Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/18

e-Konsel edisi 18 (15-6-2002)

Depresi

><>                  Edisi (018) -- 15 Juni 2002                  <><

                               e-KONSEL
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

Daftar Isi:
  - Pengantar           : Krisis Depresi
  - Cakrawala           : Apakah Depresi Itu
  - Telaga              : Wanita dan Depresi ( 08B)
  - Bimbingan Alkitabiah: Cara Membimbing Orang yg Mengalami Depresi
  - Tips                : Tips Mengatasi Depresi
  - Surat               : Artikel tentang Penanganan Kasus Patah Hati

*REDAKSI -*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*- REDAKSI*

                    -*- PENGANTAR DARI REDAKSI -*-

  Kata "depresi" mungkin kata yang sudah tidak asing lagi bagi kita
  semua, karena hampir semua orang pernah mengalaminya. Di satu pihak
  depresi dapat berakibat sangat buruk, tapi di pihak lain bisa juga
  menolong kita bertumbuh. Nah,... bagaimana kita bisa mengetahui
  lebih banyak tentang masalah depresi ini? Dan bagaimana kita bisa
  menolong orang lain (atau diri sendiri) untuk mengatasi masalah
  depresi ini?

  Edisi e-Konsel berikut ini secara khusus membahas topik tentang
  "depresi". Kiranya bahan-bahan ini dapat menambah pengetahuan Anda
  untuk lebih mengenal tentang depresi sehingga dapat menolong kita
  memiliki wawasan yang lebih luas dan dapat dipakai untuk menolong
  orang lain (atau diri sendiri) untuk mengatasinya.

  Dalam kasih-Nya,
  Staf e-Konsel


*CAKRAWALA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* CAKRAWALA*

                     -*- APAKAH DEPRESI ITU? -*-

  Depresi mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Kata depresi
  sebagaimana yang dipakai dalam bahasa sehari-hari mengacu sedikitnya
  pada dua keadaan: suasana hati dan keadaan sakit. Suasana hati yang
  tertekan adalah perasaan sedih, sakit dan derita yang pernah dialami
  oleh setiap orang. Keadaan ini biasanya tidak berlangsung lama dan
  tidak sampai mempengaruhi keadaan umum dari kesejahteraan tubuh atau
  tingkat kegunaan organ tubuh.

  Meskipun demikian, depresi juga digunakan untuk menggambarkan
  sekelompok gejala. Gejala yang paling banyak dinyatakan adalah
  kesedihan yang terus-menerus dari suasana hati yang khas terjadi
  akibat terjadinya rasa kehilangan. Suasana hati yang cenderung mudah
  tertekan ini mempengaruhi keseluruhan kepribadian. Si penderita
  dalam kehidupan mentalnya tenggelam dalam rasa kehilangan yang
  nyata atau yang hanya bayangan belaka; dalam kehidupan sosialnya
  ia menarik diri dari pergaulan dengan keluarga dan teman-temannya;
  dan dalam kehidupan rohaninya ia terganggu oleh perasaan-perasaan
  terasing dari Allah. Penderita tersebut bisa juga secara fisik
  terganggu oleh nafsu makan yang turun, berat badan yang turun dan
  insomnia (penyakit sulit tidur). Perasaan putus asa dan pikiran
  untuk bunuh diri juga biasa muncul dalam diri penderita depresi.

  Reaksi Kesedihan yang Biasa
  ---------------------------
  Glenn Thomas, seorang hamba Tuhan, adalah seorang pembicara yang
  dinamis dan konselor yang mampu memahami perasaan orang lain. Secara
  terus-menerus dia mengganti tugas-tugas kegerejaannya demi niatnya
  terhadap hal-hal yang lain tadi. Ketika dewan gereja memintanya
  untuk mengundurkan diri, walaupun pada mulanya dia menanggapi dengan
  lemah lembut, selama beberapa minggu berikutnya dia mengalami
  insomnia, kehilangan nafsu makan dan kelelahan. Dia menderita sakit
  kepala dan mengira bahwa dirinya mungkin menderita tumor otak.
  Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap dirinya, diketahui bahwa dia
  mengalami sakit kepala. Dia mengadakan pertemuan dengan dokternya
  beberapa kali lagi dan akhirnya dia mengakui bahwa dia merasa begitu
  sedih karena telah kehilangan jabatannya sebagai gembala umat.
  Kemudian dia memutuskan untuk sungguh-sungguh menikmati suatu
  pekerjaan di mana dia dapat membaktikan dirinya secara penuh untuk
  berpidato dan memberikan bimbingan tanpa diganggu oleh urusan
  administrasi. Setelah dia mendapatkan pekerjaan semacam itu, sakit
  kepalanya hilang dan ia kembali merasakan kesejahteraan.

