tetapi di lain pihak, hal-hal tsb. juga bisa menimbulkan sakit penyakit yang akhir-akhir ini makin banyak saja. Bagaimana menurut Bapak? J: Saya kira mulai dari tahun 80-an dimulailah suatu trend atau gaya hidup yang sangat dipengaruhi oleh konsep produksi yaitu produktif. Bukankah dalam setiap perusahaan ada suatu pengharapan bahwa karyawan itu akan produktif. Jadi yang diutamakan adalah menghasilkan sebanyak-banyaknya dengan waktu sesedikit mungkin supaya hasilnya optimal. Akhirnya berangkat dari pemikiran seperti itu rata-rata sekarang para pekerja juga mempunyai konsep pikir seperti itu. Kalau sebelumnya pabrik yang harus produktif menghasilkan banyak produk, sekarang konsep ini pindah ke dalam diri manusia, bahwa saya harus produktif menghasilkan sebanyak- banyaknya dalam waktu sesingkat-singkatnya. Jadi dengan kata lain pola pikir ini memang akhirnya merasuki atau mempengaruhi pola pikir manusia secara umum. Bukan saja di negara kita tapi saya kira juga di negara-negara yang lain. ------- T: Tetapi pola menetapkan target-target tertentu seperti itu sebenarnya sudah kita kenal sejak di bangku sekolah. Bahkan mungkin di dalam keluarga dimana ibunya atau ayahnya juga menetapkan target, "Kamu harus dapat nilai sekian", "Kamu harus selesai pada tahun sekian", dsb. J: Betul, jadi benih-benihnya saya kira sudah mulai ditanamkan sejak dari bangku sekolah dan juga dari orangtua di rumah. Namun yang berbeda adalah skalanya masih jauh lebih kecil dan juga penghargaannya. Kalau kita di sekolah mendapat nilai yang baik, ya imbalannya adalah nilai yang baik itu sendiri, sedangkan kalau kita sudah bekerja dan kita berhasil -- misalnya menjual sesuai target -- kita akan dipilih misalnya menjadi "employee of the month" (karyawan teladan bulan ini) dan kita diberi bonus untuk bisa pergi ke suatu tempat dan kedudukan kita akan dipromosikan. Jadi skala imbalan itu jauh lebih besar jauh lebih gegap gempita. Akibatnya orang juga makin lebih terdorong. Nah ada satu istilah yang populer akhir-akhir ini yaitu gaya hidup "driven" (terdorong) -- gaya hidup orang yang dikejar-kejar target, sangat dikuasai oleh target. Bukan saja pabrik yang harus memenuhi target, sekarang manusianya juga harus memenuhi target. ------- T: Apakah itu salah, Pak? Karena sepertinya orang lalu memandangnya begini, memang hidup itu harus bertarget, kalau tidak kesannya malas dan tidak produktif. Sepertinya orang jadi merasa memang begitulah yang ia lakukan seharusnya. J: Saya sedikit mundur ke belakang, dulu pun misalnya 30 tahun ke belakang kira-kira, kita tahu banyak orang yang bekerja membuka toko dari pagi sampai malam. Namun demikian kita perhatikan, 30 tahun yang lalu itu orang tidak terlalu dikejar-kejar oleh target. Mereka memang giat bekerja artinya ya kerja sebisanya dan targetnya ya kerja, tidak ada target-target dalam bentuk numerik, dalam bentuk matematis. Saya akan ekspansi lagi, saya akan tambah lagi usaha saya, saya akan kembangkan ini, sedikit sekali yang mempunyai pemikiran seperti itu, sedikit sekali. Nah saya kira dalam 20 tahun terakhir konsep produktivitas lebih digalakkan, sangat digalakkan dan mulai mengena pada manusianya sendiri sehingga pikiran-pikiran bahwa saya harus lebih lagi, saya tahun depan harus begini, saya 2 tahun lagi harus begini, mulai lebih banyak