  Kasus ini merupakan contoh dari sifat pokok suatu reaksi kesedihan
  yang biasa. Pada dasarnya, secara psikologis, Thomas itu sehat. Dia
  menderita rasa kehilangan yang amat berarti yang menimbulkan reaksi
  kesedihan. Dan sesungguhnya depresi membantunya mengatur
  kehidupannya sehingga hanya dalam beberapa minggu depresinya dapat
  terpecahkan.

  Depresi Neurotis
  ----------------
  John Smith, seorang hamba Tuhan lain, kadang-kadang merasa bahwa
  depresi merupakan suatu cara hidup baginya. Dia adalah seorang
  perfeksionis dan pekerja yang menjadi tertekan jika pekerjaan atau
  kemampuannya kalah baik dibandingkan dengan orang lain yang
  dianggapnya sebagai saingan. Dia kadang-kadang mengalami gangguan
  sulit tidur, atau kehilangan nafsu makan, tetapi tidak mengalami
  turunnya berat badan yang berarti atau ketidakmampuan untuk bekerja.
  Kadang-kadang dia merasa dirinya amat sehat dan sungguh-sungguh
  dapat menikmati pekerjaan dan keluarganya. Dia mencari pertolongan
  seorang psikiater setelah bertahun-tahun mengalami pasang surutnya
  masa "rendah". Melalui pengobatan, dia menjadi sadar akan
  kecenderunganya untuk mengartikan ketidaksempurnaannya atau
  kegagalannya dalam bekerja sebagai cermin dari nilai pribadinya.
  Dengan pengertian ini, depresinya lalu menjadi berkurang dan lenyap.

  Kasus ini merupakan contoh dari ciri khas depresi neurotis. Terdapat
  faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi hilangnya keamanan emosi
  selama berada dalam perawatan rumah sakit pada awal masa kanak-
  kanak, dan hilangnya dukungan emosi secara berturut-turut sebab
  orang tuanya sangat tidak ekspresif. Tidak perlu diragukan lagi hal
  ini menambah kepekaannya akan rasa kehilangan, yang sering lebih
  bersifat simbolis daripada kenyataan. Gejala-gejala jasmaniah hanya
  bersifat sementara saja. Tipe depresi macam ini sering merupakan
  jebakan psikologis yang mencegah si penderita menemukan cara-cara
  pemecahan yang baru terhadap masalah yang ada. Ini berkebalikan
  dengan reaksi kesedihan biasa yang di dalamnya depresi sering
  menjadi dorongan untuk menemukan cara-cara pemecahan yang baru.

  Depresi Endogen
  ---------------
  Samuel Trenton, juga seorang hamba Tuhan, bekerja berjam-jam untuk
  memenuhi kebutuhan jemaatnya yang sedang berkembang dan keluarganya.
  Segalanya berjalan dengan baik, kecuali untuk suatu konflik yang
  tiada hentinya antara dua anggota inti dari jemaatnya. Dalam usaha
  mencoba membantu menyelesaikan konflik tersebut, dia terjebak di
  tengah-tengah dan dikritik oleh kedua anggota itu.

  Sesudah itu dia menjadi tertekan. Dia mulai merasa bahwa seluruh
  pelayanannya adalah suatu kegagalan dan bahwa dia tidak baik bagi
  jemaat dan keluarganya. Dia mengalami insomnia yang berat,
  kehilangan dorongan seksnya, dan kehilangan nafsu makan, yang
  menyebabkan dia kehilangan berat badan sedikitnya lima belas pon
  dalam satu bulan. Hobi yang paling disenanginya, memandangi burung-
  burung, tidak lagi menarik hatinya. Dia menarik diri dari teman-
  temannya dan merasakan semakin sulit untuk berkhotbah dan menemui
  jemaat setelah kebaktian.

  Akhirnya, ketika dia terjatuh dengan bercucuran air mata di rumah
  setelah mengikuti suatu kebaktian Minggu, isterinya mengantar ke
  seorang psikiater setempat. Dalam wawancara dengan psikiater
  tersebut, Trenton mengakui bahwa dia sering memikirkan untuk
  melakukan bunuh diri dan mulai merencanakan cara untuk melakukan
  bunuh diri. Dia juga ingat bahwa bertahun-tahun sebelumnya ibunya
  dan seorang bibinya dirawat di rumah sakit sebab mereka sangat
  tertekan. Dia segera dirawat di rumah sakit dan diberi obat
  penyembuh depresi. psikiater itu memberinya psikoterapi untuk
  membantunya memahami kepekaannya terhadap konflik antar pibadi.

  Faktor-faktor utama yang berpengaruh dalam depresi endogen ini
  adalah kecenderungan bawaan atas depresi, yang ditunjukkan oleh
  sejarah depresi yang dialami oleh keluarganya. Rasa kehilangan
  mungkin muncul pada awal depresi, tetapi biasanya tidak menonjol
  atau bahkan segera tampak dengan jelas. Gejala-gejala jasmaniah
  tampak sangat keras dan terus-menerus dalam tipe depresi ini.
  Suasana hati seperti itu tidak berhenti; si penderita kehilangan
  semua minatnya dalam hidup dan menjadi tenggelam dalam pikiran
  untuk melakukan bunuh diri.

-*- Sumber -*-:
  Judul Majalah : Kepemimpinan, Vol. 17
  Judul Artikel : Apakah Depresi Itu
  Penulis       : Enos D. Marin
  Penerbit      : Yayasan Andi, Yogyakarta
  Halaman       : 48 - 49


*TELAGA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* TELAGA*

  Mengapa kaum wanita lebih rawan merasa cemas atau khawatir sehingga
  mereka lebih mudah dihinggapi rasa depresi? Langkah-langkah apa yang
  harus diambil untuk mengatasi depresi tersebut? Untuk mengetahui
  jawaban kedua pertanyaan tersebut, silakan menyimak perbincangan
  Pdt. Dr. Paul Gunadi dengan dua orang penanya berikut ini (T & I).

                     -*- WANITA DAN DEPRESI -*-

-------
  T: Pada perbincangan kali ini saya ingin menanyakan sikap atau
     keadaan/kondisi dari seorang istri atau wanita pada umumnya.
     Namun karena ini perbincangan keluarga mungkin lebih baik saya
     memfokuskan pada kehidupan istri. Yang kadang-kadang sukar saya
     mengerti, di saat-saat yang tidak terduga itu seorang istri itu
     bisa murung bahkan bisa uring-uringan seolah-olah ada sesuatu
     yang menekan kehidupannya. Tetapi kalau ditanya juga dia sulit
     menerangkan itu. Sebenarnya itu menunjukkan gejala apa, Pak?

  J (Paul): OK! Sebelum saya jawab mungkin saya bisa langsung tanya
     kepada Ibu yang ada di sini. Apakah betul begitu, Bu?

  I: Ya, benar. Kadang-kadang nggak tahu alasannya kenapa kita itu
     merasa tidak enak, rasanya serba salah gitu. Melihat situasi itu
     mau nggak mau kita itu jadi murung, Pak.

  J: Begitu ya, OK! Saya teringat satu ayat yang sudah kita kenal,
     diambil dari Matius 6:25, "Karena itu Aku berkata kepadamu:
     Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan
     atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang
     hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada
     makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?"

     Memang meskipun Tuhan memberikan ayat ini atau Firman-Nya kepada
     semua manusia, walaupun demikian kita lihat bahwa ternyata wanita
     lebih rawan terhadap kekhawatiran. Jadi kalau kita bicara
     mengenai kemurungan atau secara klinisnya disebut depresi,
     ternyata perempuan lebih mudah menderita depresi dibandingkan
     pria dan bahkan angka perbandingannya itu 2:1. Mengapa perempuan
     itu lebih mudah terkena depresi? Sebab begini, wanita itu lebih
     mudah khawatir dibandingkan pria. Nah kecemasan adalah faktor
     yang benar-benar membawa seseorang akhirnya masuk ke lembah
     depresi. Jadi kecemasan atau dalam bahasa Inggrisnya 'anxiety'
     itu sangat dikaitkan dengan gangguan depresi. Karena wanita itu
     lebih rawan merasa cemas, otomatis wanita itu juga lebih mudah
     dirundung oleh depresi itu sendiri.

-------
  T: Atau karena ciri seseorang wanita yang main perasaan ya, Pak?