mempengaruhi pola pikir kita. Karena di dalam pekerjaan itulah mereka terima, dan pada diri mereka diterapkan standar yang sama. Seolah-olah memang tidak ada salahnya karena sudah terbiasa. Mengapa saya membawa masalah ini ke permukaan? Karena dampaknya orang menjadi merasa seperti digerogoti, belum lagi dampaknya pada keluarga. Namun pada orang itu sendiri memang akan ditemukan sukacita ketika dia berhasil mencapai target, dia naik lagi, dia naik lagi, dia naik lagi. Tetapi apakah arti hidupnya? Apakah hidupnya hanyalah untuk memenuhi target-target itu? Apakah itu yang membuat dia bahagia? ... Saya harapkan hal- hal yang kita bicarakan ini bisa mulai menggelitik sebagian pendengar kita dan mulai memikir ulang apakah ini tujuan hidup mereka? Apakah ini yang membuat mereka hadir di dunia? Apakah mereka mesin? Apakah diri mereka pabrik? Apakah mereka manusia atau mereka benda atau pabrik yang bisa dimanipulasi dan dioptimalkan terus-menerus? Ini yang harus mereka tanyakan. ------- T: Ini memang sulit, apalagi kalau pola target ini mengakibatkan kita kecanduan kerja. Bagaimana kita mengukur bahwa target ini mampu memotivasi kita untuk produktif, tetapi tidak menjadi candu buat kita? J: Sekali lagi awalnya adalah kita mesti jelas dengan apa prioritas hidup kita ini, apa yang ingin kita cari dalam hidup ini. Nah saya suka mengatakan ada 3 pertanyaan yang harus kita jawab dengan baik dalam hidup ini. Yang PERTAMA adalah "Siapakah yang kita sembah dalam hidup ini?" Harus jelas siapa yang kita sembah. Kita menyembah Tuhankah, kita menyembah manusiakah, kita menyembah uangkah, kita menyembah pekerjaan kitakah? Nah saya berharap kita semua menyembah Tuhan kita Yesus Kristus. Yang KEDUA, kita juga bertanya "Bagaimana kita hidup?" Pertanyaan ini penting sekali kita jawab. Apakah kita mau hidup seperti mesin, mau memanipulasi orang, mau tinju-tinju orang supaya mendapatkan apa yang kita inginkan, mau menipu orang atau kita mau hidup jujur, atau kita mau hidup seperti yang Tuhan kehendaki. Dan yang KETIGA, "Dengan siapakah kita hidup?" Maksudnya dengan istri atau suami kita. Kalau kita keliru memilih maka kehidupan kita akan merana seumur hidup. Nah buat saya hidup dengan siapa itu sangat penting, karena saya senang hidup dengan istri dan anak-anak saya, dan saya ingin menikmati mereka. Saya menikmati mereka sebab saya tahu mereka memberikan banyak sukacita kepada saya dalam hidup ini. ------- T: Firman Tuhan manakah yang memberikan tuntunan kepada kita semua khususnya dalam menetapkan target, supaya kita tidak diperbudak oleh target-target? J: Saya akan bacakan Matius 6:19-21, "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." Ini perkataan dari Tuhan kita Yesus Kristus "di mana hartamu berada di situlah hatimu berada". Jadi kita mesti tetapkan bahwa harta kita bukan yang ada di dunia ini, ini sementara, ini sarana kita hidup dan Tuhan senang kita bisa hidup dengan bahagia juga. Tapi ini bukan dewa kita, harta kita yang harus kita kumpulkan adalah di sorga. Hanya berapa puluh tahun sih kita akan hidup di dunia ini, setelah itu kita selamanya akan di sorga. Nah itu yang kita harus selalu targetkan. -*- Sumber -*-: [[Sajian kami di atas, kami ambil dari isi salah satu kaset TELAGA No. #87B, yang telah kami ringkas/sajikan dalam bentuk tulisan.]] -- Jika Anda