  J: Saya kira itu berpengaruh besar sekali. Tidak bisa tidak,
     kecemasan itu berkaitan sekali dengan perasaan. Unsur cemas
     memang adalah unsur emosi. Jadi karena wanita lebih peka dengan
     emosinya, wanita juga akhirnya lebih juga peka terhadap perasaan-
     perasaan cemasnya. Tapi sebetulnya perbedaan ini atau kerawanan
     wanita terhadap depresi bukan saja dipengaruhi oleh faktor emosi.

     Begini, wanita secara kognitif atau cara berpikirnya memang
     memiliki keunikan dan berlainan dengan pria. Jadi wanita itu
     memang cenderung melihat hidup atau peristiwa atau apa yang
     dialaminya dari segi detail. Wanita akhirnya memang cenderung
     melihat lebih banyak, sedangkan pria kita katakan cara
     berpikirnya cenderung global atau tidak detail. Jadi misalkan
     kalau saya gunakan perumpamaan, pria itu akan melihat kebun
     sedangkan wanita akan melihat pohon mangga, akan melihat ada
     bunga mawar, ada bunga anggrek. Nah otomatis bisa disimpulkan
     bahwa orang yang melihat lebih detail, akan juga lebih mudah
     dirundung oleh kekhawatiran karena informasi yang dia miliki
     lebih banyak dan itu akhirnya bisa benar-benar menekan perasaan
     dia. Sedangkan pria kurang begitu peka terhadap yang kecil-kecil
     itu tadi.

-------
  T: Kemudian langkah-langkah apa yang harus diambil seorang istri
     kalau mengalami depresi?

  J: Begini, saya menganjurkan istri itu mesti mendapatkan kesempatan
     bicara, jadi si suami perlu menyediakan telinga dan waktu untuk
     menerima keluhan-keluhan dari si istri. Nah ini kadangkala sukar
     untuk dilakukan oleh si suami sebab suami akan berkata: "Kenapa
     hal kecil seperti ini engkau pikirkan, kenapa engkau risaukan hal
     yang tidak ada artinya ini, nah salahmu sendiri." Jadi seolah-
     olah si suami ini secara tidak langsung berkata: "Ini akibat
     ulahmu sendiri, engkau ini depresi."

     Nah saya kira suami perlu memahami bahwa memang inilah komposisi
     wanita secara jasmani, secara kognitif, secara pikiran, wanita
     itu memang akan lebih dimudahkan menderita gangguan depresi. Nah,
     yang paling tepat dan yang paling penting adalah langkah pertama:
     si istri harus bisa bicara, harus bisa mengeluarkan perasaannya.
     Mungkin Ibu akan bertanya: Bagaimana kalau suaminya nggak mau
     dengarkan? Ya kalau si suami tidak bersedia mendengarkan dan
     kalau bicara dengan suami akhirnya memicu pertengkaran yang lebih
     hebat, saya sarankan istri bicara dengan teman wanita yang
     lainnya, jangan bicara dengan teman pria tapi bicaralah dengan
     teman wanita yang lain atau dengan hamba Tuhan di gereja kita.
     Ceritakan, sebab waktu kita mengeluarkan uneg-uneg itu, sangat
     besar sekali dampaknya bagi yang sedang mengalami himpitan itu.
     Tegangan yang dirasakan sebelumnya akan menurun dan itu akhirnya
     akan menolong wanita untuk berpikir lebih jernih.

-------
  I: Atau mungkin juga cara yang lain, misalnya bersekutu dengan
     Tuhan dan membaca Firman Tuhan?

  J: Sangat-sangat baik, Bu. Tuhan sendiri pun sudah berkata,
     "Carilah dahulu kerajaan sorga dan kebenaran-Nya maka semuanya
     itu akan ditambahkan kepadamu."

     Dengan kata lain wanita tidak boleh terkungkung di dalam
     kelemahannya dengan mengatakan, "Memang saya begini, memang saya
     wanita mudah cemas. Kan kamu sebagai suami juga sudah mengerti
     bahwa wanita ini memang rawan terhadap kecemasan karena lebih
     melihat yang detail dan lebih memandang yang jauh, nah
     seharusnya kamu mengerti saya dong!"

     Ya betul suami harus mengerti tapi di pihak lain jangan sampai
     terjebak di dalam kelemahan ini. Wanita juga harus
     mengalahkannya dengan cara yang Ibu katakan tadi, lebih
     menyerahkan semuanya didalam doa, lebih menyerahkan bahwa Tuhan
     itu adalah Tuhan yang perkasa dan bisa membantu kita.

-*- Sumber -*-:
   [[Sajian kami di atas, kami ambil dari isi salah satu kaset TELAGA
     No.  08B, yang telah kami ringkas/sajikan dalam bentuk tulisan.]]
     -- Jika anda ingin mendapatkan transkrip seluruh kaset T08B lewat
        e-Mail, silakan kirim surat ke:  < owner-i-kan-konsel@xc.org >
     -- Informasi tentang pelayanan TELAGA/Tegur Sapa Gembala Keluarga
        dapat anda lihat dalam kolom INFO edisi e-Konsel 03 dari URL:
     ==> http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/003/    [01 Nov 2001]


*BIMBINGAN *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*--*-*-*-*-*-*-*-*-* ALKITABIAH*

   -*- CARA-CARA UNTUK MEMBIMBING ORANG YANG MENGALAMI DEPRESI -*-

  Tidaklah mudah untuk memberi bimbingan pada orang yang mengalami
  depresi. Seringkali kemajuannya sangat lambat walaupun kita sudah
  berusaha menolong dengan sebaik-baiknya, dan hal ini tidak jarang
  juga membuat konselor itu sendiri mengalami depresi. Marilah kita
  bersama belajar melalui cara yang dipakai oleh malaikat Tuhan dalam
  menolong Elia.

  a. Kebutuhan jasmani Elia dipenuhi.
  -----------------------------------
  Ia mendapatkan makanan, air, dan istirahat. Ia meninggalkan
  pekerjaannya yang sibuk itu dan untuk sementara waktu berdiam diri
  sendirian. Tuhan Yesus sendiri juga membutuhkan waktu untuk
  istirahat, menjauhkan diri dari kumpulan orang banyak untuk
  memulihkan kembali kekuatannya. Kadang-kadang hal inilah yang
  dibutuhkan oleh konsele (dan konselornya), yaitu waktu untuk
  istirahat dan memelihara kesehatan tubuhnya. Kadang-kadang dapat
  juga dianjurkan pada konsele untuk memeriksakan diri pada dokter
  bilamana depresinya terus berkelanjutan.

  b. Elia mengakui bahwa ia frustasi dan mengalami depresi dan berani
     menghadapi penyebab-penyebabnya.
  -------------------------------------------------------------------
  Elia tidak menyembunyikan perasaan takutnya, kesepiannya,
  pergumulannya, dan kemarahannya. Seorang yang mengalami depresi akan
  sangat tertolong bila ia sendiri menyadari, bahwa ia sedang dalam
  keadaan tertekan, dan berani mencoba mencari apa yang menjadi
  penyebabnya. Biasanya mereka dapat bangkit kembali bilamana
  penyebab-penyebabnya mereka dapat ketahui dan ada jalan keluar untuk
  mengatasinya. Memang kadang-kadang ada situasi yang tidak dapat kita
  ubah yang menjadi penyebab depresi. Dalam hal ini konsele
  membutuhkan pertolongan untuk dapat menerima kenyataan seperti ini.

  Seseorang yang sedang berduka cita misalnya, bisa mengalami depresi
  oleh karena kehilangan orang yang ia kasihi itu. Tentu orang yang
  sudah meninggal tidak dapat diharapkan untuk dihidupkan kembali,
  tetapi perlu bagi yang ditinggalkan untuk menyadari dan menerima
  kenyataan ini dan memikirkan bagaimana ia dapat melanjutkan
  kehidupan ini tanpa kekasihnya tersebut.

  c. Elia dengar-dengaran dan patuh kepada Tuhan.
  -----------------------------------------------
  Pada waktu Elia sampai ke padang gurun, ia berdoa supaya Tuhan
  mengambil nyawanya. Tuhan mengirimkan malaikatnya (1Raja-raja 19:4)
  untuk mengatakan "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu dihadapan
  Tuhan" (ayat 11) dan Elia menurut.