ingin mendapatkan transkrip seluruh kaset ini lewat e-Mail, silakan kirim surat ke: < owner-i-kan-konsel@xc.org > atau: < TELAGA@sabda.org > -- Informasi tentang pelayanan TELAGA/Tegur Sapa Gembala Keluarga dapat Anda lihat dalam kolom INFO edisi e-Konsel 03 dari URL: ==> http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/003/ [01 Nov 2001] *BIMBINGAN *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* ALKITABIAH* Teks Alkitab: ------------- "Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan." (Efesus 5:15-17) Puisi: ------ H A R I I N I Adalah awal dari hari yang baru. Allah telah mengaruniakannya bagiku, untuk kupergunakan sebagaimana yang dikehendaki-Nya. Aku dapat menyia-nyiakannya, atau mempergunakannya untuk melayani-Nya dan sesamaku. Tapi apa yang aku lakukan pada hari ini, adalah sangat penting. Sebab aku harus menukarnya dengan satu hari dalam hidupku Bila hari esok tiba, hari ini akan pergi selamanya. Aku harap aku tak menyesal dengan apa yang telah kukerjakan pada hari ini! (Penulis: Tidak diketahui) *STOP PRESS *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* STOP PRESS* -*- PROGRAM INTENSIF 2003 -*- Sekolah Tinggi Theologia Reformed Injili Indonesia Kuliah Intensif yang yang diselenggarakan oleh STT Reformed Injili Indonesia berikut ini dapat diikuti oleh mereka yang terlibat dalam pelayanan dan ingin membekali diri agar lebih siap dan efektif dalam melayani Tuhan. 1. PSIKOLOGI ABNORMAL (2 SKS) Tanggal: 13 - 20 Januari 2003, pk. 08.25 - 12.00 WIB Oleh : Yakub B. Susabda, Ph.D. dan Tim Deskripsi mata kuliah: Mata kuliah ini secara khusus disediakan untuk memperlengkapi mahasiswa dengan konsep-konsep dasar dan etiologi gangguan kejiwaan. Melalui kuliah ini pemakaian DSM IV akan mendapat perhatian khusus. 2. ETIKA KONSELING (1 SKS) Tanggal: 25 - 26 April 2003 Jumat pk. 10.00 - 12.00 dilanjutkan pk. 13.00 - 18.00 WIB Sabtu pk. 08.00 - 12.00 dilanjutkan pk. 13.00 - 16.00 WIB Oleh : Paul Gunadi, Ph.D. Psikologi Abnormal, Konseling Remaja dan Etika Konseling sebagai follow up dari Christian Counseling Conference Deskripsi mata kuliah: Membahas masalah-masalah etis dan hukum (tertulis maupun tidak tertulis), yang bisa timbul dalam kaitan dengan pelayanan konseling dan riset. 3. KONSELING REMAJA (2 SKS) Tanggal: 21 - 22 Pebruari dan 21 - 22 Maret 2003 Jumat pk. 10.00 - 12.00 dilanjutkan pk. 13.00 - 18.00 WIB Sabtu pk. 08.00 - 12.00 dilanjutkan pk. 13.00 - 16.00 WIB Oleh: Paul Gunadi, Ph.D. Deskripsi mata kuliah: Mata kuliah ini disediakan untuk memperlengkapi Anda dengan pengenalan akan kehidupan remaja dengan kompleksitas permasalahannya. Pengenalan tersebut akan diperkaya dengan pengetahuan. 4. MASALAH KEPRIBADIAN DALAM PELAYANAN (2 SKS) Tanggal: 6 - 10 Januari 2003, pk. 08.25 - 15.00 WIB Oleh : Dr. Dwidjo Saputro Deskripsi mata kuliah: Pokok-pokok pemikiran utama dari teori-teori kepribadian (seperti psycho analysis, behaviorism, humanistik-eksistensialis) akan dipelajari dalam kuliah ini. Aplikasinya dalam kehidupan pribadi dan kerja sama dalam pelayanan dan penggembalaan akan menjadi fokus utama pembahasan. [Peserta khusus bagi hamba Tuhan] 5. PELAYANAN KAUM AWAM (2 SKS) Tanggal: 23 - 25 Januari 2003, pk. 08.25 - 18.00 WIB Oleh: Tim Dosen STTRII Deskripsi mata kuliah: Kuliah ini dirancang untuk melengkapi kaum awam (majelis dan pengurus atau aktivis gereja) dengan: (a) pengenalan yang sehat dan benar tentang natur dari gereja dan pelayanan Kristen pada umumnya; dan (b) skill untuk mencapai tujuan dari kegiatan-kegiatan rohani tersebut. Melalui kuliah ini mahasiswa/i akan diperlengkapi dengan berbagai perlengkapan pelayanan sehingga mereka dapat memimpin komisi- komisi, pemahaman Alkitab, persekutuan doa, perkunjungan, penyelesaian masalah-masalah gereja dan sebagainya. 