  Di tengah depresi, banyak orang yang tidak ingin mendengarkan suara
  Tuhan. Doa-doa terasa kosong dan membaca Alkitab pun tidak ada
  artinya, bahkan membosankan. Sesungguhnya konsele membutuhkan
  dorongan untuk dapat berdoa, mendengar apa yang Tuhan katakan waktu
  ia membaca firman-Nya dan menaruh harap pada Tuhan untuk memimpin
  hidupnya. Mungkin Elia menunggu cukup lama, sebelum Tuhan
  menjawabnya; barangkali kita perlu mengajar konsele sabar menunggu
  juga.

  d. Elia bangkit dan siap bekerja kembali.
  -----------------------------------------
  Ia tidak berdiam diri dan termenung di bawah pohon ara ataupun
  terus-menerus menyembunyikan diri di padang gurun. Alkitab
  menyaksikan, bahwa Elia bangkit dan kembali melayani Tuhan.
  "Pergilah, kembalilah kejalanmu!" demikianlah firman Tuhan, dan
  sekali lagi Elia menurut.

  Dalam masa depresi, kita seringkali cenderung menjadi seperti
  seorang yang lumpuh. Memang kadang-kadang tidak mudah untuk
  menghadapi realita hidup ini, dan kadang-kadang konsele betul-betul
  membutuhkan dorongan dengan kasih untuk dapat mengambil keputusan
  mengubah cara dan sikap hidup mereka. Kadang-kadang perubahan dapat
  dilakukan dengan mudah kalau kita bisa melihat situasi kita dari
  perspektif yang berbeda.

  e. Elia menyadari kembali keadaannya.
  -------------------------------------
  Melalui persekutuan pribadi dengan Tuhan di padang gurun, Elia mulai
  melihat, bahwa sebenarnya keadaannya tidaklah separah apa yang ia
  pikirkan. Ia bukanlah satu-satunya orang yang berbakti kepada Tuhan,
  karena ada 7000 orang Israel yang masih setia kepada Tuhan (1 Raja-
  raja 19:18). Kadang-kadang konselor dapat membantu konsele yang
  mengalami depresi untuk melihat, bahwa hidup ini sebenarnya tidak
  segelap yang ia bayangkan. Di hadapan Tuhan, kita perlu bertanya dan
  melihat secara jujur apakah kesimpulan kita memang benar.

  f. Elia rela menerima pertolongan dan dukungan dari orang lain.
  ---------------------------------------------------------------
  Mula-mula memang malaikat Tuhan yang dapat menolong, tetapi kemudian
  Elia ditolong oleh Elisa. Sangat sulit bagi orang yang mengalami
  depresi untuk mengatasi persoalan mereka sendiri, bahkan seorang
  nabi seperti Elia membutuhkan pertolongan dan penghiburan dari
  sesamanya.

  Itulah sebabnya Tuhan menempatkan kita di antara kumpulan orang-
  orang percaya supaya kita dapat saling tolong menolong dan mendapat
  dukungan pada waktu membutuhkan. Sebagai orang-orang Kristen, kita
  harus selalu bersedia memberi pertolongan, di samping kerendahan
  hati untuk rela menerima pertolongan dari Tuhan melalui orang lain.

-*- Sumber -*-:
  Judul Buku : Konseling Kristen yang Efektif
  Penulis    : Dr. Gary R. Collins, Ph.D.
  Penerbit   : Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang
  Halaman    : 139 - 141


*TIPS *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* TIPS*

                     -*- TIPS MENGATASI DEPRESI -*-

  1. Hindari rasa sepi.
  ---------------------
  Martin Luther pernah mengatakan bahwa rasa sepi adalah racun bagi
  orang yang mengalami depresi, karena dengan kesepian, Setan berusaha
  membuat orang yang depresi berada di bawah kuasanya. "Bercakap-
  cakaplah kalian satu sama lain agar saya tahu bahwa saya dikelilingi
  oleh orang-orang" pinta Martin Luther melalui sebuah "papan
  bicaranya". Mungkin pada saat Martin menuliskan pikirannya tersebut,
  ia sedang dalam keadaan tertekan.

  2. Cari orang atau situasi yang dapat menularkan kebahagiaan.
  -------------------------------------------------------------
  Kebahagiaan selalu membuat Tuhan senang meskipun bersenang-senang
  tidak menunjukkan suatu sikap religius. Menikmati film di bioskop
  atau permainan yang menyenangkan sama halnya dengan melakukan
  perjalanan di hutan.

  3. Bernyanyi dan bermain musik.
  -------------------------------
  Di sini Martin menekankan pentingnya keterlibatan aktif seseorang
  dalam bermain musik dari pada sekedar mendengarkan saja. Ketika
  Martin menasihati seorang aristokrat yang sedang bersedih, ia
  mengatakan, "Saat kau merasa sedih dan takut, katakan pada dirimu
  sendiri, 'Ayo bangkit, aku harus menyanyikan sebuah lagu dengan
  organ untuk memuliakan Allah Tuhanku'". Karena dalam Alkitab
  dikatakan bahwa Tuhan menyukai musik, Ia pun memainkan alat musik
  dengan merdu. Mainkanlah organ dan biarkan diri Anda ikut terhanyut
  dalam musik sampai pikiran-pikiran yang membuat anda sedih berlalu
  seperti yang pernah dilakukan oleh Daud. Jika setan terus saja
  mengganggu anda, katakan saja padanya, "Pergilah engkau Setan, aku
  harus bernyanyi dan memainkan musik untuk Yesus Tuhanku." Sekali
  lagi, Martin Luther mengungkapkan bahwa musik yang dimaksudkan
  di sini bukan hanya musik religius saja, tetapi musik pada umumnya.
  Tuhan adalah Maha Mendengar dan kita dapat membuat-Nya suka cita
  dengan permainan musik kita yang dapat meringankan rasa sedih yang
  kita alami.

  4. Hilangkan pikiran-pikiran yang membebani kita.
  -------------------------------------------------
  Martin mengingatkan kita bahaya dari terlalu hanyut dalam kemurungan
  atau kesedihan karena hal ini akan membuat kita tidak dapat tidur
  semalaman atau menyerang diri kita saat kita akan mengawali hari
  kita di pagi hari. Ia menasihati kita untuk menertawakan atau bahkan
  mengejek Setan dan tidak memberi kesempatan Setan untuk menang.
  "Tetapi yang terbaik yang dapat kita lakukan adalah menolak
  berperang dengan Setan. Acuhkan saja pikiran-pikiran yang membuat
  kita depresi! Bersikaplah seolah-olah kita tidak merasakannya!
  Pikirkan hal lain dan katakan: 'Baiklah Setan, jangan ganggu aku
  lagi. Aku tidak punya waktu melayani pikiran-pikiranmu. Aku harus
  pergi, makan, minum, melakukan ini atau melakukan itu. Sekarang aku
  harus bersuka cita. Datang saja lain waktu.'"

  5. Percayalah pada janji-janji Alkitab.
  ---------------------------------------
  Janji-janji Alkitab mendorong kita untuk berpikir positif seperti
  halnya seorang perempuan yang menyadari bahwa ia membawa kotak
  pertolongan pertama depresi. Akan sangat menolong adalah ayat-ayat
  yang kita hapal karena ayat-ayat tersebut akan menolong kita pada
  situasi-situasi tertentu. Ayat-ayat itu seperti gada dan tongkat
  Tuhan yang membuat perjalanan kita di lembah kekelaman lebih nyaman
  seperti yang diungkapkan dalam Mazmur 23.

  6. Carilah penghiburan dari orang lain.
  ---------------------------------------
  Dalam keadaan depresi kita seringkali membuat bukit di atas rumah
  tikus tanah. Seorang teman, bagaimanapun juga, dapat melihat
  permasalahan dengan perspektif yang benar dan mengetahui sisi
  positif yang tidak kita lihat saat itu. Seperti mencoba bangkit dari
  lumpur dengan menarik rambut kita sendiri, adalah hal yang tidak
  mungkin mencoba bangkit dari kesedihan yang mendalam tanpa bantuan
  orang lain. Sebaliknya, kita juga dapat bertanya pada diri sendiri
  apakah kita merupakan orang yang dapat membantu orang lain sama
  seperti Tuhan mengirimkan bantuan kepada Elisa -- dengan sentuhan-
  sentuhan seperti pelukan hangat, makanan yang cukup, istirahat dalam
  ruang yang tenang dan nyaman. Ya, bahkan buket bunga pun dapat
  mengusir depresi kita.

  7. Bedoa dan mengucapkan syukur.
  --------------------------------
  Ini adalah senjata yang ampuh untuk mengusir depresi. Kita
  diingatkan kembali akan Nebukadnezar yang, ketika matanya menatap
  kesurga dan berdoa kepada Tuhan, dapat mengatasi rasa depresi yang
  sedang dialaminya. Dengan bersyukur, orang dapat membuat daftar hal-
  hal yang perlu ia syukuri sehingga ia dapat berdoa kepada Tuhan
  dengan suara keras.