6. NARRATIVE APPROACH OF THE BIBLE (2 SKS) Tanggal: 17 - 18 dan 20 - 21 Januari 2003 pk. 08.25 - 12.00 dilanjutkan pk. 15.00 - 18.00 WIB Oleh : Armand Barus, Ph.D. Deskripsi mata kuliah: Melalui kuliah ini mahasiswa belajar mengenal kekayaan Alkitab sebagai Firman Allah yang disingkapkan melalui berbagai bentuk, secara khusus naratif. Pendekatan naratif yang begitu unik dengan memperhatikan dimensi historis, teologis dari Alkitab, dan textual criticism dengan dasar text Yunani UBS Injil Yohanes akan menyingkapkan kekayaan pengenalan akan Firman Allah. * Kuliah intensif ini dapat diikuti oleh mahasiswa/i S.Th., M.A., dan M.Div. tetapi juga dapat diikuti sebagai pendengar oleh pemimpin gereja/yayasan Kristen dan hamba Tuhan. * Biaya Kuliah: Rp. 200.000,- (belum termasuk biaya akomodasi dan konsumsi). * Pendaftaran dan Informasi: Bagian Registrasi STTRII: Iyun/Ria pada hari kerja (Senin-Sabtu), Jl. Kemang Utara IX/10, Warung Buncit, Jakarta Selatan 12760. Telp. (021) 7982819, 7990357; Fax. 7987437 ==> e-mail: < reformed@idola.net.id > *SURAT*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-DARI ANDA-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*SURAT* Dari: Jean Maengkom <jean_maengkom@> >Terima kasih saya sudah terdaftar dalam milis ini dan terima kasih >juga atas kiriman edisinya saya senang membacanya. Jika tidak >keberatan, saya ingin membagikan bacaan ini kepada teman-teman di >jemaat Paulus TWM Manado. >Salam, Jean Maengkom Redaksi: Kami bersyukur e-Konsel dapat menjadi berkat bagi Anda. Tentu saja kami tidak merasa keberatan jika Ibu ingin membagikan/mengirimkan edisi e-Konsel kepada saudara-saudara di jemaat Paulus TWM Manado. Atau jika mereka memiliki alamat email, silakan kirimkan alamat mereka kepada kami dan kami akan mendaftarkan mereka menjadi pelanggan e-Konsel, supaya mereka dapat secara langsung menerima penerbitan-penerbitan e-Konsel secara teratur. e-KONSEL*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*e-KONSEL STAF REDAKSI e-Konsel Yulia O., Lani M., Ka Fung PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS Yayasan Lembaga SABDA INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR Sistem Network I-KAN Copyright(c) 2003 oleh YLSA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Anda punya masalah atau perlu konseling? <masalah-konsel@sabda.org> Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll. dapat dikirimkan ke alamat: <owner-i-kan-konsel@xc.org> *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Berlangganan: Kirim e-mail kosong ke: subscribe-i-kan-konsel@xc.org Berhenti: Kirim e-mail kosong: unsubscribe-i-kan-konsel@xc.org Sistem lyris: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-konsel ARSIP publikasi e-Konsel: http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/ *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org