  8. Pikirkan orang-orang lain yang juga mengalami depresi.
  ---------------------------------------------------------
  Nasihat Martin ini tampak sangat mengejutkan tetapi sebenarnya masuk
  akal juga. Dengan memikirkan orang lain yang sedang mengalami
  depresi juga akan membantu orang tersebut untuk tidak egois dalam
  kesedihannya, dimana ia merasa tidak ada seorangpun di dunia ini
  yang lebih menderita daripada dia.

  9. Ujilah kesabaran diri sendiri.
  ---------------------------------
  Kata menguji disini sangatlah penting dan dapat diartikan sebagai
  suatu latihan. Kadang-kadang kita memang harus dapat menerima
  kenyataan bahwa hidup penuh dengan lembah dan gurun yang harus kita
  lalui. Seperti juga ketrampilan-ketrampilan lain yang harus kita
  pelajari dalam hidup, kita juga harus belajar bagaimana bertahan
  dalam menghadapi masa-masa yang berat. Disini saya juga ingin
  menambahkan suatu nasihat berdasarkan pengalaman saya sendiri. Olah
  raga atau latihan fisik -- baik itu joging, renang, menari atau
  berkebun -- adalah cara-cara yang baik untuk melatih kesabaran kita.
  Setiap keringat (termasuk juga keringat yang dihasilkan saat mandi
  sauna) hasil dari aktivitas yang membuat seluruh permukaan kulit
  basah kuyup akan membuahkan hasil yang menakjubkan dalam usaha
  pemulihan diri dari depresi.

  10. Percaya pada berkat dari depresi.
  -------------------------------------
  Kita dapat menemukan sisi positif dari depresi yang kita alami.
  Nasihat Luther yang terakhir ini sarat dengan pokok pikiran yang
  penting yang akan saya jabarkan dalam kesimpulan.

-*- Bahan diterjemahkan dari sumber -*-:
  Judul Buku : Love Yourself
  Penulis    : Walter Trosbisch
  Penerbit   : InterVarsity Press, Downers Grove, Illinois
  Halaman    : 47 - 49


*SURAT *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* SURAT*

  Dari: "yakub" <yakub@>
  >Hello e-Konsel,
  >Saya mau tanya ...
  >Apakah ada artikel Anda yg berisi tentang penanganan kasus patah
  >hati :) Karena saat ini saya baru menangani kasus orang yg di-
  >khianati oleh calon istrinya. Padahal dlm pelayanan dia sedang naik
  >naun setelah dia putus dia seperti kehilangan semangat dan kembali
  >ke kehidupannya yg seperti dulu. Langkah apa saja yg bisa ia
  >lakukan untuk memulihkan hatinya yang luka dan kembali dengan
  >semangat hidupnya seperti dulu??? Kalo dia sedang berusaha
  >melupakan wanita ini ia malah bermimpi tantang dia. Bagaimana
  >penanganan kejiwaan untuk orang bersangkutan agar ia bisa terbebas
  >dari beban ini.
  >Thanks's ya atas bantuannya...

  Redaksi:
  Kami akan salurkan surat anda ke salah satu anggota Tim Konselor
  agar anda bisa mendapat masukan lebih banyak. Sementara itu anda
  bisa membaca sajian kami di Arsip e-Konsel edisi 017 (1 Juni 2002)
==>     http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/017/
  yang membahas tentang "Ketidaksetiaan/Perselingkuhan". Mungkin
  bahan-bahan yang ada di dalamnya bisa anda pakai sebagai referensi
  untuk menangani kasus konsele Anda. Juga jangan lupa bahwa pendeta
  atau saudara seiman lain yang dewasa rohani dapat menjadi narasumber
  yang dapat menolong anda. Kami di sini akan dukung anda dalam doa.

e-KONSEL*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*e-KONSEL
                          STAF REDAKSI e-Konsel
                       Yulia O., Lani M., Ka Fung
                     PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS
                          Yayasan Lembaga SABDA
                      INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR
                           Sistem Network I-KAN
                       Copyright(c) 2002 oleh YLSA

*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
 Anda punya masalah atau perlu konseling? <masalah-konsel@sabda.org>
 Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll.
 dapat dikirimkan ke alamat:             <owner-i-kan-konsel@xc.org>
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
 Berlangganan: Kirim e-mail kosong ke: subscribe-i-kan-konsel@xc.org
 Berhenti:     Kirim e-mail kosong:  unsubscribe-i-kan-konsel@xc.org
 Sistem Lyris: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?visit=i-kan-konsel
 ARSIP publikasi e-Konsel:  http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org